Anda di halaman 1dari 6

Makalah

Untuk memenuhi tugas kuliah


Pada mata kuliah:
Ushul fiqih
Dosen pengampu:
PROF. DR. KASUWI SAIBAN M.AG.

Nama :Ni’matul fauziyah (2077011654)

STAI “MA’HAD ALY AL-HIKAM”


MALANG 2020

A.PENGERTIAN MAFHUM
Mafhum secara bahasa adalah sesuatu yang dipahami dari suatu teks,
sedangkan menurut istilah adalah “pengertian tersirat dari suatu lafal
(mahfum muwafaqah) atau pengertian kebalikan dari pengertian lafal
yang diucapkan (mafhum mukhalafah).
Tegasnya, dilālat al-mafhūm itu adalah penunjukkan lafal nash atas
suatu ketentuan hukum yang didasarkan atas pemahaman dibalik yang
tersurat.
   Contohnya Q.S al-Isra’ ayat 23:
ٍّ ُ‫فَال تَقُلْ لَهُ َما أ‬
‫ف َوال تَ ْنهَرْ هُ َما‬
“Jangan kamu mengucapkan kepada kedua ibu bapakmu ucapan “uf”
dan janganlah kamu membentak keduanya”.
Hukum yang tersurat dalam ayat tersebut adalah larangan mengucapkan
kata kasar “uf” dan menghardik orang tua. Dari ayat itu juga dapat
dipahami adanya ketentuan hukum yang tidak disebutkan (tersirat)
dalam ayat tersebut, yaitu haramnya memukul orang tua dan perbuatan
lain yang menyakiti orang tua.
B.PEMBAGIAN MAFHUM DAN CONTOHNYA.
Mafhum dapat dibagi kepada dua macam, yaitu mafhum muwafaqah
dan mafhum mukhalafah.
1).Mafhum muwafaqah
Adalah suatu petunjuk kalimat yang menunjukkan bahwa hukum
yang tertulis pada kalimat itu berlaku pada masalah yang tidak
tertulis, dan hukum yang tertulis ini sesuai dengan masalah yang
tidak tertulis karena ada persamaan dalam maknanya. Disebut
mafhum muwafaqah karena hukum yang tidak tertulis sesuai
dengan hukum yang tertulis.
Mafhum muwafaqah dibagi menjadi dua bagian:
a.Fahwal Khitab, yaitu apabila yang dipahamkan lebih utama
hukumnya daripada yang diucapkan.
Contohnya firman Allah swt dalam QS. Al-Isra’ ayat 23:

“Janganlah kamu mengatakan kata-kata keji kepada dua orang ibu


bapakmu.”
Sedangkan kata-kata keji saja tidak boleh (dilarang) apalagi
memukulnya.
b.     Lahnal Khitab, yaitu apabila yang tidak diucapkan sama
hukumnya dengan yang diucapkan.
Contohnya :Seperti firman Allah swt.:
‫ال اٌ ْليَتَ َمى ظُ ْل ًما إِنَّ َما يَأْ ُكلُ ْو َن فِى بُطُ ْونِ ِه ْم نَارًاصلى َو َسيَصْ لَ ْو َن َس ِع ْيرًا‬
َ ‫إِ َّن الَّ ِذي َْن يَأْ ُكلُ ْو َن أَ ْم َو‬
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta benda anak yatim
secara aniaya sebenarnya memakan api kedalam perut mereka”.
Membakar atau setiap cara yang menghabiskan harta anak yatim
sama hukumnya dengan memakan harta anak yatim, yang berartti
dilarang (haram).
2).   Mafhum mukhalafah
Adalah pengertian yang dipahami berbeda dengan ucapan, baik
dalam istinbat (menetapkan) maupun nafi (meniadakan). Oleh karena
itu, hal yang dipahami selalu kebalikannya dari pada bunyi lafal yang
diucapkan.contohnya Seperti dalam firman Allah swt  pada QS. al-
Jum’ah ayat 9:
‫ي لِلصَّال ِة ِم ْن يَ ْو ِم ْال ُج ُم َع ِة فَا ْس َع ْوا إِلَى ِذ ْك ِر هَّللا ِ َو َذرُوا ْالبَ ْي َع‬
َ ‫إِ َذا نُو ِد‬
“Apabila kamu dipanggil untuk mengerjakan sholat pada hari
jum’at,maka bersegeralah kamu mengerjakan dan tinggalkan jual
beli.”
Dapat dipahami dari ayat ini, bahwa boleh jual beli di hari
jum’atsebelum adzan si mu’adzin dan sesudah mengerjakan sholat.
Mafhum mukhalafah sendiri terbagi menjadi 6 :
a. Mafhum al-Washfi (pemahaman dengan sifat) adalah petunjuk
yang dibatasi oleh sifat, menghubungkan hukum sesuatu kepada
salah satu sifatnya.contohnya pada sabda Rasulullah saw.:
‫ َزكا َ ِة‬ ‫السَّائِ َم ِة‬ ‫فِي‬
“para binatang yang digembalakan itu ada kewajiban zakat”
Mafhum mukhalafahnya adalah binatang yang diberi makan, bukan
yang digembalakan.
b.Mafhum illat adalah menghubungkan hukum sesuatu karena
illatnya.contohnya Mengharamkan minuman keras karena
memabukkan.
c.Mafhum ghayah (pemahaman dengan batas akhir) adalah lafal yang
menunjukkan hukum sampai pada ghayah (batasan, hinggaan),
hingga lafal ghayah ini ada kalanya dengan “illa” dan dengan “hatta’.
Contohnya Seperti dalam firman Allah SWT dalam surat al-
Maidah ayat 6:
ِ ِ‫صلَو ِة فا َ ْغ ِسلُ ْوا ُوج ُْوهَ ُك ْم واَ ْي ِديَ ُك ْم أِل َى ْال َم َراف‬
‫ق‬ َّ ‫اِ َذا قُ ْنتُ ْم اِل َى ال‬....
“bila kamu hendak nmengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai kepada siku”.
Mafhum mukhalafahnya adalah membasuh tangan sampai kepada siku.
d.   Mafhum laqaab (pemahaman dengan julukan) adalah
menggantungkan hukum kepada isim alam atau isim fiil.contohnya
Seperti firman Allah SWT:
‫ت َعلَ ْي ُك ْم أُ َّمهَاتُ ُك ْم‬
ْ ‫حُرِّ َم‬
“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu.” Mafhum
mukhalafahnya adalah selain para ibu.
e.    Mafhum hasr adalah pembatasan.contohnya Seperti dalam firman
Allah swt.:
‫َّاك نَ ْستَ ِعي ُْن‬
َ ‫ك نَ ْعبُ ُد وإِي‬
َ ‫إِيَّا‬
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah
kami meminta pertolongan.”
Mafhum mukhalafahnya adalah bahwa selain Allah tidak disembah
dan tidak dimintai pertolongan. Oleh karena itu, ayat tersebut
menunjukkan bahwa hanya Dia-lah yang berhak disembah dan
dimintai pertolongan.
f.     Mafhum syarat adalah petunjuk lafadz yang memberi faedah
adanya hukum yang dihubungkan dengan syarat supaya dapat
berlaku hukum yang sebaliknya. Contohnya Seperti dalam surat at-
Thalaq ayat 6:
ِ َ‫ َوإِ ْن ُك َّن أُوال‬...
...‫ت َح ْم ٍل فَأ َ ْنفِقُ ْوا َعلَ ْي ِه َّن‬
“...Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil,
maka berikanlah kepada mereka nafkahnya.”
Mafhum mukhalafahnya adalah istri-istri tertalak itu tidak sedang
hamil, tidak wajib diberi nafkah.

Kesimpulan : Mafhum adalah sesuatu yang di tunjukkan oleh suatu


lafadz dalam tempat pengucapan.jadi mantuq adalah
pengertian yang di tunjukkan oleh lafadz pada tempat
pembicaraan , sedangkan mafhum adalah pengertian
yang di tunjukkan oleh suatu lafadz tidak dalam
tempat pembicaraan,tetapi dari pemahaman yang
terdapat dalam ucapan tersebut.seperti firman Allah
S.W.T. di dalam surat (al isra’ ayat 23) yang artinya
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya dengan perkataan”ah,uff” .dalam ayat
tersebut terdapat pengertian mantuq dan
mafhum,pengertian mantuq yaitu ucapan lafadz itu
sendiri(perkataan yang nyata : uffin).jangan kamu
katakan perkataan yang keji kepada kedua orang
tuamu.sedangkan mafhum yang tidak di sebutkan
yaitu memukul dan menyiksanya (juga di larang )
karena lafadz-lafadz yang mengandung kepada arti di
ambil dari segi pembicaraan yang nyata dinamakan
mantuq dan tidak nyata dinamakan mafhum.

Anda mungkin juga menyukai