PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak
mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka
ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi
dengan naluri serta tabiat mereka.
Allah SWT sebagai musyarri memiliki kekuasaan yang
tiada
tara,
dengan
kekuasaan-Nya
itu
Dia
mampu
syariah
demi
kemaslahatan
manusia
sendiri.
syariat
itu
bukan
untuk
kepentingan
Tuhan
memberikan
hukum
rukhsah
yakni
keringanan-
: )
Allah tidak membebani seseorang kecuali dalam batas
kesanggupan (QS. Al Baqarah: 286)
Menurut beberapa pakar ahli, tujuan pokok terciptanya
kaidah diatas adalah untuk membuktikan adanya prinsip
tasamuh dan keadilan dalam Islam agar Islam itu terkesan
tidak
menyulitkan.
mendatangkan
Karena
kemudahan,
itu
dan
setiap
kesulitan
kewajiban
akan
melakukan
Rumusan Masalah
Pengertian Al-masyaqqatu Tajlibu Attaisir
Dalil-dali Yang Berkaitan Dengan Al-masyaqqatu Tajlibu Attaisir
Tingkatan Kesulitan Dalam Ibadah
Pengertian Azimah Dan Rukhshah
Sebab-sebab Diberikanya Keringanan Dalam Ibadah
Tujuan Penulisan
Mengetahui Pengertian Al-masyaqqatu Tajlibu Attaisir
Mengetahui Dalil-dali Yang Berkaitan Dengan Al-masyaqqatu Tajlibu
Attaisir
C. Mengetahui Tingkatan Kesulitan Dalam Ibadah
D. Mengetahui Pengertian Azimah Dan Rukhshah
E. Mengetahui Sebab-sebab Apa Saja Diberikanya Keringanan
Dalam Ibadah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Al-masyaqqatu Tajlibu Attaisir
Dari segi bahasa masyaqqah bermaksud sesuatu yang
meletihkan. Manakala dari sudut istilah pula masyaqqah
digunakan khusus bagi merujuk kepada sesuatu yang pada
kebiasaannya mampu dilakukan, tetapi dalam kes tertentu ia
telah terkeluar dari batas-batas kebiasaan dan menyebabkan
seseorang
mukallaf
mengalami
kesukaran
untuk
Dan ia memikul beban-bebanmu kesuatu negeri yang
tidak sampai ketempat tersebut kecuali dengan kelelahan diri
(kesukaran)
Sedang Al Taysir secara etimologis berarti kemudahan,
seperti didalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari
disebutkan oleh :
Agama itu memudahkan, agama yang disenangi Allah
adalah agama yang benar dan mudah (HR. Bukhari dari Abu
Hurairah)
3
Yang
tanpa
Berkaitan
kesulitan
Dengan
kesukaran.1
dan
Al-masyaqqatu
Tajlibu
Attaisir
Berdasarkan kepada firman Allah s.w.t :
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. (Al Baqaroh: 185).
Kami tidak memberatkan seseorang dengan kewajipan melainkan sekadar
kesanggupannya. (Al Baqoroh: 286).
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu (An Nisa: 28)