Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN PRAKTIKUM DAN KRITERIA FORMAT PENYUSUNAN

LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI PANTAI

Kriteria :

1. Menggunakan kertas A4
2. Spasi tulisan 1.5
3. Spasi kanan 3, kiri 4, atas 3, bawah 3
4. Cover depan plastik mika transparant bening tanpa kertas cover
5. Cover belakang kertas cover warna coklat

SUSUNAN LAPORAN :

1. COVER
2. KATA PENGANTAR
3. DAFTAR ISI
4. DAFTAR GAMBAR (seperti penulisan skripsi)
5. DAFTAR TABEL (seperti penulisan skripsi)
6. BAB. I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG (latar belakang praktikum geomorfologi pantai)
……………………………………….silahkan dijelaskan
B. TUJUAN
……………………………………….silahkan dijelaskan
C. MANFAAT
……………………………………….silahkan dijelaskan
8. BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
A. BENTUK PANTAI
……………………………………….silahkan dijelaskan
B. ..............................................................silahkan ditambah
9. BAB. III METODE
A. WAKTU DAN TEMPAT
……………………………………silahkan dijelaskan
B. PROSEDUR PRAKTIKUM
Praktikum dilakukan pada saat kondisi surut terendah agar
memudahkan dalam pengukuran dan pengmbilan sampel. Adapun
acara praktikum mata kuliah geomorfologi pantai dibagi menjadi 3
acara yaitu :
1. ACARA 1 (KEMIRINGAN PANTAI)
a) Alat

Alat Kegunaan

Busur Mengukur kemiringan pantai

Benang Penunjuk derajat pada busur

Pemberat Diikatkan pada benang agar


benang lurus pada busur

Tongkat (2 m) Penanda batas pasang tertinggi

Pita Penanda pada tongkat/batang


kayu

b) Prosedur kerja
 Mencari lokasi yang sesuai.
 Marking titik lokasi menggunakan GPS catat titik
koordinatnya.
 Pasang batang kayu (palm) yang sudah diberi tanda sejajar
dengan mata.
Gambar 1. Pengukuran kemiringan pantai kompas Geologi.
Tanda bulat menyatakan kompas geologi dan tinggi A dan
B harus sama.

 Ukur kemiringan pantai dengan bantuan dua teman agar


memudahkan dalam pengukuran seperti contoh dibawah ini
 Tancapkan tiang (palm) pada batas pasang tertinggi.
 Catat nilai yang sudah didapat kemudian buat
pembahasannya.

Gambar 2. Seorang coastal geomorphologist sedang


melakukan pengukuran kemiringan pantai dengan kompas
geologi. (lokasi: Tanjung Penyusuk, P. Bangka),
(foto:penulis)

2. ACARA 2 ( LEBAR PANTAI )


Pengukuran lebar pantai dapat menggunakan alat ukur berupa
meteran ataupun GPS. Lakukan pengukuran lebar pantai mulai dari
batas akhir vegetasi yang tumbuh hingga di ujung daerah surut
terendah.
a) Alat dan bahan

Alat Kegunaan

Meteran Mengukur lebar pantai

GPS Penanda lokasi

b) Prosedur kerja
 Ukur lebar pantai seperti gambar 3 dibawah ini, catat
kemudian beri penjelasan terhadap hasil yang sudah
didapatkan.

Gambar 3. Pengukuran lebar pantai di pesisir Purworejo, Jateng.


(foto: penulis)

3. ACARA 3 (SEDIMEN)
Acara ini terdiri dari 2 (dua) tahap pengerjaan yaitu sampling lapangan
dan analisis laboratorium. Pada tahap sampling lapangan maka
mahasiswa harus melakukan pengambilan sampel pada 1 stasiun. Tiap
stasiun terdiri dari 2 titik sampling.
a) Alat dan bahan

Alat Jumlah Kegunaan

Pipa paralon 1 m 2 Mengambil


dengan diameter….. 3 sedimen
inc

Gergaji besi 1 Memotong pipa

Kantong plastik 16 Penutup pipa


yang sudah terisi
sedimen/tempat
sedimen

Spidol permanent 1 Penanda pada


pipa

Cangkul / sekop 1 Penggalian


sedimen

Karet gelang / tali 6 Mengikat


raffia kantong plastik
yang digunakan
sebagai penutup
pipa

Nampan 6 Alas sedimen

b) Prosedur Kerja
 .Pada 1 (satu) titik sampling akan dilakukan coring sedimen
menggunakan pipa paralon sepanjang 1 m.
 Jangan lupa potong runcing pipa paralon pada ujungnya.
 Setiap sampel akan diiris menjadi 3 bagian sepanjang 25
cm. setiap irisan dimasukkan ke dalam kantong plastic
kemudian diberi label.
 Tuang sampel ke dalam nampan kemudian jemur
 Analisis laboratorium

10. BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIKUM
Jelaskan bagaimana keadaan umum di lokasi praktikum yang kalian
lihat setelah pengamatan.
B. Acara 1
C. Acara 2
D. Acara 3
11. KESIMPULAN DAN SARAN
12. DAFTAR PUSTAKA
13. LAMPIRAN
Lampiran berisi foto dokumentasi selama praktikum geomorfologi pantai.

Anda mungkin juga menyukai