Anda di halaman 1dari 2

Dasar Teori

Sistem tubuh makhluk hidup pada dasarnya mempunyai karakteristik yang prinsipnya
sama pada setiap individu. Dari prinsip karakteristik sama ini sistem tububmakhluk hidup dapat
dapat dipelajari. Misalnya, cara oksigen masuk ke dalam tubuh,cara zat makanan diserap dari
saluran pencernaan, cara sel mendapatkan makanan,dan lain sebagainya (Irianto, 2012)
Tubuh makhluk hidup tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mengatur jikaada sesuatu
yang berubah. Pengaturan ini bertujuan agar kehidupan terus berlangsung. Dalam ilmu fisiologi
dikenal istilah homeostasis yaitu pengaturankondisi-kondisi konstan dalam tubuh. Pada dasarnya
semua organ dan jaringan tubuh berfungsi membantu mempertahankan kondisi yang tetap ini
berupa tersedianya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kehidupan sel atau dikeluarkannya bahan-
bahansisa metabolsime yang tidak dibutuhkan lagi (Irianto, 2012).
Fisiologi ikan dalam mempertahankan kondisi tubuhnya agar tetap stabil(homeostasis)
mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme,
pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistemendokrin, dan reproduksi. Metabolisme
adalah semua reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup, terdiri atas anabolisme dan
katabolisme (Tarwiyati dkk., 2011)
Proses peningkatan oksigen dan pengeluaran karbondioksida oleh darahmelalui permukaan
alat pernafasan organisme dengan lingkungannya dinamakan pernafasan (respirasi). Sistem organ
yang berperan pada ikan dalam hal ini adalahinsang. Oksigen merupakan bahan pernafasan yang
dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Bagi ikan, oksigen diperlukan oleh
tubuhnya untukmenghasilkan energi melalui oksidasi lemak dan gula (Triastuti dkk.,2009)
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi oksigen ikan terbagimenjadi dua,
yaitu faktor luar dan dalam. Faktor luar dipengaruhi oleh tekanan parsialoksigen dan suhu.
Peningkatan suhu pada batas tertentu akan diikuti dengan peningkatan laju metabolisme.
Sedangkan faktor dari dalam adalah yang berkaitanlangsung dengan ikan itu sendiri, seperti ukuran
ikan, aktifitas, kondisi kesehatanikan, dan seks (Anwar dkk., 2009)
Makhluk hidup dapat diklasifikasikan atas dasar sumber panas bagi tubuhnya. Endoterm
adalah kelompok hewan yang mampu memproduksi sendiri panas yangdiperlukan untuk
tubuhnya. Sedangkan suhu tubuh kelompok hewan ektoterm berasal dari suhu di sekelilingnya
yang merupakan sumber panas tubuh. Kelompok hewanketiga adalah heteroterm, tubuh hewan ini
dapat memproduksi panas seperti halnya pada endoterm, tetapi tidak mempertahankan suhu
tubuhnya dalam kisaran suhu yangsempit (Yuliani dan Raharjo, 2009).
Ikan adalah hewan berdarah dingin, yang suhu tubuhnya selalu menyesuaikan dengan suhu
sekitarnya. Selanjutnya dikatakan pula bahwa ikan mempunyai kemampuan untuk mengenali dan
memilih range suhu tertentu yang memberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas secara
maksimum dan pada akhirnya mempengaruhi kelimpahan dan distribusinya. Semua organisme
laut (kecuali mammalia) bersifat poikilotermik yaitu tidak dapat mengatur suhu tubuhnya. Selama
hidupnya suhu tubuh organisme perairan sangat tergantung pada suhu air laut tempat hidupnya.
Oleh karena itu adanya perubahan suhu air akan membawa akibat yang kurang menguntungkan
bagi organisme perairan, diantaranya kematian, menghambat prosespertumbuhan,mengganggu
proses respirasi, dan lain-lain (Staf, 2010).
Perubahan salintas dapat berpengaruh terhadap toleransi suhu organisme akuatik
poikiloterm. Terjadinya resistensi tinggi karena stres suhu perlu dicermati, oleh sebab itu salinitas
dapat menyelaraskan isoosmotisitas antara darah dan media di luar (Winanto, 2009).

Daftar Pustaka
Irianto, K. (2012). Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta.
Tarwiyati, L., Rizqi, N., Dzulliana, E.A., dan Fakhriah, R. (2011). Laporan Praktikum
Fisiologi Hewan: Penyesuaian Hewan Poikilotermikterhadap Oksigen Lingkungan dan Observasi
Pembuluh Kapiler Darah. Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah.
Triastuti, J., Sulmartiwi, L., dan Dhamayanti, Y. (2009). Ichtyologi. Surabaya: Universitas
Airlangga.
Anwar, D., Setiawibowo, D.A., dan Triwijiwati, Y. (2009). Respirasi (Tingkat Konsumsi
Oksigen) dan Ketahanan Ikan di luar Media Air. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal.pdf.
Diakses pada tanggal 19 April 2014, pukul 16.07 WIB.
Staf pengajar Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. 2010. Distribusi
Suhu Permukaan Pada Musim Peralihan Barat-Timur Terkait dengan Fishing Ground Ikan Pelagis
Kecil di Perairan Spermonde. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan. Vol. 20 (1) : 1 – 7. ISSN: 0853-
4489
Winanto, Tjahjo., dkk. 2009. Pengaruh Suhu dan Salinitas Terhadap Respon Fisiologi
Larva Tiram Mutiara Pinctada maxima (Jameson) . Jurnal Biologi Indonesia. Vol:6 (1): 51-69
ISSN 0854-4425

Anda mungkin juga menyukai