1
Adi mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 45 km/jam. Jarak yang
ditempuh Adi selama 1 menit adalah ….
a. 250 m
b. 500 m
c. 750 m
d. 1250 m
Pembahasan:
Diketahui:
t = 1 menit = 60 s
Ditanyakan: s ….?
Jawaban:
Jawaban: c
Soal No. 2
Rudi berlari selama 10 menit dan menempuh jarak 1,2 km. Kecepatan Rudi
berlari adalah ….
a. 1 m/s
b. 2 m/s
c. 3 m/s
d. 4 m/s
Pembahasan:
Diketahui:
t = 10 menit = 600 s
s = 1,2 km = 1200 m
Ditanyakan: v ….?
Jawaban:
Jawaban: B
Soal No. 3
Sebuah benda bergerak dengan percepatan 8 m/s . Jika kecepatan awal benda 6
2
b. 15 m/s
c. 48 m/s
d. 10 m/s
Pembahasan:
Diketahui:
a = 8 m/s 2
v = 6 m/s
0
s=4m
Ditanyakan: v ….? t
Jawaban:
v = v + 2 a . s
t
2
0
2
v = 6 + 2. 8 . 4
t
2 2
v = 36 + 64
t
2
v = 100
t
2
v = 10 m/s
t
Jawaban: d
Soal No. 4
Sepeda motor bergerak dengan kecepatan 28 km/jam. Dalam waktu 6 sekon
kecepatannya menjad 16 km/jam. Percepatan rata-rata yang dialami sepeda
motor adalah ….
a. 0,555 m/s 2
b. 0,666 m/s 2
c. 0,75 m/s 2
d. 1,5 m/s 2
Pembahasan:
Diketahui:
v = 16 km/jam
t
v = 28 km/jam
0
∆v = v – v = 28 km/jam – 16 km/jam
0 t
t=6s
Ditanyakan: a ….?
Jawaban:
Jadi, percepatan rata-rata yang dialami sepeda motor adalah 0,555 m/s
2
Jawaban: a
Soal No. 5
Sebuah mobil menempuh jarak sejauh 4 km dalam waktu 10 menit, maka
kecepatan mobil tersebut adalah…
a. 24 km/jam
b. 34 km/jam
c. 14 km/jam
d. 44 km/jam
Pembahasan:
Diketahui:
s = 4 km
Ditanyakan: v ….?
Jawaban:
v = s/t
v = 4 : 1/6 = 4 x 6 = 24 km/jam
Jawaban: A
Gerak parabola
Contoh 1
Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi 37˚ dan kecepatan awal 10 m/s. Tentukan kecepatan bola setelah
0,2 detik! ( cos 37˚= 4/5, sin 37˚=3/5)
Pembahasan:
Diketahui:
α = 37˚
vo = 10 m/s
t = 0,2 s
Ditanya: v saat t = 0,2 s
Jawab:
Kecepatan pada sumbu x:
vx = vo cos α
vx = 10 cos 37˚
vx = 10 (4/5) = 8 m/s
Kecepatan pada sumbu y:
vy = vo sin α - g.t
vy = 10 sin 37˚ - 10 (0,2)
vy = 10 (3/5) – 2
vy = 6 – 2 = 4 m/s
sehingga kecepatan setelah 0,2 s:
Contoh 2
Seorang anak melempar batu dengan kecepatan awal 20 m/s dan sudut elevasi 30˚secara horizontal. Jika
percepatan gravitasi 10 m/s². Maka hitunglah:
Jawab:
a) ketinggian maksimum (hmax)
b) waktu yang diperlukan untuk sampai di titik tertinggi (tmax)
Contoh 3
Sebuah peluru ditembakkan condong ke atas dengan kecepatan awal 1,4 x 10³ m/s dan mengenai sasaran yang
jarak mendatarnya sejauh 2 x 10^5 m. Bila g = 9,8 m/s², maka hitunglah besar sudut elevasinya!
Pembahasan:
Diketahui:
vo = 1,4 x 10³ m/s
xterjauh = 2 x 10^5 m
g = 9,8 m/s²
Ditanya: sudut elevasi (α)
Jawab:
Contoh 4
Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi berbeda. Peluru A dengan sudut
30˚ dan peluru B dengan sudut 45˚. Tentukan perbandingan tinggi maksimum yang dicapai peluru A dan B!
Pembahasan:
Diketahui:
αA = 30°
αB = 45°
Contoh 4
Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi berbeda. Peluru A dengan sudut
30˚ dan peluru B dengan sudut 45˚. Tentukan perbandingan tinggi maksimum yang dicapai peluru A dan B!
Pembahasan:
Diketahui:
αA = 30°
αB = 45°
Ditanya: perbandingan tinggi maksimum peluru A dan B
Jawab:
Contoh 5
Sebuah pesawat terbang bergerak mendatar dengan kecepatan 250 m/s melepaskan bom dari ketinggian 2000
m. Jika bom jatuh di B dan g = 10 m/s², maka hitunglah jarak AB!
Pembahasan:
Diketahui:
vx = 250 m/s
h atau y = -2000 m (negatif (-) karna arah bomnya kebawah)
g = 10 m/s²
Ditanya: jarak AB (xAB)
Jawab:
Tinjau gerakan pada sumbu x (mendatar), yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dengan kecepatan vx, sehingga
koordinat x dicari dengan rumus:
x = vx.t
x = 250.t
Jadi untuk menghitung x kita harus mencari terlebih dahulu nilai t (waktu yang dibutuhkan bom tersebut untuk
sampai di B). Dengan meninjau pada sumbu y (GLBB), didapatkan:
(Alternatif)
Nah, jika cara diatas terlalu panjang, berikut saya berikan rumus singkatnya:
Contoh 6
Sebuah mobil bergerak dari A ke B harus tiba di C. Jarak AB = 75 m, kecepatan awal mobil pada
saat di A = 10 m/s dan percepatan antara A dan B adalah 2 m/s². Bila tinggi ujung B dari sebrang C
= 5 m dan g = 10 m/s², maka hitunglah lebar lembah tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
voA = 10 m/s
sAB = 75 m
a = 2 m/s²
h=5m
g = 10 m/s²
Ditanya: lebar lembah ( misal x )
Jawab:
Dari A ke B mobil bergerak dipercepat, sehingga harus dicari terlebih dahulu kecepatan mobil saat
dititik B (kecepatan sebelum melompati lembah)
VB² = v0A² + 2.a.s
VB² = 10² + 2(2)(75)
VB² = 100 + 300
VB² = 400
VB = 20 m/s
dengan cara yang sama seperti contoh 5, maka lebar lembah:
HUKUM NEWTON
1. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan diikatkan pada atap.
Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?
Penyelesaian:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti gambar di bawah ini, karena balok diam, maka
berlaku hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣF = 0
T – w = 0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.
2. Sebuah benda bermassa 40 kg ditarik melalui katrol sehingga memiliki posisi seperti yang
diperlihatkan pada gambar (a) di bawah ini. Jika sistem itu diam, maka berapakah gaya F?
Penyelesaian:
w = mg
w = 40 kg × 10 m/s 2
w = 400 N
pada sistem itu bekerja tiga gaya yaitu w, F, dan T yang tidak segaris, sehingga menentukan
resultannya dapat digunakan sumbu koordinat XY (metode analisis) seperti pada gambar (b) di
atas. Sistem diam berarti berlaku Hukum 1 Newton sebagai berikut.
■ Pada sumbu-Y
ΣF = 0
y
T sin 53 – w = 0
o
T(0,8) – 400 = 0
0,8T = 400
T = 400/0,8
T = 500 N
■ Pada sumbu-X
ΣF = 0
x
F – T cos 53 = 0
o
F – (500)(0,6) = 0
F – 300 = 0
F = 300 N
Jadi, gaya F yang bekerja pada sistem tersebut adalah 300 Newton.
3. Benda bermassa 10 kg diikat tali dan dibentuk sistem seperti pada gambar (a) berikut ini. Jika
sistem itu diam dan percepatan gravitasi g = 10 m/s maka tentukan tegangan tali T dan T !
2
1 2
Penyelesaian:
w = mg
w = 10 kg × 10 m/s 2
w = 100 N
Dengan menggunakan metode analisis sama seperti pada contoh soal sebelumnya di mana
diagram gaya ditunjukkan pada gambar (b), maka resultan gaya yang bekerja pada sistem ini
adalah sebagai berikut.
■ Pada sumbu-Y
ΣF = 0 y
1
/ √3 T + / T = 100
2 1
1
2 2
■ Pada sumbu-X
T ( / √3) – T ( / ) = 0
2
1
2 1
1
2
1
/ √3 T – / T = 0 ……….. pers. (b)
2 2
1
2 1
100√3 – / T – / T = 03
2 1
1
2 1
3
/ T + / T = 100√3
2 1
1
2 1
4
/ T = 100√3
2 1
2T = 100√3
1
T = 50√3 N
1
Untuk memperoleh nilai T , kita subtitusikan nilai T = 50√3 ke persamaan (a) sehingga kita
2 1
T = 200 – √3 T
2 1
T = 200 – √3(50√3)
2
T = 200 – 150
2
T = 50 N
2
4. Balok bermassa 20 kg berada di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30 . Jika o
Ucok ingin mendorong ke atas sehingga kecepatannya tetap maka berapakah gaya yang harus
diberikan oleh Ucok?
Penyelesaian:
m = 20 kg
g = 10 m/s 2
w = mg = 20 × 10 = 200 N
α = 30 o
gaya dorong Ucok F harus dapat mengimbangi proyeksi gaya berat. Lihat gambar di bawah ini.
Balok bergerak ke atas dengan kecepatan tetap berarti masih berlaku hukum I Newton
sehingga memenuhi persamaan berikut.
ΣF = 0
F – w sin 30 = 0
o
F – (200)( / ) = 0
1
2
F – 100 = 0
F = 100 N
Jadi, gaya yang harus diberikan pada balok agar balok bergerak dengan kecepatan tetap adalah
sebesar 100 N.
5. Dhania menarik beban dengan bantuan katrol seperti pada gambar (a) di bawah ini. Pada
saat gaya yang diberikan F = 125 N ternyata beban dapat terangkat dengan kecepatan tetap. g =
10 m/s . Jika gaya gesek katrol dan massa tali dapat diabaikan maka berapakah massa beban
2
tersebut?
Penyelesaian:
Diagram gaya yang bekerja pada sistem ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar (b).
Pada beban bekerja dua buah gaya yaitu gaya berat w dan gaya tegangan tali T. Besar gaya
tegangan tali ini besarnya sama dengan gaya tarik F. Karena kecepatan beban yang bergerak ke
atas adalah tetap, maka berlaku hukum II Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
T – w = 0
F – mg = 0
125 – m(10) = 0
125 – 10m = 0
10m = 125
m = 125/10
m = 12,5 kg
1. Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7000 N. Jika truk tersebut dapat bergerak
dengan percepatan 3,5 m/s , maka tentukan massa truk tersebut!
2
Penyelesaian:
Diketahui:
ΣF = 7000 N
a = 3,5 m/s 2
Ditanyakan: m = …?
Jawab:
ΣF
m =
a
7000
m =
3,5
m = 2000 kg = 2 ton
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 4 kg
A
m = 6 kg
B
a = 1,8 m/s
1
2
Ditanyakan: a = …? 2
Jawab:
Keadaan balok pertama (tergantung) dan kedua (A jatuh) dapat di gambarkan seperti pada
gambar di bawah ini.
F = ma
F = (m + m )a
A B 1
F = (4 + 6)1,8
F = 18 N
F=ma B 2
18 = 6a 2
berarti a = 3 m/s 2
2
3. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s di atas bidang datar
licin, kemudian benda tersebut diberi gaya tetap searah dengan gerak benda. Setelah
menempuh jarak 4 m, kecepatan benda menjadi 7 m/s. Tentukan besar gaya tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
v = 5 m/s
0
v = 7 m/s
t
m = 2 kg
s=4m
Ditanyakan: F = …?
Jawab:
Persamaan gerak:
2as = v – v
t
2
0
2
v – v
t
2
0
2
a =
2s
(7) – (5) 2 2
a =
2(5)
49 – 25
a =
10
24
a =
10
a = 2,4 m/s 2
F = ma
F = (2 kg)(3 m/s ) 2
F = 6 kgm/s = 6 N 2
Penyelesaian:
Pada kasus ini, massa benda (m) adalah tetap. Ketika diberi gaya F = 20 N, benda mengalami
1
F 1
m =
a
1
20 N
m =
4 m/s 2
m = 5 kg
Pada saat diberi gaya F sebesar 25 N, maka percepatan yang dialami benda menjadi:
2
F 2
a 2 =
m 2
25 N
a 2 =
5 kg
a = 5 m/s
2
2
Tentukan:
a. Perbandingan m dan m . 1 2
Penyelesaian:
diperoleh:
F 1
m 1 =
a 1
F
m 1 =
10 m/s 2
F 2 F
m 2 = =
a
2 15 m/s 2
F F
m : m 1 2 = :
10 15
m : 1
1 1
= :
m 2
10 15
1×
m : 1 1 × 30
= : 30
m 2
10 15
3:
m : m
1 2 =
2
m = m + m 1 2
F F
m = +
10 15
3F + 2F
m =
30
5F
m =
30
F
m =
6
Percepatan yang dihasilkan adalah:
F
a =
m
F
a =
F/6
a = 6 m/s . 2
Penyelesaian:
Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada dua
benda. Dari sifat di atas dapat ditentukan dua pasangan aksi-reaksi yaitu:
□ w dengan F g
□ N dengan N’
w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan N = w
merupakan hukum I Newton yaitu ΣF = 0.
2. Seekor ikan yang bergerak dengan siripnya juga terjadi gaya aksi reaksi. Tentukan pasangan
aksi-reaksi yang ada.
Penyelesaian:
Gaya reaksi: gaya dorong yang diberikan air kepada sirip ikan sehingga ikan dapat bergerak.
3. Dua balok (m dan m ) yang bersentuhan mula-mula diam di atas lantai licin seperti yang
1 2
ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Jika m = 70 kg, m = 30 kg dan pada balok pertama
1 2
dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka tentukanlah percepatan masing-masing balok dan gaya
kontak antarbalok tersebut.
Jawab
Diketahui:
m = 70 kg
1
m = 30 kg
2
F = 200 N
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Keadaan benda 1 dan 2 saling bersentuhan sehingga akan timbul gaya kontak atau gaya aksi
reaksi berdasarkan Hukum III Newton. Supaya lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.
F adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada balok 2). Sedangkan
12
F adalah gaya reaksi yang diberikan balok 2 kepada balok 1 (bekerja pada balok 1). Kedua gaya
21
Untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak kita tinjau persamaan
gerak masing-masing balok menggunakan Hukum II Newton sebagai berikut.
∎ Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya pada sumbu-
Y tidak perlu diuraikan.
ΣF = ma
X
∎ Tinjau Balok 2
ΣF = ma
X
Karena F = F , maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1)
12 21
sebagai berikut.
F – m a = m a
2 1
F=ma+ma 1 2
F = (m + m )a 1 2
Dengan memasukkan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka kita
peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s 2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s . Untuk menentukan gaya kontak antara balok
2
1 dan 2, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai
berikut.
F = m a
12 2
F = (30)(2)
12
F = 60 N
12
4. Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan
37°. Massa balok A 40 kg dan massa balok B 20 kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F
sebesar 480 N seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Tentukan besar percepatan
gerak kedua balok dan juga gaya kontak antara balok A dan balok B.
Jawab
Diketahui:
m = 40 kg
A
m = 20 kg
B
F = 480 N
θ = 37°
g = 10 m/s 2
F adalah gaya aksi yang diberikan balok A kepada balok B, sedangkan F adalah gaya reaksi
AB BA
yang diberikan balok B kepada balok A. Kedua gaya tersebut merupakan gaya kontak yang
besarnya sama.
Lalu untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak, kita tinjau
persamaan gerak masing-masing balok menggunakan Hukum II Newton sebagai berikut.
∎ Tinjau Balok A
Karena bidang miring licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya pada
sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣF = ma
X
∎ Tinjau Balok B
ΣF = ma
X
F – w sin θ = m a
AB A B
F – m g sin θ = m a
AB B B
Karena F = F , maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1)
AB BA
sebagai berikut.
Dengan mensubtitusikan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka
kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s . Untuk menentukan gaya kontak antara balok 2
A dan B, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai
berikut.
F = m a + m g sin θ
AB B B
F = 40 + (200)(0,6)
AB
F = 40 + 120
AB
F = 160 N
AB
Dengan demikian, besar gaya kontak antara balok A dan balok B adalah 160 N.
Sebuah balok dengan massa M berada pada bidang datar, balok tersebut ditarik oleh gaya sebesar 30 N ke
kanan. Jika balok berpindah sejauh 50 cm maka hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
F = 30 N
s = 50 cm = 0,5 m
Ditanya: Usaha ( W )
Jawab:
W = F.s
W = 30 (0,5) = 15 Joule
Contoh 2
Perhatikan gambar dibawah!
Sebuah benda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut ditarik oleh gaya 50 N yang
membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal (perhatikan gambar). Jika benda berpindah sejauh 4 m maka
hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 4 kg
F = 50 N
s=4m
Ditanya: Usaha (W)
Jawab:
Perhatikan gambar diatas, untuk gaya (F) yang membentuk sudut θ terhadap perpindahan (s), maka gaya (F)
harus diuraikan terhadap bidang mendatar (searah dengan perpindahan). Sehingga rumus usaha menjadi:
W = F cos α.s
Atau
W = F . s cos α
W = 50 . 4 cos 60˚
W = 200 (½) = 100 N
Contoh 3
Sebuah gaya F = (2i + 4j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah menurut r = (5i + aj) m,
vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah dengan sumbu X dan sumbu Y pada koordinat
Cartesius.bila usaha itu bernilai 30 Joule, maka hitunglah nilai a!
Pembahasan:
Diketahui:
F = (2i +4j) N
r = (5i +aj) m
Ditanya: a = ...?
Jawab:
Usaha adalah perkalian titik (dot product) antara vektor gaya dengan vektor perpindahan.
W = F .r
30 = (2i + 4j) . (5i + aj)
30 = 10 + 4a
30 – 10 = 4a
4a = 20
a=5
Contoh 4
Perhatikan gambar berikut!
Sebuah balok bermassa 50 gr bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan mendatar akibat pengaruh gaya
yang berubah-ubah terhadap kedudukan seperti ditunjukkan pada gambar. Hitunglah usaha yang dilakukan
gaya tersebut untuk memindahkan balok sejauh 14 m!
Pembahasan:
Usaha adalah luas daerah dibawah grafik F-s (luas daerah yang diarsir)
Contoh 5
Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda dengan massa 20 kg meluncur ke bawah sepanjang bidang miring licin yang membentuk sudut
30˚terhadap bidang horizontal. Jika benda bergeser sejauh 2 m, maka hitunglah usaha yang dilakukan oleh
gaya berat!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 20 kg
s=2m
α = 30˚
Ditanya: usaha yang dilakukan oleh gaya berat!
Jawab:
Benda meluncur ke bawah pada bidang miring, sehingga gaya yang melakukan usaha adalah m.g sin 30˚
W = F.s
W = m.g sin 30˚.s
W = 20 . 10. (½). 2
W = 200 Joule
Contoh 6
Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus dengan percepatan 3 m/s². Hitunglah
usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 3 detik!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 4 kg
a = 3 m/s²
t = 3 detik
Ditanya: Usaha (W)
Jawab:
Hitung terlebih dahulu nilai v1 dan v2.
Pada soal diatas benda mula-mula diam, sehingga v 1 = 0. Maka v2 dapat dicari dengan menggunakan rumus
gerak lurus berubah beraturan (GLBB):
v2 = v1 + a.t
v2 = 0 + 3 (3) = 9 m/s
Selanjutnya kita dapat menghitung usaha (W) dengan rumus:
Contoh 7
Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar. Hitunglah:
a. Energi kinetik dititik A
b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)!
Pembahasan:
a. Energi kinetik dititik A
Pada soal diatas, benda mengalami gerak jatuh bebas sehingga vA = 0. Maka energi kinetik saat dititik A:
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar. Hitunglah:
a. Energi kinetik dititik A
b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)!
Pembahasan:
a. Energi kinetik dititik A
Pada soal diatas, benda mengalami gerak jatuh bebas sehingga vA = 0. Maka energi kinetik saat dititik A:
Contoh 8
Sebuah bola besi massanya 0,2 kg dilempar vertikal keatas. Energi potensial benda pada ketinggian maksimum
adalah 40 J. Bila g = 10 m/s², maka hitunglah ketinggian maksimum yang dicapai bola tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
Ep = 40 Joule
m = 0,2 kg
g = 10 m/s²
Ditanya: ketinggian maksimum (h)
Jawab:
Ep = m.g.h
40 = 0,2 (10). h
h = 40/2
h = 20 meter
Contoh 9
Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar diatas. Hitunglah perbandingan energi potensial
dan energi kinetik ketika sampai di B!
Pembahasan:
Diketahui:
hA = h
vA = 0 m/s (gerak jatuh bebas)
Ditanya: EpB : EkB
Jawab:
a) Terlebih dahulu tentukan energi potensial benda saat dititik B (Ep B)
hB = 1/3 h
Maka:
EpB = m.g.hB = m.g.(1/3h) = 1/3 m.g.h
Contoh 10
Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar.
Ketika sampai di B, energi kinetik bola tersebut 2 kali energi potensialnya. Hitunglah tinggi titik B dari
permukaan tanah!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 2 kg
h = 60 m
EkB = 2 EpB
Ditanya: tinggi titik B (hB)
Jawab:
Cara pertama:
Menggunakan hukum kekekalan energi mekanik:
Cara kedua:
Cari terlebih dahulu kecepatan benda saat dititik B.
Misal hB = x, maka hAB = 60 – x (perhatikan gambar).
Maka:
Sehingga:
Contoh 11
Sebuah balok ditahan dipuncak pada bidang miring seperti gambar berikut!
Ketika dilepas, balok meluncur sepanjang bidang miring. Hitunglah kecepatan balok ketika tiba didasar bidang
miring!
Pembahasan:
Diketahui:
vA = 0 (kecepatan awal ketika benda meluncur bebas sama dengan nol)
hA = 5 m
hB = 0
Ditanya: kecepatan saat didasar bidang miring (vB)
Jawab:
Dengan menggunakan Hukum kekekalan energi mekanik:
Contoh 12
Sebuah benda dengan massa 1 kg digantung dengan benang (massa benang diabaikan) dan diayunkan hingga
ketinggian 20 cm dari posisi A (lihat gambar dibawah). Bila g = 10 m/s², maka hitunglah kecepatan benda saat
di posisi A!
Pembahasan:
Diketahui:
hA = 0
vB = 0 (kecepatan benda di ketinggian maksimum sama dengan nol)
hB = 20 cm = 0,2 m
Ditanya: kecepatan saat A (vA)
Jawab:
Dengan menggunakan Hukum kekekalan energi mekanik:
Jadi kecepatan benda saat di A adalah 2 m/s
1. Tony mengisi ember yang memiliki kapasitas 20 liter dengan air dari sebuah kran. Jika luas penampang kran
dengan diameter D2 adalah 2 cm2 dan kecepatan aliran air di kran adalah 10 m/s tentukan:
a) Debit air
b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember
Pembahasan
Data :
A2 = 2 cm2 = 2 x 10−4 m2
v2 = 10 m/s
a) Debit air
Q = A2v2 = (2 x 10−4)(10)
Q = 2 x 10−3 m3/s
2. Tangki air dengan lubang sedang bocor dan air mengalir. Jarak lubang ke tanah adalah 10 m dan jarak
lubang ke permukaan air adalah 3,2 m. Tentukan:
a) Kecepatan keluarnya air
b) Jarak mendatar terjauh yang dicapai air
c) Waktu yang diperlukan bocoran air untuk menyentuh tanah
Pembahasan
a) Kecepatan keluarnya air
v = √(2gh)
v = √(2 x 10 x 3,2) = 8 m/s
3. Air dalam bak setinggi 0,2 m terletak 5 m di atas permukaan tanah. Di dasar bak terdapat lubang kran
kecil sehingga air memancar keluar dan jatuh di permukaan tanah pada jarak R. Jika g = 10 m.s−2, nilai R
adalah…
A. 2 meter
B. 5 meter
C. 7 meter
D. 10 meter
E. 15 meter
Pembahasan
Misalkan h adalah ketinggian dari permukaan air ke lubang kran dan H adalah ketinggian dari lubang kran ke
permukaan tanah.
h = 0,2 m
H = 5 m
Jarak jatuhnya air diukur dari kaki bak (R) dirumuskan sebagai:
R= 2√(hH)
= 2√(0,2 x 5) = 2√1 m
=2
4. Sebuah pipa berbentuk “S” (seperti gambar), dialiri air. Luas penampang besar 10 cm2 dan penampang kecil
5 cm2. Apabila kecepatan aliran air pada pipa besar 2 m/s2 dengan tekanan 40 kilopascal maka tekanan pada
pipa kecil adalah …. (ρair = 103 kg/m2)
A. 36 kPa
B. 34 kPa
C. 28 kPa
D. 12 kPa
E. 8 kPa
Pembahasan
Pertama, kita tentukan kecepatan aliran air yang melalui penampang kecil dengan menggunakan rumus debit aliran.
A1v1 = A2v2
10 × 2 = 5 × v2
v2 = 4 m/s
Jadi, tekanan pada pipa yang berpenampang kecil adalah 28 kPa (C).
5. Lihatlah gambar dibawah ini. Sebuah benda ketika dimasukkan ke dalam zat cair 1 terapung dengan ½
bagian volumenya berada di bawah permukaan dan ketika dimasukkan ke dalam zat cair 2 terapung ¾ bagian
volumenya berada di bawah permukaan, maka perbandingan massa jenis zat cair 1 dan 2 adalah…
A. 3 : 4
B. 3 : 2
C. 2 : 3
D. 1 : 3
E. 1 : 2
Pembahasan
V1 = ½Vb
Sehingga massa jenis cairan 1 (ρ1) adalah:
ρ1.g.V1 = ρb.g.Vb
ρ1.½Vb = ρb.Vb
ρ1 = 2ρb
Sedangkan ketika benda dimasukkan ke dalam cairan 2, ¾ bagian volumenya tenggelam, maka:
V2 = ¾Vb
Sehingga massa jenis cairan 2 (ρ2) adalah:
ρ2.g.V2 = ρb.g.Vb
ρ2.¾Vb = ρb.Vb
ρ2 = 4/3ρb
6. Sebuah pipa U diisi minyak dan air dan dalam keadaan stabil tampak seperti gambar. Bila perbedaan
ketinggian (Δh) 4,8 cm, tinggi air 7,2 cm, dan massa jenis air 1.000 kg/m3 maka massa jenis minyak adalah…
Pembahasan
Tekanan hidrostatis di titik A dan B besarnya sama karena terletak dalam satu garis mendatar.
PA = PB
ρa g ha = ρm g hm
ρa ha = ρm hm
1000 × 7,2 = ρm × 12
(satuan tidak perlu dikonversi)
ρm = 7200/12
= 600
Penyelesaian
Diketahui :
h=2m
g = 10 m/s2
Ditanya : Ph?
Jawaban:
= 1000 x 10 x 2
= 20000 N/m2
8. Kapal selam berada pada kedalaman 50 m dibawah permukaan laut. Bila diketahui massa jenis air
laut dan tekanan udara di atas permukaan laut Pa, berapa tekanan hidrostatis yang dialami
kapal selam tsb. ( g = 10 m/s2)
Penyelesaian
Diketahui:
H = 50 m
g = 10 m/s2
Ditanya: Ph?
Jawaban:
Penyelesaian
Diketahui :
Ditanya : F2 ?
Jawaban:
Jadi berat beban maksimum yang dapat diangkat oleh penampang A2 adalah 50 N
10. Sepotong tembaga volumenya 20 cm3 dan massa jenisnya 9 gr/cm3, dimasukkan ke dalam air yang massa
jenisnya 1 gr/cm3. Berapakah berat tembaga di dalam air? ( g= 9,800 cm/s2)
Penyelesaian
g = 9,800 cm/s2
Wa = Wu – F
11. Sebuah jarum terapung di atas air, panjang jarum 5 cm dan memilki massa 5 gr. Tentukan tegangan
permukaan air tersebut!
Penyelesaian
Diketahui:
l = 5 cm = 0,05 m
m = 5 gr = 0,005 kg
Jawaban:
Massa jenis air ρ = 1000 kg/m3, maka masa air yang keluar :
ρ1000m=mV=m1=1.000kg
Besar kecepatan air yang mengalir pada penampang 1 (v1) jika besar v2 = 10 m/s adalah ….
A. 3,5 m/s
B. 3,0 m/s
C. 2,5 m/s
D. 2,0 m/s
E. 1,5 m/s
Q1A1v114πd21v1d21v162v1v1=Q2=A2v2=14πd22v2=d22v2=32⋅10=9036=2,5m/s
v2t0220hh=v2o–2gh=82−2⋅10⋅h=64=6420=3,2m
Gambar tersebut memperlihatkan air yang memancar dari sebuah tangki air yang diletakkan pada suatu
ketinggian tertentu. Besar x pada gambar tersebut adalah ….
A. 1,0 m
B. 2,0 m
C. 2,4 m
D. 2,6 m
E. 3,6 m
v=2gh1−−−−√=2⋅10⋅0,8−−−−−−−−√=16−−√=4m/s
h21,81,8t2=12gt2=12⋅10⋅t2=5t2=0,36t=0,6s
x=vt=4⋅0,6=2,4m
Jika luas A1 dan A2 berturut-turut 5 cm2 dan 4 cm2, kecepatan air pada luasan yang lebih kecil adalah ….
A. 4 m/s
B. 5 m/s
C. 5,33 m/s
D. 6,66 m/s
E. 8 m/s
v1=2gh(A21A22−1)−−−−−−−−⎷=2⋅10⋅0,8(5242−1)−−−−−−−−
−⎷=16(2516−1)−−−−−−−−√=16916−−−√=434=163m/s
v1A1165⋅5v2=v2A2=v2⋅4=6,67m/s
Gambar tersebut menunjukkan penampang melintang sebuah sayap pesawat. Hal yang menyebabkan
sayap pesawat terangkat ke atas adalah ….
A. P1 = P2 dan v1 = v2
B. P1 > P2 dan v1 < v2
C. P1 > P2 dan v1 > v2
D. P1 < P2 dan v1 < v2
E. P1 < P2 dan v1 > v2
AAvAvBvA=A2v2=AAAB=2ABABv2=2
A1v1300⋅3v2=A2v2=200⋅v2=4,5m/s
Jawaban soal fluida dinamis no. 9 : E