Biasanya yang bicara bid'ah-bid'ah itu kan Ngulama Wahabi ,nah sekrang kita akan mencoba
membedah tentang BID'AH dengan beberapa Aspek Ilmu.
-Ilmu Balaghoh
-Nahwu
-Shorof
-Ushul Fiqih
Fendahuluan
Sebagaimana kita ketahui, belakangan banyak sekali orang yang berfatwa bahwa Maulidan
Bidah, tahlilan Bidah, Haul bidah, dll. Bahkan sampai bilang kentongan Bid'ah, ckckckck
Mereka merujuk sebuah hadis
Sayangnya mereka memahami hadis ini membabi buta sehingga fatwa " nyelneh pun keluar dari
bibir para chybi wahabi
Pada lafad di atas lafad ِب ْد َع ٍةitu kata benda, tentu mempunyai sifat, tidak mungkin ia tidak
mempunyai sifat, mungkin saja ia bersifat baik atau mungkin bersifat jelek. Sifat tersebut tidak
ditulis dan tidak disebutkan dalam hadits di atas;
Dalam Ilmu Balaghah dikatakan,
Jadi jika ditulis lengkap dengan sifat dari bid’ah kemungkinannya adalah
a. Kemungkinan pertama :
Contoh Contoh lafal umum yang dikhususkan dengan al-hiss, seperti firman Allah:
َسا ِكنُ ُه ْم َكذَلِكَ نَجْ ِزي ْالقَ ْو َم ْال ُمجْ ِر ِمين ْ َ ش ْيءٍ بِأ َ ْم ِر َربِِّ َها َفأ
َ صبَ ُحوا ال ي َُرى إِال َم َ تُدَ ِ ِّم ُر ُك َّل
"Angin yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, Maka jadilah mereka
tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami
memberi Balasan kepada kaum yang berdosa." (QS Al-Ahqoof : 25).
Tentunya indra kita mengetahui bahwasanya kenyataannya tidak semuanya yang dihancurkan
oleh angin tersebut, langit dan bumi tidak dihancurkan oleh angin tersebut buktinya sampe skrng
masih ada too hehe. Lafad ُك َّلberarti tidak harus bermakna semua tapi ada juga sebagian.
ْ ْ ٌ ص ٍٍ ْو
ُ ضالَلَةٌ َهذَا َعا ٌّم َم ْخ
َ قَ ْولُهُ َو ُك ُّل بِدْ َع ٍة.
ِص َوال ُم َراد ُ غَالِبُ البِدَع
“Sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam, “Kullu Bid’ah dlalalah” ini adalah ‘Amm Makhshush,
kata-kata umum yang dibatasi jangkauannya. Jadi yang dimaksud adalah sebagian besar bid’ah
itu sesat, bukan seluruhnya.” (Syarh Shahih Muslim, 6/154).
Kesimpulanya sudah sangat jelas Bahwa tidah semua bidah itu sesat sperti kebanyakan
perkata'an " wahabi yang mengartikan sebuah hadis dengan membabi buta. Sehingga merekapun
mengeluarkan fatwa Tahlilan maulidan dll pokoknya segala sesuatu Amalan yang tidak ada di
zaman Rosulullah adalah Bidah. Padahal Bidah sendiri bukanlah sebuah hukum.
- I’rab nahwunya :
if nukus sala‘ nuyyinbam mzaj aw trays misi ahalada : من
mahalli rof’in mubtada’ wa khobaruhu aljumlatus
syartiyyah ba’dahu.
bohk lubhsnay aw amsi lu’afray hsiqan ihdam li’iF : ليﺲar, wa ismuha dhomir mustatir jawazan
taqdiruhu huwa
la : فهو-faa jawab syart. Huwa dhomir muttashil mabniyyun alal fathah fi mahalli rof’in mubtada
وماما أحدﺙ وﺧالﻒ كﺘابا أو سنة أو إﺟ،ماعا أو أثرا فهو البدعة الﻀالة
أحدﺙ من الخير ولم يخالﻒ شيئا من ذلك فهو البدعة المحمودة
“ Perkara baru yang menyalahi al-Quran, sunnah, ijma’
atau atsan maka itu adalah bid’ah dholalah / sesat. Dan
perkara baru yang baik yang tidak menyalahi dari itu
semua adalah bid’ah mahmudah / baik “
- Istidlal ayatnya (Pengambilan dalil dari Qurannya) :
من سن في اﻹسالم سنة حسنة فله أﺟرها وأﺟر من عمل بها بﻌدﻩ من غير أﻥ
ومن سن في اﻹسالم سنة سيئة كاﻥ عليه وﺯرها،ينقص من أﺟورهم شىﺀ
ووﺯر من عمل بها من بﻌدﻩ من غير أﻥ ينقص من أوﺯارهم شىﺀ
Kali ini kita belajar dalil-dalil mengenai adanya bid'ah hasanah yang kami rangkum dalam dialog
imajiner antara Aswaja dan Wahabi, biar ente semua gak ngantuk, kalo ngantuk ane fentung,
hihihihi... Selamat membaca.
WAHABI>>>…aswaja si ahlul bid'ah, suka ngada ngada dalam urusan agama padahal jelas
hadis larangannya ni, KULLU BID,ATIN DOLALAHTUN WAKULLU DOLALATUN
FINNAR, Mana dalil kamu aswaja….???? AGAK LEGEG
ASWAJA>>>… (Lihat Itqan ash-Shun’ah, h. 17-28):
Firman Allah dalam QS. al-Hadid: 27:
َّ اﻥ
(27 :َّللاِ )الحديد ِ ﺏ الَّذِينَ اتَّبَﻌُوﻩُ َرأْفَةً َو َرحْ َمةً َو َر ْهبَانِيَّةً ا ْبﺘَدَعُوهَا َما َكﺘ َ ْبنَاهَا َعلَ ْي ِه ْم ِإ َّال ا ْب ِﺘﻐَا َء ِرض َْو
ِ َو َﺟ َﻌ ْلنَا فِي قُلُو
“Dan Kami (Allah) jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya (Nabi ‘Isa) rasa santun
dan kasih sayang, dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah, padahal Kami tidak
mewajibkannya kepada mereka, tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk
mencari keridhaan Allah” (Q.S. al-Hadid: 27)
Biasanya yang bicara bid'ah-bid'ah itu kan Ngulama Wahabi ,nah sekrang kita akan mencoba
membedah tentang BID'AH dengan beberapa Aspek Ilmu.
-Ilmu Balaghoh
-Nahwu
-Shorof
-Ushul Fiqih
Sebagaimana kita ketahui, belakangan banyak sekali orang yang berfatwa bahwa Maulidan
Bidah, tahlilan Bidah, Haul bidah, dll. Bahkan sampai bilang kentongan Bid'ah, ckckckck
Mereka merujuk sebuah hadis
Sayangnya mereka memahami hadis ini membabi buta sehingga fatwa " nyelneh pun keluar dari
bibir para chybi wahabi
Pada lafad di atas lafad ِب ْد َع ٍةitu kata benda, tentu mempunyai sifat, tidak mungkin ia tidak
mempunyai sifat, mungkin saja ia bersifat baik atau mungkin bersifat jelek. Sifat tersebut tidak
ditulis dan tidak disebutkan dalam hadits di atas;
Dalam Ilmu Balaghah dikatakan,
Jadi jika ditulis lengkap dengan sifat dari bid’ah kemungkinannya adalah
a. Kemungkinan pertama :
Kalimat bid’ah ( )بدعةdi sini adalah bentuk ISIM (kata benda) bukan FI’IL (kata kerja).
Dalam ilmu nahwu menurut kategorinya Isim terbagi 2 yakni Isim Ma’rifat (tertentu) dan Isim
Nakirah (umum).
Nah.. kata BID’AH ini adalah isim Naqiroh
Apa itu isim naqiroh ?
Sperti dalam Kitab Alfiah Ibnu Malik di terangkan
Yang namnya isin naqiroh adalahh:
Contoh Contoh lafal umum yang dikhususkan dengan al-hiss, seperti firman Allah:
ْ ْ ٌ ص ٍٍ ْو
ُ ضالَلَةٌ َهذَا َعا ٌّم َم ْخ
َ قَ ْولُهُ َو ُك ُّل بِدْ َع ٍة.
ِص َوال ُم َراد ُ غَالِبُ البِدَع
“Sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam, “Kullu Bid’ah dlalalah” ini adalah ‘Amm Makhshush,
kata-kata umum yang dibatasi jangkauannya. Jadi yang dimaksud adalah sebagian besar bid’ah
itu sesat, bukan seluruhnya.” (Syarh Shahih Muslim, 6/154).
Kesimpulanya sudah sangat jelas Bahwa tidah semua bidah itu sesat sperti kebanyakan
perkata'an " wahabi yang mengartikan sebuah hadis dengan membabi buta. Sehingga merekapun
mengeluarkan fatwa Tahlilan maulidan dll pokoknya segala sesuatu Amalan yang tidak ada di
zaman Rosulullah adalah Bidah. Padahal Bidah sendiri bukanlah sebuah hukum.
- I’rab nahwunya :
من: adalaha isim syart wa jazm mabniyyun ‘alas sukun fi
mahalli rof’in mubtada’ wa khobaruhu aljumlatus
syartiyyah ba’dahu.
nimzaj illaham iif hahtaf lala‘ nuyyinbam ihdam li’iF : احدﺙ
fi’lu syarth wal fa’il mustatir jawazan taqdiruhu huwa.
لnazawaj ritatsum rimohd ahumsi aw ,rabohk lubhsnay aw amsi lu’afray hsiqan ihdam li’iF : يﺲ
taqdiruhu huwa
la : فهو-faa jawab syart. Huwa dhomir muttashil mabniyyun alal fathah fi mahalli rof’in mubtada
وما،ما أحدﺙ وﺧالﻒ كﺘابا أو سنة أو إﺟماعا أو أثرا فهو البدعة الﻀالة
أحدﺙ من الخير ولم يخالﻒ شيئا من ذلك فهو البدعة المحمودة
“ Perkara baru yang menyalahi al-Quran, sunnah, ijma’
atau atsan maka itu adalah bid’ah dholalah / sesat. Dan
perkara baru yang baik yang tidak menyalahi dari itu
semua adalah bid’ah mahmudah / baik “
- Istidlal ayatnya (Pengambilan dalil dari Qurannya) :
من سن في اﻹسالم سنة حسنة فله أﺟرها وأﺟر من عمل بها بﻌدﻩ من غير أﻥ
ومن سن في اﻹسالم سنة سيئة كاﻥ عليه وﺯرها،ينقص من أﺟورهم شىﺀ
رهم شىﺀووﺯر من عمل بها من بﻌدﻩ من غير أﻥ ينقص من أوﺯا