Anda di halaman 1dari 19

( PEMANASAN GLOBAL )

OLEH :

1. BELLA SUKMAYANTI
2. WINDA GAYATRI

KELAS : XI MIA 3

GURU PEMBIMBING : DIA TRI SAKTAWATI, S.Si


Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini yang berjudul “Pemanasan Global”. Semoga
dengan di susunnya makalah ini bisa bermanfaat bagi guru dan siswa/i MAN 1 Musi
Banyuasin.

Makalah ini kami buat sesuai dengan tata tertib MAN 1 Musi Banyuasin. Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada guru fisika kami, yang telah
membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan kita harus
menghindari hal-hal yang berkaitan dengan Pemanasan Global khususnya di lingkungan
MAN 1 Musi Banyuasin. Jika di lingkungan kita saja masih menjalankan aktivitas yang
menambah Pemanasan Global, bagaimana dengan masyarakat lain?. Maka wajib bagi kita
untuk mengurangi aktivitas yang berkaitan dengan Pemanasan Global.

Sekayu, April 2018

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................

Daftar Isi............................................................................................................................

Bab I Pendahuluan.............................................................................................................

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................................
1.4 Manfaat........................................................................................................................

Bab II .......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik
dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini akan membahas gambaran umum
pemanasan global, aktivitas manusia dan peranannya dalam pemanasan global beserta akibat
dari pemanasan global itu sendiri. Kami juga menyertakan beberapa usaha yang dilakukan
manusia untuk mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan
bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara
alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat
dibandingkan data yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah
tahun 1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya
tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, sepertiyang
terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang
ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan
longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia.
Makalah ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan
Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur
pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa
luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi
berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
1.      Apakah pengertian Pemanasan global?
2.      Apakah penyebab pemanasan global?
3.      Apakah dampak dari pemanasan global?
4.      Apakah solusi utnuk mengurangi pemanasan global?

C.    Tujuan
Setelah menyelesaikan makalah ini  adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian Pemanasan global
2.      Untuk mengetahui penyebab pemanasan global
3.      Untuk mengetahui dampak dari pemanasan global
4.      Untuk mengetahui solusi utnuk mengurangi pemanasan global
5.      Untuk memenuhi tugas Fisika semester 2 kelas XI SMA
PEMANASAN GLOBAL

(GLOBAL WARMING)

1. Pengertian Pemanasan Global


Pemanasan Global adalah kondisi peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi
akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebihan.Yang demikian ialah pengertian
menurut Natural Resources Defence Council.
Pemanasan Global tidak dapat di lepaskan dari fenomena pencemaran udara di dunia.
Volume peningkatan Karbondioksida dan Gas rumah kaca lainnya yang di keluarkan
oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan aktivitas lainnya,
diyakini sebagai sumber utama dari pemanasan suhu global yang telah terjadi selama
50 tahun terakhir.
Berbagai aktivitas manusia menjadi pemicu jadinya pemanasan global, yaitu
pembakaran bahan bakar fosil oleh mesin-mesin pabrik yang mengeluarkan asap,
pembakaran bahan bakar fosil oleh alat transportasi yang mengeluarkan asap, dan
pembakaran sampah atau hutan secara besar-besaran yang mengeluarkan asap. Asap
yang dikeluarkan diantaranya gas karbondioksida (CO2). Gas itulah yang merupakan
salah satu gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect).

2. Dampak Pemanasan Global


Pemanasan Global tentu saja membawa dampak buruk bagi kehidupan di bumi.
Diantara dampak tersebut adalah sebagai berikut :
1) Mencairnya puncak es menyebabkan permukaan laut di utara meningkat.

2) Membahayakan ekosistem terumbu karang. Akibatnya, fenomena pemutihan laut


dan penyakit akan meningkat

3) Meningkatnya permukaan air laut


4) Akibat pemanasan bumi
Akibat bumi yang semakin panas serta meningkatnya suhu laut, dunia telah
kehilangan sekitar 16% dari seluruh terumbu karang pada tahun 1998

5) Sejak awal revormasi industri, tingkat keasaman permukaan air laut telah
meningkat 30%
6) Katak emas adalah spesies pertama yang akan punah akibat perubahan iklim serta
hilangnya habitat
7) Terganggunya kesehatan manusia.
Peningkatan suhu udara dapat memicu perkembangbiakan hewan-hewan pembawa
dan penyebar penyakit, seperti nyamuk Anopheles (penyebab penyakit malaria)
dan nyamuk Aedes Aegypti (penyebab penyakit chikungunya), dapat menyebar ke
wilayah yang lebih luas. Selain itu, paparan radiasi sinar matahari yang tinggi
dapat menyebabkan kanker kulit

3. Penyebab Pemanasan Global


Tuhan Yang Maha Esa menciptakan alam semesta dalam keadaan seimbang,
termasuk di bumi. Jika keseimbangan alam itu terganggu maka akan berdampak buruk
bagi kehidupan makhluk yang berada di sekitarnya. Sebagai contoh, pada awalnya
suhu rata-rata bumi tidak panas, namun yang di rasa manusia saat ini cenderung panas.
Sinar matahari sekarang cenderung terasa sangat menyengat pada siang hari. Demikian
pula pada malam hari, suhu udara pun cenderung panas. Tentu saja hal ini terjadi
karena Pemanasan Global (Global Warming).
Adapun penyebab Pemanasan Global antara lain :
1) Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ditemukan pertama kali oleh Joseph fourier pada tahun 1824
merupakan sebuah proses dimana amosfer memanaskan sebuah planet Mars,
Venus, dan benda langit lainnya yang memiliki efek rumah 2kaca.
Tanpa gas rumah kaca, suhu di bumi menjadi terlalu dingin sehingga tidak
mungkin di tempati. Bahkan tidak mendukung adanya kehidupan. Namun jika
berlebih akan menyebabkan bumi menjadi terlalu panas, melampaui ambang batas
daya tahan hidup manusia dan berbagai spesies
2) Pertanian dan Peternakan
Sawah-sawah yang tergenang mengakibatkan terjadinya pembusukan sisa-sisa
pertanian, penggunaan pupuk serta pembusukan kotoran ternak yang menghasilkan
gas metana (CH4) dan gas dinitro oksida (N2O). Hewan-hewan ternak seperti sapi
merupakan polutan metana yang signifikan. Gas-gas tersebut merupakan gas
rumah kaca. Hasil penelitian para ilmuwan bahwa metana merupakan gas rumah
kaca yang 23x lebih buruk daripada karbondioksida.
3) Sampah
Sampah menghasilkan gas metana diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan
50kg gas metana. Sampah merupakan masalah besar yang di hadapi kota-kota di
Indonesia.
4) Konsentrasi energi bahan bakar fosil
Menurut data dari Departemen Energy dan sumber daya mineral (2003), konsumsi
bahan bakar fosil sebanyak 70% dari total konsumsi energi. Konsumsi yang besar
ini diperoleh karena banyaknya penduduk yang menggunakan bahan bakar fosil
sebagai sumber energinya.
5) Kerusakan hutan
Salah satu fungsi tumbuhan/hutan adalah mengurangi gas rumah kaca di atmosfer
melalui penyerapan CO2 dan O2. Kerusakan hutan tersebut disebabkan oleh
kebakaran hutan dan tata guna lahan, antara lain perubahan hutan menjadi
perkebunan dengan tanaman tunggal misalnya kelapa sawit.
6) Gelombang panas meningkatkan resiko manusia terkena penyakit berkaitan dengan
panas

4. Cara Mengatasi Pemanasan Global


Kita telah mengetahui bahwa dampak yang di akibatkan oleh Pemanasan Global
sangat merugikan bagi kehidupan makhuk yang berada di sekitanya.
Berikut merupakan cara-cara mengatasi dampak Pemanasan Global :
1) Kurangi penggunaan energi fosil. Dengan mengurangi penggunaannya, kita
berkontribusi untuk mencegah semakin meningkatnya suhu bumi dan perubahan
iklim
2) Melakukan reboisasi
Banyak aktivitas manusia dengan merusak hutan hanya untuk mencari keuntungan
sesaat. Tanpa disadari hutan yang fungsinya sangat vital bagi kehidupan di bumi di
rusak oleh sebagian manusia yang tidak bertanggung jawab. Dengan reboisasi
hutan yang gundul, kita mencegah pemanasan global dan juga terjadinya banjir dan
tanah longsor,
3) Beralihlah ke penggunaan enegi yang ramah lingkungan dan energi terbarukan
4) Jika memungkinkan tinggal di dekat tempat kerja anda akan mengurangi biaya
transportasi dan membantu penggunaan energi bahan bakar fosil efisien
5) Hemat penggunaan listrik dengan cara mematikan perangkat yang tidak
dibutuhkan pada saat tertentu.
Penggunaan energi listrik yang berlebihan verdampak pada pembakaran batubara
atau BBM untuk mengoperasikan pembangkit listrik. Pembakaran batubara atau
BBM mnghasilkan gas CO2 yang berpotensi meningkatkan pemanasan global.
6) Lebih efisien dan hemat dalam hal apapun
7) Kurangi konsumsi daging dan Tingkatkan konsumsi sayuran organik
Seperti halnya diatas, bahwa peternakan menghasilkan banyak gas metana. Maka,
dengan menurunkan jumlah konsumsi daging, akan menurunkan produksi gas
metana demi membantu mengatasi peningkatan suhu bumi

5. Variasi Matahari dan Peningkatan Panas Matahari dari Tahun ke Tahun


Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari matahari dengan
kemungkinan di perluas oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam
pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek
rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas matahari akan memanaskan stratosfer
sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer.
Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun
1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas matahri menjadi kontributor utama
pemanasan saat ini.
Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi
penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970an. Fenomena variasi matahari di
kombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek
pemanasan dari masa praindustri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak
tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi matahari
mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuwan dari Duke University
memperkirakan bahwa matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50%
peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35%
antara tahun 1980 dan 2000.

6. Mengukur Pemanasan Global


Pada awal 1896, para ilmuwan beranggapan bahwa membakar bahan bakar
fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan suhu rata-rata
global. Hipotesis ini di konfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada
program penelitian globabl yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel
atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai.
Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi
karbondioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan
cermat. Data-data yang dikumupulkan menunjukkan bahwa memang terjadi
peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.
Para ilmuwan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin
menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Suhu
terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi yang lainnya.
Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang
menunjukkan suatu kecenderungan (Trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980an
agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini
hanya sedikit dan tidak daat di percaya.
Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehingga
pengukuran suhu akan di pengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan
kendaraan dan juga panas yang di simpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak
1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya ( terletak jauh dari
perkotaan ), serta dari satelit. Data-data ini memberikan pngukuran yang lebih akurat,
terutama pada 70% permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih
akurat ini menujukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan bumi benar-
benar terjadi.
Dalam laporan yang di keluarkan tahun 2001 Iintergovernmental Panel On
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa suhu udara global telah meningkat
0,60C (10F) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan
oleh aktivitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC
memprediksi peningkatan suhu rata-rata global akan meningkat 1,1 hingga 6,4 C (2,0
hingga 11,5 F). Antara tahun 1990 dan 2100.
IPCC Panel juga memperingatkan, bahwa meskipun konsentrasi gas di
atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2100, iklim tetap terus menghangat selama
periode tertentu akibat emisi yang telah di lepaskan sebelumnya. Karbondioksida akan
tetap berada di atmosfer selama 100 tahun atau lebih sebelum alam mampu
menyerapnya kembali.
Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi
Karbondioksida di atmosfer daat meningkat hingga 3x lipat. Pada awal abad ke 22 bila
di banddingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim
secara darmatik. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi
beberapa kali sepanjang sejarah ini.

7. Cara Hitung Emisi Karbon Berasal Dari Pembelian Listrik

Emisi yang berasal dari energi yang kita beli atau datangkan dari luar, misal listrik
yang kita pakai dari PLN atau steam dari pemasok luar. Data yang diperlukan adalah
data jumlah listrik (dalam kWh) per tahun yang bisa di dapat dari tagihan listrik PLN.
Rumus :

CO2 ton e = Jumlah Pemakaian Listrik (kWh) x


faktor konversi (kg/KWh)/1000

8. Cara Hitung Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor

Whitelegg (1993), Anonim (1997), dan Bachrun (1993) menyatakan ada 6 komponen polusi
udara hasil emisi gas buang kendaraan bermotor:

 Karbon monoksida oksida sulfur.


 Hidrokarbon.
 Oksida nitrogen.
 Partikel
 Timah hitam.

Bila pembakaran pada kendaraan bermotor tidak sempurna maka terbentuk karbon monoksida
padahal bila pembakaran sempurna seharusnya terbentuk karbon dioksida.

Perhitungan emisi akan dihitung dengan rumus berikut :

E = Volume Kendaraan x VKT x FE x 10-6

Dimana :
E =  Beban emisi (ton/tahun)
Volume Kendaraan =  Jumlah kendaraan
(kendaraan/tahun)
VKT =  Total panjang perjalanan yang dilewati (km)
Global Warming Potensial (GWP)
FE =  Faktor emisi (g/km/kendaraan)
Sumber: Climate Change 1995, The Science of Climate Change: Summary for Policymakers
and Technical Summary of the Working Group I Report, page 22.

Species Chemical Lifetime Global Warming Potential


formula (years) (Time Horizon)

100 500
20 years
years years

CO2 CO2 variable § 1 1 1

Methane * CH4 12±3 56 21 6.5

Nitrous oxide N2O 120 280 310 170

HFC-23 CHF3 264 9100 11700 9800

HFC-32 CH2F2 5.6 2100 650 200

HFC-41 CH3F 3.7 490 150 45

HFC-43-10mee C5H2F10 17.1 3000 1300 400

HFC-125 C2HF5 32.6 4600 2800 920

HFC-134 C2H2F4 10.6 2900 1000 310

HFC-134a CH2FCF3 14.6 3400 1300 420

HFC-152a C2H4F2 1.5 460 140 42

HFC-143 C2H3F3 3.8 1000 300 94

HFC-143a C2H3F3 48.3 5000 3800 1400

HFC-227ea C3HF7 36.5 4300 2900 950

HFC-236fa C3H2F6 209 5100 6300 4700

HFC-245ca C3H3F5 6.6 1800 560 170


Sulphur hexafluoride SF6 3200 16300 23900 34900

Perfluoromethane CF4 50000 4400 6500 10000

Perfluoroethane C2F6 10000 6200 9200 14000

Perfluoropropane C3F8 2600 4800 7000 10100

Perfluorobutane C4F10 2600 4800 7000 10100

Perfluorocyclobutane c-C4F8 3200 6000 8700 12700

Perfluoropentane C5F12 4100 5100 7500 11000

Perfluorohexane C6F14 3200 5000 7400 10700

§ Derived from the Bern carbon cycle model.

* The GWP for methane includes indirect effects of tropospheric ozone production and
stratospheric water vapour production.

9. Komposisi Emisi Gas Buang

1. CO (Karbon Monoksida)

Karbon monoksida adalah adalah gas yang tak berwarna dan tidak beraroma, gas ini terjadi
bila bahan bakar atau unsur C tidak
mendapatkan ikatan yang cukup dengan O2 artinya udara yang masuk ke ruang silinder
kurang atau suplai bahan bakar berlebihan.
2. NO (Nitrogen Oksida)

Tidak berwarna dan tidak beraroma, gas ini terjadi akibat panas yang tinggi pada ruang bakar
akibat proses pembakaran sehingga kandungan nitrogen pada udara berubah menjadi Nox.

3. HC (Hidro Karbon)

Warna kehitam-hitaman dan beraroma cukup tajam, gas ini terjadi apabila proses pembakaran
pada ruang bakar tidak berlangsung dengan baik atau suplai bahan bakar berlebihan.

4. CO2 (Karbon dioksida)

Tidak berwarna dan tidak beraroma, gas ini terjadi akibat pembakaran yang sempurna antara
bahan bakar dan udara dalam hal ini oksigen.
(http://viarohidinthea.blogspot.com/2011/05/emisi-gas-buang.html).

5. SO2 (Oksida Belerang)

Oksida Belerang (SO2) dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga
menimbulkan gejala batuk, sesak nafas dan
meningkatkan asma

6. PM10 (Particulate Matter)

PM10 adalah debu partikulat yang terutama dihasilkan dari emisi gas buangan kendaraan.
Sekitar 50% – 60% dari partikel melayang merupakan debu berdiameter 10 μm. Debu PM10 
ini bersifat sangat  mudah terhirup dan masuk ke dalam paru-paru, sehingga PM10
dikategorikan sebagaiRespirable Particulate Matter (RPM).
Akibatnya akan mengganggu sistem pernafasan bagian atas maupun bagian bawah (alveoli).
Pada alveoli terjadi penumpukan partikel kecil sehingga dapat merusak jaringan atau sistem
jaringan paru-paru, sedangkan debu yang lebih kecil dari 10 μm, akan menyebabkan iritasi
mata, mengganggu serta menghalangi pandangan mata.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat
manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan
dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan
usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global
memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah
kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan
kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah
menimpa bumi ini.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan global adalah
peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Pemanasan
global disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek umpan balik karena efek rumah kaca ini
sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini
akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan
di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan Perserikatan
Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006
mengungkapkan bahwa, “Industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang
terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh
transportasi di seluruh dunia (13%)”. Hampir seperlima (20%) dari emisi karbon berasal dari
peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan
di dunia.
B.     Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka
dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekadelah kita
memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita
menjaga serta melestarikannya. Marilah kita bergotong royong untuk menyelematkan bumi
yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop Global Warming!! Kami
menerima saran dari pembaca untuk kami perbaiki dan kami sempurnakan.
Terima kasih...

Daftar Pustaka

http://ravikurnia1.blogspot.co.id/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://www.pinterpandai.com/rumus-emisi-karbon-dan-informasi-pemanasan-global/

https://www.ilmu-rumus-fisika.blogspot.co.id

https://www.scribd.com
https://lingkunganhidup.co

Anda mungkin juga menyukai