Anda di halaman 1dari 6

SOROGAN GURU KELOMPOK 17

Hadis Jawami’ul Kalim Perspektif Bahasa Arab

Hadis Ke-97
‫َّاس َم ِن ات ُِّق َي جَمْلِ ُسهُ لُِف ْح ِش ِه‬
ِ ‫َشُّر الن‬
Artinya: “Orang yang paling buruk adalah orang yang majelisnya ditakuti disebabkan
kejahatannya”.
Kata ‫ش ُّر‬
َ (Paling buruk):
 Sighot (bentuk): isim tafdhil, asal katanya ُّ‫َأ َشر‬
 Spesifikasi makna: Akar kata ‫ شرر‬itu mempunyai makna keburukan disebabkan oleh
aib, yang dengan itu ia berada di ‫( ساحل البحر‬tepi pantai) artinya “dikucilkan”. Bedanya
dengan kata ‫س‬ َ ‫ بِْئ‬yang sama-sama mempunyai makna “seburuk-buruknya”. Kata ‫س‬ َ ‫بِْئ‬
maknanya hanya buruk dalam arti sengsara.
َ ‫( ات ُِّق‬Ditakuti):
Kata ‫ي‬
 Wazan: ‫ افتعل‬asalnya ‫اوتقى‬
 Spesifikasi makna: Kata ‫ وقي‬itu mempunyai makna menjaga diri dengan meletakkan
‫( حاجز‬pagar/sekat) yang mengitarinya. Sehingga kata “Takwa” yang diambil dari akar
kata yang sama itu mempunyai makna: ‫( وقاي ة بين ه وبني املعاصي‬Menyekat antara
seseorang dengan kemaksiatan).
 Sehingga maknanya menjadi “ditakuti” karena orang tersebut yang menyekat dirinya
sendiri dari orang banyak.
‫س‬ ِ
Kata
ُ ‫( جَمْل‬Majelis/tempat duduk):
 Spesifikasi makna: Kata ‫ جلس‬itu mempunyai makna duduk dari posisi bawah (tidur
atau berbaring). Bedanya dengan kata ‫ قعد‬yang sama-sama mempunyai makna
“duduk”, kata ‫ قعد‬maknanya duduk dari posisi atas (berdiri).
 Sehingga maknanya menjadi “majelis/tempat duduk yang rendah di bawah”.
Kata ‫حش‬
ْ ُ‫( ف‬Kejahatan):
 Spesifikasi makna: ‫( القبح والشناعة‬Kejahatan yang hina dan keji). Selain itu juga
mempunyai makna ‫( البخل‬pelit/kikir).
Quote: “Jadilah orang yang kehadirannya dinanti dan kepergiannya dirindui”.

Hadis Ke-98
ِّ َ‫ِشر ٌاك ِم ْن نَا ٍر قَالَهُ لِْلغ‬
‫ال‬ َ
Artinya: “Tali sandal ini dari api neraka (jika tidak kamu kembalikan)” Nabi Muhammad SAW
mengatakan hal itu kepada orang yang mengambil ghonimah (harta rampasan perang)
sebelum resmi dibagi.
Asbabul Wurud Hadis:
Dari Abu Hurairah RA mengatakan: "Kami menaklukkan Khaibar dan tidak kami
peroleh ghanimah berupa emas dan tidak pula perak, ghanimah yang kami peroleh hanyalah
berupa sapi, unta, barang-barang dan kebun-kebun. Kemudian kami pergi bersama
Rasulullah SAW ke Lembah Al-Quro dan beliau ditemani seorang budaknya yang bernama
Mid'am, budak yang dihadiahkan oleh salah seorang Bani Dhubab. Ketika ia (Mid’am)
sedang menurunkan barang-barang bawaan unta muatannya, ia terkena anak panah yang
menyasar sehingga budak itu tewas. Karenanya, para sahabat berkomentar: “Alangkah
senangnya dia mendapatkan kesyahidan”. Rasulullah SAW menampik ucapan mereka
dengan bersabda: “Bahkan demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, bahwasanya kain
yang diambilnya saat perang Khaibar dari barang-barang ghanimah yang belum resmi dibagi,
akan menyalakan api neraka baginya”. Spontan, seseorang membawa satu atau dua tali
sandal setelah mendengar komentar Rasulullah SAW tersebut. Selanjutnya orang itu
berkata: “Aku mendapatkan tali sandal ini”. Rasulullah SAW langsung berkomentar: “Itu satu
atau dua tali sandal neraka”.

Kata ‫ال‬
ّ ‫ َغ‬:
 Sighot (bentuk)nya: isim fa’il dari fi’il ُّ‫َغ َّل – يَ ِغل‬
 Spesifikasi makna: ‫( الخيانة‬Khianat), ‫( السرقة الخفية‬Mencuri sembunyi-sembunyi), ‫الحقد‬
(Dengki).
Aktualisasi Hadis:
Hadis ini juga mengancam orang-orang yang korupsi, yang mengkhianati rakyatnya,
yang mencuri harta rakyat secara sembunyi-sembunyi. Orang yang mencuri kain dan tali
sandal saja mendapatkan ancaman dahsyat dari Rasulullah SAW, apalagi yang korupsi
triliunan.
Quote: “Korupsi hanya nikmat fatamorgana sesaat, api neraka melambai-lambai di
akhirat”.

Hadis Ke-99

ُّ ‫ِش َفاءُ الْ َع ِّي‬


‫السَؤ ُال‬
Artinya: “Obat ketidakmampuan berbuat adalah bertanya”.
ِ (Obat penyembuh):
Kata ‫ش َفاء‬
ُ
 Spesifikasi makna: Kata ‫ شفاء‬mempunyai makna obat yang menyembuhkan, karena
akar kata ‫ ش في‬mempunyai makna “sembuh”. Bedanya dengan kata ‫ دواء‬yang
maknanya obat yang belum tentu menyembuhkan. Sehingga Al-Qur’an disebut
sebagai syifa’ dan rahmat bagi orang-orang mukmin, sebagaimana disebutkan di
dalam Q.S. Al-Isra’ ayat 82.
Kata ‫ي‬
ِّ ‫( الْ َع‬Ketidakmampuan berbuat):
 Spesifikasi makna: ‫( عجز يلحق من تولّى األمر والكالم‬Tidak mampu mengurusi sesuatu dan
tidak mampu berbicara). Selain itu turunan kata tersebut juga punya makna ‫الجهل‬
(ketidak tahuan).
Kata ‫ال‬
ُ ‫السَؤ‬
ُّ (Bertanya):
 Spesifikasi makna: Bertanya yang umum sekali, tidak terbatas hanya ‫االستفسار‬
(meminta penjelasan) atau ‫( االستفهام‬meminta pemahaman).
Quote: “Bertanya mungkin bisa membuatmu malu sesaat, akan tetapi tidak bertanya
justru membuatmu malu sepanjang hayat”.

Dalam Perspektif Ilmu Ushul Fiqh

1. ‫شر الناس من اتقي مجلسه لفحشه‬


“ Orang yang paling buruk adalah orang yang majlisnya ditakuti disebabkan
kejahatannya”

 Makna Secara umum :


Orang yang paling buruk adalah orang yang keberadaannya dikhawatirkan bisa
mendatangkan mafsadat/madlorot bagi sekitaranya.
 Pendekatan Ushul Fiqh :
Dalam Ilmu Ushul fiqh dikenal istilah sadd dzari’ah, sebagai salah satu sumber hukum
yang mukhtalaf.
Dzari’ah adalah :
- Secara bahasa : ‫ ( الوسيلة الى الشئ‬Hal yang bisa menyampaikan kepada sesuatu)
- Secara Istilah : ‫ ( ما كان ظاهره االباحة لكنه يفضى الى المفسدة‬Sesuatu yang secara lahir
tidak ada larangan, akan tetapi berpotensi mengakibatkan mafsadat)
- Makna Sad Dzari’ah : Menutup kemungkinan munculnya mafsadat, dengan melarang
sesuatu yang pada dasarnya tidak dilarang, akan tetapi bisa berakibat mafsadat jika
dibiarkan
Contoh : Sholat berjamaah di masjid hukumnya tidak dilarang bahkan disunnahkan,
akan tetapi pada masa pandemi covid 19, hukum sholat berjamah di masjid perlu
dipertimbangkan.

Mu’asyarah atau pergaulan adalah sesuatu yang dianjurkan, akan tetapi tetap
mempertimbangkan efek dari pergaulan tersebut. Jika berpengaruh baik, maka hukum
mu’asyarah sangat dianjurkan, akan tetapi jika orang yang akan kita dekati mempunyai
efek yang dipastikan buruk, maka hukum mu’asyarah bisa diharamkan.

 Quotes : ‫الحكم يدور مع علته وجودا وعدما‬


Hukum berputar/berlaku sesuai illatnya, dengan menyesuaikan ada dan tidak adanya
‘illat

2. ‫شراك من نار قاله للغال‬


“Tali sepatu dari api neraka ditujukan / diucapkan kepada si pengkhianat / pendengki”

 Makna secara umum :


Tidak ada ucapan yang paling tepat yang pantas diucapkan kepada
pengkhianat/pendengki, kecuali ucapan “tali sepatu dari api neraka pantas diikatkan
kepadamu”. Hal ini menunjukkan buruknya khianat dan dengki, sehingga diberikan
konsekuensi ucapan yang hina.

 Pendekatan ushul fiqh :


Dalam Ushul Fiqh dikenal dengan ‫ النهي‬.
Yaitu : ‫( اللفظ ال*دال على طلب الك*ف عن الفع*ل بوج*ه االس*تعالء‬lafadz yang menunjukkan tuntutan
untuk ditinggalkan suatu perbuatan dari atasan kepada bawahan)
Untuk mengetahui suatu lafadz mengandung makna nahy/larangan, ada bentuk bentuk
khusus yang menunjukkannya. Di antaranya :
- ‫ فعل المضارع‬+ ‫ال الناهية‬
- Lafadz yang secara bahasa mempunyai arti larangan
- Bentuk amr yang mengandung arti larangan melakukan perbuatan.
- Perbuatan yang berkonsekuensi pada hukuman/hal hal yang buruk jika dilakukan.

Hadits di atas menunjukkan larangan khianat dan dengki, dengan tanda ada konsekuensi
berat bagi orang yang melakukannya.

 Quotes : cukup dengan mengetahui tanda tanda, hakikat bisa dirasa

3. ‫شفاء العي السؤال‬


“Obat ketidakmampuan adalah bertanya”

 Makna secara umum :


Bertanya tentang sesuatu yang tidak diketahui kepada orang yang tepat maka akan
menjadikan masalah lebih jelas, lebih mudah diamalkan dan jauh dari kesesatan. Dan
permasalahan yang tidak jelas, dan tidak ada usaha untuk menemukan jawabannya,
maka akan memungkinkan terjadi keselahan yang fatal dalam mengamalkannya.

 Asbabul wurud :
Terdapat seorang shahabat kepalanya tertimpa batu dan mengakibatkan luka yang cukup
serius. Dan suatu ketika shahabat tersebut “ihtilam” (mimpi basah), dan bertanya kepada
shahabat yang lain apakah dia harus mandi besar. Dan para shahabat menjawab bahwa ia
wajib mandi dan tidak ada rukhshoh baginya. Dan setelah mandi shahabat yang terluka
kepalanya tersebut meninggal. Dan kejadian tersebut diceritakan kepada Nabi
Muhammad SAW. Dan Nabi menekankan agar bertanya jika memang tidak mengetahui.
Dan Nabi juga menjelaskan bahwa orang tersebut semestinya cukup melakukan
tayammum tidak harus mandi karena ada madlarat yang diakibatkan.

 Pendekatan Ilmu Ushul Fiqh :


Dalam Ilmu Ushul Fiqh kita mengenal rukhshah, yaitu : ketentuan hukum berupa
keringanan yang diberikan oleh Allah karena ada kondisi tertentu yang menuntut
keringanan tersebut. Dan salah satu dari bentuk rukhshoh adalah diperbolehkan
meninggalkan kewajiban jika terdapat udzur yang mengakibatkan masyaqqoh
maupundlorurat jika dilakukan.

 Qoutes : ‫ال يكلف هللا نفسا اال وسعها‬


Allah tidak akan membebani hambanya kecuali apa yang dimampuinya
Dalam Perspektif Matematika

‫َّاس َم ِن ات ُِّق َي جَمْلِ ُسهُ لُِف ْح ِش ِه‬


ِ ‫َشُّر الن‬
“Orang yang paling buruk adalah orang yang majelisnya ditakuti disebabkan kejahatannya”.

Dalam matematika ada tanda negatif yang dihindari dalam perhitungan karena jika masuk
ke dalam perkalian akan membuat negatif. Jika dalam penjumlahan juga bisa menjadikan
nilai negatif jika pengaruh negatifnya lebih besar dari yang positif.
Contoh :

Pada perkalian
a × b=ab
−( a × b )=−ab

Pada penjumlahan
a+ b−c=−d ; a+b <c

“Sesuatu input yang bernilai negatif, akan berdampak negatif jika kemampuan filter diri kita
kurang”.

ِّ َ‫ِشر ٌاك ِم ْن نَا ٍر قَالَهُ لِْلغ‬


‫ال‬ َ
“Tali sandal ini dari api neraka (jika tidak kamu kembalikan)” Nabi Muhammad SAW
mengatakan hal itu kepada orang yang mengambil ghonimah (harta rampasan perang)
sebelum resmi dibagi.

Dalam matematika terdapat materi limit diketakhinggaan. Yaitu fungsi yang tidak memiliki
nilai.
Contohnya :
Jumlah pertambahan penduduk kota jakarta t tahun dari sekarang yaitu mengikuti fungsi

Berapa pertambahan penduduk jakarta pada waktu yang sangat lama?


Jika kita mengerjakan langsung dengan memasukkan nilai tak hingga ke fungsi tersebut,
maka akan sia-sia karena fungsi tersebut tidak bernilai sebelum kita menguraikannya.
“Terburu-buru dapat menjadikan masalah baru”
ُّ ‫ِش َفاءُ الْ َع ِّي‬
‫السَؤ ُال‬
“Obat ketidakmampuan berbuat adalah bertanya”.

Dalam matematika terdapat fungsi ceiling. Fungsi Ceiling dari  x  ditulis  ⌈ x ⌉ , menyatakan
bilangan bulat terkecil yang lebih dari atau sama dengan  x . Jika ada suatu bilangan pecahan
yang didalam fungsi ceiling maka bilangan tersebut akan naik nilainya menjadi bilangan yang
utuh.
Contoh :
⌈ 10⌉ =10
⌈ 9 , 25⌉ =1 0
⌈ 10,75⌉ + ⌈ 9,13 ⌉=21

“Selalu ada jalan untuk naik tingkat atau menjadi pribadi yang lebih baik”

Anda mungkin juga menyukai