Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pengertian dan Objek Kajian Fiqih

DOSEN PENGAMPU : IMAM BUKHORI, S.HI, M.Pd.

Kelompok 1 :

Moh. Hakimur Rijal ( 2144510147 )


Choirul Nuriya Istiqomah ( 2144510141 )

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-FALAH ASSUNNIYAH KENCONG-JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH PRODI BKPI
KENCONG-JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Ilmu Fiqih, dengan judul : “ Pengertian dan Objek
Kajian Fiqih”.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Jember, 01 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

MAKALAH
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. Pengertian Fiqih.....................................................................................................................2
B. Sumber Ilmu Fiqih.................................................................................................................3
C. Objek Pembahasan Ilmu Fiqih ..............................................................................................3
D. Manfaat dan Urgensi Ilmu Fiqih ...........................................................................................4
E. Keutama’an dan Anjuran Mempelajari Ilmu Fiqih ...............................................................5
BAB III............................................................................................................................................7
PENUTUP.......................................................................................................................................7
A. Kesimpulan............................................................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................................................8
A. Latar Belakang BAB 1
PENDAHULUAN

Alhamdulillah, kita memuji, memohon pertolongan, dan meminta ampun hanya kepada-Nya.
Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasaallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga hari kiamat.

Diantara ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim adalah ilmu fiqih, yang mana dengan
ilmu inilah ia dapat mengetahui bagaimana cara beribadah yang benar berdasarkan Al-Quran dan
As-Sunnah.

Pada makalah kali ini kita akan mengenal bersama apa itu ilmu fiqih, mulai dari definisinya,
hukum mempelajarinya, urgensinya dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari fiqih?


2. Apa saja sumber-sumber ilmu fiqih?
3. Apa saja objek pembahasan ilmu fiqih?
4. Apa saja manfaat dan urgensi ilmu fiqih?
5. Apa saja keutamaan dan anjuran mempelajari ilmu fiqih?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari fiqih


2. Untuk mengetahui sumber-sumber ilmu fiqih
3. Untuk mengetahui apa saja objek pembahasan ilmu fiqih
4. Mengetahui manfaat dan urgensi ilmu fiqih
5. Mengetahui keutamaan dan anjuran mempelajari ilmu fiqih
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fiqih
Secara bahasa, fiqih (ُ‫ )الفِ ْقه‬berarti fah-mun (‫)فَ ْه ٌم‬, yang artinya pemahaman mendalam yang
memerlukan pengerahan akal pikiran.
Pengertian ini ditunjukkan oleh beberapa firman Allah ta’ala, diantaranya :

‫قَوْ لِي‬ ‫*يَ ْفقَ ُهوا‬ ‫َواحْ لُلْ ُع ْق َدةً ِّمن لِّ َسانِي‬


dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka memahai perkataanku,
(QS. Thaha : 27 – 28)

‫ َكثِيرًا ِّم َّما تَقُو ُل‬ ُ‫نَ ْفقَه‬ ‫َما‬


kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu
(QS. Hud : 91)

Adapun secara istilah, berikut ini pengertian fiqih menurut para ulama :


1. Al-Utsaimin
ِ ‫ْرفَةُ اَأْلحْ َك ِام ال َّشرْ ِعيَّ ِة ْال َع َملِيَّ ِة بَِأ ِدلَّتِهَا التَّ ْف‬
‫ص ْيلِيَّ ِة‬ ِ ‫َمع‬
Mengenal hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyyah dengan dalil-dalilnya yang terperinci.

2. Az-Zarkasyi
ِ ‫ْال ِع ْل ُم بِاَأْلحْ َك ِام ال َّشرْ ِعيَّ ِة ْال َع َملِيَّ ِة ْال ُم ْكتَ َسبُ ِم ْن َأ ِدلَّتِهَا التَّ ْف‬
‫صيلِيَّ ِة‬
Ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyyah yang digali dari dalil-dalilnya yang
terperinci.

3. Imam Al-Haramain
‫هُ َو ْالعلم بَِأحْ َكام َأف َعال ْال ُم َكلّفين ال َّشرْ ِعيَّة دون ْال َع ْقلِيَّة‬
Adalah ilmu tentang hukum-hukum perbuatan mukallaf secara syar’i bukan secara akal.

Dari definisi ketiga ulama tersebut dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut :
- Ilmu fiqih adalah ilmu yang membahas tentang hukum syar’i
- Pembahasan fiqih hanya yang bersifat amaliyyah, seperti tata cara sholat, zakat, haji dan
semisalnya
- Ilmu fiqih hanya membahas hukum syar’i, tidak membahas hukum akal dan hukum adat
- Dalam pembahasannya, ilmu fiqih digali dari dalil-dalilnya yang terperinci
- Ilmu fiqih juga membahas hukum perbuatan mukallaf, seperti wajib, sunnah, mubah,
makruh, dan haram.

B. Sumber Ilmu Fiqih


Ilmu fiqih diambil dari empat sumber utama, diantaranya :
 Al-Quran
Adalah kalam Allah azza wajalla yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasallam melalui perantara malaikat Jibril ‘alaihissalam yang membacanya bernilai ibadah.
 As-Sunnah
Adalah segala sesuatu yang dinukil dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam baik itu ucapan,
perbuatan, persetujuan, sifat fisik, kepribadian, maupun perjalanan hidup
 Ijma’
Adalah kesepakatan seluruh mujtahid dari umatnya Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasallam setelah wafatnya beliau atas perkara syariat
 Qiyas
Adalah penentuan suatu permasalahan hukum yang tidak ada pada masa sebelumnya dengan cara
membandingkan permasalahan hukum yang sudah ada nashnya karena adanya kesamaan illat.

C. Objek Pembahasan Ilmu Fiqih


Sebagaimana yang telah didefinisikan oleh para ulama di atas, kita mengetahui bahwa objek
pembahasan hukum fiqih adalah hukum perbuatan mukallaf yang bersifat amaliyyah.

Secara umum ilmu fiqih mencakup 2 hal, yakni :


- Fiqih ibadah : yaitu yang membahas tentang hukum-hukum ibadah, seperti shalat, puasa,
zakat, haji, dan sebagainya.
- Fiqih muamalah : yaitu yang membahas tentang hukum-hukum interaksi sesama manusia,
seperti pernikahan, perceraian, perdagangan, hutang piutang, tindak pidana, politik dan
sebagainya.
D. Manfaat dan Urgensi Ilmu Fiqih
Diantara manfaat dan urgensi mempelajari ilmu fiqih adalah :
 Mengetahui Tata Cara Ibadah yang Benar
Betapa banyak hari ini kita saksikan umat Islam yang beribadah tanpa dasar ilmu.
Akibatnya mereka beribadah hanya berdasarkan prasangka dan ikut-ikutan orang lain yang belum
tentu benar dalam ibadahnya.

Padahal Allah ta’ala melarang kita untuk mengikuti sesuatu yang kita tidak mengetahui
ilmunya. Allah ta’ala berfirman :

‫ْس لَكَ بِ ِه ِع ْل ٌم‬


َ ‫َواَل تَ ْقفُ َما لَي‬
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
(QS. Al-Isra’ : 36)

Dengan ilmu fiqih inilah kita bisa mengetahui bagaimana tata cara ibadah yang benar sesuai
dengan apa yang disyariatkan.

 Terhindar dari Bid’ah Sayyi’ah


Pada dasarnya bid’ah dibagi menjadi dua, yaitu bid’ah sayyi’ah dan bid’ah hasanah.
Sedangakan pengertian dari bid’ah sendiri ialah suatu amaliyah yang tidak ada pada zaman nabi
Muhammad SAW.
Para ulama’ NU sudah sepakat bahwa bid’ah hasanah itu diperbolehkan. seperti tahlilan.
Majelis sholawatan, maulidan, dll. Sedangkan yang dilarang adalah bid’ah sayyi’ah karena bersifat
buruk.
Oleh karena itu, mempelajari ilmu fiqih adalah hal yang sangat penting agar kita terhindar
dari bid’ah sayyi’ah.

 Tidak Terjatuh Pada Muamalah yang Diharamkan


Memang muamalah pada asalnya adalah hal yang diperbolehkan hingga ada dalil yang
melarangnya. Namun, betapa banyak saat ini umat Islam justru jatuh pada muamalah yang tidak
diperbolehkan dalam Islam.
Betapa banyak umat Islam yang biasa saja tatkala melakukan praktik riba. Padahal jelas,
bahwa riba adalah perkara yang diharamkan dalam Islam dan merupakan salah satu dosa yang
sangat besar.

Maka dengan ilmu fiqih kita dapat mengetahui mana muamalah yang diperbolehkan dan
mana yang tidak diperbolehkan sehingga kita tidak terjatuh dalam perkara yang diharamkan dalam
Islam.

E. Keutamaan dan Anjuran Mempelajari Ilmu Fiqih


Ilmu fiqih adalah ilmu yang sangat mulia. Sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk
bertafaqquh (memahamkan diri) terhadap ilmu fiqih. Karena dengan ilmu inilah kita bisa beribadah
dengan benar sesuai kehendak Allah dan Rasul-Nya.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa termasuk pertanda seseorang


dikehendaki baik oleh Allah adalah tatkala orang tersebut dapat memahami agamanya dengan
benar. Beliau bersabda :

ِ ‫َم ْن ي ُِر ِد هَّللا ُ بِ ِه َخ ْيرًا يُفَقِّ ْههُ فِي الد‬


‫ِّين‬

Barang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah maka Allah akan berikan ia pemahaman di dalam
agama.
(HR. Bukhari : 71)

Syaikh Shalih Al-Fauzan juga mengatakan :

‫ص ُل بِ ِه ْال ِع ْل ُم النَافِ ُع الَّ ِذيْ يَقُوْ ُم َعلَ ْي ِه ْال َع َم ُل الصَّالِ ُح‬


ِ ْ‫َأِل َّن التَفَقُّهَ فِي ال ِّد ْي ِن يَح‬

Karena dengan berusaha memahami agama maka seseorang akan memperoleh ilmu yang
bermanfaat yang dengannya ia dapat beramal shalih.

Oleh karena itulah kita sebagai seorang muslim dianjurkan untuk memperdalam
pemahaman agama kita. Dalil yang menunjukkan dianjurkannya memperdalam pemahaman agama
adalah firman Allah ta’ala :
‫ َولِيُن ِذرُوا قَوْ َمهُ ْم ِإ َذا َر َجعُوا ِإلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم‬ ‫لِّيَتَفَقَّ ُهوا فِي الدِّي ِن‬ ٌ‫فَلَوْ اَل نَفَ َر ِمن ُك ِّل فِرْ قَ ٍة ِّم ْنهُ ْم طَاِئفَة‬  ًۚ‫َو َما َكانَ ْال ُمْؤ ِمنُونَ لِيَنفِرُوا َكافَّة‬
َ‫يَحْ َذرُون‬

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari
tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
(QS. At-Taubah : 122)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Fiqih
- Fiqih secara bahasa : Pemahaman
- Fiqih secara istilah : Ilmu tentang hukum syariat bersifat amaliyah yang digali dari dalil
yang terperinci.

Sumber Hukum Fiqih


- Al-Quran
- As-Sunnah
- Ijma’
- Qiyas

Objek Ilmu Fiqih


- Hukum-hukum ibadah
- Hukum-hukum muamalah

Manfaat Belajar Fiqih


- Mengetahui ibadah yang benar
- Tidak terjatuh dalam bid’ah
- Selamat dalam bermuamalah
Keutamaan Belajar Fiqih
- Dikehendaki baik oleh Allah.

B. Saran
- Saran untuk audience:
a. Jika materi dari narasumber dirasa kurang jelas dan tepat berikan sanggahan beserta alasan
yang logis.

- Saran untuk penulis:


a. Lebih memiliki banyak referensi.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Al-Ushul min Ilmi Al-Ushul, (Daaru Ibni Al-Jauziy) hlm. 7
Az-Zarkasyi, Al-Bahr Al-Muhiith fi Ushul Al-Fiqh, (Daarul Kutubi, 1994), juz 1, hlm 34.
Abdul Malik Al-Juwaini, At-Takhlish fi Ushul Al-Fiqh, (Daarul Basyaair Al-Islamiyyah), hlm 105.
Hamba yang telah dibebankan hukum syariat
Shalih Al-Fauzan, Mulakhos Al-Fiqhy, (Riyad: Daarul ‘Aashimah), hlm 7.

Anda mungkin juga menyukai