Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH

RESUME Al-QAWAID USHULIYAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ushul Fiqh


Dosen Pengampu : A. Sya'roni, M.Pd.I

DISUSUN OLEH :
NAMA : KHOLIFI
NIM : 2281131880
KELAS : A 38

PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) PAI


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2023
Al-Qawaid Ushuliyah
Pengertian
Menurut Asy-Syafi’i adalah sebagai berikut :
Artinya :“Hukum-hukum yang bersifat menyeluruh yang dijadikan jalan untuk
terciptanya masing-masing hukum juz’i.”
Adapun menurut Fathi Ridwan pengertian kaidah itu adalah sebagai berikut :
Artinya :“Hukum-hukum yang bersifat umum yang meliputi bagian-bagiannnya.”
Dari pengertian di atas dapatlah diketahui, bahwa a kaidah ushuliyah itu
merupakan sejumlah peraturan untuk menggali dalil-dalil syara’ sehingga
didapatkan hukum syara’ dari dalil-dalil tersebut..
Urgensi Al-Qawaid Ushuliyah
Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si mengemukakan bahwa kaidah ushuliyah itu
sangat penting karena kaidah ushuliyah itu merupakan alat untuk menggali
kandungan makna dan hukum yang tertuang dalam nash Al-Qur’an dan As-
Sunnah kaidah ushuliyah merupakan modal utama memproduk fiqh.
Jenis-jenis Qaidah Ushuliyah
a. Kaidah:
‫ب‬
ِ َ‫سب‬
َّ ‫ص ال‬ ُ ‫ا َ ْل ِعب َْرة ُ ِبعُ ُم ْو ِم الَّل ْف ِظ ََل ِب ُخ‬
ِ ‫ص ْو‬

Artinya: “yang dipandang dasar (titik talak) adalah petunjuk umum dasar lafadz
bukan sebab khusus (latar belakang kejadian).

b. Kaidah.
‫َض َواْل َما نِ َع قَد َِم ال َما نِ َع‬
ْ ِ ‫اِذَا اجْ ت َ َم َع اْل ُم ْقت‬
Artinya: “Bila dalil yang menyeruh bergabung dengan dalil yang melarang maka
didahulukan dalil yang melarang”.
c. Kaidah.
ِ‫ص ِريْح‬ ْ ‫َلَ ِعب َْرةِ ل ِل ِد َلَلَ ِة فِى ُمقَا بَلَ ِة الت‬
َّ
Artinya: “makna implisit dijadikan dasar bila bertentangan dengan makna
eksplisit”
d. Kaidah.
‫وم‬
َ ُُ ‫م‬ ‫ع‬ ْ
‫ال‬ ُ ‫د‬ ‫ي‬
ْ ِ ُ ‫اَلنَّ ِك َرة ُ ِفى َمقَ ِام النَّ ْفي ِ ت‬
‫ف‬
Artinya: “ lafadz nakirah dalam kalimat negative (nafi) mengandung pengertian
umum”
e. Kaidah
‫ظاه ِِر‬ َّ ‫ص ُمقَدَّ ٌم َعلَى ال‬ َّ َّ‫اَلن‬
Artinya “petunjuk nash didahulukan daripada petunjuk zahir” .
f. Kaidah
‫ب‬ َ ‫الو ُج ْو‬ ُ ُ ‫اَأل َ ْم ُر يُ ِف ْيد‬
Artinya: “Petunjuk perintah amr menunjukan wajib”
g. Kaidah
‫ص‬ ِ ‫الجتْتِ َها ِد فِى َم ْو ُر ْودِال َّن‬ ْ ‫غ ِل‬
َ ‫سا‬ َ ‫َلَ َم‬
Artinya: “tidak dibenarkan ijtihad dalam masalah yang ada nash nya”
h. Kaidah
‫طلَ ُق يُحْ َم ُل ال ُمقَيَّ ِد‬ ْ ‫اَ ْل ُم‬
Artinya.” Dalalah lafadz mutlak dibawa pada dalalah lafadz muqayyad”
i. Kaidah
ِ ‫ي َع ْن‬
‫ض ِد ِه‬ ٌ ‫ىءنَ ْه‬
ِ ‫ش‬َّ ‫اَأل َ ْم ُربِال‬
Artinya,”perintah terhadap sesuatu berarti larangan atas kebalikannya”

Anda mungkin juga menyukai