I. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
III. Indikator
1. Kognitif
Materi Ajar
Getaran harmonis adalah gerak bolak-balik secara berkala pada suatu benda akibat pengaruh
gaya dalam selang waktu yang tetap. Pada pegas yang digantungkan secara vertikal, gaya gravitasi
akan bekerja pada beban bermassa m yang dikaitkan di ujung pegas. Akibatnya, meskipun tidak
ditarik ke bawah, pegas dapat meregang dengan sendirinya sejauh XIo. Pada kondisi inilah beban yang
tergantung di ujung pegas berada pada posisi seimbang. Hal ini berarti beban dalam keadaan diam
(tidak bergerak).
Apabila pegas diregangkan (ditarik ke bawah)sejauh XI, maka keadaan ini akan bekerja gaya
pegas yang nilainya lebih besar dibandingkan gaya berat sehingga beban tidak lagi dalam posisi
seimbang. Hal ini berarti pegas tesebut akan bergetar dengan periode tertentu.
Menurut hukum Hooke, besarnya gaya pemulih pegas(gaya yang menyebabkan getaran)
adalah F = - kx. Gaya pemulih tersebut menyebabkan percepatan getaran sebesar a = - ω2y.
Berdasarkan hukum II Newton diketahui bahwa F = ma. Dengan menggabungkan persamaan kedua
gaya di atas sehingga diperoleh
F=F
- kx = m (-ω2y)
ω =
persamaan ω2 = k/m, maka diperoleh nilai periode getaran pada pegas sebesar :
k=
Tan α =
∆
m
BUNYI
Sifat dasar gelombang bunyi
Pada waktu SMP, Anda telah mengetahui bahwa bunyi disebabkan oleh adanya benda yang
bergetar. Bunyi merupakan gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium pada
saat merambat. Bunyi juga termasuk ke dalam kelompok gelombang longitudinal, yaitu gelombang
yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya.
Gambar 1 Diafragma pengeras suara bergerak : (a) radial keluar, (b) radial ke dalam
..................................(3.3)
dengan :
P = tekanan gas
γ = tetapan Laplace.
ρ = kerapatan
Efek Doppler
Fenomena perubahan frekuensi karena pengaruh gerak relatif antara sumber bunyi dan
pendengar, pertama kali diamati oleh Christian Doppler. Jika antara sumber bunyi dan pendengar tidak
ada gerakan relatif, maka frekuensi sumber bunyi dan frekuensi bunyi yang didengar oleh seseorang
adalah sama. Namun, jika antara sumber bunyi dan si pendengar ada gerak relatif, ternyata antara
frekuensi sumber bunyi dan frekuensi bunyi yang didengar tidaklah sama. Suatu contoh, misalnya
ketika Anda naik bis dan berpapasan dengan bis lain yang sedang membunyikan klakson, maka akan
terdengar suara yang lebih tinggi, berarti frekuensinya lebih besar dan sebaliknya ketika bis menjauhi
Jadi, Effek Doppler adalah peristiwa berubahnya harga frekuensi bunyi yang diterima oleh
pendengar (P) dari frekuensi suatu sumber bunyi (S) apabila terjadi gerakan relatif antara P dan S.
Oleh Doppler dirumuskan sebagai :
.........................................................
Dengan :
Terjadinya Efek Doppler dapat diaplikasikan sebagai radar untuk menentukan kecepatan sebuah
kendaraan di jalan raya. Sebuah mobil polisi dilengkapi dengan pemancar dan penerima gelombang
bunyi. Perhatikan Gambar 3.9.
→
Jika frekuensi sumber bunyi fs diketahui dan frekuensi bunyi pantul fp yang terdeteksi oleh polisi dapat
dibaca detektor, serta kecepatan bunyi di udara v diketahui, maka polisi dapat mengetahui kecepatan
mobil penumpang.
Intensitas
Intensitas didefinisikan sebagai energi yang dipindahkan tiap satuan luas tiap satuan waktu. Karena
energi tiap satuan waktu kita ketahui sebagai pengertian daya, maka intensitas bisa dikatakan
juga daya tiap satuan luas. Secara matematis :
(3.21)
Keterangan :
I : Intensitas bunyi (W/m2)
P : Energi tiap waktu atau daya (W)
A : Luas (m2)
Jika sumber bunyi memancarkan ke segala arah sama besar (isotropik), luas yang
dimaksud sama dengan luas permukaan bola, yaitu :
(3.22)
(3.23)
Persamaan 3.23 tersebut menunjukkan bahwa intensitas bunyi yang didengar di suatu titik (tempat)
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Intensitas bunyi terendah yang umumnya didengar manusia memiliki nilai 10 -12 W/m2. Biasanya
disebut sebagai intensitas ambang (I0). Jangkauan intensitas bunyi ini sangat lebar berkaitan dengan
kuat bunyi, sehingga secara tidak langsung kuat bunyi sebanding dengan intensitasnya.
(3.24)
Keterangan :
TI : Taraf intensitas bunyi (desiBell disingkat dB)
I : Intensitas bunyi (W/m2)
I0 : Intensitas ambang pendengaran manusia (10-12 W/m2
Untuk n buah sumber bunyi identik, misalnya ada n sirine yang dinyalakan bersama-sama, maka
besarnya taraf intensitas bunyi dinyatakan sebagai :
(3.25)
TI1 adalah taraf intensitas bunyi untuk satu buah sumber.
Jika didengar di dua titik yang jaraknya berbeda, besar intensitas bunyi di titik ke-2
bisa dinyatakan sebagai :
(3.26)
PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap
Tes Kinerja Rubrik penilaian kinerja
Tes Tertulis Tes Uraian
Portofolio Panduan Penyusunan Portofolio
a. Penilaian Portofolio
Mengetahui
Waka Kurikulum SMKN 4 PPU Guru Mata Pelajaran
Mengetahui
Kepala SMKN 4 PPU
I. FENOMENA/MASALAH
Pada pembelajaran gelombang Anda juga telah mengkaji tentang cepat rambat gelombang pada tali,
air, dan gelombang cahaya. Bagaimanakah gelombang bunyi merambat? Apakah gelombang bunyi
memiliki perambatan yang sama pada udara, air, dan benda padat? Untuk menunjukkan peristiwa
perambatan gelombang bunyi, kita ikuti percobaannya berikut ini.
II. Tujuan
Dua buah pipa, sebuah selang plastik elastik, air secukupnya, mistar, dan sebuah garputala
3) Tuangkan air ke dalam pipa sehingga air akan mengisi sebagian besar pipa-pia tersebut.
4) Atur panjang kolom udara pada pipa B sependek mungkin, kemudian getarkan garputala di
atasnya.
5) Turunkan pipa A secara perlahan-lahan sehingga panjang kolom udara pada pipa B bertambah
sambil mendengakan saat terjadinya bunyi kuat yang dihasilkan oleh kolom udara pada pipa B.
6) Ukur panjang kolom udara pada pipa B, pada saat Anda mendengar bunyi kuat pertama. Catat
hasilnya dalam tabel (panjang kolom udara = l1)
7) Getarkan garputala kembali dan turunkan pipa A secara perlahan-lahan sehingga kolom udara
pada pipa B bertambah panjang. Dengarkan kembali saat terjadinya bunyi kuat yang ke dua.
8) Ukur dan catat panjang kolom udara pada pipa B, pada saat terjadinya bunyi kuat kedua (panjang
kolom udara = l2)
9) Ulangi langkah (7) sampai Anda mendengarkan bunyi keras berikutnya, yaitu bunyi kuat ketiga.
10) Ukur dan catat panjang kolom udara pada pipa B pada saat terjadinya bunyi kuat ketiga (panjang
kolom udara = l3)
Untuk memperoleh hasil pengukuran yang lebih teliti, ulangi langkah-langkah eksperimen tersebut
sehingga untuk panjang kolom udara l1, l2, dan l3 didapatkan masing-masing lima nilai hasil
pengukuran.
V. Pertanyaan/tugas
2. seorang anak melepaskan sebuah kelereng dari tepi atas sebuah sumur.
10 m/s2 dan laju rambat bunyi 360 m/s, tentukanlah kedalaman permukaan air
sumur diukur dari tepi atas sumur.
Jawab :
Misal batu mencapai permukaan air sumur dalam selang waktu t,
10
3 seorang siswa XIberdiri diantara dua dinding P dan Qseperti ditunjukan pada 10
gambar dibawah ini. Ketika ia bertepuk tangan sekali, ada suatu beda waktu 2,1
sekon di antara bunyi pantul dari dua dinding. Berapakah cepat rambat bunyi
diudara?
Jawab :
Jawab:
10
5 pada gambar berikut ini ditunjukan dua buah sumber bunyi yang identik dan 10
sefase karena mengeluarkan puncak gelombang pada saat yang bersamaan.
Panjang gelombang adalah 100 cm. jika r 2 diketahui 150 cm, tentukan jarak r1
yang mungkin pada keadaan dimana:
a. di P terdengar bunyi yang paling kuat
b. di P terdengar bunyi yang paling lemah.
Jawab :
10
8 seutas dawai baja dengan massa per satuan panjang 4 x 10-3 × kg/m ditegangkan 10
dengan gaya 360 N. dawai tersebut diikat pada kedua ujungnya. Salah satu
frekuensi resonansinya adalah 375 Hz, sedangkan frekuensi resonansi
berikutnya adalah 450 Hz. Hitunglah,
a. frekuensi nada dasar,
b. panjang dawai.
Jawab :
Jawab :
10