Qawaid Fiqhiyyah
Disusun Oleh
Usra (11190454000042)
PROGRAM STUDI
JAKARTA
1441 H / 2020 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan dan melimpahkan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula sholawat serta salam kita
hanturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah yang penuh kebodohan ke zaman yang kita rasakan saat ini yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Ucapan terimakasih untuk dosen pengampu mata kuliah Qawaid Fiqhiyyah yang
kami hormati, Dr.Moch Bukhari Muslim,Lc,MA.Dengan disusunnya makalah yang berjudul
Pengertian,Ruang Lingkup dan Manfaat Mempelajari Qawaid Fiqhiyyah, Semoga kita
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai hal tersebut.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
maka segala kritik dan saran untuk membangun para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat utuk kita semua dan menjadi
referensi ataupun tambahan materi pembelajaran bagi kita semua. Terima kasih.
Banda Aceh,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan.................................................................................................................................... 1
D. Manfaat .................................................................................................................................. 1
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalani aktivitas sehari-hari untuk memahami ajaran islam(maqasidusy syari‟ah), kita
sebagai umat muslim memiliki landasan.Landasan tersebut berupa qawaid fiqhiyyah ,yang mana menjadi
suatu hal yang sangat penting.Pemahaman qawaid fiqhiyyah tersebut mutlak diperlukan untuk melakukan
suatu “ijtihad” atau pembaharuan pola berfikir dalam menghadapi permasalahan-permasalahan
kehidupan.Manfaat tersendiri akan keberadaan qawaid fiqhiyyah ini guna untuk menyediakan panduan
hidup untuk manusia yang lebih praktis yang diturunkan dari nash asalanya,yaitu Al-Quran dan
Hadis.Dengan memahami kaidah fiqhiyyah ini maka kita akan lebih moderat dalam menyikapi masalah-
masalah sosial,ekonomi,politik,budaya dan lebih mudah mecari solusi terhadap permasalahan yang
muncul dan yang berkembang didalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang pemakalah paparkan di atas, maka pemakalah akan memberikan
pemaparan rumusan masalah sebagai berikut :
1.Pengertian qawaid fiqhiyyah
2.Ruang lingkup qawaid fiqhiyyah
3.Tujuan qawaid fiqhiyyah
C. Tujuan
Tujuan dari penyusuan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah logika dan penalaran
hukum, adapun tujuan yang lainnya sebagai berikut :
1) Mengetahui pengertian dari qawaid fiqhiyyah
2) Mengetahui ruang lingkup qawaid fiqhiyyah
3) Mengetahui manfaat mempelajari qawaid fiqhiyyah
D. Manfaat
1) Manfaat teoritis, secara teoritis makalah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan serta
pemahaman kepada para pembaca.
2) Manfaat praktis, para akademisi dapat menerapkan pengetahuan akan pengertian,ruang lingkup
dan manfaat qawaid fiqhiyyah ini pada kehidupan sehari-hari di lingkungan msayarakat
1
BAB II
PEMBAHASAN
انقضاَا انكهُت انخً َنذسج ححج كم واحذة ينها حكى جزئُاث كثُشة
"Hukum yang bersifat universal (kulli) yang diikuti oleh satuan-satuan hukum juz'I yang
banyak".1
Sedangkan bagi m,ayoritas ulama ushul mendefinisikan kaidah dengan:
Sedangkan arti fiqhiyah diambil dari kata al-fiqh yang diberi tambahan ya' nisbah yang berfungsi
sebagai penjenisan atau membangsakan. Secara etimologi makna fiqih lebih dekat dengan mekna
ilmu sebagaimana yang banyak dipahami oleh para sahabat, makna tersebut diambil dari firman
Allah SWT
نُخفقهىا فً انذَن
"untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama"(QS. at-Taubah: 122).
ٌانؼهى باالحكاو انششَؼت انؼًهُت ين ادنخها انخفصهُت وهى ػهى يسخنبط بانشأ
واالجخهاد وَحخاج فُه انً اننظش وانخأيم
"ilmu yang menerangkan hukum hukum syara yang amaliyah ang diambil dari dalil-dalilnya yang
tafsily dan diistinbatkan melalui ijtihad yang memerlukan analisa dan perenungan".3
انفقه يؼشفت احكاو هللا حؼانً فً افؼال انًكهفُن بانىجىب وانحظش واننذب وانكشاهت واالباحت
وهٍ يخهقاة ين انكخاب وانسنت ويا نصبه انشاسع نًؼشفخهاين األدنت فإرااسخخشجج األحكاو قُم
.نها فقه
"Ilmu yang dengannya diketahui segala hukum Allah yang berhubungan dengan segala perbuatan
Mukallaf, (diistinbathkan) dari al-Qur'an dan as-Sunnah dan dari dalil-dalil yang ditegaskan
berdasarkan syara', bila dikeluarkan hukum-hukum dengan jalan ijtihad dari dalil-dalil maka
terjadilah apa yng dinamakan fiqh".4
Berdasarkan dua definisi diatas dan beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh fuqaha', dapat
disimpulkan bahwa makna fiqh berkisar pada cakupan sebagai berikut:
1. Fiqh merupakan bagian dari syariat
2. hukum yang dibahas merupakan hukum amali
3. obyek hukumnya pada orang-orang mukallaf
4. sumber hukum yang berdasarkan al-Qur'an atau as-Sunnah atau dalil lain yang bersumber pada
pada kedua sumber utama tersebut
5. dilakukan dengan jalan istinbath atau ijtihad sehingga kebenarannya kondisional dan temporer
adanya.
Dari uraian pengertian diatas baik mengenai qawaid maupun fiqhiyah maka yang dimaksud
dengan qawaidul fiqhiyah adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam tajjudin as-Subki:
األيش انكهً انزي َنطبق ػهُه جزئُاث كثُشة َفهى أحكايها ينها
"Suatu perkara kulli yang bersesuaian dengan juziyah yang yang banyak yang dari padanya
diketahui hukum-hukum juziyat itu".5
Maksud hadis diatas adalah dasar-dasar yang bertalian dengan hukum syara‟ yang bersifat
mecakup (sebahagian )dalam bentuk teks-teks perundang-undangan yang ringkas yang
mengandung penetapan hukum- hukum umum pada peristiwa yang dapat dimasukkan
permasalahannya.
4 Hasbi ash-shiddiqi,Loc.Cit,hlm,27.
5 Asjmuni A. Rahman,Qaidah-Qaidah Fiqh, (Jakarta:Bulan bintang,1976).hlm,11.
6 Ahmad Muhammad asy-Syafi'I,Op.Cit.,hlm,5.
3
B.Ruang lingkup qawaid fiqhiyah
b. Al-Qawa‟id al-Kulliyyah
Yaitu qawa‟id yang menyeluruh yang dapat diterima oleh madzhab-madzhab, tetapi cabang-cabang dan
cakupannya lebih sedikit dari pada qawa‟id yang lalu. Seperti kaidah : al-Kharaju bi adh-dhaman/Hak
mendapatkan hasil disebabkan oleh keharusan menanggung kerugian, dan kaidah : adh-Dharar al-
Asyaddu yudfa’ bi adh-Dharar al-Akhaf /Bahaya yang lebih besar dihadapi dengan bahaya yang lebih
ringan.
Banyak kaidah- kaidah ini masuk pada kaidah yang lima atau masuk di bawah kaidah yg lebih
umum.Mayoritas para ulama fiqih berpendapat bahwa hukum-hukum fiqih itu semua kembali kepada
qawa‟id kulliyah yang berjumlah lima9:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qawaid Fiqhiyyah berasal dari bahasa arab yang terdiri dari dua kata,yaitu qawaid dan
fiqhiyyah.Qawaid ialah bentuk jamak dari kata kaidah yang secara etimologi berarti dasar atau
pondasi al asas.Secara terminologi menurut Al-Taftzany qawaid fiqhiyyah adalah suatu hukum
yang bersifat universal(kully)yang dapat diaplikasikan kepada seluruh juz‟inya(bagiannya) agar
dapat diidentifikasi hukum-hukum juz‟i tersebut darinya.
Ruang lingkup qawaid ini sendiri,yaitu:
a.Al-Qawaid al Fiqhiyyah Al-Asiyyah Al Kubra
b.Al-Qawaid al Kululiyyah
Tujuan memelajari qawaid fiqhiyyah ini agar mengetahui prinsip-prinsip umum fiqih dan
mengetahui pokok masalah yang mewanai fiqih kemudian menjadi titik temu dari masalah-
masalah fiqih.Dengan kita mengetahui tujuan maka ada manfaat yang diperoleh ,yaitu kita lebih
mudah menetapkan hukum bagi masalah-masalah yang dihadapi dan dapat menemukan solusi
serta mengatasi permasalahan tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA