Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

JUDUL : PENGERTIAN DAN DEFINISI USHUL FIQIH


NAMA: ANISA BAHARANI
NIM :2238120128

Kelas: PAI 1 D
Mata Kuliah: USHUL FIQIH
Dosen Pengampu: A KHAWARIZMI SIREGAR S.E.,M.A

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH LABUHAN BATU
T.A. 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A,LATAR BELAKANG

Definisi Ushul Fiqh dapat dilihat sebagai rangkaian dari dua buah kata, yaitu: kata Ushul dan
kata Fiqh; dan dapat dilihat pula sebagai nama satu bidang ilmu dari ilmu-ilmu Syariah. Dilihat
dari tata bahasa (Arab), rangkaian kata Ushul dan kata Fiqh tersebut dinamakan dengan tarkib
idlafah, sehingga dari rangkaian dua buah kata itu memberi pengertian ushul bagi fiqh.

Kata Ushul adalah bentuk jamak dari kata ashl, yang berarti sesuatu yang dijadikan dasar bagi
yang lain. Sedangkan pengertian fiqih, bersal dari kata faqiha-yafqohu-fiqhan, yang berarti
mengerti atau faham. Dari sinilah ditarik perkataan fiqh (EYD: fikih), yang artinya pemahaman
dalam ilmu syariat yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Dengan demikian, Ushul Fiqh ialah suatu ilmu yang mempelajari syariat yang bersifat amaliyah
(perbuatan) yang diperoleh dari dalil-dalil hukum yang terperinci dari ilmu tersebut.
Al-Ghozali menakrifkan ushul fiqh dengan: “Ilmu yang membahas tentang dalil-dalil hukum
syara’, dan tentang bentuk penunjukkan dalil tadi terhadap hukum.
Sedangkan al-Syaukani mendefinisikan ushul fiqh dengan; “Ilmu untuk mengetahui kaidah-
kaidah, yang kaidah tadi bisa digunakan untuk mengeluarkan hukum syara yang berupa hukum
furu (cabang) dari dalil-dalilnya yang terperinci”
Menurut Abdul Wahhab Khalaf, definisi ushul fiqh adalah: “Ilmu ushul fiqh secara istilah adalah
ilmu tentang kaidah-kaidah dan pembahasannya merupakan cara untuk menemukan hukum-
hukum syara yang amaliah dari dalil-dalilnya yang terperinci. Atau kumpulan kaidah dan
pembahasan yang merupakan cara untuk menemukan (mengambil) hukum syara yang amaliah
dari dalil-dalil yang terperinci.”
Hal sama juga dipaparkan oleh Abu Zahrah, menurutnya, ushul fiqh adalah sutu metode yang
memberikan batasan-batasan dan memeberikan cara-cara yang lazim ditempuh oleh seorang ahli
hukum Islam (faqih) di dalam mengeluarkan hukum-hukum dari dalilnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa itu Ushul Fiqh?

1. Pengertian Ushul Fiqh Secara Etimologi


ُ ‫ )ُأ‬secara etimologi terdiri dari dua suku kata yaitu ushul dan fiqh. Berikut
Ushul Fiqh (‫ص ْو ُل ا ْلفِ ْق ِه‬
ini pengertian dari masing-masing kedua suku kata tersebut :

a. Pengertian Ushul
ُ ‫ )ُأ‬secara etimologi adalah bentuk jamak dari kata ash-lun (‫ص ٌل‬
Ushul (‫ص ْو ٌل‬ ْ ‫ )َأ‬yang berarti asal,
pokok, atau pondasi; yakni sesuatu yang menjadi pondasi suatu bangunan baik itu yang bersifat
fisik maupun nonfisik. Contohnya akar pohon yang mana ia merupakan pondasi dari pohon itu
sendiri. Sebagaimana firman Allah ta’ala :

ْ ‫طيِّبَ ٍة َأ‬
ٌ ِ‫صلُ َها ثَاب‬
‫ت َوفَرْ ُعهَا فِي ال َّس َما ِء‬ َ ‫ب هَّللا ُ َمثَاًل َكلِ َمةً طَيِّبَةً َك َش َج َر ٍة‬ َ َ‫َألَ ْم ت ََر َك ْيف‬
َ ‫ض َر‬

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit (QS. Ibrahim : 24)

b. Pengertian Fiqh
Adapun fiqh (ٌ‫ )فِ ْقه‬secara bahasa bermakna fah-mun (‫ )فَ ْه ٌم‬yang artinya pemahaman mendalam
yang memerlukan pengerahan akal pikiran.

Pengertian ini ditunjukkan dalam firman Allah ta’ala :

‫َواحْ لُلْ ُع ْق َدةً ِّمن لِّ َسانِي *يَ ْفقَهُوا قَوْ لِي‬

dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, sepaya mereka memahai perkataanku, (QS. Thaha : 27
– 28)

Menurut Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, fiqh secara terminologi adalah :

ِ ‫ْرفَةُ اَأْلحْ َك ِام ال َّشرْ ِعيَّ ِة ْال َع َملِيَّ ِة بَِأ ِدلَّتِهَا التَّ ْف‬
‫ص ْيلِيَّ ِة‬ ِ ‫َمع‬
Mengenal hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyyah dengan dalil-dalilnya yang terperinci.

2. Pengertian Ushul Fiqh Secara Terminologi


Adapun pengertian ushul fiqh secara terminologi adalah :

‫ث ع َْن َأ ِدلَّ ِة ْالفِ ْق ِه اِإْل جْ َمالِيَّ ِة َو َك ْيفِيَّ ِة ااْل ِ ْستِفَا َد ِة ِم ْنهَا َو َحا ِل ْال ُم ْستَفِ ْي ِد‬
ُ ‫ِع ْل ٌم يَ ْب َح‬

Ilmu yang membahas dalil-dalil fiqh yang umum dan cara mengambil faedah dari dalil tersebut
serta membahas keadaan orang yang mengambil faedah.

Ushul fiqh adalah ilmu yang membahas dalil-dalil fiqh yang bersifat global, yaitu berupa kaidah-
kaidah umum; seperti :

 Perintah menunjukkan hukum wajib selama tidak ada indikasi yang memalingkannya dari
hukum tersebut.
 Larangan menunjukkan hukum haram selama tidak ada indikasi yang memalingkannya
dari hukum tersebut.
 Sahnya suatu amalan menunjukkan amalan tersebut telah terlaksana.
 Dan sebagainya.

Kemudian di dalam ilmu ini dibahas pula tata cara pengambilan faedah hukum dari dalil-dalil
yang ada dengan mempelajari hukum-hukum lafadz dan penunjukkannya; seperti umum, khusus,
mutlaq, muqoyyad, nasikh, mansukh, dan sebagainya.
Dengan memiliki ilmu tersebut maka kita bisa mengambil faedah-faedah hukum atau mengambil
kesimpulan hukum dari dalil-dalil fiqh yang ada.Selain itu, dibahas juga dalam ilmu ini tentang
ihwal mustafid. Atau bisa juga disebut dengan mujtahid; yaitu mereka yang memiliki kapasitas
ilmu sehingga mampu mengambil faedah hukum dari dalil yang ada.Pembahasan mengenai
mustafid ini mencakup syarat-syaratnya, tingkatan-tingkatannya, hukumnya, dan semacamnya.

Di sisi lain, dibahas juga tentang muqallid; yakni orang awam yang belum memiliki kapasitas
ilmu untuk bisa mengambil faedah hukum. Sehingga mereka mengikuti para mujtahid yang
sudah memiliki kapasitas untuk itu.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dapat disimpulkan pengertian ushul fiqih itu sendiri suatu ilmu yang mempelajari syari’at yang
bersifat amaliyah(perbuatan)yang diperolehdari dalil-dalil hukum yang terperinci dari ilmu
tersebut.

seperti halnya menurut pendapat :

Al-Ghozali menakrifkan ushul fiqh dengan: “Ilmu yang membahas tentang dalil-dalil hukum
syara’, dan tentang bentuk penunjukkan dalil tadi terhadap hukum

Dengan mempelajari ushul fiqih, kita dapat mengetahui sebab-sebab yang menjadikan adanya
perselisihan diantara para ulama dan juga apa alasan mereka berselisih, sehingga dari hal ini kita
akan lebih paham dan mengerti maksud dari perbedaan pendapat tersebut, yang akhirnya kita bisa
berlapang dada terhadap perbedaan pendapat yang terjadi, bukannya saling mengejek dan
menjatuhkan satu sama lainnya.

1.Ushul fiqih dapat menjauhkan seseorang dari fanatik buta terhadap para kiayi, ustadz atau
guru-gurunya. Begitu pula dengan ushul fiqih seseorang tidak menjadi taklid dan ikut-ikutan
tanpa mengetahui dalil-dalilnya.

2.Ushul fiqih dapat menjaga aqidah islam dengan membantah syubhat-syubhat yang dilancarkan
oleh orang-orang yang menyimpang. Sehingga ushul fiqih merupakan alat yang bermanfaat
untuk membendung dan menangkal segala bentuk kesesatan.

3.Ushul fiqih menjaga dari kebekuan agama islam. Karena banyak hal-hal baru yang belum ada
hukumnya pada jaman nabi, dengan ushul fiqih, hukum tersebut dapat diketahui.

4.Dengan ushul fiqih, kita akan mengetahui kemudahan, kelapangan dan sisi-sisi keindahan dari
agama islam.
DAFTAR PUSTAKA

1. Djazuli, Ilmu Fiqih, Penggalian, dan Penerapan Hukum Islam, (Jakarta: Prenada Media,
2005).
2. Syafi’I Karim, Fiqih dan Ushul Fiqh, Bandung: Pustaka Setia, 1997).

3. Al-Syaukani, Muhammad bin Ali bin Muhammad, Irsyad Al Fukhl Ila Tahqiq Al-Haq
Min Ilmu Al-Ushul, (Surabaya: Syirkah Multabaroh Ahmad bin Nabhan, t.th). Abdul
Wahab Khalaf, Ilmu Ushulil Fiqh, (Majlis Ala Al-Indunisi lid Da’watil islamiyah,
(Jakarta: 1972).

4. https://www.nasehatquran.com/2019/05/pengertian-ushul-fiqh.html

Anda mungkin juga menyukai