Anda di halaman 1dari 6

A.

Judul

Menolong Cacat Mata

B. Tujuan

1. Menyelidiki mekanisme kerja mata.

2. Mengetahui cara member pertolongan kepada mata cacat agar tetap

berfungsi sebagaimana mestinya.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme kerja mata?

2. Bagaimana cara member pertolongan kepada mata cacat agar tetap

berfungsi sebagaimana mestinya?

D. Hipotesis

E. Dasar Teori

Lensa adalah benda transparan yang mampu membelokkan atau

membiaskan berkas-berkas cahaya yang melewati nya sehingga jika

suatu benda berada di depan lensa maka bayangan dari benda tersebut

akan terbentuk (Priyambo,2008;34).

Lensa gabungan merupakan gabungan dari dua atau lebih lensa

dengan sumbu utamanya berhimpit dan disusun berdekatan satu sama

lain sehingga tidak ada jarak antara lensa yang satu dengan lensa yang

lain (d=0). Lensa gabungan adalah penggabungan antara lensa positif

dan lensa negative. Lensa gabungan sering digunakan pada alat-alat

optic dengan maksud mengurangi cacat bayangan (Priyambo,2008;34).


Daya lensa adalah kekuatan lensa dalam memfokuskan lensa.

Daya lensa berkaitan dengan sifat konvergen (mengumpulkan berkas

sinar) suatu lensa. Untuk lemsa positif semakin kecil jarak fokus semakin

kuat kemampuan lensa itu untuk mengumpulkan berkas sinar. Untuk

lensa negative semakin kecil jarak fokus semakin kuat kemampuan lensa

itu untuk menyebarkan berkas sinar. Oleh karena itu, kuat lensa

didefinisikan sebagai kebalikan dari jara fokus (Priyambo,2008;34).

Kita dapat menentukan bayangan akhir dengan menentukan jarak

bayangan untuk lensa pertama dan menggunakannya bersama dengan

jarak antara lensa untuk menentukan jarak obejk bagi lensa kedua

(Priyambo,2008;35).

a. Lensa cembung (lensa positif)

Lensa cembung (convex) yang biasa disebut juga lensa positif

merupakan lensa yang memiliki bagian tengah yang lebih tebal dari

pada bagian tepinya. Lensa cembung terdiri atas tiga macam bentuk,

yaitu lensa biconvex, lensa planconvex, dan lensa convex-concave

(Asep Sarmaji,2006:67).

Lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkancahay

sehingga disebut juga lensa konvergen. Apabila ada berkas cahya

sejajr sumbu utama, mengenai permukaan lensa, maka berkas cahaya

tersebut akan dibiaskan melalui satu titik. Sinar bias akan mengumpul

ke satu titik fokus di belakang lensa. Berbeda dengan cermin yang


hanya meiliki dua titik fokus. Titik fokus yang merupakan titik

pertemuan sinar-sinar bias disebut fokus utama yang disebut juga

fokus aktif. Karena pada lensa cembung sinar bias berkumpul

dibelakang lensa, maka letaknya juga dibelakang lensa. Sedangkan

fokus pasif berada dibelakang lensa. Pada lensa cembung terdapat

tiga sinar-sinar istimewa yang menjadi dasar pembentukan bayangan

pada lensa cembung yaitu ;

1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik

fokus.

2. Sinar datang yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu

utama.

3. Sinar yang melalui pusat cembung tidak mengalami pembiasan.

b. Lensa Cekung (lensa negative)

Lensa cekung atau concave adalah lensa yang memiliki bagian

tengah lebih tipis dari pada bagian pinggirnya. Lensa cekung ada tiga

macam yaitu lensa biconcave, lensa planconcave, dan lensa concave-

concex (Asep Sarmiji,2006:68).

Lensa cekung disebut juga lensa negative dan memiliki sifat yang

dapat menyebarkan cahaya atau yang disebut juga divergen. Seperti

halnya lensa cembung, lensa cekung juga memiliki tiga sifat sinar-sinar

istimewa yaitu:
1. Sinar datang sejajr sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah

datangnya dari titik fokus.

2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus, akan dibiaskan sejajar

sumbu utama.

3. Sinar yang melalui titik pusat kelengkuangan tidak akan mengalami

pembiasan (Asep Sarmiji,2006:68).

F. Metodologi Percobaan

1. Alat dan Bahan

a. Set alat optic

b. Kamera

c. Alat Tulis

d. Lilin

e. Korek api

2. Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan

Merangkai set alat optic sesuai petunjuk praktikum dari mata normal,

miopi, dan hipermitropi.


Menyalakan lilin dengan menggunakan korek api sebagai sumber

cahaya.

Memasang lensa pada mata normal dengan +100.

Memasang lensa pada mata miopi dengan +50 dan dibantu dengan

lensa -100.

Memasang lensa pada mata hipermitropi dengan +50 dan dibantu

dengan lensa +100.

Mencari citra yang terbentuk

Mencatat hasil dan menggambar skema citra yang terbentuk.

G. Hasil Data Percobaan

Anda mungkin juga menyukai