Disusun oleh:
Rahmat Hidayat (1810207002)
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hewan dan
Lingkungannya : Organisme Heterotrof, Kondisi dan Sumber Daya”. Makalah ini
merupakan bagian dari keterlaksanaan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Reading,
Questioning, Answering (RQA). Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
jauh dari kesempurnaan baik dari segi bentuk maupun isinya. Untuk itu kami
mengaharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Fahmy
Armanda, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Ekologi Hewan yang membantu kita
dalam kegiatan perkuliahan seacara daring. Akhirnya kami mengharapkan agar makalah ini
kiranya dapat bermanfaat bagi semua pihak, utamnaya untuk proses penilaian dalam
matakuliah Ekologi Hewan
Kelompok 2
DAFTAR PUSTAKA
Koneri Roni, Saroyo Sumarto. (2016). Ekologi Hewan. Bandung: CV Patra Media Grafindo
Bandung
Utina Ramli. (2015). Ekologi Dan Lingkungan Hidup. Gorontalo: UNG Press
PERTANYAAN (QUESTIONING)
1. Oksigen merupakan salah satu hal yang terpenting yang digunakan untuk proses
bernafas. Tentunya kadar oksigen di daratan tinggi dan daratan rendah berbeda, daratan
tinggi memiliki kadar oksigen yang lebih rendah dibanding dengan daratan rendah.
Beberapa hewan memiliki kemampuan bisa hidup dan tinggal didaratan yang lebih
tinggi sedangkan kadar oksigen lebih rendah, mengapa demikian ?
2. Bagaimana morfologi, fisiologi dan tingkah laku dapat mempengaruhi hewan terhadap
lingkungannya ?
3. Respon pertama kali organisme terhadap perubahan lingkungan ialah ekofisiologi dan
sangat berbeda pada setiap jenis organisme. Pada hewan berdarah dingin (poikiloterm)
penurunan atau peningkatan suhu udara diikuti dengan penurunan atau peningkatan laju
metabolisme tubuhnya. Sebaliknya pada hewan berdarah panas (homeoterm) penurunan
udara justru meningkatkan laju metabolisme tubuh untuk memperrtahankan suhu tubuh.
Berdasarkan perbedaan diatas apa saja respon perubahan lingkungan tersebut ?
JAWABAN (ANSWERING)
1. Karena hewan yang dapat hidup didaerah tinggi memiliki alat pertahanan tubuh untuk
bisa hidup didaratan tinggi salah satunya yalk (Bos grunnies) adalah sejenis sapi yang
hidup didaerah pegunungan. Sapi jenis ini memiliki rambut yang panjang dan lebat yang
digunakan untuk menahan suhu dingin selain itu mereka memiliki kapasitas paru – paru
3 kali lipat sehingga oksigen yang tipis bukan masalah bagi hewan mereka.
2. Pengaruh lingkungan terhadap hewan pada morfologi berhubungan dengan struktur
tubsuh pada hewan contohnya bentuk paruh burung, cakar burung disesuaikan dengan
lingkungannya yang banyak pepohonan yang lebat dan berukuran besar. Pada fisiologi,
lingkungan memiliki pengaruh terhadap proses metabolisme hewan misalnya hewan
mencerna makanan disesuaikan dengan makanan yang dikonsumsi sedangkan tingkah
laku berhubungan dengan tingkah laku hewan merespon keadaan lingkungannya
contohnya saat disuatu daerah m engalami musim dingin beberapa jenis burung akan
bermigrasi ketempat yang lebih panas dan banyak makanan. ( Widodo, 2005)
3. Menurut Koneri (2016), respon perubahan lingkungan yaitu :
- Semu (masking): modifikasi pengaruh suatu faktor oleh faktor lainnya. Sebagai
contoh RH (relatif humidity atau kelembaban relatif) yang rendah meningkatkan
laju evaporasi permukaan tubuh, sehingga hewan berdarah panas mampu bertahan
pada iklim yang sangat hangat.
- Letal (lethal): faktor lingkungan menyebabkan kematian, seperti misalnya suhu
yang terlalu panas atau terlalu dingin.
- Berarah (directive): faktor lingkungan menyebabkan orientasi tertentu, misalnya
burung-burung di kutub utara bermigrasi ke arah selatan pada saat musim dingin
dan kembali ke utara pada saat musim semi atau panas untuk berbiak.
- Pengontrolan (controlling): faktor tertentu dapat mempengaruhi laju suatu proses
fisiologi tanpa masuk ke reaksi. Sebagai contoh, suhu lingkungan dapat
berpengaruh besar terhadap metabolisme, sekresi, dan lokomosi hewan.
- Defisien (deficient): defisiensi suatu faktor lingkungan pada habitat tertentu dapat
mempengaruhi aktivitas atau metabolisme hewan. Sebagai contohnya jika oksigen
ada atau tidak ada pada tekanan rendah akan membatasi aktivitas hewan