Anda di halaman 1dari 74

USHUL FIQH 2

A. Muslimin, Lc,. M.H.I


MANTUQ DAN MAFHUM
 MANTUQ : Ucapan, Lafadz, Tulisan.
Pemahaman yang diambil dari segi
pembicaraan yang nyata, penunjukan
lafadz sesuai ucapan atas hukum dalam
lafadz
 Nash : jelas tanpa ta’wil
‫اقيمواالصالة واتواالزكاة‬
 Dhahir : jelas perlu ta’wil
‫ان اهلل على العرش استوى‬
Macam MANTUQ syafi’i
 MANTUQ : Sharih dan Ghairu Sharih

 Sharih : Ucapan tegas.


Makna tegas suatu lafadz sesuai
penciptaannya, seluruh/sebagian.
 Ghairu Sharih : Makna diambil bukan
dari makna asli suatu lafadz tetapi
sebagai konsekuensi dari ucapan.
Macam ghairu sharih
 Dilalah al-Ima’ : Bukan Makna Asli
‫من احي ارضا ميتة فهي له‬
 Dilalah al-Isyarah : Isyarat Hukum
..‫ الخيط االبيض من الخيط االسواد من الفجر‬.. ‫هن لباس لكم‬
 Dilalah al-Iqtdha’ : Lafadz sisipan
‫منكم مريضا او علي سفر فعدة من ايام اخر‬
Sisipkan kata afthara setelah kata safarin.
DILALAH
MANTUQ
‫محل النطق على الحكم المذكور‬
ّ ‫فى‬ ‫اللفظ‬ ‫داللة‬
Dilalah Mantuq adalah Petunjuk lafal
yang dituturkan kepada hukum yang
diterangkan

Contoh : Haram menikahi anak-anak tiri


dari istri yang sudah dinikahi
‫وربئبكم التى فى حجوركم من نسائكم التى دخلتم بهن‬
)23 : ‫(النساء‬
MAFHUM
 MAFHUM : Pemahaman.
Pemahaman yang diambil dari segi
pembicaraan yang tidak nyata
ِ ‫داللة اللفظ ال فى محل النطق على ثبوت حكم ماذُكِر‬
‫لما‬ ّ
‫ُس ِكت عنه او على ِنفي الحكم عنه‬
Dilalah Mafhum adalah Petunjuk lafal bahwa
hukum dari lawan yang disebut berlawanan
dengan hukum yang disebut
Macam Mafhum
Mafhum Muwafaqah dan Mukhalafah
 Muwafaqah :
‫ما كان المسكوت عنه موافقا للمنطوق‬
Petunjuk lafal yang bersamaan antara hukum yang
tidak disebut dengan hukum yang disebut

 a. fahwal khitab : lebih utama


Cth : Memukul Lebih tidak boleh dari kata-kata keji
 b. lahnal khitab : sama
Cth : Menghabiskan harta anak yatim dengan cara apapun
mukhalafah
 Mukhalafah : Pengertian yang
dipahami berbeda dari ucapan, baik
dalam istimbat maupun nafi.

Mafhum Mukhalafah ada 5 macam :


Sifat : nikah anak kandung, budak mukmin
)23 : ‫ (النساء‬... ‫حرمت عليكم أمهتكم وبناتكم واخواتكم‬
)25 : ‫فمن ما ملكت ايمنكم من فتيتكم المؤمنت (النساء‬
‫…‪Next‬‬
‫‪Ghayah : mkn dan minum / benang putih dan hitam‬‬

‫وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط االبيض من الخيط االسود‬


‫من الفجر (البقرة ‪)187 :‬‬
‫‪Syarat : budak mukmin‬‬

‫فتحرير رقبة مؤمنة (النساء ‪)92 :‬‬


‫‪‘Adad : had zina, 80x‬‬

‫فاجلدوهم ثمانين جلدة (النور ‪)4 :‬‬


‫‪Laqab : Muhammad rasulullah‬‬

‫محمد رسول اهلل‬


Syarat Sah Mafhum Mukhalafah
 Tidak berlawanan dengan dalil yang lebih kuat
Cth : Membunuh takut miskin

 Mantuqnya bukan hal biasa terjadi


Cth : Anak tiri, serumah

 Mantuqnya bukan untuk menguatkan


Cth : Bukan Islam boleh diganggu, Hidup rukun

 Mantuqnya berdiri sendiri


Cth : I’tikaf, boleh bercampur
CONTOH
         

“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan


kepada keduanya Perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
mulia.”

 Manthuq dari ayat ini yaitu pada lafadz


“uffin”, atau perkataan keji kepada kedua
orang tuamu, sedangkan mafhumnya yaitu
memukul atau menyiksanya.
LAFAL ‘AM dan khas
 ‘AM Menurut bahasa merata, yg umum
 Menurut Istilah :
‫اللفظ املستفرق جلميع ما يصلح له حبسب وضع واحد دفعة‬
Lafal yang meliputi pengertian umum
terhadap semua yang termasuk dalam
pengertian lafal itu, dengan hanya
disebut sekaligus.
 Misal : Al-Insan : Manusia
Meliputi seluruh manusia
JENIS-JENIS ‘AM
 Lafal Kullun, Jami’un, Kaffah dan Ma’sya
 Isim istifham man, ma, aina, ayun, mata

 Isim Isyarat man, ma dan ayyun

 Isim mufrad yg di makrifatkan dg alif lam (al)


atau idhafah
 Jama’ yg makrifat dg al atau idhafah

 Isim nakirah yg terletak stlh nafi

 Isim maushul
‫كل و جميع و كافة و معشر‬

‫‪ ‬كل نفس ذائقة الموت‬


‫‪ ‬هو الذى خلق لكم ما فى األرض جميعا‬
‫‪ ‬ادخلوا فى سلم كافة‬
‫‪ ‬يا معشر الجن واالنس‬
‫من ‪ ,‬ما ‪ ,‬أين ‪ ,‬أي‪ ,‬متى‬

‫‪ ‬من ذا الذى يقرض اهلل قرضا حسنا‬


‫‪ ‬ما سلككم فى سقر‬
‫‪ ‬اين مسكنك؟‬
‫‪ ‬ايكم يأتيني بعرشها قبل ان يأتوني مسلمين‬
‫‪ ‬متى نصر اهلل اال ان نصر اهلل قريب‬
‫اسم اإلشارة ‪ :‬من ‪ ,‬ما ‪ ,‬أي ‪ ,‬أيما‬
‫‪ ‬من يعمل سوأ يجز به‬
‫‪ ‬ما بنفقوا من خير يوف اليكم‬
‫‪ ‬ايا ما تدعوا فله االسماء الحسنى‬
‫‪ ‬ايما امرأة سألت زوجها الطالق‬
‫اسم المفرد والجمع المعرفة بأل أو اضافة‬
‫‪ ‬واحل اهلل البيع و حرم الربوا‬
‫‪ ‬والسارق والسارقة فاقطعوا ايديهما‬
‫‪ ‬وان تعدوا نعمة اهلل ال تحصوها‬
‫‪ ‬ان اهلل يحب المقسطين‬
‫‪ ‬حرمت عليكم امهاتكم‬
‫اسم الموصول‬ ‫اسم النكرة بعد النفي‬

‫‪ ‬ان الذين يأكلون أموال اليتمى‬ ‫ما رأيت رجال‬ ‫‪‬‬

‫ظلما انما يأكلون فى بطونهم‬


‫نارا‬
Macam LAFAL ‘AM
 Lafal umum yg tdk mungkin ditakhsiskan
‫ وما من دابة يف االرض اال على اهلل رزقها‬
 Lafal umum yg dimaksudkan khusus karena
adanya bukti ttg kekhususannya
‫ وهلل على الناس حج البيت‬
 Lafal umum yg khusus seperti lafal umum yg
tdk ditemui tanda yg menunjukkan ditakhsis
‫ واملطلقات يرتبصن بأنفسهن ثال ثة قروء‬
Al-Taghlib
 Lafaz ‘Am mencakup seluruh bagian yang
termasuk dibawah jenisnya. Meskipun
demikian, orang Arab dalam kondisi
tertentu terkadang menggunakan lafaz
umum agar mencakup bagian-bagian yang
lainnya karena adanya hubungan diantara
keduanya dalam bahasa mereka. Ini
disebut dengan al-taghlib.
Cakupan Taghlib
 Lafaz muzakkar agar mencakup muannats,
Lafaz al-rijal agar mencakup al-nisa’,
Lafaz ulil albâb juga bermakna ûlâtul albâb.
Lafaz âmanû juga begitu.
 Pengecualian: Apabila suatu seruan
terhadap suatu perbuatan ditujukan khusus
bagi laki-laki dengan disertai qarinah
(indikator), maka saat itu tidak terjadi
taghlib, seperti pada ayat
‫يأيها الذين ءامنوا إذا نودي للصالة من يوم الجمعة‬ 
Cakupan Taghlib
 Taghlib mencakup seruan bagi orang yang
berakal terhadap yang tidak berakal, seperti
‫ وربك أعلم ب منف يا لسمواتوا ألرض‬kata man mencakup
yang berakal ataupun tidak.
 Taghlib sifat yang berakal, seperti

‫ والشمس والقمر رأيتهم لي ساجدين‬menggunakan kata ‫رأيتهم‬


(seruan bagi yang berakal) sebagai ganti ‫رأيتها‬
yang mensifati bulan dan matahari dengan
sifat berakal karena ada kata ‫ساجدين‬
DILALAH DAN PENGMALAN ‘AM
 Bila ‘Am dtg krn sebab khas, mk yg dianggap adalah
umumnya lafal, bkn khususnya sebab
 Khitab khas kpd seseorg dari slrh umat menunjukkan

faedah umum, kecuali ada dalil menunjukkan khas utk


org itu saja
 Menyebut sebagian satuan lafal ‘am, tidak berarti

menakhiskan
 Lafal ‘am ssdh ditakhsis ttp menjd hujah bg satuan2

yg msh tertinggal
 Mengamalkan dalil ‘am sblm menyelidiki yg menakhsis

tdk diperbolehkan
KAIDAH-KAIDAH ‘AM
LAFAL KHAS
 Khas adalah perkataan atau susunan yg
mengandung arti tertentu yg tdk umum, atau
hanya berlaku utk sbgian tertentu.
 Lafaz khash dalam nash syara’ menunjuk

kepada pengertiannya yang khas secara qath’i


(pasti), dan hukum yang dikandungnya bersifat
qath’i selama tidak ada indikasi yang
menunjukkan pengertian lain. Seperti pada
kata bilangan.
‫ين‬ِ‫شر ِة مساك‬
َ ‫ع‬
َ ‫ام‬‫ع‬ْ‫ط‬‫ِإ‬ ‫ه‬
ُ ‫ت‬
ُ ‫ار‬ َّ
‫ف‬ ‫ك‬
َ ‫ف‬
َ 
َ ََ َ َُ َ
Bentuk-bentuk Lafaz Khusus
1. Isim ‘alam, baik manusia seperti: Muhammad,
Nuh; atau nama bagi benda apa saja seperti:
tuffâhah, misymisy.
2. Isim yang dima’rifatkan dengan al lil ‘ahdi,
seperti perkataan: jâ-a al-rajulu (seorang
lelaki tertentu).
3. Menentukan isim dengan menunjuknya,
seperti perkataan: dzâlika al-qâdim dan
hvdza al-jâlisu.
4. Bilangan yang dibatasi, meskipun lebih banyak
dari dua, seperti: tsalâtsun atau khamsun.
Macam-macam
• Istilah yang erat dengan khas :

- Takhsis adalah penjelasan bahwa


yang dimaksud dengan suatu lafal umum
adalah sebagian dari cakupannya,
bukan seluruhnya. Atau memalingkan
suatu kata dari umum menjadi khusus.

- Mukhasis adalah suatu dalil yang menjadi


dasar adanya pengkhususan lafal
Macam Mukhasis

 Mukhasis (Dalil-dalil Pengkhususan)


terbagi dua:
- Dalil pengkhususan yang menyatu
(‫)أدلة ا لتخصيصا لمتصلة‬
- Dalil pengkhususan yang terpisah
(‫)أدلة ا لتخصيصا لمنفصلة‬
Mukhasis Muttashil
 1. MUTTASHIL (BERSAMBUNG).
Yakni mukhashshishnya ada dalam susunan yang
menjadi satu dengan yang umumnya, Lafal yang tidak
berdiri sendiri, maknanya bersangkutan dengan lafal
sebelumnya. Khash muttashil bermacam-macam :

 a. Istitsna',‫ ال يكون‬-‫إ ال– غير – س وى– حاشا – ع دا – ل يس‬.


)171-170 ‫فنجينه وأه َله أجمعين إال َعجوزا في الغابرين (الشعراء‬
 b. Syarat, ‫ْإن– إذا – َم ن– حيثما – أينما – إذما‬
)12 ‫ولكم نصف ماترك أزواجكم إن لم يكن لهن ولد (النساء‬
Next….
c. Sifat. Seperti kalimat‫م نف تياتكم ا لمؤمنات‬
yang membolehkan seorang laki-laki menikahi
budak miliknya yang beriman, jika tidak
beriman maka tidak boleh dinikahi.

d. Ghayah, yaitu kata (‫ )حتى‬dan (‫) إ لى‬.


Hukum yang setelahnya harus berbeda dengan
hukum yang sebelumnya.
‫فاغسلوا وجوهكم وأيديكم إلى المرافق‬
Next…
e. Badalul ba'dhi min al-kulli (pengganti sebagian
dari keseluruhan).
seperti ungkapan: Datang kepadaku suatu
kaum, yakni para pemimpinnya.

f. Hal (keadaan). Atau Takshish dengan


perkataan yang bersambung dan mandiri.
‫فمن شهد منكم الشهر فليصمه ومن كان مريضا او على سفر‬
‫فعدة من أيام أخر‬
ayat bersifat umum tentang kewajiban puasa
bagi orang yang melihat bulan, tetapi bentuk
perkataannya yang bersambung dan mandiri
setelahnya mengecualikan orang yang sakit dan
sedang bepergian.
Mukhasis munfasil
2. MUNFASHIL (TERPISAH).
Yakni mukhashishnya terdapat pada tempat lain,
tidak bersama dengan lafaz yang umum, lafal yang
berdiri sendiri, terpisah dari dalil yang memberi
pengertian umum. Khash munfashil bermacam-macam :

a. Takhshish Qur’an dengan Qur’an


Seperti QS. Al-Thalaq ayat 4 yang
mentakhshish QS. Al-Baqarah: 228

)‫والمطلقات يتربصن بأنفسهن ثالثة قروء (البقرة‬


)‫واوالت االحمال اجلهن ان يضعن حملهن (الطالق‬
‫…‪Next‬‬
‫‪‬‬ ‫‪b. Takhshish al-Qur’an bi al-Sunnah‬‬
‫‪S. al-Maidah, 38.‬‬
‫والسارق والسارقة فاقطعوا أيديهما‬
‫‪ditakhshish nisab pencuri‬‬
‫بع دينار‬
‫القَطْ َع إال في رربع‬
‫‪S. al-Nisa’, 11.‬‬
‫يوصيكم اهلل فى اوالدكم للذكر مثل حظ األنثيين‬
‫‪ditakhshish dengan anak Islam atau Kafir‬‬
‫ال يرث المسلم الكافر وال يرث الكافر المسلم‬
Next…
 c. Takhshish al-sunnah bi al-kitab
Contoh, pada saat Perjanjian Hudaibiyah,
Rasul bersabda
‫يأتيك أح ٌد منا وإ ْن كان على دينك إال َر َد ْدتُه‬
َ ‫أ ْن ال‬
(Dengan syarat jika datang kepadamu salah
seorang dari kami meskipun menganut agamamu
maka engkau harus mengembalikannya).
Pernyataan ‫ أحد‬ini mencakup setiap laki-laki dan
wanita. Kemudian QS. Al-Mumtahanah : 10,
yang mentakhshish, sehingga khusus bagi
laki-laki saja.
Next…
d. Takhshish al-sunnah bi al-sunnah.
Seperti kalimat dalam hadits
‫ال زكاة فيما دون خمسة أوسق‬
(Tidak wajib zakat pada hasil panen yang
dibawah 5 wasaq)
yang mentakhshish hadis
‫فيما سقت السماء العشر‬
(Pada tumbuhan yang disirami hujan maka wajib
dikeluarkan zakat sepersepuluhnya).
Next…
e. Takhshish bi al-qiyas.
Mentakhsis Nash yang umum dengan qiyas
)2 : ‫الزانية والزانى فاجلدوا كل واحد منهما مائة جلدة (النور‬
Ayat ini umum merdeka dan budak,
kemudian ada ayat hukuman untuk budak
wanita, lalu budak laki-laki diqiyaskan
‫فإن أتين بفاحشة فعليهن نصف ما على المحصنات من العذاب‬
Ayat (an-Nisa’ : 25) ini khusus budak
perempuan
Next…
f. Takhshish Quran dengan Ijma’

‫اذا نودي للصلوة من يوم الجمعة فاسعوا الى ذكر اهلل وذرواالبيع‬
)9 : ‫(الجمعة‬

Ijma’ mentkhshish ayat tentang kewajiban


shalat jum’at untuk siapapun dengan
mengecualikan perempuan dan budak.
MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
• Muthlaq : Tidak terikat dengan ikatan atau
syarat tertentu, sedangkan istilah :
‫•ما دل على فرد غير مقيد لفظا بأي قيد‬
• lafadz yang menunjukkan arti yang
sebenarnya tanpa qayd (dibatasi) oleh suatu
hal yang lain.
• Muqayyad : terikat, sedangkan istilah :
‫•ما دل على فرد مقيد لفظا بأي قيد‬
• lafadz yang menunjukkan arti sebenarnya
dengan (adanya) qayd (pembatasan) oleh
suatu hal yang lain.
Macam-macam
MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
. 1. Sebab dan Hukumnya Sama.
Seperti Puasa untuk Kafarat Sumpah
)89 : ‫فمن لم يجد فصيام ثالثة ايام ذلك كفارة ايمانكم اذا حلفتم (المائدة‬
‫فصبام ثالثة ايام متتبعان‬
Lafadz mutlaq dibawa ke muqayyad (maksud
lafadz mutlaq dan muqayyad sama), karena
sebab yang satu tidak akan menghendaki
dua hal bertentangan
Next…
2. Sebab dan Hukum berbeda.
Seperti tangan dalam berwudlu dan mencuri
‫يا ايها الذين امنوا اذا كنتم الى الصالة فاغشلوا وجوهكم وايديكم‬
)6 : ‫(الممائدة‬
)38 : ‫والسارق والسارقة فاقطعوا ايديهما (المائدة‬
Dalam berwudlu dibatasi sampai siku, sedang
dalam pencurian dimutlaqkan, tidak dibatasi.
Dalam keadaan ini mutlaq tidak boleh dibawa
kepada muqayyad karena sebab dan hukum
berbeda.
Next…
3. Sebab sama sedangkan Hukum berbeda.
Seperti Tangan dalam Wudlu dan Tayamum
‫يا ايها الذين امنوا اذا كنتم الى الصالة فاغشلوا وجوهكم وايديكم‬
)6 : ‫(الممائدة‬
)6 : ‫فتيمموا صعيدا طيبا فامسحوا بوجوهكم وايديكم منه (المائدة‬
Dalam wudlu dibatasi sampai siku, sedang dalam
tayamum tidak dibatasi, mutlaq.
Lafadz mutlaq tidak dibawa ke muqayyad karena
berlainan hukumnya, namun al-Ghazaly
sebaliknya karena sebabnya sama.
Next…
4. Sebab berbeda dan hukumnya sama.
Hal ini dibagi dua :
a. Taqyid atau batasannya hanya satu
- Budak, taqyidnya beriman
b. Taqyid atau batasannya berbeda-beda
- Kafarat dzihar, puasa berturut-turut
- Kafarat haji tamattu’, terpisah-pisah
- Puasa Qadla dan mutlaq, tanpa taqyid
PENGGUNAAN LAFADZ
• Lafadz muthlaq yang terdapat dalam nash wajib
diamalkan sesuai dengan kemuthlaqannya
kecuali bila ada dalil yang menunjukkan sebagai
muqayyad.

• Dalam pandangan ahli ushul fiqh, mereka


menetapkan hukum wajib mengamalkan
muqayyad. Lafadz muqayyad tidak tetap
sebagai muqayyad apabila ada dalil lain yang
menghapuskan batasannya.
Amar Dan Nahi
 Amar : Perintah
‫لفظ يراد به أن يفعل المأمور ما يقصد من األمر‬
Lafadz yang dikehendaki supaya orang
mengerjakan apa yang dimaksudkan.
Menurut Ali Hasbullah :
‫األمر هو لفظ يطلب به األعلى ممن هو أدنى منه فعال‬
 Amar yaitu suatu tuntutan perbuatan dari yang
lebih tinggi derajat kedudukannya kepada pihak
yang lebih rendah kedudukannya.
singhat Amar
 Berbentuk Fi’il Amar/perintah langsung
)42 : ‫أقيمواالصلوة (البقرة‬
 Berbentuk Mudhari’ didahului Lam Amar
)29 : ‫وليطوفوا بالبيت العتيق ( الحج‬
 Bentuk Lain : Faradha, Kutiba
... ‫كتب عليكم الصيام‬
‫‪singhat Amar‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Ijab‬‬
‫أقيمواالصلوة‬
‫‪‬‬ ‫‪Nadab‬‬
‫فكاتبوهم ان علمتم فيهم خيرا‬
‫‪‬‬ ‫‪Takdib‬‬
‫كل مما يليك‬
‫‪‬‬ ‫‪Irsyad‬‬
‫واستشهدوا شهيدين من رجالكم‬
‫‪‬‬ ‫‪Ibahah‬‬
‫وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط االبيض من الخيط االسود من الفجر‬
‫‪‬‬ ‫‪Tahdid‬‬
‫…‪next‬‬
‫اعملوا ما شئتم انه بما تعملون بصير‬
‫‪‬‬ ‫‪Indzar‬‬
‫قل تمتعوا فان مصيركم الى النار‬
‫‪‬‬ ‫‪Ikram‬‬
‫ادخلوها بسالم امنين‬
‫‪‬‬ ‫‪Taskhir‬‬
‫كونوا قردة خسئين‬
‫‪‬‬ ‫‪Ta’jiz‬‬
‫فأتوا بسورة من مثله‬
‫…‪next‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Taswiyah‬‬
‫فاصبروا أو ال تصبروا‬
‫‪‬‬ ‫‪Tamanni‬‬
‫يا ليل طل يا نوم زل ‪ ,‬يا صبح قف ال تطلع‬
‫‪‬‬ ‫‪Do’a‬‬
‫رب اغفرلى‬
‫‪‬‬ ‫‪Ihanah‬‬
‫ذق انك انت العزيز‬
‫‪‬‬ ‫‪Imtinan‬‬
‫فكلوا مما رزقكم اهلل‬
Dilalah amar
 Menunjukkan Wajib selama tidak ada
Qorinah dari ketentuan Amar
‫األصل فى األمر للوجوب‬

 Menunjukkan Anjuran
‫األصل فى األمر للندب‬
nahi
 Nahi : Mencegah, melarang
‫لفظ يدل على الكف عن فعل على جهة االستعالء‬
Lafal yang menyuruh untuk meninggalkan
sesuatu pekerjaan yang diperintahkan oleh
orang yang lebih tinggi
Menurut Abdul Hamid Hakim :
‫طلب الترك من األعلى الى األدنى‬
 Perintah untuk meninggalkan sesuatu dari
atasan kepada bawahan.
‫‪singhat nahi‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Do’a‬‬
‫ربنا ال تؤخذنا ان نسينا او اخطأنا‬
‫‪‬‬ ‫‪Pelajaran‬‬
‫ال تسئلوا عن اشياء ان تبد لكم تسؤكم‬
‫‪‬‬ ‫‪Putus Asa‬‬
‫ال تعتذروا اليوم‬
‫‪‬‬ ‫‪Menghibur‬‬
‫وال تحزن ان اهلل معنا‬
‫‪‬‬ ‫‪Menghardik‬‬
‫‪- Majikan kepada pembantunya‬‬
Dilalah nahi
 Perintah sesudah larangan (mubah)
 Perintah tidak menghendaki berulang

kali untuk dikerjakan


 Perintah tidak menghendaki segera

dikerjakan
Masa berlaku nahi
‫ النهي عن الشيء أمر بضده‬
 Melarang sesuatu, mengandung
ketentuan perintah melakukan
kebalikannya.
‫ ان النهى ال يقتضى الفساد اال فى العبادات دون المعامالت‬
 Nahi itu tidak menyebabkan rusaknya
perbuatan yang dilakukan kecuali hanya
dalam soal ibadah saja dan tidak didalam
muamalah
ijtihad
 Bahasa
‫ جهد ومشقة‬,‫بذل الوسع والطاقة‬
Menghabiskan usaha dan kekuatan,
bersungguh-sungguh dan kesulitan
‫بذل الوسع في النظر في األدلة الشرعية الستنباط األحكام‬
‫الشرعية‬
Upaya sungguh-sungguh dalam pemikiran
atau penelitian hukum untuk mendapatkan
hukum syara’ dengan metode istimbath
macam ijtihad
 Dilihat dari metodenya :
 Ijtihad Bayani
‫بذل الوسع في النظر في األدلة الشرعية الستنباط األحكام‬
‫الشرعية من خالل داللة األلفاظ‬
Suatu kegiatan ijtihad yang bertujuan
untuk menjelaskan hukum-hukum syara’
yang terdapat dalam nash secara lafadz
Next…
 Ijtihad Qiyasi
‫بذل أقصى الجهد في الكشف عن األحكام الشرعية بناء على‬
‫حمل فرع على أصل في حكم بجامع بينهما‬
Kegiatan ijtihad untuk menetapkan hukum-
hukum syara’ dengan cara mengqiyaskan
hukum cabang kepada hukum asli yang
ada nash hukumnya
Next…
 Ijtihad Istislahi
‫بذل الجهد في البحث عن األحكام الشرعية بناء على المصالح‬
‫ على ضوء مقاصد الشريعة واألدلة‬،‫المعتبرة في اإلسالم‬
‫الشرعية‬
Kegiatan ijtihad untuk menetapkan hukum
syara’ dengan cara penalaran
berdasarkan prinsip kemaslahatan
macam ijtihad
 Dilihat dari jumlah mujtahid
 Ijtihad Fardi
Ijtihad yang dilkukan oleh seorang atau
beberapa orang untuk menemukan hukum
syara’ yang belum ada hukumnya
 Ijtihad Jama’i
Ijtihad yang dilakukan oleh seluruh
mujtahid untuk menemukan hukum syara’
yang belum ada hukumnya
syarat ijtihad
 Umum : Baliqh, berakal, memiliki
kemampuan nalar tinggi, keimanan tinggi
 Utama : Menguasai, mengetahui dan
memahami bahasa Arab, al-qur’an dan al-
hadits, ilmu ushul dan kaidah fiqh,
tujuan pensyariatan hukum
 Pendukung : Mengetahui ada tidaknya
dalil qath’i tentang masalah yang
dibahas, perbedaan pendapat ulama
Tingkat kekuatan
 Mujtahid Mutlaq
- Mujtahid mutlaq mustaqil (Imam
Madzhab) yaitu seorang mujtahid yang
bebas menggunakan kaidah dan
menyusun fiqihnya sendiri yang berbeda
dengan mazhab yang ada
- Mujtahid mutlaq muntasib yaitu
seorang mujtahid yang bebas
menggunkan kaidah dan fiqhnya sendiri
tetapi metode istimbathnya mengikut
mujtahid sebelumnya
Next…
 Mujtahid Madzhab
- Mujtahid Takhrij yaitu Mujtahid yang
mencari hukum baru tetapi masih terikat
oleh madzhab imam dalam kaidahnya
- Mujtahid Tarjih yaitu memilah
pendapat yang lebih kuat dianta
pendapat imam madzhabnya
- Mujtahid Fatwa yaitu mujtahid yang
menguasai seluk beluk hukum imam
madzhab dan memfatwakan kepada
masyarakat
Perkembangan Ijtihad
 Ijtihad berkembang sejak zaman
Rosulullah Saw. Sepanjang fiqh
mengandung “pengertian tentang hukum
syara’ yang berkaitan dengan perbuatan
mukalaf yang selalu berubah ubah , baik
bentuk maupun macamnya”. Sebagaimana
yang dilakukan Mu’adz bin Jabal ketika
di Yaman.
MAQOSID SYARI’AH
 Pengertian
‫المعاني و األهداف الملحوظة للشرع في جميع أحكامه و‬
‫ أو هي الغاية من الشارع عند كل حكم من أحكامها‬, ‫معظمها‬
 Makna-makna dan tujuan-tujuan yang
ditekankan dalam syari’at pada seluruh
hukum-hukumnya atau sebagian
besarnya. Bisa juga diartikan : Tujuan
dari Pembuat Syari’at dalam setiap
hukum dari hukum-hukumnya.
‫‪Macam maqashid‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Maqashid Umum‬‬
‫‪ ‬هو تحقيق مصالح الناس في هذه الحياة ‪ ,‬بجلب النفع لهم ‪,‬‬
‫و دفع الضرر عنهم‪.‬‬
‫‪ ‬و من النصوص التي تشير على ذلك ‪:‬‬
‫ين (األنبياء‪)107 :‬‬ ‫اك ِإاَّل ر ْحمةً لِ ْلْعَعالَ ِ‬
‫م‬
‫َ‬ ‫َو َما َْأر َس ْلْننَ َ َ َ‬
‫اءتْ ُك ْم َم ْو ِعظَةٌ ِم ْن َربِّ ُك ْم َو ِش َفاءٌ لِ َما ِفي ُّ‬
‫الص ُدو ِر‬ ‫َّاس قَ ْد َج َ‬
‫يَا َُّأي َها الن ُ‬
‫ين (يونس‪)57 :‬‬ ‫و ُهدى ور ْحمةٌ لِ ْلمْؤ ِمنِ‬
‫َ ً ََ َ ُ َ‬
‫…‪Next‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Maqashid Khusus‬‬
‫‪ ‬و هناك المقصد الخاص مثل قوله تعالى‬
‫في الوضوء ‪َ :‬ما يُ ِري ُد اللَّهُ لِيَ ْج َع َل َعلَْي ُك ْم ِم ْن َح َر ٍج (المائدة‪)6 :‬‬
‫ش ِاء َوال ُْم ْن َك ِر (العنكبوت‪)45 :‬‬ ‫في الصالة ‪ِ :‬إ َّن َّ‬
‫الصال َة َت ْن َهى َع ِن الْ َف ْح َ‬
‫في الصوم ‪ :‬لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُقو َن (البقرة‪)183 :‬‬
‫ص َدقَةً تُطَ ِّه ُر ُه ْم َو ُت َز ِّكي ِه ْم بِ َها (التوبة‪)103 :‬‬ ‫م‬‫ه‬‫ِ‬ ‫في الزكاة ‪ُ :‬خ ْذ ِمن َأموالِ‬
‫ْ َْ ْ َ‬
‫في الحج ‪ :‬لِيَ ْش َه ُدوا َمنَ ِاف َع لَ ُه ْم (الحج‪.)28 :‬‬
Tingkatan
 Tingkat Maslahah
Al-Dharuriyah : Perkara tegaknya
kehidupan, bila ditinggalkan rusak
kehidupan, timbul fitnah.
Al-Hajiyah : Perbuatan selain dharury
yang dibutuhkan untuk menghindari
kesulitan
Al-Tahsiniyah : Mempergunakan semua
yang layak yang dibenarkan adat yang
baik dan mencakup mahasinul akhlaq
Next…
 Maslahah Dharuriyah
- Agama : Kewajiban Jihad
- Jiwa : Usaha Mencari makan, minum dan pakaian
- Akal : Meninggalkan minum khamr
- Keturunan : Kewajiban Nikah, larangan zina
- Harta : Menjauhi Pencurian
 Maslahah Hajiyah
- Qashar, berburu, buka bagi musafir
 Maslahah Tahsiniyah
- Bersuci, menutup aurat, akhlaq dan adab
‫المصالح الضرورية الخمسة‬
‫ت َو ُه َو َكافِ ٌر‬ ‫م‬
‫َُ ْ‬ ‫ي‬‫ف‬‫َ‬ ‫ه‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ين‬ ‫ِ‬
‫د‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ِ‬
‫م‬ ‫د‬
‫ْ‬ ‫ِ‬
‫د‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ر‬‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫‪,‬‬ ‫الدين‬ ‫حفظ‬ ‫في‬ ‫‪‬‬
‫ْ ْ‬‫َ‬ ‫َ َ ْ َْ‬
‫اب النَّا ِر‬ ‫ح‬ ‫َأص‬ ‫ك‬ ‫ِئ‬ ‫ل‬‫ُأو‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫ة‬ ‫ر‬ ‫خ‬‫ِ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ي‬ ‫ن‬ ‫ُّ‬
‫الد‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ف‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫َأ‬ ‫ت‬ ‫ط‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫ح‬ ‫ِئ‬
‫َ َ َ َ َ َْ ُ‬ ‫َ‬ ‫آْل‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫َْ ُ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫فَُأولَ َ َ‬
‫ك‬
‫ُه ْم ِف َيها َخالِ ُدو َن (البقرة‪,)217 :‬‬
‫الدي ِن (الممتحنة‪)9 :‬‬ ‫ين قَاَتلُو ُك ْم ِفي ِّ‬ ‫َ‬
‫ِإنَّما ي ْنها ُكم اللَّهُ َع ِن الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫َ ََ ُ‬

‫اص فِي‬ ‫ص‬ ‫‪ ‬في حفظ النفس ‪ ,‬يا َُّأيها الَّ ِذين آمنُوا ُكتِب َعلَي ُكم ال ِ‬
‫ْق‬
‫َ ْ ُ َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫الْ َق ْتلَى (البقرة‪, )178 :‬‬
‫َّاس‬‫ن‬ ‫ال‬ ‫ل‬ ‫ت‬‫ق‬ ‫ا‬‫م‬‫َّ‬
‫ن‬ ‫ك‬ ‫ف‬ ‫ِ‬
‫ض‬ ‫ر‬ ‫َأْل‬‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ف‬ ‫ٍ‬
‫اد‬ ‫س‬ ‫ف‬ ‫َأو‬ ‫س‬ ‫ٍ‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫َ ََ َ‬ ‫َ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َم ْن َقتَ َل َن ْفساً ب ْ‬
‫َ‬‫غ‬
‫َّاس َج ِميعاً (المائدة‪)32 :‬‬ ‫َ‬ ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫َأح‬
‫َ َْ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫َأ‬‫ك‬‫َ‬ ‫َ‬‫ف‬ ‫ا‬ ‫اه‬
‫َج َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ي‬ ‫َأح‬ ‫ن‬‫م‬ ‫و‬ ‫ا‬
‫ً‬ ‫يع‬ ‫ِ‬
‫م‬
‫المصالح الضرورية الخمسة‬
‫آمنُوا ِإنَّ َما الْ َخ ْم ُر َوال َْم ْي ِس ُر‬
‫َ َ‬‫ين‬ ‫‪ ‬في حفظ العقل ‪ ,‬يا َُّأيها الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫َ َ‬
‫ان ‪( ...‬المائدة‪)90 :‬‬ ‫س ِم ْن َع َم ِل َّْ‬
‫الشيطَ ِ‬
‫ٌ‬ ‫ج‬
‫ْ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫اب َواَأْل ْز ُ‬
‫الم‬ ‫ص ُ‬‫َواَأْلنْ َ‬

‫شةً‬ ‫اح‬‫ِ‬
‫الزنَى ِإنَّهُ َكا َن فَ َ‬
‫‪ ‬في حفظ العرض أو النسب ‪َ ,‬وال َت ْق َربُوا ِّ‬
‫اح ٍد‬‫الزانِي فَاجلِ ُدوا ُك َّل و ِ‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ي‬‫ِ‬‫ان‬ ‫الز‬ ‫‪,‬‬ ‫)‬ ‫‪32‬‬ ‫اء‪:‬‬‫(اإلسر‬ ‫ال‬ ‫ي‬‫ِ‬‫اء َسب‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ َ‬‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ً‬ ‫َو َس َ‬
‫ِم ْن ُه َما ِماَئةَ (النور‪)2 :‬‬

‫‪ ‬في حفظ المال ‪ ,‬وال تَْأ ُكلُوا َأموالَ ُكم بين ُكم بِالْب ِ‬
‫اط ِل (البقرة‪:‬‬ ‫ْ َ ْ َْ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫سبَا نَ َكاالً‬ ‫ك‬ ‫ا‬‫م‬‫ارقَةُ فَاقْطَعُوا َأيْ ِد َي ُهما َج َزاء بِ‬
‫ِ‬ ‫الس‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫ً َ َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫الس َ‬
‫ق‬‫ُ‬ ‫ار‬ ‫‪َ )188‬و َّ‬
‫يم (المائدة‪)38 :‬‬ ‫ِمن اللَّ ِه واللَّهُ َع ِز ٌيز ح ِ‬
‫ك‬
‫َ ٌ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ثانيا ‪ :‬الحاجيات‬
‫‪ ‬المصالح التي تحتاج إليها الناس للتيسير عليهم و دفع الحرج عنهم و‬
‫إذا فقدت ال يختل نظام حياتهم و لكن يلحقهم الحرج و المشقة‪.‬‬
‫من أمثلتها في العبادة ‪ :‬الرخصة الشرعية في قصر الصالة و الجمع بين‬
‫صالتين في السفر ‪ ,‬إباحة الفطار في رمضان للمريض و المسافر‪ .‬و في‬
‫المعامالت ‪ :‬إباحة جميع العقود و التصرفات المحققة لحاجة الناس‪.‬‬
‫يم‬ ‫الدي ِن ِمن حر ٍج ِملَّةَ َأبِي ُكم ِإبر ِ‬
‫اه‬ ‫ِّ‬ ‫ي‬ ‫أمثلة من النصوص ‪ :‬وما جعل َعلَي ُكم فِ‬
‫ْ َْ َ‬ ‫ْ ََ‬ ‫ََ ََ َ ْ ْ‬
‫(الحج‪ , )78 :‬يُ ِري ُد اللَّهُ بِ ُك ُم الْيُ ْس َر َوال يُ ِري ُد بِ ُك ُم الْعُ ْس َر (البقرة‪)185 :‬‬
‫ض ِعيفاً (النساء‪ , )28 :‬و قال‬ ‫سا ُن َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ِإْل‬ ‫ا‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ف َع ْن ُكم و ُخلِ‬ ‫َ‬ ‫ف‬‫ِّ‬ ‫خ‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ه‬ ‫‪ ,‬يُ ِري ُد اللَّ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫الرسول صلى اهلل عليه و سلم ‪ " :‬بعثت بالحنفية السمحة"‬
‫ثالثا ‪ :‬التحسينيات‬
‫‪ ‬المصالح التي تقتضيها المروءة ‪ ,‬و يقصد بها األخذ بمحاسن العادات و‬
‫مكارم األخالق ‪ ,‬و إذا فقدت ال يختل نظام الحياة وال ينالهم الحرج‪ ,‬ولكن‬
‫تصبه حياتهم مستقبحة في تقدير العقالء‪.‬‬
‫من أمثلتها ‪ ,‬في العبادة شرع الطهارة ‪ ,‬واألخذ الزينة عند كل مسجد‪ ,‬و التطوع‬
‫في الصالة والصدقة والصيام‪ .‬وفي المعامالت ‪ :‬نهي عن بيع أخيه و عن‬
‫التسعير‪ .‬وفي العقوبات ‪ :‬يحرم في الجهاد قتل الرهبان والصبيان والنساء‬
‫أمثلة من النصوص ‪َ :‬ما يُ ِري ُد اللَّهُ لِيَ ْج َع َل َعلَْي ُك ْم ِم ْن َح َر ٍج َولَ ِك ْن يُ ِري ُد لِيُطَ ِّه َر ُك ْم‬
‫َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَهُ َعلَْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن (المائدة‪ , )6 :‬و قال الرسول صلى اهلل‬
‫عليه و سلم ‪ " :‬إن اهلل جميل يحب الجمال " و " إن اهلل طيب ال يقبل إال‬
‫طيبا"‪ .‬و قال أيضا ‪ " :‬إنما بعثت ألتمم مكارك األخالق "‪.‬‬
TAQLID
 Pengertian
 Taqlid yaitu penerimaan perkataan seseorang
sedang engkau tidak mengetahuinya dari mana
asal pekataan tersebut.
 Hukum
 Hukum Taqlid
 1.Hukum amaliah yg tiadk memerlukan

penelitian atau ijtihad.


 2.Hukum amaliah yg masaih memerlukan

penelitian ijtihad
Ittiba’
 Pengertian
 Ittiba’ yaitu Mengikuti smua yg
dperintahkan,dilarangdan
dibenarkanRosululluh SAW
 Hukum
 Wajib seorang muslim ittiba’ kepada
Rossulluh SAW dengan menempuh jalan
yg beliau tempuh dan melakukan apa yg
beliau lakukan.
Talfiq
 Pengertian
 Taufiq yaitu memindahkan ma’na dari
suatu dalil kema’na yg lain,sehingga
tidak ada pertentangan atau perlawanan
lagi

Anda mungkin juga menyukai