Anda di halaman 1dari 10

Makalah

“Pengertian dan Objek Ushul Fiqih”


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Ushul Fiqh

Oleh:
Rif’ah Nadhifah (2077011591)

KELAS B
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI AL HIKAM MALANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengertian dan Objek
Ushul Fiqih” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Prof. Drs. H. Kasuwi Saiban M.Pd.I pada bidang studi Ushul Fiqih. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ushul Fiqih bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Drs. H. Kasuwi Saiban M.Pd.I,
selaku dosen Ushul Fiqih yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 10 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Pembahasan
BAB II: PEMBAHASAN
BAB III: PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Banyak sekali orang-orang yang masih asal dalam mengambil dan menerapkan
sebuah hadits. Sehingga menimbulkan kesalahan baik cara maupun waktunya. Untuk itu,
sebelum kita mengambil dan menerapkan sebuah hadits, terutama masalah fiqih, kita
sebaiknya tahu sumber hukumnya. Kita harus mengetahui asal dan dasar dari hukum fiqih
tersebut.
Untuk itu, sebelum membahas permasalahan fiqih lebih jauh lagi, kita harus
mengetahui pengertian dan obyek dari ushul fiqih.
b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ushul Fiqih?
2. Apa saja objek dari Ushul Fiqih?
3. Apa perbedaan Ushul Fiqih dan Fiqih?
c. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian Ushul Fiqih
2. Mengetahui objek atau sasaran dari Ushul Fiqih ini
3. Untuk mengetahui danmemahami perbedaan Ushul Fiqih dan Fiqih

4
BAB II
PEMBAHASAN

a. Apa pengertian dari Ushul Fiqih?


ُ ُ‫ )أ‬secara etimologi terdiri dari dua suku kata yaitu ushul dan fiqh.
Ushul Fiqh (‫ص ْو ُل ا ْلفِ ْق ِه‬
Berikut ini pengertian dari masing-masing kedua suku kata tersebut :
Pengertian Ushul
ُ ُ‫ )أ‬secara etimologi adalah bentuk jamak dari kata ash-lun (‫ص ٌل‬
Ushul (‫ص ْو ٌل‬ ْ َ‫ )أ‬yang berarti asal,
pokok, atau pondasi; yakni sesuatu yang menjadi pondasi suatu bangunan baik itu yang
bersifat fisik maupun nonfisik.
Pengertian Fiqh
Adapun fiqh (ٌ‫ )فِ ْقه‬secara bahasa bermakna fah-mun (‫ )فَ ْه ٌم‬yang artinya pemahaman mendalam
yang memerlukan pengerahan akal pikiran.
 Pengertian Ushul Fiqh Secara Terminologi
Adapun pengertian ushul fiqh secara terminologi adalah:

ِ ‫ث َعنْ أَ ِدلَّ ِة ْالفِ ْق ِه اإْل ِجْ َمالِ َّي ِة َو َك ْيفِ َّي ِة ااْل ِسْ ِت َفادَ ِة ِم ْن َها َو َح‬
‫ال ْالمُسْ َتفِ ْي ِد‬ ُ ‫عِ ْل ٌم َيب َْح‬

Ilmu yang membahas dalil-dalil fiqh yang umum dan cara mengambil faedah dari dalil
tersebut serta membahas keadaan orang yang mengambil faedah.

Ushul fiqh adalah ilmu yang membahas dalil-dalil fiqh yang bersifat global, yaitu berupa
kaidah-kaidah umum, seperti:
 Perintah menunjukkan hukum wajib selama tidak ada indikasi yang memalingkannya
dari hukum tersebut.
 Larangan menunjukkan hukum haram selama tidak ada indikasi yang
memalingkannya dari hukum tersebut.
 Sahnya suatu amalan menunjukkan amalan tersebut telah terlaksana.
 Dan sebagainya.

5
Kemudian di dalam ilmu ini dibahas pula tata cara pengambilan faedah hukum dari
dalil-dalil yang ada dengan mempelajari hukum-hukum lafadz dan penunjukkannya; seperti
umum, khusus, mutlaq, muqoyyad, nasikh, mansukh, dan sebagainya.

Dengan memiliki ilmu tersebut maka kita bisa mengambil faedah-faedah hukum atau
mengambil kesimpulan hukum dari dalil-dalil fiqh yang ada.
Selain itu, dibahas juga dalam ilmu ini tentang ihwal mustafid. Atau bisa juga disebut
dengan mujtahid; yaitu mereka yang memiliki kapasitas ilmu sehingga mampu mengambil
faedah hukum dari dalil yang ada. Pembahasan mengenai mustafid ini mencakup syarat-
syaratnya, tingkatan-tingkatannya, hukumnya, dan semacamnya.

b. Objek Ushul Fiqih


Secara umum, objek ushul fiqih ada banyak yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik,
agama, dan lain sebagainya. Namun pembahasannya meliputi sebagai berikut:
1. Definisi tentang hukum
2. Pengertian wajib, sunnah, mubah, haram, dan lain sebagainya
3. Siapa yang berhak mengeluarkan fatwa atau putusan hukum tentang suatu perkara
4. Bagaimana proses melahirkan hukum suatu perkara atau yang sering disebut sebagai
metode
5. Bagaimana suatu perkara itu bisa dikatakan wajib, sunnah, dan sebagainya
Bisa diibaratkan bahwa hukum itu seperti buah, dimana setiap buah mempunyai hakekat
dan sifat masing-masing. Buah ini harus dipetik dengan cara yang benar serta oleh orang
yang tepat. Jika tidak terpenuhi bisa dikatakan buah tersebut tidak layak dimakan oleh
manusia.
Jadi, pohon itu sendiri merupakan sumber hukum islam yang berasal dari Al Qur’an,
hadits, dan ijma’. Sementara cara pengambilan buah tersebut adalah petunjuk atau dalil yang
berkenaan dengan suatu perkara atau persoalan. Orang yang memetik buah adalah mujtahid,
dimana mereka ini harus memenuhi syarat dan kriteria tertentu untuk mengeluarkan fatwa
mengenai suatu persoalan. Wallahu A’lam bis shawab.

c. Perbedaan Ushul Fiqih dan Fiqih


Objek kajian atau pembahasan dalam ilmu ushul fiqh secara umum mencakup 3 hal:
 Sumber dan dalil hukum syar’i secara global

6
 Hukum syar’i yang terkandung dalam dalil secara global
 Kaidah ushuliyyah dan metode istinbath hukum syar’i
Perbedaannya dengan fiqh adalah:
(1) Bahwa ushul fiqh hanya membahas sumber dan dalil hukum syar’i secara global,
seperti ijma’ dapat dijadikan dalil, penunjukkan lafadz umum itu bersifat
persangkaan, istihsan itu dapat dijadikan hujjah, dan semacamnya.
Sedangkan fiqh yang dibahas dalilnya bersifat rinci, seperti dalil wajibnya niat dalam
suatu amalan adalah “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya.” dan sebagainya.
(2) Bahwa ushul fiqh hanya membahas hukum syar’i secara global yang terkandung
dalam sebuah dalil; seperti: apa hukum yang terkandung dalam dalil ini? Wajibkah? Atau
haramkah? Atau selainnya?
Sementara fiqh membahas hukum syar’i secara terperinci; seperti: niat dalam shalat
itu hukumnya wajib, takbiratul ihram itu hukumnya wajib, berbicara dalam shalat itu
hukumnya haram, dan sebagainya.
(3) Bahwa ushul fiqh membahas kaidah dan metode istinbath hukum,
sementara fiqh membahas hukum perbuatan mukallaf. Dari segi tujuannya, ushul fiqh adalah
ilmu yang mempelajari kaidah dalam rangka menghasilkan hukum syar’i. Sehingga dengan
ilmu inilah seseorang bisa mengambil kesimpulan hukum syar’I dari dalil-dalil yang ada.
Sementara ilmu fiqh itu adalah ilmu yang mempelajari status hukum mukallaf atau
menetapkan hukum pada setiap perbuatan mukallaf. Dengan ilmu ini maka kita
bisa mengetahui status hukum yang diperbuat oleh mukallaf.

7
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kata Ushul Fiqih terdiri dari dua kata, ushul dan fiqh yang artinya asal dan
pemahaman.
Jadi Ushul Fiqih ini adalah asal atau sumber dari suatu pemahaman, yakni hukum. Secara
terminologi, Ushul Fiqih adalah “Ilmu yang membahas dalil-dalil fiqh yang umum dan cara
mengambil faedah dari dalil tersebut serta membahas keadaan orang yang mengambil
faedah.”
Objek dari Ushul Fiqih ini sendiri adalah
1. Definisi tentang hukum
2. Pengertian wajib, sunnah, mubah, haram, dan lain sebagainya
3. Siapa yang berhak mengeluarkan fatwa atau putusan hukum tentang suatu perkara
4. Bagaimana proses melahirkan hukum suatu perkara atau yang sering disebut sebagai
metode
5. Bagaimana suatu perkara itu bisa dikatakan wajib, sunnah, dan sebagainya
Ushul Fiqih ini tidak sama dengan Fiqih. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
1. Ushul Fiqih hanya membahas sumber, dalil hukum, dan hukum syar’i secara global,
sedangkan Fiqih membahas secara rinci.
2. Ushul Fiqih membahas kaidah dan metode istinbath hukum, Sementara ilmu fiqh itu
adalah ilmu yang mempelajari status hukum mukallaf atau menetapkan hukum pada
setiap perbuatan mukallaf.
b. Saran
Demikianlah sedikit hal yang bisa saya sampaikan melalui makalah ini. Saya mohon
masukan dan sarannya agar mekalah saya kedepannya bisa lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA
“Pengertian Ushul Fiqh Secara Etimologi dan Terminologi dan Sejarahnya”,
nasehatquran.com, Selasa, 14 Mei 2019 https://www.nasehatquran.com/2019/05/pengertian-
ushul-fiqh.html, (diakses Senin, 12 Oktober 2020)
“Objek Ushul Fiqih”, January 21, 2019, makufin.id,https://makfufin.id/en/objek-
ushul-fiqih/, (diakses Senin 12 Oktober 2020)

9
10

Anda mungkin juga menyukai