Difraksi cahaya atau lenturan cahaya adalah peristiwa pembelokkan arah rambat
cahaya oleh suatu penghalang. Penghalang yang dipergunakan biasanya berupa kisi, yaitu
celah sempit. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa
diterangkan oleh prinsip Huygens. Difraksi dapat terjadi jika muka gelombang bidang tiba
pada suatu celah sempit yang menyebabkan gelombang ini mengalami lenturan sehingga
terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di belakang celah tersebut.
Difraksi ini ditunjukkan dengan pola terang gelap silih berganti. Jika dalam perjalanan
menemui kendala. Antara transparan atau buram, suatu daerah di muka gelombang diubah
amplitudo atau fase. akan terjadi difraksi. Berbagai segmen muka gelombang yang merambat
di luar rintangan mengganggu, menyebabkan distribusi kepadatan energi tertentu disebut
sebagai pola difraksi. Tidak ada yang signifikan perbedaan fisik antara interferensi dan
difraksi
Kita dapat melihat gejala difraksi ini dengan mudah pada cahaya yang melewati sela
jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya
lampu neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain yang terkena sinar lampu yang
cukup jauh.
Sebagai pendekatan awal untuk masalah ini, mari kita pertimbangkan kembali Prinsip
Huygens. Setiap titik di muka gelombang bisa dibayangkan sebagai sumber dari gelombang-
gelombang bola sekunder. Itu penerusan melalui ruang muka gelombang, atau bagiannya,
kemudian dapat ditentukan.
a. Difraksi Fresnel
Sumber cahaya dan layar secara relatif dekat dengan penghalang. Situasi ini disebut
sebagai difraksi medan dekat atau difraksi Fresnel yang dilafalkan “Freh-nell” untuk
menghormati ilmuan Perancis agustin Jean Fresnel, 1788-1872.
b.Difraksi Fraunhofer
To point
on distant
viewing
screen
From
distant
source
Diffraction
slit
Jika sumber cahaya,celah dan layar cukup jauh sehingga semua garis dari sumber ke
celah dapat dianggap sejajar dan semua garis dari rintangan ke sebuah titik dalam pola itu
dianggap sejajar. Fenomena ini dinamakan difraksi medan jauh atau difraksi Fraunhofer
untuk menghormati Fisikawan Jerman Joseph von Fraunhofer, 1787-1826.
a
sin
2 2
Kondisi untuk interferensi destruktif oleh cahaya dari titik-titik yang terpisah sejauh a/4:
a
sin
4 2
Kondisi untuk interferensi destruktif oleh cahaya dari titik-titik yang terpisah sejauh a/2m
(m = non-zero integer) :
a
sin
2m 2
Sehingga, kondisi umum untuk interferensi destruktif :
sin m
a
Setiap sumber titik yang memancarkan medan listrik (radiasi) yang memiliki jarak r
terhadap titik amat/ observasi. Masing-masing sumber memancarkan medan listrik yang sama
:
𝑠𝑖𝑛𝑁𝛿/2
𝐸0 = 𝐸0 (𝑟)𝑒 −𝑖𝜔𝑡 𝑒 𝑖[𝑘𝑟1 +(𝑁−1)𝛿/2] ( )
𝑠𝑖𝑛𝛿/2
1
𝐼𝑝 ~|𝐸|2 = 𝐸𝐸 ∗
2
Nδ Nδ
sin2 ( ) sin2 ( )
Ip = E0 2 2 2δ = I0 2
2
δ
sin ( ) sin ( )
2 2
Bayangkan bahwa celah dibagi ke dalam n zona kecil, masing-masing dengan lebar
y. Setiap zona berlaku sebagai suatu sumber cahaya koheren. Untuk tertentu, beda fasa
dari medan listrik pada titik P untuk dua zona berdekatan adalah:
2 2
y sin
Jika kita asumsikan bahwa besarnya medan listrik dari masing-masing zona adalah
E, maka fasor dari gelombang dari zona-zona ini dapat ditulis sebagai:
E1 E sin( t )
E2 E sin( t )
En E sin( t (n 1) )
EP ER sin t
2
2 2
(y ) sin a sin
2nE
ER 2 R sin sin
2 2
2nE sin( / 2)
EP sin / 2sin t / 2 nE sin t / 2
/2
nE 2 sin( / 2)
2
I EP
2
/ 2
2
2
sin( a sin )
2
sin( / 2)
I I max I max
/2 a sin
sin( 3 / 2)
2
I1 4
2 0.045
I max 3 / 2 9
Keterangan:
I1 = intensitas dalam arah yang lurus ke depan
Imax = intensitas maksimum
Λ = panjang gelombang
Bagaimana medan listrik ER bervariasi dengan dapat dilihat dari diagram fasor berikut.
Jika ada 2 celah, difraksi dan interferensi terjadi sekaligus. Distribusi intensitas
karena kombinasi dari kedua efek ini dapat diperoleh dengan menggabungkan 2 fungsi
distribusi intensitas yang telah diturunkan sebelumnya.
2
sin( a sin )
2
I I max cos ( d sin )
a sin
Pada pola intensitas gelombang interferensi semua titik terang mempunyai amplitudo
yang sama. Pola intensitas pada difraksi mempunyai amplitudo yang makin lama makin
lemah. Kombinasi dari kedua amplitudo ini menghasilkan pola campuran antara difraksi dan
interferensi. Dalam gambar di bawah ini dilakukan percobaan dengan menggunakan jarak
antar celah d = 18 μm dan lebar celah a = 3μm. Pola yang diproleh adalah seperti gambar di
bawah ini :
Terjadi gabungan antara difraksi celah dengan interferensi dari kedua buah celah.
Interferensi masuk dalam pola difraksi sehingga pada suatu tempat terdapat pola interferensi
maksimum yang tidak terlihat disebut orde yang hilang (missing orde’s)
Jika jarak celah ke layar (R) >> lebar celah (D), maka r (y) linier dan (𝜀𝐿 /𝑅) pada
titik amat P konstan sepanjang elemen dy. Dan didapatkan hasil :
𝜀𝐿 𝐷 sin 𝛽 𝜀𝐿 𝐷
𝐸= ( ) sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑅) = 𝑠𝑖𝑛𝑐(𝛽)sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑅)
𝑅 𝛽 𝑅
Distribusi Intensitas :
1 𝜀𝐿 𝐷 2 1
𝐼(𝜃) = 〈𝐸 2 〉 𝑇 = ( ) 𝑠𝑖𝑛𝑐 2 𝛽 = 𝐼(0)𝑠𝑖𝑛𝑐 2 𝛽〈𝑠𝑖𝑛2 (𝜔𝑡 − 𝑘𝑅)〉 =
2 𝑅 2
Jika jarak antara dua celah adalah d dan lebar celah adalah a maka diperoleh:
𝑑 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑚 𝜆
=
𝑎 sin 𝜃 𝜆
𝑑
=𝑚
𝑎
Oleh karena itu pada gambar di atas
𝑑 1,8𝜇𝑚
= =6=𝑚
𝑎 3𝜇𝑚
Sehingga garis terang orde ke 6 tidak terlihat.
Untuk diraksi dua celah berlaku:
Syarat difraksi minimum
𝑎 sin 𝜃 = 𝑚 𝜆
m= +1,+2,….
Syarat interferensi maksimum
𝑑 sin 𝜃 = 𝑚 𝜆
m= 0,+1,+2,…. m=0 adalah pusat terang
Jika masing-masing celah memiliki dimensi lebar b dan panjang l (b<< l), dan
kedua celah dipisahkan oleh jarak a, maka medan :
2𝜀𝐿 𝑏
𝐸=( ) 𝑠𝑖𝑛𝑐𝛽 cos 𝛼 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑅 + 𝛼)
𝑅
2
sin 𝑁𝛼 2
𝐼(𝜃) = 𝐼0 sin 𝑐 𝛽 ( )
sin 𝛼
6. DAYA PISAH
Suatu sistem optik dikatakan dapat membedakan dua sumber titik jika pola difraksi
yang bersesuaian cukup kecil dan masih dapat dibedakan. Metode numerik untuk mengukur
kemampuan sistem untuk membedakan dua titik seperti ini dikenal sebagai daya pisah
(resolving power) atau resolusi.
Just Well Not
Jika maksimum pusat dari suatu pola difraksi jatuh pada minimum pertama dari pola
difraksi yang lain, pola-pola ini dikatakan mulai dapat dipisahkan. Batas kondisi resolusi
ini dikenal sebagai Kriteria Rayleigh
Tinjau cahaya dari dua sumber yg melewati suatu sudut pada suatu celat ( disebut juga
sebagai separasi angular dari dua sumber) sebagaimana ditunjukkan dalam gambar. Separasi
angular dari maksimum pusat pola-pola difraksi yang dihasilkan sumber pada layar adalah
juga . Syarat untuk kedua sumber supaya mulai dapat dipisahkan (based on Rayleigh’s
criterion) adalah:
sin
a
dimana adalah panjang gelombang cahaya dan a adalah lebar celah. Jika << a, kasus
yang umum terjadi, sin . Sehingga separasi angular untuk kedua sumber supaya mulai
dapat dipisahkan adalah:
a
Resolusi dari celah lingkaran
Banyak sistem optik menggunakan bukaan (apertures) lingkaran dibandingkan celah. Pola
difraksi dari suatu sumber titik yg dibentuk oleh suatu bukaan lingkaran terdiri dari piringan
terang pusat yang dikelilingi cincin gelap terang secara berkelanjutan. Pengembangan kriteria
Rayleigh untuk resolusi pola difraksi dari bukaan lingkaran, dua pola dikatakan mulai dapat
dipisahkan jika maksimum pusat salah satu pola jatuh pada cincin gelap pertama dari pola
yang lain. Penentuan sudut ambang untuk resolusi bagi bukaan lingkaran secara matematik
cukup rumit. Hasilnya adalah:
dm 1.22
D
7. KISI DIFRAKSI
Suatu kisi difraksi terdiri dari sejumlah besar celah sejajar yg serba
sama. Kisi transmisi (Transmission grating) – Suatu kisi dengan
celah yang memugkinkan cahaya dapat melewatinya. Hal ini dapat
dilakukan dengan memotong garis sejajar di atas piring kaca. Ruang
antara garis potong yang transparan terhadap cahaya dan karenanya bertindak sebagai celah
terpisah.
Kisi Refleksi (Reflection grating) – Suatu kisi dengan celah yang memantulkan cahaya
Hal ini dapat dilakukan dengan memotong garis paralel pada bahan refleksi. Lampu bahwa
insiden pada garis potong longgar dan ruang antara dua garis dipotong memantulkan
cahaya.Sebuah kisi khas memiliki beberapa celah per sentimeter. Pemisahan celah kisi-kisi
yang memiliki 5000 celah per cm adalah 20000 A.
Pola distribusi cahaya oleh kisi
Jika suatu kisi transmisi disinari dari belakang, tiap celah bertindak sebagai suatu
sumber cahaya koheren. Pola cahaya yg diamati pada layar dihasilkan dari kombinasi efek
interferensi dan difraksi. Tiap celah menghasilkan difraksi, dan berkas difraksi ini
berinterferensi dengan yang lain untuk menghasilkan pola akhir. Kita telah melihat pola dari
efek kombinasi ini untuk kasus 2 celah:
Kondisi untuk interferensi konstruksi untuk kisi adalah bahwa perbedaan antara jalur
sinar dari celah yang berdekatan sama dengan satu panjang gelombang λ yaitu :
d sin m m = 0, 1, 2, 3 . .
Untuk kisi difraksi yang memiliki celah N, ada N-2 maximum sekunder dan N-1
minimum antara dua maximum yang berdekatan. Kondisi minimum adalah ketika jumlah dari
fasor untuk gelombang cahaya dari celah N mempunyai besar nol, sesuai dengan keadaan di
mana
n
d sin m
N
m = 1, 2, 3, . . . n = 1, 2, 3, . . . . , N – 1
Lebar maximum utama
Lebar maksimum primer diatur oleh jarak sudut minimum yang berdekatan di salah
satu dari dua sisinya. Biarkan m menjadi posisi sudut maksimum order m dan m +
menjadi posisi sudut minimum yang berdekatan dengan maksimal ini. kemudian
d sin( m ) d sin m
N
Nd cos m
Jika kisi hanya bisa nyaris tidak membedakan dua gelombang cahaya dari panjang
gelombang hampir sama ( 1 and 2), maka daya pemisahannya didefinisikan sebagai:
(1 2 )
2
R
2 1
Jadi kisi yang memiliki daya pisah tinggi dapat membedakan perbedaan kecil dalam panjang
gelombang.