Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAAN DAN TEKNIK LABORATORIUM IPA

“PENGENALAN DAN PENGGUNAAN ALAT KIT IPA”

Oleh:

Kelompok II

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


September, 2019

HALAMAN PENGESAHAN
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN ALAT KIT IPA

Oleh:

Kelompok II

Yogyakarta, 11 September 2019

Anggota:

Nama: NIM Tanda tangan

Ani Komariyah 18312241045

Nur Alfi Aulia Julita 18312241046

Endah R M 18312241048

Nur Mahmudah 18312241049

Amelia Rizki O 18312241050

Diserahkan pada tanggal Rabu, 11 September 2019, jam 13.40-15.20 WIB

Mengetahui:

Ir. Ekosari Roektiningroem M. P.

(………………………………….)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui dan mengenal alat-alat yang ada dalam KIT IPA
2. Untuk mengetahui teknik penyimpanan dan penggunaan alat-alat tersebut dalam
percobaan IPA sesiau KTSP SMP/MTS.
3. Untuk dapat merangkai dan rancang bangun percobaab-percobaan dengan alat
KIT IPA.

B. KAJIAN PUSTAKA
Proses pembelajaran adalah suatu komunikasi yang harus diciptakan oleh guru dan
siswa.Adakalanya hasil belajar yang diperoleh tidak selalu memuaskan dengan kata lain tidak
terjadi perubahan tingkah laku yang diharapkan.Hal tersebut terjadi karena komunikasi yang
tidak lancar dan kemungkinan terdapat gangguan hambatan seperti vertebralisme, penafsiran
yang salah ,perhatian yang tidak terpusat dan keadaan lingkungan yang tidak
serasi.Pembelajaran IPA lebih menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung .Dalam pembelajaran tersebut siswa difasilitasi untuk mengembangkan sejumlah
keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam memperoleh pengetahuan ilmiah tentang dirinya
dan alam sekitar.(DEPDIKNAS,2004:3)

Alat peraga dalam pembelajaran merupakan alat yang membantu guru dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.Maka dalam pembelajaran IPA alat
peraga merupakan hal yang sangat penting dalam pembuktian teori dan yang dipelajarinya .Alat
peraga juga sering disebut media pengajaran.Yang dimaksud dengan media pengajaran IPA ialah
suatu alat atau benda yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA
.Salah satu media pengajaran IPA adalah kit IPA.”Kit IPA merupakan alat-alat yang digunakan
untuk percobaan dan pembelajaran IPA di kelas Sekolah Dasar” .Kit ada yang dibuat untuk
kepentingan siswa dan ada yang digunakan untuk tugas guru. Dalam kit IPA ini banyak sekali alat
yang digunakan dalam pembuktian teori teori para ahli sains.Jadi secara singkatnya kit IPA
berguna untuk membantu kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran IPA
yang telah ditentukan melalui percobaan dengan memanfaatkan bahan yang ada.
(trisnoherawati.2004:1)

1.PENGUKURAN
Pengukuran dalam fisika adalah membandingkan dua hal dengan salah satunya
menjadi pembanding atau alat ukur yang besarnya harusnya distandarkan. Tujuan pengukuran
yaitu untuk mengetahui kualitas atau kuantitas suatu besaran (Giancolli, 2013).
Alat bantu dalam proses pengukuran disebut alat ukur. Alat ukur dalam kehidupan
sehari-sehari sangat banyak, misalnya alat ukur panjang (mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup), alat ukur massa, alat ukur waktu, alat ukur suhu, dan lain-lain
(Sasmito,2010).
Alat-alat ukur dalam pengukuran antara lain :
1. Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang paling sederhana dan memiliki 2 skala ukuran
yaitu skala utama dan skala terkecil. Skala utama pada mistar adalah sentimeter (cm) dan skala
terkecil adalah milimeter (mm). Nilai skala terkecil mitar yaitu 1 mm. Mistar memiliki
ketelitian sebesar 0,5 mm atau 0,05 cm (Ihsan, 2006).

Gambar C.1 Mistar (Ihsan, 2006).


2. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur untuk menghitung panjang, lebar, tinggi, diameter
luar dan dalam, serta ketebalan lubang suatu benda. Jangka sorong dapat mengukur hingga
ketelitian 0,1 mm. Skala utama terletak di batang jangka sorong, sedangkan pada rahang orong
diberi skala sebanya 10 bagian dengan panjang 9 mm maka disebut skala nonius (Ihsan, 2006).

Gambar C.2 Jangka Sorong (Ihsan, 2006).


3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal
maupun diameter luar benda yang berukuran kecil. Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian
0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur ketebalan kertas (Ihsan, 2006).

Gambar C.3 Mikrometer Sekrup (Ihsan, 2006).


4. Neraca O’hauss
Neraca o’hauss adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu massa benda.
Penentuan massa benda hanya dilakukan dengan menggeser sejumlah ahak timbangan yang
telah berada pada lengan neraca, massa benda yang ditimbang sama dengan massa anakan
timbangan yang digeser pada lengan (Ihsan, 2006).

Gambar C.4 Neraca O’hauss (Ihsan, 2006).

2. Lup

Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa
cembung yang difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan
besar. Penggunaan lup sebagai kaca pembesar bermula dari kenyataan bahwa objek yang
ukurannya sama akan terlihat berbeda oleh mata ketika jaraknya ke mata berbeda. Semakin
dekat ke mata, semakin besar objek tersebut dapat dilihat. Sebaliknya, semakin jauh ke mata,
semakin kecil objek tersebut dapat dilihat (Aip dkk, 2007: 94).

Gambar C.5 Lup atau Kaca Pembesar (Aip dkk, 2007: 94).
METODE PRAKTIKUM

1. TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM


a. Tempat : Laboratorium IPA F. MIPA UNY
b.Waktu : 13.40-15.20 WIB
c. Hari/Tanggal : Rabu, 25 September 2019

2. ALAT DAN BAHAN


a. KIT MEKANIKA(Pengukuran Massa Jenis)
1) Jangka Sorong
2) Kubus Metrial
3) Alat Tulis
4) Neraca Ohaus

b. KIT MEKANIKA (Pengukuran Volume)


1) Penggaris
2) Balok Alumunium,kayu dan hitam

c. KIT OPTIK(Lup)
1) Lup
2) Kertas
3) Pulpen
4) Penggaris

d. KIT LISTRIK (Rangkaian Tertutup)


1) Papan Perangkai
2) Catu Daya
3) Jembatan Penghubung
4) Saklar
5) Lampu
6) Kabel penghubung merah
7) Kabel penghubung hitam
8) Pemegang Lampu
3. PROSEDUR
a. Pengukuran Massa Jenis
Mengukur panjang, lebar, dan tinggi pada balok dan kubus material serta
menghitung volumenya.

Menimbang balok dan kubus material.

Mencatat semua data ke dalam tabel hasil pengamatan.

b. Pengukuran Volume
Mengukur panjang (p), lebar (l), dan tinggi atau tebal (t) dari balok
aluminium, balok kayu, dan kubus material.

Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan.


v
Menghitung volumenya. (v = p x l x t).

c. Rangkaian Tertutup
Menghidupkan catu daya (on).

Menutup saklar 1 kutub (posisi 1) dan mengamati keadaan lampu.

Mengisi hasil pengamatan pada tabel.

Membuka saklar (posisi 0) dan mengamati kembali keadaan lampu.

Mengisi hasil pengamatan pada tabel.

d. Lup
Memegang sehelai kertas dengan tulisan sangat kecil kira-kira 50 cm dari
mata, kemudian perlahan-lahan mendekatkan kertas tersebut ke mata.

Pada jarak 50 cm, 25 cm, dan 10 cm masing-masing dicatat.


Melihat tulisan tersebut dari ketingian 10 cm, kemudian memegang lensa f =
+100 mm diantara kertas dan mata.

Pada jarak 50 cm, 25 cm, dan 10 cm masing-masing dicatat.

Menuliskan hasil pengamatannya.

Mengatur jarak lensa sedemikian sehingga dapat mengamati dengan nyaman


bayangan benda yang diperbesar.

Membandingkan jarak tadi dengan jarak focus lensa, kemudian menuliskan


hasilnya pada tabel.

Mengulangi langkah untuk jarak focus lensa yang berbeda.

C. DATA HASIL
1.PENGUKURAN MASSA JENIS
No Benda Panjang(cm) Lebar(cm) Tinggi(cm) Volume(cm3) Massa(gr) Massa
jenis
1 Kubus 2,01 2 2 8,08 67,2 8,32
Mateial
1(Emas)
2 Kubus 2 1,98 2 7,92 6,5 0,82
Material 2
(Alumunium)

2.PENGUKURAN VOLUME
NO Benda Panjang(cm) Lebar(cm) Tinggi(cm) Volume(cm3)
1 Balok Alumunium 2 2,1 2,1 8,82
2 Balok kayu 2 2,1 2 8,4
3 Balok Hitam 2 2 2 8

3.LISRIK TERTUTUP
NO Kedudukan Saklar Keadaan lampu
Mati Hidup
1 Tertutup/keadaan I 
2 Terbuka/keadaan O 

4.LUP
NO Keadaan 50 cm 25 cm 10 cm
1 Tanpa Lup Terlihat sangat Jelas terlihat Tidak Terihat
2 F=+100 mm Sangat besar pada Besar pada jarak 5 Kacil pada jarak 3
jarak 6 cm dari cm dari benda cm dari benda
benda
3 F=+200 mm Besar pada jarak 12 Besar pada jarak 8 Kecil pada jarak 5
cm dari benda cm dari benda cm dari benda
Pembahasan
Praktikum Pengelolaan dan Teknik Laboratorium dengan judul Pengenalan dan
Penggunaan Alat KIT IPA dengan tujuan untuk mengetahui dan mengenal alat- alat yang ada
dalam KIT IPA. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui teknik penyimpanan dan penggunaan
alat- alat tersebut dalam percobaan IPA sesuai kurikulum SMP/ MTS. Tujuan yang terakhir yaitu
untuk dapat merangkai dan merancang bangun percobaan- percobaan dengan alat KIT IPA.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu 25 September 2019 di pada pukul 13.40-15.20 WIB di
Laboratorium IPA FMIPA UNY.
Pada praktikum ini praktikan melakukan empat percobaan, yaitu pengukuran massa
jenis, pengukuran volume, lup, dan rangkaian listrik tertutup. Adapun alat dan bahan yang
digunakan pada percobaan pengukuran massa jenis antara lain, jangka sorong, kubus material,
alat tulis, dan neraca ohauss. Adapun untuk pengukuran volume, alat dan bahan yang digunakan
adalah mistar, balok alumunium, balok kayu, dan balok hitam. Untuk percobaan Lup alat dan
bahan yang digunakan yaitu lup, kertas, pulpen, dan penggaris. Pada percobaan rangkaian
tertutup alat dan bahan yang digunakan adalah papan perangkai, catu daya, jembatan
penghubung, saklar, lampu, kabel penghubung merah, kabel pengubung hitam dan pemegang
lampu.
Langkah kerja pada pengukuran massa jenis, mula- mula praktikan mengukur panjang,
lebar, dan tinggi pada balok dan kubus material serta menghitung volumenya. Kemudian
praktikan menimbang balok dan kubus material. Lalu praktikan mencatat semua data kedalam
table hasil pengamatan.
Pada pengukuran volume, mula- mula praktikan mengukur panjang, lebar, dan tinggi
atau tebal dari balok alumunium, balok kayu, dan kubus material. Lalu praktikan mencatat
semua hasil pengamatan ke dalam table hasil pengamatan. Selanjutnya menghitung volumenya.
Pada percobaan Lup, mula- mula praktikan memegang sehelai kertas yang terdapat
tulisan sangat kecil kira- kira 50 cm dari mata. Kemudian perlahan- lahan mendekatkan kertas
tersebut ke mata. Kemudian pada jarak 50 cm, 25 cm, dan 10 cm masing-masing dicatat oleh
praktikan. Berikutnya menuliskan hasil pengamatannya. Selanjutnya praktikan mengatur jarak
lensa sedemikian sehingga dapat mengamati dengan nyaman bayangan benda yang diperbesar.
Lalu, membandingkan jarak tadi dengan jarak fokus lensa, kemudian menuliskan hasilnya pada
tabel. Terakhir, praktikan mengulangi langkah untuk jarak fokus lensa yang berbeda.
Pada percobaan rangkaian tertutup, mula-mula praktikan menghidupkan catu daya (on).
Kemudian menutup saklar 1 kutub (posisi 1) dan mengamati keadaan lampu. Selanjutnya
praktikan mengisi hasil pengamatan pada tabel. Lalu, pratikan membuka saklar (posisi 0) dan
mengamati kembali keadaan lampu. Terakhir, praktikan mengisi hasil pengamatan pada tabel.5
DAFTAR PUSTAKA

Aip,dkk. 2007. Praktis Belajar Fisika. Jakarta Timur: Visindo Media Persada.

Anda mungkin juga menyukai