Disusun oleh:
Septian Arya Dwi (S1.VI.19.21.033)
Selamat Heriyanto (S1.VI.19.21.016)
Dosen Pengampu:
Efizal A, SHI.M.A.
COVER ............................................................................................................................ x
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ xii
A. Latar Belakang ..................................................................................................... xiii
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... xiii
C. Tujuan .................................................................................................................. xiii
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 1
A. Pengertian Ushul Fiqh ........................................................................................... 1
B. Objek Kajian Ushul Fiqh ...................................................................................... 1
C. Ruang Lingkup Ushul Fiqh ................................................................................... 1
D. Sejarah Perkembangan Ushul Fiqh ...................................................................... 1
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Ushul Fiqh adalah suatu ilmu yang menguraikan tentang metode yang
dipakai oleh para imam mujtahid dalam menggali dan menetapkan hukum syar’i dari
nashyaitu dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Kandungan Ushul Fiqh menguraikan
dasar-dasar serta metode penetapan hukum taklif yang bersifat praktis yang menjadi
pedoman bagi para faqih dan mujtahid untuk dapat beristinbat (mengambil hukum)
dengan tepat.
Pertumbuhan Ushul Fiqh tidak lepas dari perkembangan hukum islam sejak
zaman Rasulullah SAW. Sampai pada zaman tersusunnya Ushul Fiqh sebagai salah
satu bidang ilmu pada abad ke-2 Hijriyah.Di zaman Rasulullah SAW. Menunggu
turunnya wahyu yang menjelaskan hukum kasus tersebut melalui sabda-Nya, yang
kemudian dikenal dengan hadist atau sunnah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ushul Fiqh?
2. Apa saja Objek Kajian Ushul Fiqh?
3. Apa saja Ruang Lingkup Ushul Fiqh?
4. Bagaimana Sejarah Perkembangan Ushul Fiqh?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Ushul Fiqh.
2. Mengetahui Objek Kajian Ushul Fiqh.
3. Mengetahui Ruang Lingkup Ushul Fiqh.
4. Mengetahui Sejarah Perkembangan Ushul Fiqh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ushul Fiqh
Pengertian ushul fiqh dapat dilihat sebagai rangkaian dari dua buah
kata, yaitu: Kata Ushul dan kata Fiqh. Kata “ushul” memiliki arti landasan tempat
membangun sesuatu, bisa juga berarti pondasi. Sedangkan ulama terkemuka dari
Damaskus, Suriah, Syaikh Wahbah Az Zuhaili, mengartikan kata “ushul” sebagai
dalil. Adapun kata “fiqh” secara etimologis artinya ialah paham yang mendalam
(Amir Syarifuddin 2009: 40). Dilihat dari bahasa Arab, rangkaian kata Ushul dan
kata Fiqh tersebut dinamakan sebagai takrib idhofi (kalimat majemuk), sehingga
jika diartikan memberikan arti ushul bagi fiqh.
Fiqh secara bahasa memiliki arti pemahaman atau bisa juga diartikan ilmu
pengetahuan. Adapun fiqh secara istilah artinya ialah hukum-hukum syara’ yang
bersifat praktis (amaliyah) yang diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci.
C. Ruang Lingkup
Menurut Al-Ghazali dalam kitab al-Musthafa ruang lingkup kajian fiqh ada 4,
yaitu:
1. Hukum-hukum syara’, karna hukum syara’ adalah tsamaroh (buah/hasil) yang
dicari oleh ushul fiqh.
2. Dalil-dalil hukum syara’, seperti al-Kitab, Sunnah dan Ijma’, karna semua ini
ialah mutsmir (pohon).
3. Sisi penunjukan dalil-dalil (wujuh dalalah ad-dilalah), karna ushul fiqh
merupakan thoriq al-istimror (proses produksi). Penunjukan dalil ini ada 4,
yaitu dalalah bin manthuq (tersurat), dalalah bil mafhum (tersirat), dalalah
bidh doruroh (secara pasti), dan dalalah bil ma’na al-ma’qul (makna yang
rasional).
4. Mustasmir (produsen) yaitu mujtahid yang menetapkan hukum berdasarkan
kuatnya (zhan). Lawan kata mujtahid adalah muqallid yang wajib mengikuti
mujtahid.
Penulis menambahkan bahwa ruang lingkup Ushul Fiqh mencakup:
a. Sumber Hukum Islam
b. Hukum Syara’
c. Ilmu Ushul Fiqh
d. Ijtihad
e. Metode Ijtihad
f. Metode Istinbath