DosenPengampu :
Disusun Oleh :
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur alhamdulillhi robbil alamin kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan nikmat, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya. Sholawat beserta salam yang seindah-
indahnya dan setepat-tepatnya penulis sanjungkan keharibaan beliau Rosulullah SAW, atas
syafa’at dan tarbiyahnya. Salam ikroman wata’dhiman wamahabbtan yang tulus kepangkuan
Ghoutsu Hadzaz Zaman RA, khususnya doa restu dari beliau Hadrotul Mukarrom Kyai Abdul
Madjid Ali Fikri RA. Pengasuh PerjuanganWahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Al-
Munadhdhoroh. Sehingga diri ini mampu menyelesaikan makalah sebagai tugas harian
presentasi mata kuliah ushul fiqh, tentang pengertian ushul fiqh.
Disamping itu semua saya sadar masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
ini. Jadi kami mohon agar ibu dosen mau memberikan kritik dan sarannya agar kedepannya
mampu membuat makalah dengan benar.
Yang terakhir saya harap makalah mampu memberikan manfaat kepada teman-teman
dan semoga dapat membuat kita semakin paham akan materi tentang hukum dalam masyarakat
ini dan dapat mengamalkan ilunya di kehidupan sehari-hari. Mungkin sekian dari penulis ada
salah dari hukum. penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Pengertian Usul Fiqih..............................................................................................5
B. Objek pembahasan Ushul fiqh.................................................................................5
C. Aliran-Aliran Ushul Fiqh.........................................................................................6
D. Manfaat dan Tujuan Mempelajari Ushul Fiqh.........................................................7
E. Perbedaan Fiqh dan Ushul Fiqh...............................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Alquran sebagai way of life bagi umat manusia secara garis besar
mengandung dasar-dasar tentang akidah, syari’ah dan akhlak bagi
keberlangsungan kehidupan makhluk di jagad raya ini. Tujuan pembuatan,
penetapan, dan pembebanan hukum Islam adalah untuk mewujudkan
kemaslahatan hidup bagi umatnya, oleh karena itu pentingnya kita mempelajari
ushul fiqh ini karena Ushul fiqh adalah ilmu yang mempelajari kaidah dalam rangka
menghasilkan hukum syar’i. Sehingga dengan ilmu inilah seseorang bisa mengambil
kesimpulan hukum syar’i dari dalil-dalil yang ada. Sebagia sumber yang pasti karena
manusia membutuhkan kepastian untuk memperkuat keimanan masing-masinh. Sehingga
di sini kami akan sedikit menjelaskan seputar mengenai pengertian ushul fiqh.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
4) Untuk mengetahui dan memahami mengenai manfaat dan tujuan mempelajari ushul fiqh.
5) Untuk mengetahui dan memahami mengenai perbedaan fiqih dan ushul fiqh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Usul Fiqih
Adapun Pengertian ini ditunjukkan dalam firman Allah ta’ala :
Ilmu yang membahas dalil-dalil fiqh yang umum dan cara mengambil faedah dari
dalil tersebut serta membahas keadaan orang yang mengambil faedah.
Ushul fiqh merupakan gabungan dari dua kata, yakni ushul yang berarti
pokok, dasar, pondasi, dan kata "fiqh" secara literal berarti paham atau
mengerti tentang sesuatu3, kemudian mendapat tambahan ya’ nisbah yang
berfungsi mengkategorikan atau penjenisan. Penggunaan kata fiqh dengan
pengertian "paham", Menurut Abdul Wahab Khallaf, ushul fiqh adalah
Pengetahuan tentang kaidah-kaidah dan kajian-kajian yang digunakan untuk
menemukan hukum-hukum syarak suatu perbuatan yang diperoleh dari dalil-
dalilnya yang terperinci.1
Ushul fiqh adalah ilmu yang membahas dalil-dalil fiqh yang bersifat global, yaitu berupa
kaidah-kaidah umum; seperti :
1. Perintah menunjukkan hukum wajib selama tidak ada indikasi yang
memalingkannya dari hukum tersebut.
16
Abdul Wahab Khallaf, ’Ilmu Ushul al-Fiqh, Cet. Ke-12 (Kairo, Dar al-Qalam,
1978),hlm. 12.
2. Larangan menunjukkan hukum haram selama tidak ada indikasi yang
memalingkannya dari hukum tersebut.
3. Sahnya suatu amalan menunjukkan amalan tersebut telah terlaksana.
Dan sebagainya.
karenanya ushul fiqh juga dikatakan sebagai kumpulan kaidah atau
metode yang menjelaskan kepada ahli hukum Islam (fukaha) tentang cara
menetapkan, mengeluarkan atau mengambil hukum dari dalil-dalil syarak,
yakni Alquran dan Hadis Nabi atau dalil- dalil yang disepakati para ulama.
Kemudian di dalam ilmu ini dibahas pula tata cara pengambilan faedah hukum
dari dalil-dalil yang ada dengan mempelajari hukum-hukum dan penunjukkannya;
seperti umum, khusus, mutlaq, muqoyyad, nasikh, mansukh, dan sebagainya.
Dengan memiliki ilmu tersebut maka kita bisa mengambil faedah-faedah hukum
atau mengambil kesimpulan hukum dari dalil-dalil fiqh yang ada.Selain itu, dibahas juga
dalam ilmu ini tentang ihwal mustafid. Atau bisa juga disebut dengan mujtahid; yaitu
mereka yang memiliki kapasitas ilmu sehingga mampu 2mengambil faedah hukum dari
dalil yang ada.
Pembahasan mengenai mustafid ini mencakup syarat-syaratnya, tingkatan-
tingkatannya, hukumnya, dan semacamnya.
Di sisi lain, dibahas juga tentang muqallid; yakni orang awam yang belum
memiliki kapasitas ilmu untuk bisa mengambil faedah hukum. Sehingga mereka
mengikuti para mujtahid yang sudah memiliki kapasitas untuk itu.
2
3. Pembahasan tentang cara menggali dan menarik hukum dari sumber-
sumber dan dalil-dalil.
4. Pembahasan tentang ijtihad3
Dari segi Seorang ahli fiqh membahas tentang bagaimana seorang mukallaf
melaksanakan shalat, puasa, menunaikan haji dan lain-lain yang berkaitan dengan fiqh
ibadah mahdhah, bagaimana melaksanakan kewajiban-kewajiban rumah tangganya,
apa yang harus dilakukan terhadap harta anggota keluarga yang meninggal dunia
dan sebagainya, yang menjadi objek pembahasan Al-Ahwal al-Syakhsiyah (Hukum
Keluarga).
7
Ibid 16-18
2. Mengkaji dan Menguji Ulang Ijtihad Ulama Terdahulu
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa kebenaran hanya ada pada Al-Quran dan
As-Sunnah. Sementara kebenaran ijtihad para ulama tidak bersifat absolut. Karena
bagaimanapun kemampuan mereka dalam berijtihad mereka adalah manusia yang
berusaha memahami syariat Islam dengan segenap kemampuan mereka.
Yang patut kita pegang adalah bahwa tidak ada satupun dari mereka yang
mengklaim ijtihad mereka benar sepenuhnya.
Selain itu, banyak sekali terjadi perselisihan pendapat antara salah satu ulama
dengan ulama lainnya, terutama dalam permasalahan-permasalahan hukum yang
tidak dijumpai dalil tegas yang menunjukkan status hukumnya.
Disamping itu, ijtihad yang mereka hasilkan juga terikat dengan ruang dan waktu.
Apa yang mereka upayakan dalam menyingkap status hukum suatu permasalahan
yang belum ada di dalam Al-Quran dan As-Sunnah tentunya mempertimbangkan
kemaslahatan pada tempat dan apa yang terjadi saat itu.
Maka dengan ilmu ushul fiqh inilah kita bisa mengkaji dan menguji ulang
pendapat-pendapat ulama terdahulu. Sehingga kita bisa mengetahui mana pendapat
yang benar atau yang lebih kuat diantara pendapat yang ada sehingga dapat dijadikan
pijakan dalam menentukan hukum. ilmu ushul fiqh tidak hanya berguna bagi
para mujtahid atau ahli hukum saja, akan tetapi bagi semua orang Islam
untuk mencari kepastian hukum bagi setiap masalah yang mereka hadapi
sekalipun tidak sampai ketingkat mujtahid. Mereka akan memosisikan
dirinya sebagai muttabi’, yakni mengikuti pendapat para ahli dengan
mengetahui dalil dan alasan- alasannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari ushul fiqh
yaitu pengetahuan tentang kaidah-kaidah dan kajian-kajian yang digunakan
untuk menemukan hukum-hukum syarak suatu perbuatan yang diperoleh dari
dalil-dalilnya yang terperinci. dapat dipahami bahwa yang dikehendakli dengan Ushul
Fiqh adalah dalil-dalil seperti Al-Qur’an, Hadis Nabi, Ijma’ dan Qiyas. Aliran ushul fiqh
di bagi menjadi 3 yaitu aliran syafi'iyah, hanafiyah dan Campuran ialah gabungan antara
metode Mutakallimin dan metode Hanafiyah.
perbedaan antara keduanya ushul fiqh adalah pedoman atau aturan yang
membatasi dan menjelaskan cara-cara yang harus diikuti seorang fakih dalam usahanya
menggali dan mengeluarkan hukum syara’; dari dalilnya sedangkan fiqh adalah hukum-
hukum syara yang telah digali dan dirumuskan, atau fiqh adalah produk dari ushul fiqh.
Maka dengan ilmu ushul fiqh inilah kita bisa mengkaji dan menguji ulang
pendapat-pendapat ulama terdahulu. Sehingga kita bisa mengetahui mana pendapat yang
benar atau yang lebih kuat diantara pendapat yang ada sehingga dapat dijadikan pijakan
dalam menentukan hukum.
B. Saran
Dalam makalah ini, kami sebagai penulis menyadari bahwa masih ada kurangnya
baik dalam penulisan maupun isi dari materi yang dibahas.Oleh karena itu kami memberi
saran kepada teman-teman pembaca agar lebih menggali wawasan dari berbagai sumber,
baik dari sumber yang kami cantumkan maupun sumber lainnya yang berkaitan dengan
materi yang telah kami jelaskan pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab Khallaf, ’Ilmu Ushul al-Fiqh, Cet. Ke-12 (Kairo, Dar al-Qalam, 1978)
Suyatno, Dasar-Dasar Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, Cet. Ke-1, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2011,