Khutbah Pertama
. اَِّت ُق ْوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن إِالَّ َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن،اهلل
ِ ُوصي ُكم وإِياَي بَِت ْقوى
ِ ِ ِ
َ َ ّ َ ْ ْ َفيَا عبَ َاد اهلل أ
1
Segala bentuk cobaan silih berganti di Negara kita ini, mulai dari musibah alam
gempa, banjir, tanah longsor, sampai musibah kemanusiaan. Kesabaran kita sebagai
manusia kembali diuji oleh Allah SWT melalui ujian-ujiannya. Dengan musibah itu,
Mungkin Allah ingin menaikkan derajat ketaqwaan kita ke tingkat yang lebih tinggi.
Atau mungkin Allah menguji kesabaran kita sebagai hambanya. Atau mungkin Allah
benar-benar murka karena dosa-dosa kita. Namun segala musibah itu sudah ditentukan
Allah sesuai dengan kemampuan kita,
Allah berfirman dalam Al Qur’an AL karim
ٌُُدbٌ لَئِ ْن َش َكرْ تُ ْم َألَ ِز ْي َدنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َكفَرْ تُ ْم إِ َّن َع َذابِ ْى لَ َش ِد ْي
Apabila engaku bersyukur, maka kutambahkan ni’amtku, dan apabila engaku kufur,
maka sesungguhnya Azabku sangatlah pedih.
Kedua. Saidun Fi Akhirah, Wa Saqiun fi Dunnya. (Berbahagia di akhirat, tetapi
menderita di dunia)
Siapakah orang-orang itu ? Mereka adalah orang-orang yang tidak mendapatkan
kenikmatan dunia, namun tidak menjadi pengahalang baginya untuk beribadah sebaik
mungkin kepada Allah SWT. Bukankah kehadiran kita di muka bumi ini tak lain untuk
beribadah kepada Allah SWT.
2
Dan tidaklah Aku menciptakan manusia, kecuali hanya untuk menyembahku.
Ketiga. Saqiyyun Fi Addunya, Wa Saqiyyun fi Akhirah. (menderita di dunia, menderita
juga di akhirat.)
Siapakah orang-orang itu? Mereka adalah orang yang tidak diberikan kenikmatan
dunia dan juga tidak mendapatkan kenikmatan di akhirat. Kata pepatah. Sudah terjatuh,
tertimpa tangga lagi.
Keempat. Saiidun Fi Addunya, Wa Saiidun Fi Akhirat. (Bahagia di dunia, dan juga
bahagia di akhirat.)
Siapakah orang-orang itu? Mereka adalah orang yang diberikan kenikmatan
dunia, dan menjadikannya sebagai kendaraan untuk membekali diri untuk akhirat kelak
nanti. Dunia ini adalah kebun akhirat. Sebanyak mungkin kita menanam kebaikan, maka
sebanyak itu pula kita akan memetik kenikmatan di akhirat nanti. Demikian pula
sebaliknya, semakin banyak kita menanam kejahatan, maka sebanyak itu pula azab yang
diberikan oleh Allah kepada kita.
Sidang Jama’ah jum’at yang dirahmati oleh Allah SWT.
Gemerlap kehidupan dunia ini, menyilaukan mata kita, mata lahir, dan mata batin
kita. Begitu banyak ayat-ayat Allah yang mengingatkan kita akan tipu daya kehidupan
dunia. Allah berfirman :
َو َما ْال َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِالَّ لَ ِعبٌ َولَ ْه ٌو
Dan tidaklah kehidupan dunia itu, kecuali hanya permainan dan gurau.
Sidang jama’ah jum’ay yang dirahmati oleh Allah SWT.
Ketika manusia sudah tidak cukup untuk diingatkan dengan Ayat-ayat Al qur’an,
maka ayat Allah yang lainnya pun akan turun, diantaranya, bencana alam berupa banjir,
tanah longsor, Tsunami, amukan angin, api. Bencana kemanusiaan, kelaparan, kejahatan
terjadi di mana-mana. Semua ini juga adalah ayat ayat Allah yang merupakan tanda
kekuasaannya. Tak kalah kerusakan terjadi dimana-mana akibat ulah tangan manusia,
maka Allah pun tidak segan untuk membuat alam kita untuk tidak bersahabat lagi.
Begitu muda nyawa manusia meregang melayang karena musibah, maka tidak
kah kita sadar ?
Sidang jama’ah jum’at yang dirahmati Allah SWT.
3
Dengan berbekal keyakinan dan kesabaran, kita hadapi cobaan itu dengan
kesabaran. Allah berfirman.
صالَ ِة إِ َّن هللاَ َم َع الصَّابِ ِري َْن َوا ْستً ِع ْينُ ْواباِل َّ
صب ِْر َوال َّ
Dan meminta pertolonganlah kamu kepada Allah dengan sabar dan sholat, sesungguhnya
Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.
الخطبةالثانيّة
4
5