KOMPETENSI INTI
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melaluipengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
3. Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
4. Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan
bandul dan getaran pegas
B. TUJUAN
1. Memahami konsep amplitudo, frekuensi, dan periode pada bandul fisis
2. Menentukan periode dengan menggunakan sensor dan secara perhitungan
3. Mengetahui pengaruh panjang besi terhadap periode
C. DASAR TEORI
Bila suatu benda bergerak bolak-balik terhadap suatu titik tertentu (titik
setimbang), maka benda tersebut dinamakan beregetar atau berosilasi. Benda tersebut
mengalami gerak harmonik sederhara yaitu gerak periodik bolak balik dengan lintasan
yang ditempuh selalu sama (tetap) berpusat pada satu titik (titik setimbang). Gerak
Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan
digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu. Gerak harmonis
sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti getaran benda
pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana.Gerak Harmonik Sederhana
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
Bandul matematis merupakan perwujudan dari sebuah badul yang sangat ideal.
Pada bandul matematis massa tali penggantung sangat kecil sehingga tidak diikut
sertakan dalam perhitungan. Adapun untuk bandul fisis, secara umum memang sangat
mirip dengan bandul matematis.Perbedaannya terletak pada media penggantung
benda. Apabila pada bandul matematis digunakan tali yang tipis sehingga massa tali
dapat diabaikan, maka dalam bandul fisis digunakan suatu batang pejal yang massa
dan panjangnya wajib diikut sertakan dalam perhitungan. Nilai massa tidak boleh
diabaikan karena akan berpengaruh pada hasil perhitungan.
Karena mendapat tambahan variable massa, perhitungan badul fisis menyertakan
faktor inersia dalam analisis dan kalkulasinya. Untuk batang pejal yang digetarkan
pada ujungnya, momen inersia dapat ditulisakan :
1 2
I = ml (1)
3
1. Amplitudo
x= A sin θ (2)
x=θl (3)
θl
A= (4)
sin θ
2. Periode
Periode adalah waktu yang dibutuhkan benda untuk mengalami satu getaran.
Definisi dari getar adalah ketika benda mengalami keadaan posisi dan fasa yang
sama pada saat berikutnya. Periode secara fisis menunjukan lambatnya sebuah
T =2 π
√ I
mgl
(5)
3. Frekuensi
1
f= =
1
T 2π √ mgl
I
(6)
E. SKEMA ALAT
F. LANGKAH PEMBUATAN
Pembuatan Sensor
1. Anode MCU disambungkan dengan laptop yang telah terinstal aplikasi arduino.
2. Karena yang ingin dibuat adalah sensor periode, maka digunakan sketch periode.
3. Setelah sketch sensor periode didapatkan, selanjutnya data yang diperlukan di
cheklist.
4. Apabila telah selesai dicheklist, dan tidak muncul window “Eror” maka sketc
tersebut benar, setelah itu klik ctrl+u.
5. Maka program yang disketch telah masuk kedalam arduino.
6. Sensor dirangkai sesuai dengan sketch
7. Node MCU dihubungkan dengan sensor infrared, LCD dan saklar menggunakan
kabel penghubung.
8. Sensor dimasukan kedalam black bok.
Pembuatan Alat
1. Kayu dipotong sepanjang 40 cm sebanyak 2 buah, 2 buah dengan panjang 25 cm
dan 1 buah dengan panjang 45 cm
2. Besi dipotong dengan panjang 45 cm 1 buah, 30 cm 1 buah dan 25 cm 1 buah.
3. Laher 1 dihubunghan dengan besi yang mempunyai panjang 30 cm dengan cara
di las, begitu juga untuk besi yang panjangnya 25 cm di hubungkan dengan laher
2 dengan cara di las.
4. Besi yang panjangnya 40 cm dimasukan kedalam lubang laher yang sudah
disambungkan dengan besi tadi.
5. Kayu dihaluskan terlebih dahulu, kemudian kayu yang ukuran 40 cm dipaku
dengan kayu yang panjangnya25 cm dibagian bawah sebagai kakinya. (Ada 2)
6. Kayu disambungkan dengan besi yang sudah dimasukkan kedalam laher dengan
menggunakan bor.
7. Agar lebih kuat dibagian bawah antara kaki penyangga besi disambungkan
dengan kayu
8. Busur ditempelkan pada penyangga kayu dengan menggunakan paku.
9. Setelah itu untuk membuat lintasan, triplek dipotong dengan panjang 45 cm dan
lebar 10 cm,
10. Triplek tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu 45 x 2 cm 2 buah dan 45 x 6 cm
1 buah
11. Tiga kayu tersebut dilem membentuk lintasan, dengan triplek yang lebarnya 6 cm
sebagai alas lintasan dan dua triplek lagi sebagai pinggir lintasan.
12. Lintasan tersebut ditempelkan pada kayu bagian bawah besidengan cara dipaku
13. Untuk tempat sensor menggunakan black box yang dilubangi.
14. Untuk dapat mendeteksi periode pada batang yang pendek, maka dibuat meja
kecil sebagai tempat meletakan black box yang berisi sensor.
15. Meja kecil dibuat dari bahan triplek tebal ukuran 8 x 6 cm.
16. Kemudian direkatkan dengan lem dan direkatkan dengan pilox.
17. Black box sensor diletakan diatas meja kecil tadi.
18. Meja kecildiletakan dilintasan.
19. Sebagai finishing, alat dicat agar terlihat lebih menarik.
G. LANGKAH PENGGUNAAN
1. Simpangkan besi dari titik kesetimbangannya, simpangan bisa diukur dengan
menggunakan busur yang ada disampingnya.
2. Lepaskan besi setelah mengatur simpangan yang diinginkan.
3. Penghitungan 1 periode dimulai dari titik kesetimbanagn bawah yang telah
diletakan sensor.
4. Sensor akan menunjukan waktu yang dibutuhkan besi untuk bergetar dalam 1
periode.
5. Catatlah waktu yang ditunjukan oleh sensor
6. Data dapat diambil dengan memvariasikan besar simpangan dan panjang besi
yang digunakan.
7. Setelah didapatkan data mengenai periode maka dapat dicari frekuensi.
8. Data yang didapat dari periode sensor kemudian dibandingkan dengan data dari
hasil perhitungan.
9. Sebelum menentukan periode dan frekuensi, tentukanlah momen inersia batang
besi.
10. Tentukanlah periode dan frekuensi berdasarkan persamaan matematis.
11. Selain untuk menentukan periode dan frekuensi, amplitudo juga dapat ditentukan
dengan memvariasikan sudut simpangannya.
H. PENGAMBILAN DATA
T P =2 π
√ I
mgl
f p=
1
=
1 mgl
TP 2π I √
Setelah didapatkan periode dan frekuensi perhitungan maka hasilnya
dibandingkan dengan periode dan frekuensi dari sensor maka hasilnya akan
mempunyai selisih yang kecil, karena jika data yang diambil menggunakan
sudut kurang dari 15° akan menghasilkan periode yang sama atau hampir
sama. Untuk sudut yang lebih besar dari 15° maka analisa data akan
menggunakan persamaan yang berbeda dan lebih rumit lagi.
J. DAFTAR PUSTAKA
Fowles & Cassiday.2005.Analytical Mechanic Seventh Edition.United States :
Thomson Learning
K. LAMPIRAN
SKETCH
BIAYA
BIOGRAFI