Anda di halaman 1dari 10

A.

Tujuan
Mahasiswa memahami cara pengukuran besaran intensitas cahaya matahari, besaran arus, voltase,
dan daya yang dihasilkan dari panel surya 50 Wp (Wattpeak).
B. Dasar Teori
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka
disebut surya atau matahari atau "sol" karena matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang
dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan
sebagai "cahaya listrik" (Eprints, 2011).

Lalu, prinsip kerja dari sel surya yaitu bekerja berdasarkan efek fotoelektrik pada material
semikonduktor untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Berdasarkan teori Maxwell
tentang radiasi elektromagnet, cahaya dapat dianggap sebagai spektrum gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang yang berbeda. Pendekatan yang berbeda dijabarkan
oleh Einstein bahwa efek fotoelektrik mengindikasikan cahaya merupakan partikel diskrit atau
quanta energi. Dualitas cahaya sebagai partikel dan gelombang dirumuskan dengan persamaan :

E = h . f = h . c / λ .................................... (2.1)

Kemudian, sifat cahata sebagai energy dalam paket-paket foton ini diterapkan pada sel surya.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa prinsip kerja panel surya ini adalah berdasarkan efek
fotolistrik yang mana dalam perkembangannya, material yang dipakai adalah semikonduktor,
terurama silicon (Diputra, 2008).

Prinsip kerja sel surya silikon yaitu berdasarkan pada konsep semikonduktor p-n junction. Sel
terdiri dari lapisan semikonduktor doping-n dan doping-p yang membentuk p-n junction, lapisan
antirefleksi, dan substrat logam sebagai tempat mengalirnya arus dari lapisan tipe- n (elektron) dan
tipe-p (hole). Semikonduktor tipe-n didapat dengan mendoping silikon dengan unsur dari golongan
V sehingga terdapat kelebihan elektron valensi dibanding atom sekitar. Pada sisi lain
semikonduktor tipe-p didapat dengan doping oleh golongan III sehingga electron valensinya defisit
satu dibanding atom sekitar. Ketika dua tipe material tersebut mengalami kontak maka kelebihan
elektron dari tipe-n berdifusi pada tipe-p. Sehingga area doping-n akan bermuatan positif
sedangkan area doping-p akan bermuatan negatif. Medan elektrik yan terjadi antara keduanya
mendorong elektron kembali ke daerah-n dan hole ke daerah-p. Pada proses ini terlah terbentuk p-
n junction. Dengan menambahkan kontak logam pada area p dan n maka telah terbentuk dioda.
Ketika junction tersebut disinari, photon atau cahaya yang mempunyai energi yang sama atau lebih
besar dari pada lebar pita energi material tersebut akan menyebabkan eksitasi elektron dari pita
valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat
bergerak dalam material sehingga menghasilkan pasangan elektron-hole. Apabila ditempatkan
hambatan pada terminal sel surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke area-p sehingga
menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir, seperti ditunjukkan pada gambar 3
(Pradana dan Tjendro, 2016).

Kemudian, ada beberapa jenis panel surya yang dijual dipasaran :


1. Jenis pertama, yaitu jenis yang terbaik dan yang terbanyak digunakan masyarakat saat ini,
adalah jenis monokristalin. Panel ini memiliki tingkat efisiensi antara 12 sampai 14%.

2. Jenis kedua adalah jenis polikristalin atau multi kristalin, yang terbuat dari kristal silikon
dengan tingkat efisiensi antara 10 sampai 12%.
3. Jenis ketiga adalah silikon jenis amorphous, yang berbentuk film tipis. Efisiensinya sekitar 4-
6%. Panel surya jenis ini banyak dipakai di mainan anak-anak, jam dan kalkulator

4. Jenis keempat adalah panel surya yang terbuat dari GaAs (Gallium Arsenide) yang lebih efisien
pada temperatur tinggi.

( Eprints, 2011).

Solar cell memiliki beberapa karkteristik yang berpengaruh terhadap kinerja dari solar cell itu
sendiri, diantaranya adalah :
 Maximum Power Point (Vmp dan Imp) Maximum Power Operation (Vmp dan Imp) adalah
titik dimana daya yang dihasilkan oleh solar cell mencapai nilai maksimum saat berada
pada kondisi operasionalnya. Vmp dan Imp diukur saat solar cell diberi beban pada kondisi
temperatur 25 derajat celcius dan radiasi 1000 Watt per meter persegi. Pada gambar 2.5,
Vmp bernilai 17,9 V dan Imp beernilai 0.56 A. jumlah daya pada batas maksmum
ditentukan dengan mengkalikan Vmp dan Imp, jadi nilai daya maksimum yang dapat
dihasilkan oleh solar cell adalah 10 Watt pada STC. Daya pada solar cell akan menurun
seiring dengan kenaikan voltase, hal ini dikarenakan arus akan menurun jika voltase pada
keluaran melebihi nilai maximum power point (Pradana dan Tjendro, 2016).
 Open Circuit Voltage (Voc) Open Circuit Voltage adalah maksimum tegangan yang dapat
dihasilkan solar cell pada saat daya sama dengan nol atau arusnya minimum mendekati
nol. Voc diukur dengan cara menghubungkan terminal positif dan negatif ke multitester
tanpa diberi beban (Pradana dan Tjendro, 2016).
 Short Circuit Current (Isc) Short Circuit Current adalah arus yang melalu solar cell pada
saat tegangannya sama dengan nol (yaitu ketika solar cell terhubung singkat). Arus ini
merupakan arus maksimum solar cell yang dapat dikeluarkan oleh output di bawah kondisi
tidak berbeban. Daya pada saat Isc adalah nol Watt. Short circuit current dapat diukur
dengan membuat koneksi langsung terminal positif dan negatif pada modul solar cel
(Pradana dan Tjendro, 2016).

 Penentuan kurva I-V diatur dalam Standar Test Conditiion (STC) dimana harus memenuhi
beberapa variabel tertentu yaitu dalam pengujiannya solar cell harus mendapatkan sinar
matahari 1000 watt per meter persegi radiasi atau disebut satu jam matahari puncak atau
sun peak hour (Pradana dan Tjendro, 2016).

Kemudian, spesifikasi panel surya PVS890KJ PhotoVoltaic Solar Module ini mempenyai
spesifikasi teknis yaitu pada intensitas 1000W/m2 nilai daya maksimumnya ialah 55 Watt, lalu nilai
Vmpp nya ialah 16,5 volt. Selanjutnya, nilai Ipm ialah sebesar 3,34 ampare. Voc sebesar 19,3 volt,
Isc sebesar 3,63 ampare dan energy yield per 3 sunhours/day adalah sebesar 590 kJ/day. Lalu,
unttuk intensitas 800W/m2, nilai daya maksimumnya ialah 38 Watt, lalu nilai Vmpp nya ialah 15,3
volt. Selanjutnya, nilai Ipm ialah sebesar 2,49 ampare dan energy yield per 4,5 sunhours/day adalah
sebesar 890 kJ/day. Lalu pada panel surya yang mempunyai dimensi 751 mm x 696 mm x 38 mm
ini mempunyai massa 7 kg dengan voltase system maksimum sebesar 600 VDC dan dengan energy
yield setiap 6 sun-hours/day sebesar 1180 kJ/day.

C. Metode Penelitian
1. Alat dan Bahan
a. 2 Panel surya 100 Wattpeak
b. Kabel dan panel box
c. Multimeter
d. Solar power meter
e. Capit buaya
f. Mistar/ penggaris

2. Langkah-Langkah
1. Susunlah rangkaian panel surya sesuai dengan arahan asisten
2. Catatlah hasil pengukuran intensitas cahaya dengan menggunakan SPM (setiap
5menitnya).
3. Catatlah hasil pengukuran dari voltase, arus dan daya tiap 5 menitnya dalam satu panel
surya.
4. Buatlah gtrafik analisisnya untyuk sesi dari masing- masing mahasiswa.
5. Kumpulkan data dalam satu hari pengukuran yang dilakukan oleh mahasiswa,dan buatlah
grafiknya sehingga didapat gambaran PEAK SUN HOUR dari panel surya di masing-masing
harinya.
6. Buatlah grafik perbandingan kinerja keseluruhan dengan menggabungkan semua data
setiap kelompok, yang dapat membandingkan kinerja panel 1 dan panel 2, dan tentukan
manakah yang lebih berdasarkan kualitas yang dianalisis.
7. Tulislah dalam bentuk softfile/diketik lalu setelah itu dicetak dan dikumpulkan maksimal
7 hari setelah pengambilan data kelompok terakhir yang nantinya akan diumumkan lewat
papan lab. Energi terbarukan .(pengumpulan disertai kertas modul masing- masing
sebagai lampiran ).
8. Kumpulkan juga beserta pengertian dan penjelasan singkat 1 halaman A4 mengenai SUN
PEAK HOUR,Wattpeak,dan effisiensi solar panel. Dicetak dan dikumpul bersamaan
dengan laporan tetapi diluar dari laporan yang diterangkan pada poin 6 dan 7.
D. Hasil Penelitian
1. Tabel

Intensitas
Menit Arus Daya Panel 2 Daya Panel 1 pada Panel Intensitas
ke- (ampare) Voltase (V) (watt)=V x I (watt) 1 (btu/ft h) konversi (watt/m2)
5 0,82 18,3 15,006 10,152 87 3,154590745 274,4493948
10 0,82 19,2 15,744 12,4 294 3,154590745 927,449679
15 1 18,9 18,9 12,214 288 3,154590745 908,5221346
20 0,89 19 16,91 12,017 295 3,154590745 930,6042698
25 0,76 19 14,44 12,078 309 3,154590745 974,7685402
30 0,85 18,5 15,725 10,696 227 3,154590745 716,0920991
35 0,79 18,9 14,931 11,623 325 3,154590745 1025,241992
40 0,54 18,6 10,044 10,808 262 3,154590745 826,5027752
45 0,25 18,9 4,725 11,76 271 3,154590745 854,8940919
50 0,5 17,6 8,8 8,8 59 3,154590745 186,120854
55 0,52 18,5 9,62 10,34 84 3,154590745 264,9856226
60 0,55 19 10,45 11,484 205 3,154590745 646,6911027
65 0,52 18,4 9,568 10,45 140 3,154590745 441,6427043
70 0,61 19,4 11,834 11,312 297 3,154590745 936,9134513
75 0,5 18 9 9,568 75 3,154590745 236,5943059
80 0,53 18,6 9,858 10,45 103 3,154590745 324,9228467
85 0,54 18,6 10,044 10,887 111 3,154590745 350,1595727
90 0,49 18,1 8,869 9,384 69 3,154590745 217,6667614
Rata-
rata 0,637777778 18,6388889 11,91488889 10,91238889 194,5 Rata-rata 613,5678999

2. Grafik
-Intensitas terhadap waktu

Grafik antara Intensitas dengan Waktu


1200

1000
Intensitas (Watt/m2)

800

600 Grafik antara Intensitas


dengan Waktu
400 Linear (Grafik antara
Intensitas dengan Waktu)
200

0
0 20 40 60 80 100
Waktu (menit)

-Arus terhadap waktu

Grafik Data Perbandingan antara Arus dengan suhu


1.2

1
Waktu (menit)

0.8
Grafik Data Perbandingan
0.6 antara Arus dengan suhu

0.4 Linear (Grafik Data


Perbandingan antara Arus
0.2
dengan suhu)
0
0 20 40 60 80 100
Arus (ampare)

-Tegangan terhadap waktu


Grafik Data Perbandingan antara Voltase dengan waktu
19.6
19.4
19.2
Voltase (V) 19
18.8
18.6 Grafik Data Perbandingan antara
18.4 Violtase dengan waktu
18.2
18 Linear (Grafik Data Perbandingan
17.8 antara Violtase dengan waktu)
17.6
17.4
0 20 40 60 80 100
Waktu (menit)

-Daya terhadap waktu pada Panel 2

Grafik Data antara Daya dengan Waktu Pada Panel Surya 2


(B)
20
18
16
14
Daya (watt)

12 F=Grafik antara Daya dengan


10 Waktu pada Panel Surya 1
8
6 Linear (F=Grafik antara Daya
4 dengan Waktu pada Panel
2 Surya 1)
0
0 20 40 60 80 100
Waktu (menit)

-Daya terhadap waktu pada Panel 1


Grafik Data antara Daya dengan Waktu Pada Panel
Surya 1 (A)
14
12
10
Daya (Watt)

Grafik Data antara Daya


8
dengan Waktu Pada Panel
6 2
4 Linear (Grafik Data antara
Daya dengan Waktu Pada
2 Panel 2)
0
0 20 40 60 80 100
Waktu (menit)

E. Pembahasan
Praktikum SP 07 ini adalah Praktikum yang berkaitan dengan system pengukuran outdoor yang
mana mempunyai tujuan agar mahasiswa memahami cara pengukuran besaran intensitas cahaya
matahari, besaran arus, voltase, dan daya yang dihasilkan dari panel surya 50 Wp (Wattpeak).

Dari tabel data hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pada menit ke-5 hingga menit k eke-15,
data arus, voltase, dan intensitas pada panel 2 atau panel B yang dilihat dari panel surya mengalami
kenaikan. Lalu, pada menit ke-20 mulai menurun dan mengalami fluktuasi data. Hal ini
dikarenakan penyinaran dan intensitas cahaya matahari yang masuk ke panel tidak stabil (fluktuatif
atau naik turun). Lalu, padapraktikum ini didapatkan nilai rata-rata dari arus yang terjadi pada panel
2 atau panel B yaitu sebesar 0,63778 ampare, sedangkan untuk besarnya nilai voltase rata-rata yaitu
18,63889 volt, Besarnya daya yang dihasilkan merupakan hasil perkalian dari arus dikali dengan
voltase atau
P = V x I (watt).

Sesuai dengan rumus tersebut dan hasil pengamatan ditampilkan bahwa nilai daya sebanding
dengan nilai arus dan voltase. Sehingga, semakin besar nilai arus dan nilai voltase maka nilai dari
daya nya pun semakin besar. Adapun besarnnya nilai daya rata rata pada panel 1 atau panel A
adalah 11,914889 watt dan pada panel 2 atau panel B, daya yang dihasilkan yaitu sebesar
10,912389 watt. Besarnya nilai arus dan voltase disebabkan karena intensitas cahaya yang masuk
ke panel per satuan luas panel surya tersebut. Pada hal ini, nilai rata-rata dari intensitas pada panel
2 atau panel B yang telah dikonversi dari btu/ft2hour menjadi watt/m2 yaitu sebesar 613, 567899
watt/m2.

Selanjutnya, pada grafik data arus diperoleh data naik turun atau fluktuautif. Niali arus tertinggi
ada pada menit ke-15 yaitu sebesar 1 ampare, sedangkan arus terendahnya yaitu berada pada menit
ke-45 yaitu sebesar 0,25 ampare. Lalu pada grafik data voltase diperoleh data yang juga naik turun
atau fluktuautif. Niali arus tertinggi ada pada menit ke-70 yaitu sebesar 19,4 volt, sedangkan arus
terendahnya yaitu berada pada menit ke-40 yaitu sebesar 17,6 volt. Kemudian pada grafik intensitas
dari sinar matahari yang mengenai panel surya juga didapatkan hasil yang fluktuatif. Hal iini
dikarenakan sinar matahari yang dipancarkan, kadang redup kadang terang. Maka dari itu, nilai ini
menyesuaikan cuaca. Nilai rendah ada karena pada saat itu cuaca berawan, sehingga intensitas
matahari tidak terlalu tinggi, sedangkan untuk nilai yang lebih tinggi adal= karena pada saat itu,
matahari sedang terik-teriknya.

Lalu, untuk grafik antara daya yang dihasilkan pada panel 1 lebih stabil disbanding dengan panel
2. Hal ini terlihat dari grafik pada panel 1 yang lebih stabil, karena pada panel 1, tidak terdapat
banyak halangan dikarenakan pada lokasi panel yang terhalangi oleh contohnya bayangan daun-
daun pada pohom yang menghalangi intensitas penyinaran sinar matahari.

Kemudian, nilai efisiensi dari masing-masing panel dapat dihitung dengan rumus
Pin Pin
η = × 100% = × 100%
Pout Intensitas×luas permukaan

dengan luas permukaan 0,5227 m2 maka diperoleh efisiensi pada panel surya 1 (A) ialah sebesar
3,4016% dan pada panel surya 2 (B) nilai efisiensinya adalah 3,7152%. Dari perhitungan ini dapat
diketahui bahwa nilai efisiensi dari panel 2 lebih besar dari panel 1.
Kemudian untuk nilai PSH atau Peak Sun Hour, didapatkan data yang disajikan oleh Global Solar
Atlas, yaitu dengan memasukan koordinat dari tempat panel surya di lapangan parker dosen di
DTNTF UGM. Sehingga dari hasil tersebut didapatkan nilai PSH yaitu sebesar 1374 kWh/kWp per
year.
F. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pengamatan, diperoleh nilai PSH atau Sun Hour sebesar 1374 kWh/kWp
per year. Lalu, untuk besarnya nilai arus rata-rata adalah sebesar 0,63778 ampare, sedangkan untuk
besarnya nilai voltase rata-rata yaitu 18,63889 volt. Kemudian untuk nilai daya rata-rata pada panel
1 ialah 11,914889 watt dan pada panel 2 atau panel B, daya yang dihasilkan yaitu sebesar
10,912389 watt. Selanjutnya untuk nilai dari intensitas rata-rata pada panel surya adalah sebesar
613,56789 watt/m2 dan untuk efisiensi panel 2 nilainya ialah 3,7152%, sedangkan untuk panel 1,
nilai efisiensinya ialah 3, 4106%. Sehingga dapat dikatakan bahwa efisiensi panel 2 lebih besar
daripada panel 1.

G. Daftar Pustaka
Diputra, Wibeng. 2008. SIMULATOR ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL
SURYA PADA RANGKAIAN MODUL SURYA. Jakarta: Universitas Indonesia.
Pradana, MAP dan Tjendro. 2016. “PROTOTYPE SISTEM KONTROL OTOMATIS PADA
PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF TEGANGAN RENDAH”. Jurnal Ilmiah Widya Teknik
Vol. 15, 114-117.
LAPORAN
PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN
(TNF 2316)

MODUL SP 07
SISTEM PENGUKURAN OUTDOOR

Kelas/Kelompok: TN/A2
MAULIA SALSA R. (NIM: 17/410400/TK/45757)
LAKSMI CITRA WAHYUNI (NIM: 17/410399/TK/45756)
HANUM SALSABYLA W. (NIM: 17/410398/TK/45755)
NAFISA IMTIYAZIFFATI RM. (NIM: 17/410403/TK/45760)
RAHMATIKA INTAN ALI (NIM: 17/410404/TK/45761)
YUSTUS CHRITANTO (NIM: 17/415205/TK/46494)

Tgl Praktikum: 23 Oktober 2018


Asisten:
1. Dendy Yuniar Wijaya (15/381333/TK/43401)
2. Bella Nur Syahputri (16/394975/TK/44267)

LAB. ENERGI TERBARUKAN (ETER)

JURUSAN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018

Anda mungkin juga menyukai