Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP


USHUL FIKIH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ushul Fikih
Dosen Pengampu: Dr. H. Andi Achruh, M.Pd. I

Disusun oleh: Kelompok 1


Muh Hafiz
20100121039
Nur Hanisa
20100121044

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr. wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini .
Makalah ini disusun untuk memperkenalkan dan menjelaskan tentang
pengertian, tujuan, dan ruang lingkup ushul fiqh. Ushul fiqh merupakan
salah satu disiplin ilmu dalam studi agama Islam yang sangat penting dan
fundamental dalam memahami hukum- hukum syariat Islam.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas secara singkat tentang
pengertian ushul fiqh, tujuan dari mempelajari ushul fiqh, serta ruang
lingkup yang tercakup dalam ushul fiqh.
Tak ada gading yang retak. Begitupun kata pepatah, kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Sekian

Wassalamu'alaikum wr. wb

Samata, maret 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................i
DAFTAR ISI..............................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................…………….. 3
A. Latar Belakang.......................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................3
C. Tujuan……………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN.....................…………….. 4
A. Pengertian ushul fikih............................................4
B. Tujuan……….........................................................6
C. Ruang lingkup ushul fikih......................................7
BAB III PENUTUP............................…………….. 8
A. Kesimpulan............................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................…………….. 9

ii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an dan Hadis yang sampai kepada kita masih otentik danorisinal.
Orisinalitas dan otentisitasnya didukung dengan penggunaan bahasa asli (arab)
dalam Al-Qur’an dan Hadis. Kedua hal tersebut telah menjadi dasar atau sumber
hukum bagi umat islam dalam mengambil dan menentukan hukum. Untuk
mengetahui bagaimana cara penetapan dan pengambilan hukum, maka ada cara
khusus yang disebut dengan metode. Metologi inilah yang akan berperan dalam
memahami hukum islam dari petunjuk-petunjuknya itu yakni ushul fiqh. Dalam
pembahasan ini akan menyajikan beberapa kajian seperti pengertian ushul fiqh,
fiqh,tujuan ushul fikih serta ruang lingkup dari ushul fiqh. Ushul fiqh adalah
pengetahuan mengenai berbagai kaidah dan bahasa yang menjadi sarana untuk
mengambil hukum-hukum syara’ mengenai perbuatan manusia mengenai dalil-
dalilnya yang terinci.Ilmu ushul fiqh dan ilmu fiqh adalah dua hal yang tidak bisa
dipisahkan. Ilmu ushul fiqh dapat diumpamakan seperti sebuah pabrik yang
mengolah data-data dan menghasilkan sebuah produk yaitu ilmu fiqh. Menurut
sejarahnya, fiqh merupakan suatu produk ijtihad lebih dulu dikenal dan dibukukan
dibanding dengan ushul fiqh. Tetapi jika suatu produk telah ada maka tidak
mungkin tidak ada pabriknya. Ilmu fiqh tidak mungkin ada jika tidak ada ilmu
ushul fiqh. Oleh karena itu, pembahasan pada makalah ini mengenai sejarah
pertumbuhan dan perkembangan ilmu ushul fiqh. Sehingga kita bisa mengetahui
bagaimana dan kapan ushul fiqh itu ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian ushul fikih?
2. Apa tujuan mempelajari ushul fikih?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Ushul fikih?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai yaitu;
1. Untuk mengetahui pengertian ushul fikih
2. Untuk mengetahui tujuan mempelajari ushul fiqh
3. Untuk mengetahui ruang lingkup ushul fikih

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ushul Fiqih


Istilah ushul fiqh setidaknya memiliki dua aspek kajian ta’rifiyah
pertama: Ushul fiqh terkombinasi dari dua suku kata yang memiliki makna dan
kandungan arti yang sangat luas, kedua: Ushul fiqh telah dikenal sebagai nama
dari salah satu disiplin ilmu pengetahuan dalam islam.
a. Kata ushul
Kata ushul adalah bentuk prular dari kata ashl, yang berarti sesuatu
yang dibangun diatasnya, sebagai contoh dinding rumah yang dibangun diatas
sebuah pondasi, pondasi ini adalah ashl al-bait
:pondasi rumah, contoh berikutnya adalah dahan dan pohon yang
berdiri hidup diatas pondasinya berupa akar, maka akar tadi merupakan pondasi
sebuah pohon.
Allah SWT berfirman di dalam QS Ibrahim 24:

Artinya: Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat


perumpamaan kalimat yang baik (termasuk dalam kalimat yang baik ialah
kalimat tauhid, segala ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencengah
dari kemungkaran serta perbuatan yang baik kalimat tauhid seperti, laa ilaaha
illalaah) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit.

a. kata fiqh
Adapun kata fiqh,secara Bahasa bermakna al-fahm, kefahaman,
seseorang yang faqih adalah seseorang yang luas pemahamannya tentang
hukum hukum syariat islam.1

1
Shalih Al-Utsaiman, Al-Ushul Min Komik Ushul, (Iskandariyah, Dar El-Aiman 1422 H), Hal. 05

4
b. Ushul fiqh
Dalam kategori ini ushul fiqh telah dikenal sebagai nama dari salah satu
disiplin ilmu pengetahuan dalam islam, sebagaimana ilmu tafsir, mustholah
hadis, dan ilmu ushul fiqh sendiri. Maka pengertian secara istilah seputar ushul
fiqh dikemukakan oleh para ushuly dan fuqaha sebagai berikut.
1. Az-zarkasyi
Mengatakan bahwa ushul fiqh adalah himpunan jalan (pengambilan)
hukum fiqh secara global/umum,tata cara istidlal; metode untuk menetapkan
hukum fiqh dan keaadan mustadil; orang yang mengambil hukum dengan
menggunakan dalil, atau disebut juga mustajid.
2. Ibnu Qudamah
Mengataka bahwa Ushul fiqh adalah dalil dalil fikih yang menunjukkan
kepadanya secara garis besar, tidak secara terperinci.
3. Al-ghazali
Ushul fiqh adalah keterangan tentang dalil dalil hukum dan
pengetahuan akan aspek aspek penunjukannya terhadap hukum hukum secara
garis besar tidak terperinci.
4. Ibnu Burhan
Ushul fiqh adalah keterangan terkait dalil dalil hukum secara global.
Definisi Al-Ghazali diatas terlihat mirip dengan versi ibnu
Burhan,kemiripan tersebut tidaklah mengherankan, karena Ibnu Burhan
merupakan murid dari Al-Ghazali.
5. Iman Al-Haramain
Sesungguhnya Ushul fiqh merupakan dalil-dalil fiqh,dan dalil- dalil
fiqh itu merupakan dalil-dalil yang di dengar (di terima secara
Riwayat), dan klasifikasinya adalah nash Al-Qur’an dan sunnah
mutawatirah dan ijma.2

2
Al-Amidi, Al-Ihkam fi Ushulil Ahkam, (Riyadh, Dar El-Shami'l 1424 H), jilid, 1, Hal 70.
3
Al-fiqh pada konteks ayat tersebut bermakna al-fahm

5
2. Tujuan belajar ushul fiqh
Tujuan memplajari ushul fiqh adalah dapat kita pahami melalui
beberapa aspek;sejarahnya, teori dan praktinya ijtihad dan aspek agama.
a. Dari aspek sejarah, Mempelajari ushul fiqh adalah dapat mengetahui
kaidah kaidah ushul yang digunakan oleh para fuqoha dalam menyampaikan
ide idenya (pandangan) dan juga menjalankan metodelogi pengambilan hukum
dari dalil dalil yang ada, karena seperti yang kita ketahui, sebuah ilmu
pengetahuan berkembang seiring zamannya, tanpa melupakan pendahulunya,
karena ia adalah asas dan pondasi nya. Oleh karenanya aspek sejarah ini
merupakan poin penting dalam mengenali urgensi dan tujuan ushul fiqh.
b. Aspek teoritasnya bagi seorang mujtahid adalah; memperoleh
kemampuan untuk istimbat hukum dari dalilnya, seperti yang telah dicontohkan
pada pembahasan sebelumnya, perbedaan ushul fiqh dan fiqh. Sedangkan bagi
awam (muqallid) adalah: mengikuti dan memahami apa yang di ijtihadkan oleh
mujtahid terkait hukum yang diistimbatkan dari dalil dalil yang ada.
c. Sedangkan aspek dari agama sendiri, adalah; sebagai validasi dari
hukum hukum syariah beserta dalil dalil nya, serta menjadi bekal bagi seorang
mukkalaf untuk menjalankan dan mengamalnya perintah perintah agama
beserta larangan nya, sedangkan mengenali ma’rifah hukum hukum Allah
adalah sebab kebahagian didunia dan diakhirat.
d. Ushul fiqh menjadi kesempatan dan peluang untuk membuktikan
kebenaran dari sudut pandang pribadi seorang mujtahid.
e. Ushul fiqh adalah ilmu pengetahuan yang agung dan sangat penting
untuk dipelajari, karena ia menjadi metodologi yang digunakan untuk
mengeluarkan hukum dari dalil-dalilnya secara baik dan benar.3

4
Shalih Al-Utsaiman, Al-Ushul Min ilmil Ushul, Hal 5

6
2. Ruang Lingkup Pembahasan Ushul Fiqh
Ruang lingkup pembahasan ushul fiqh setidaknya ada 3 point besar:
a. Penjelasan masalah thuruq; metode atau cara mengeluarkan hukum dari dalil
dalil nya. Ia juga adalah suatu metode atau kaidah dalam mengintisarikan
petunjuk hukum dari nash Al- Qur’an atau As-sunnah. Hal ini dilakukan
melalui:
1. Pendekatan tekstual (lafdziyah wa lughowiyah), seperti pengembangan
manthuq dan mafhum.
2. Pendekatan kontekstual (kaidah ma’nawiyah) seperti pola penentuan illat
hukum atau teori qiyas, atau proses terjadi nya ijma’.
3. Metode penyikapan kasus ta’arudh (kontradiksi) antara dalil nash dan dalil
ijtihad, begitu juga masalah teori nasakh dan tarjih.

b. Mujtahid dan ijtihad, penekanan uraian nya adalah pada sisi persyaratan,
tingkatan, objek, dan berbagai permasalahan ijtihad. Begitu juga masalah ‘ifta’,
ittiba’ dan taqlid.

c. Dalil dalil hukum yang mencakup;


1. Dalil dalil yang berkedudukan sebagai sumber hukum pokok.
2. Dalil dalil ijtihadi yang berkedudukan sebagai sumber hukum sekunder,
beserta penetapan derajat (martabah) kehujjahannya masing masing dalil
dengan berbagai kemungkinan yang membayanginya. Seperti misalnya;
permasalahan tentang fungsi sunnah sebagai penjelas atau bayan bagi Al-
Qur’an.4

5
An-Namlah, Al-muhadzab fi ilmil Ushul fiqih al-muqaran, (Riyadh, Ar-rusyd 1999), Jilid 1, Hal 34

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa pengertian di atas yang telah dipaparkan oleh para
ushuli (pakar ushul fiqh) adalah. Ushul fiqh merupakan suatu himpunan dalil
dalil yang sifatnya atau ruang kerjanya secara jumla, ijmal, atau jumal.
Diantara para ushuli yang menyebutkan kalimat kalimat diatas adalah:
a. Az-zarkasyi
b. Ibnu qudamah
c. Ibnu Burhan
Ketiga pendapat ulama ini merupakan istilah yang mengarah kepada
pembahasan dalil dalil yang terdapat dalam nash Al-Qur’an maupun sunnah
secara global dan garis besar saja, tidak terperinci.

Ilmu ushul fiqh adalah dharury (sangat penting) bagi seorang


mujtahid, mufti,dan segenap thalibul ilmi; penuntut ilmu yang ruang lingkup
pembelajaran nya adalah dalil dalil dari Al- Qur’an, hadist, ijma,dan qiyas.
Sehingga ia mengetahui dan mampu menyimpulkan hukum-hukum dari nash
yang ada.
Ruang lingkup pembahasan ushul fiqh ada tiga;
a. Penjelasan mengenai thuruf
b. Mujtahid dan ijtihad
c. Dalil dalil hukum

8
DAFTAR PUSTAKA

Shalih Al-utsaimin, Al-Ushul Min Ilmil Ushul, (Iskandariyah, Dar El-Aiman


1422H),h.05
Al-Amidi, Al-ihkam fi ushulil Ahkam, (Riyadh,Dar El-shami’I 1424H), jilid,1,
hal.70
Al-fiqh pada konteks ayat tersebut, bermakna al-fahm Shalih Al-Utsaimin, Al-
ushul Min Ilmil Ushul, h.5.
Al-Zarkasyi, al-bahr al-Muhith fi ushulAl-fiqih, (Beirut,Dar Al- kutub,
1994/1414H), jilid,1. H.24.
Ibu Qudamah,Raudhah An-nadzir wa Jannah al-manadzir fi ushul al fiqh, (Beirut,
dar ihya’ at-turats Al’araby, 2010/1431H), h.60.
Al-ghazaly, Al-mustashfa min ‘ilmil ushul, Tahqiq Abdusaalam Asyafi, (kairo,
dar kutub Al-ilmiyah, 1993/1413H) h.15
Ibnu Burhan,Al-wushul ila ushul,(Riyadh,Maktabah al ma’arif, 1983/1403H),
hal,51
An-Namlah, Al-muhadzab fi’ilmi ushul fiqh al-muqaran,(Riyadh
,Ar-rusyd 1999,jilid, 1 hal 34.
Wahbah Az-zuhaily, ushul fikih Al-islamy, jilid,1, hal.30 Shalih Al-Utsaimin, Al-
ushul min ilmil ushul.

Anda mungkin juga menyukai