Anda di halaman 1dari 5

BAB.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perairan umum daratan Indonesia memiliki keanekaragaman jenis ikan yang


tinggi, sehingga tercatat sebagai salah satu perairan dengan mega biodiversity di
Indonesia. Komisi Plasma Nutfah Indonesia melaporkan bahwa kekayaan plasma
nutfah ikan di perairan umum daratan Indonesia mencapai 25% dari jumlah jenis
ikan yang ada di dunia (Kartamihardja et al., 2008).

Fisiologi salah satu cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan
kegiatan kehidupan dapat lebih mudah dipahami, bila organisasi dan fungsi sel
diketahui. Lebih mendalam fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari fungsi, mekanisme dan cara kerja organ jaringan dan sel-sel
organisme.

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik yang hidup di air dan bernapas
dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata 12 yang paling beraneka
ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara
taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya
masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang, ikan
bertulang rawan , dan sisanya tergolong ikan bertulang (Saanin, 1984).

Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem


respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem
saraf, sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999).

Pada kegiatan praktikum ini akan di jelaskan bagaiamana tingkah laku ikan
terhadap perubahan osmoregulasi, hematokrit pada ikan hias, dan respirasi ikan
B. Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan praktikum fisiologi dan tingkah laku biota laut ini
antara lain :

1. Mengetahui perubahan tingkah laku ikan dalam media dengan kadar salinitas
berbeda.
2. Menghitung hematokrit pada ikan.
3. Mengetahui respirasi pada ikan.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan praktikum fisiologi dan tingkah laku biota laut
ini antara lain :

1. Dapat mengetahui bagaimana perubahan tingkah laku ikan apabila di


masukan ke dalam media dengan kadar salinitas yang berbeda.
2. Dapat mengetahui cara menghitung haematocrit pada ikan.
3. Dapat mengetahui bagaiman respirasi pada ikan.
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Osmoregulasi
Osmoregulasi adalah suatu upaya untuk mengontrol keseimbangan air dan
ion-ion antara tubuh dengan lingkingannya. Pengaturan terhadap tekanan
osmotic cairan tubuh yang relative konstan adalah hal yang dibutuhkan ikan
agar proses fisiologi dalam tubuhnya berjalan normal. Terjadinya perubahan
lingkungan perairan seperti perubahan salinitas akan mempengaruhi proses
osmoregulasi ikan.
B. Hematokrit
Hematokrit atau volume eritrosit yang di mampatkan (packed sell volume,
PCV) adalah persentase volume eritrosit dalam darah yang dimampatkan
dengan cara diputar pada kecepatan tertentu dan dalam waktu tertentu.
Hematrokrit dapat berfungsi sebagai bioindikator stress pada ikan.
Nilai hematrokit atau PCV dapat ditetapkan secara otomatis menggunakan
hematology analyser atau secara manual. Metode pengukuran hematokrit
secara manual ada 2, yaitu metode makrohematokrit, pada metode makro
sebanyak 1ml sampel darah dimasukan ke dalam tabung Wintrobe yang
berukuran panjang 110mm dengan diameter 2,5-3,0mm dan berskala 0-10mm.

Gambar 1. hematology analyser


C. Respirasi
Respirasi atau pernafasan adalah pertukaran gas O2 dan CO2 di dalam
organ pernafasan makhluk hidup. Sumber O2 dalam perairan dapat berasal dari
udara dan fotosintesis fitoplankton. Respirasi aerob ialah suatu proses
pernafasan yang membutuhkan oksigen dari udara, sedangkan Respirasi
anaaerob ialah suatu proses pernafasan yang tidak membutuhkan oksigen.
Metode Winkler merupakan suatu cara untuk menentukan banyaknya oksigen
yang terlarut di dalam air. Dalam metode ini, kadar Oksigen dalam air ditentukan
dengan cara titrasi. Titrasi merupakan penambahan suatu larutan yang telah
diketahui konsentrasinya (larutan standar) ke dalam larutan lain yang tidak
diketahui konsentrasinya secara bertahap sampai terjadi kesetimbangan
(Chang, 1996).
DAFTAR PUSTAKA

Chang, D.Y. (1996) Applications of the Extent Analysis Method on Fuzzy AHP.
European Journal of Operational Research, 95, 649-655.
Fujaya, 1999. Fisiologi Ikan. Dalam Darmadi Blog 2009. Laporan Praktikum
Fisiologiu Ikan. Jakarta.
Kartamihardja Et.al. 2008. Perubahan komposisi komunitas ikan dan faktor faktor
penting yang memengaruhi selama empat puluh tahun umur Waduk
Djuanda. Jurnal Iktiologi Indonesia 8(2), 67-78.

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid 1 dan 2. Bina Cipta,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai