A. LATAR BELAKANG
Gerak satu dimensi adalah gerak suatu objek yang terjadi disepanjang garis lurus.
Gerak satu dimensi terdiri dari dua titik yaitu titik awal dan titik akhir. Terdapat jarak
diantara titik awal dan titik akhir serta waktu tempuh dari titik awal ke titik akhir.
(Sasrawan,
2015) Gerak satu dimensi juga berkaitan dengan kinematika gerak, kimsmatika sendiri
akan membantu menjelaskan hubungan antara besaran posisi, percepatan, waktu, dan
juga kecepatan. maka dari itu gerak satu dimensi berkaitan dengan rumus sebagai
berikut
:
…………………………………(Rumus 2-1)
Keterangan :
v : Kecepatan (m/s)
x : Jarak tempuh titik akhir (m)
xo : Jarak tempuh titik pertama (m)
x : Selisih jarak tempuh (m)
t : Waktu tempuh pada titik akhir (s)
to : Waktu tempuh pada titik pertama (s)
t : Selisih waktu tempuh (t)
………………………………...(Rumus 2-2)
arata-rata : Percepatan rata-rata (m/s2)
v : Selisih kecepatan (m)
t : Selisih waktu tempuh (t)
B. METODE PENELITIAN
Praktikum kali ini meggunakan metode kuantitatif yang datanya dapat diperoleh
dengan mempersiapkan alat dan bahan yang kemudian praktikan membuat ragkaian
seperti gambar :
Gambar 2.1 Susunan Rangkaian Praktikum Gerak Satu Dinamis
Kemudian memasang beban yang dikaitkan dengan trolly, praktikan memvariasikan
selisih jarak dengan menggeserkan sensor dua secara bebas sepanjang lintasan. Pada
tiap variasi selisih jarak, praktikan mengambil data dengan cara menghidupkan air
supply (diusahakan selalu sama) dan pembaca sensor waktu dan kecepatan pada
mesin counter. Setelah itu lakukan sebanyak sepuluh kali percobaan pada variasi jarak
tersebut dengan mencatat waktunya. Setelah data sudah terkumpul, praktikan
kemudian mencatat hasilnya dan mencari besarnya kecepatan serta percepatan trolly
sepanjang lintasan tersebut.
Dari Grafik 2.1 dan Tabel 2.1 dapat dilihat ketika jarak lintasan semakin dekat, maka
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan lintasan juga semakin cepat. Hal ini
menunjukkan bahwa perpindahan dan waktu mempunyai nilai berbanding lurus yang
artinya jika perpindahan diperkecil, maka waktu tempuhnya juga akan berkurang.
Dari grafik 2.2 dan Tabel 2.1 dapat dilihat bahwa kecepatan berkurang seiring dengan
bertambahnya waktu. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan dan waktu mempunyai
nilai yang berbanding lurus juga.
Dari garik 2.3 dan Tabel 2.1 dapat dilihat bahwa grafik arahnya naik yang artinya benda
mengalami percepatan. Dapat dilihat juga bahwa percepatan benda bertambah
seiring
berkurangnya waktu. Hal ini menunjukkan bahwa percepatan dan waktu mempunyai
hubungan yang berbanding terbalik.
*grafiknya dari kanan ke kiri*
Tippler, P. A. (1998). Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta, Indonesia: Erlangga.