Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


KINEMATIKA GERAK

Disusun Oleh:
Aryobismo Widyanto
Kelompok 2
Anggota Kelompok : Riza Merlina (221450007)
Aqila Najwa Al Mumtaza (221450021)
Rafli Ranu Rahmadian (221450023)
Kelas : Logistik 1B
Program Studi : Logistik Minyak dan Gas
Asisten Laboratorium : Yoel Agung Octavieka
Dosen Pengampu : Mochamad Rizky Pradana M.T.

KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN
SUMBER DAYA MINERAL
POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
PEM AKAMIGAS

Cepu, September 2022

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas rahmat
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan awal tentang
Kinematika Gerak. Selain itu, tujuan dari dibuatnya laporan awal ini adalah
sebagai syarat dalam memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Fisika Dasar.
Dalam penulisan laporan awal praktikum ini, penulis mendapatkan banyak
sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Mochamad Rizky Pradana, M.T., selaku dosen pada mata kuliah
Praktikum Fisika Dasar
2. Yoel Agung Octavieka, selaku asisten laboratorium
3. Orang tua, yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam
pembentukan laporan ini
4. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu
Demikian Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar ini telah dibentuk. Tentu
dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik maupun saran yang dapat membangun laporan awal
praktikum ini menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga laporan ini bisa menjadi
tambahan informasi untuk pembelajaran kita semua.

A/n kelompok 2

Aryobismo Widyanto

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


ii
DAFTAR TABEL

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


iii
LOGISTIK MINYAK DAN GAS
iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 “Grafik kecepatan positif (a) dan Grafik kecepatan negatif (b)”.....11
Gambar 2.2 “VTT Console”..................................................................................11
Gambar 2.3 “Air Chusion Bench II”.....................................................................12

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gerak lurus beraturan merupakan gerak benda pada suatu lintasan lurus
yang memiliki kecepatan konstan. Sering kita lihat pada kehidupan sehari-hari
sebuah peristiwa gerak lurus beraturan seperti mobil berjalan secara konstan
dan motor yang berjalan. Kedua kendaraan ini pasti akan menempuh suatu
jarak tertentu dalam waktu tertentu. Jarak dan waktu menjadi dasar utama
dalam perhitungan gerak lurus beraturan. Pembagian antara jarak dan waktu
akan menentukan sebuah kecepatan dari benda tersebut.
Pada kehidupan sehari hari, kecepatan sering menggunakan satuan km/jam
yang bisa kita lihat dalam speedometer sepeda motor maupun mobil.
Meskipun satuan yang umum kita jumpai adalah km/jam, satuan yang sudah
disetujui oleh aturan Satuan Internasional adalah m/s.
Pada perumusan kecepatan, kecepatan setara dengan panjang lintasan
suatu benda. Hal ini menunjukkan semakin besar panjang lintasan maka
semakin besar juga sebuah kecepatan. Berbeda dengan waktu, waktu berbalik
nilai dengan kecepatan. Hal ini menunjukkan semakin besar waktu maka
semakin kecil kecepatannya.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar dari kinematika gerak
2. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan kecepatan, jarak, dan waktu
3. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri dari gerak lurus beraturan

1.3 Manfaat Praktikum


1. Mahasiswa paham dasar-dasar dari kinematika gerak
2. Mahasiswa paham hubungan kecepatan, jarak, dan waktu
3. Mahasiswa paham ciri-ciri dari gerak lurus beraturan

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerak
Gerak adalah perubahan tempat dari datu tempat ke tempat lainnya baik
sekali maupun berkali-kali. Gerak nantinya akan dibedakan menjadi dua jenis
yaitu, gerak skalar dan gerak vektor. Gerak skalar merupakan gerakan yang
hanya memiliki nilai besaran saja. Berbeda dengan gerak skalar, gerak vektor
memiliki sebuah besaran dan arah gerak benda tersebut.

2.2 Gerak Lurus Beraturan


Gerak lurus beraturan merupakan sebuah teori tentang sebuah benda
yang bergerak dengan kecepatan tertentu pada lintasan garis lurus dengan
panjang tertentu serta jumlah waktu yang diperlukan untuk melintas dari titik
awal menuju titik akhir pada lintasan garis lurus. Gerak lurus beraturan sangat
dipengaruhi oleh panjang lintasan dan waktu yang diperlukan untuk
menempuh lintasan tersebut. Dalam melakukan perhitungan, kita dapat
membayangkan benda yang bergerak menjadi sebuah titik karena kita hanya
menghitung kecepatan benda itu. Kita tidak perlu tahu seberapa besar massa
benda tersebut maupun bentuk dari benda tersebut.
Nama lain gerak lurus beraturan adalah Gerak Lurus Satu Dimensi
dengan Percepatan Nol. Gerak lurus beraturan tidak memiliki percepatan di
dalam perhitungannya. Hal ini disebabkan karena percepatan mengubah
kecepatan dari sebuah benda secara periodik. Percepatan nantinya akan
dibedakan menjadi percepatan bernilai positif dan percepatan yang bernilai
negatif. Percepatan yang bernilai positif akan mengubah kecepatan awal
benda menjadi semakin besar dalam satuan detik. Percepatan yang bernilai
negatif akan mengubah kecepatan awal benda menjadi semakin kecil
sehingga ada suatu peristiwa dimana benda menjadi berhenti (Vt = 0).

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


7
2.2.1 Perpindahan
Perpindahan adalah suatu gerakan yang dilakukan benda dari
titik awal menuju titik akhir. Pengukuran titik ini dilakukan dari titik
awal benda tersebut menuju titik akhir benda menggunakan rute
terpendek dari kedua titik tersebut. Sesuai dengan Satuan
Internasional, perpindahan memiliki satuan meter. Pada umumnya,
perpindahan memiliki rumus
X =Xt −Xo Keterangan:
X = Perpindahan
Xt = Titik akhir
Xo = Titik awal

2.2.2 Kecepatan
Kecepatan menunjukkan panjang lintasan yang dapat
ditempuh dalam satuan waktu. Kecepatan merupakan besaran vektor
yang memiliki arah dan besaran. Pada umumnya, masyarakat lebih
sering menggunakan satuan km/jam seperti pada speedometer
kendaraan bermotor. Menurut Satuan Internasional, satuan yang
dipakai pada kecepatan adalah m/s. Perhitungan kecepatan memiliki
rumus:
x
v=
t
Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
x = perpindahan (m)
t = waktu (s)

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


8
2.2.3 Percepatan
Percepatan merupakan perubahan kecepatan dalam satuan
waktu. percepatan sangat memengaruhi kecepatan. Nilai dari
percepatan bisa positif maupun negatif. Percepatan positif akan
mengakibatkan kecepatan sebuah benda menjadi lebih cepat secara
periodik, sedangkan percepatan negatif akan mengakibatkan
kecepatan sebuah benda menjadi lebih lambat secara periodik.
Adapun rumus dari percepatan:
Vt =Vo+a . t

2 2
Vt =Vo +2. a . ∆ x
*dengan ∆ x adalah x2-x1
1 2
∆ x=Vo . t + . a .t
2
Keterangan:
Vt = Kecepatan akhir (m/s)
Vo = Kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
∆ x = perpindahan (m)
Di dalam gerak lurus beraturan, sebuah benda akan memiliki
kecepatan konstan. Kecepatan sendiri sangatlah berhubungan dengan
perpindahan dan waktu (sesuai dengan rumus pada poin 2.2.2).
Kecepatan ini bisa bernilai positif maupun negatif karena kecepatan
adalah besaran vektor. Kecepatan yang bernilai positif akan
membentuk grafik linear yang naik, sedangkan kecepatan yang
bernilai negatif akan membentuk grafik linear yang menurun.
Berikut merupakan grafik hubungan antara perpindahan dengan
waktu.

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


9
Gambar 2.1 “Grafik kecepatan positif (a) dan Grafik kecepatan negatif (b)”

2.3 Teknik Pengukuran


Dalam mengukur gerak lurus beraturan terdapat alat yang bisa digunakan
bernama VTT Console. Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan,
waktu, dan jarak dari suatu sistem yang ingin disimulasikan.

Gambar 2.2 VTT Console

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


10
Untuk melakukan pensimulasian gerak lurus beraturan, kita bisa
menggunakan alat air cushion bench II yang ditempeli oleh chrono sensor.

Gambar 2.3 Air Chusion Bench II


Chrono sensor ini akan disambungkan ke VTT Console menggunakan
Chronokinetic Sensors dan Chronokinetic Adaptor. Setelah itu VTT Console
akan mencatat data-data kecepatan, jarak, dan waktu dalam bentuk grafik
maupun data tabel.
Dari data-data tersebut akan dilakukan perhitungan untuk mencari rata-
rata dari percepatan. Untuk mencari percepatan, data-data kecepatan (v) akan
dibagi dengan waktu (t) yang sudah tercantum dalam data dari VTT Console
tersebut. Dari perhitungan tersebut, kita akan mendapatkan data percepatan
(a) rata-rata dari tiap percobaan. Setelah diketahui data rata-rata percepatan
pada tiap percobaan yang terlah dilakukan, kita akan menentukan standar
deviasi dari percepatan ketiga percobaan tersebut. Dalam mencari standar
deviasi, kita akan menggunakan rumus
√ ∑¿ ¿ ¿
Keterangan:
a1 = data percepatan pecobaan pertama
a2 = data percepatan percobaan kedua
a3 = data percepatan percobaan ketiga
n = jumlah percobaan
a = percepatan rata-rata

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


11
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu : 13.30-17.20
Tanggal : Rabu, 14 September 2022
Tempat : Laboratorium Fisika, PEM Akamigas

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. VTT console
2. Chronokinetic adaptors
3. Chronokinetic sensors
4. Chrono sensors
5. Air cuhsion benchII
6. Power supply box

3.3 Cara Kerja


1. Menyusun air cuhsion
2. Sambungkan air cushion bench ke sumber listrik
3. Memasang chronokinetic sensor pada bidang inklinasi atas:
- Sensor 1 posisi di nol
- Sensor 2 posisi di 30cm
- Sensor 3 posisi di 60cm
- Sensor 4 posisi di 90cm
4. Pasang chrono sensor bersisian sesuai posisi chronokineticsensor,
hubungkan keempat sensor tersebut dengan kabel yang ada
5. Pasang adaptor pada chrono sensor 1, sambungkan dengan sumber listrik
6. Nyalakan VTT console/syneo, pilih free fall or incline plane. Tekan
acquisition, pilih plane

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


12
7. Sambungkan chrono sensor pada syneo, tempatkan simbol chronokinetic di
posisi sesuai dengan no. 2. Bila sudah fix, tekan tanda tangan warna merah
hingga berubah warna hijau. Hidupkan cushion bench, biarkan steady objek
bergerak bebas hingga menumbuk ujung bench
8. Matikan cushion bench
9. Ulang percobaan dengan posisi sensor 2, 3, 4 sesuai keinginan Anda
10. Selesai, save percobaan kemudian print out grafik dan datanya
11. Laporkan pada dosen/instruktur

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Praktikum pada hari ini berguna untuk mengetahui adakah percepatan
pada benda menggunakan alat Air Chusion Bench II serta menghitung
percepatannya. Berikut merupakan hasil dari percobaan:
Tabel 4. 1 Tabel Percobaan ke-1 Setengah Putaran Air Cushion

Pengulangan ke- t (s) s (m) v (m/s) a (m/s2) a (m/s2)


2,279 0,300 0,132 0,05776
I 3,595 0,600 0,167 0,04643 0,04863
4,646 0,900 0,194 0,04170
2,262 0,300 0,133 0,05863
II 3,566 0,600 0,168 0,04718 0,04939
4,610 0,900 0,195 0,04235
2,263 0,300 0,133 0,05858

III 3,563 0,600 0,168 0,04726 0,04950

4,593 0,900 0,196 0,04266

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


14
Tabel 4. 1. 1 Grafik Kecepatan Percobaan ke-1

Rumus:
- Rata-rata percepatan tiap-tiap percobaan:
a1+ a2 +a3 + …
(a)=
n
0,04863+ 0,04939+ 0,04950
(a)=
3
(a)=0,04917

- Standar Deviasi:

∆ a=
√ ∑ {( a1 )2+ ( a2 )2 +( a3 )2 +… }−n .(a)2
n−1

∆ a=
√ ∑ {( 0,04863 )2 +( 0,04939 )2 +( 0,04950 )2 }−3 .(0,04917)2
3−1

∆ a=
√ 0,0072545−0,0072530
2
∆ a ≈ 0,00086
Maka, nilai percepatan rata-rata yang didapat memiliki nilai
m
0,04917 ± 0,00086 2
s

Tabel 4. 2 Tabel Percobaan ke-2 Setengah Putaran Air Cushion

Pengulangan ke- t (s) s (m) v (m/s) a (m/s2) a (m/s2)


2,272 0,250 0,110 0,04843

I 3,574 0,500 0,140 0,03914 0,04096


4,609 0,750 0,163 0,03531

2,281 0,250 0,110 0,04805

II 3,584 0,500 0,140 0,03893 0,04071


4,619 0,750 0,162 0,03515

III 2,308 0,250 0,108 0,04693 0,03991

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


15
3,617 0,500 0,138 0,03822

4,657 0,750 0,161 0,03458

Tabel 4. 2. 1 Grafik Kecepatan Percobaan ke-2

Rumus:
- Rata-rata percepatan tiap-tiap percobaan:
a1+ a2 +a3 + …
(a)=
n
0,0768+ 0,0767+0,0754
(a)=
3
(a)=0,0763

- Standar Deviasi:

∆ a=
√ ∑ {( a1 )2+ ( a2 )2 +( a3 )2 +… }−n .(a)2
n−1

∆ a=
√ ∑ {( 0,0768 )2 + ( 0,0767 )2 +( 0,0754 )2 }−3 .( 0,0763)2
3−1

∆ a=
√ 0,0174663−0,0174651
2
∆ a ≈ 0,000774
Maka, nilai percepatan rata-rata yang didapat memiliki nilai:
m
0,0763 ± 0,000774 2
s

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


16
4.2 Kesimpulan
Pada praktikum ini kami melakukan dua jenis percobaan pada jarak yang
sudah ditentukan (variabel kontrol). Pada percobaan pertama kami
menetapkan jarak 30cm, 60cm, dan 90cm sebagai variabel tetapnya dan
melakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Setelah itu, kami menyalakan
alatnya. Disini kami mendapatkan data kecepatan dan waktu yang diperlukan
benda menggunakan VTT Console. Dari data tersebut, kami mencari
4.3 Pertanyaan dan Jawaban

LOGISTIK MINYAK DAN GAS


17
DAFTAR PUSTAKA

Prihatini, Sri, Wahyuni Handayani, Rena Denya Agustina. 2017. IDENTIFIKASI


FAKTOR PERPINDAHAN TERHADAP WAKTU YANG BERPENGARUH
PADA KINEMETIKA GERAK LURUS BERATURAN (GLB) DAN GERAK
LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB). Bandung: UIN Sunan Gunung
Djari.

Handayani, Intan Dwi, Singgih Bektiarso, Sri Astutik. 2019. KAJIAN


KINEMATIKA JALUR WISATA GUNUNG BROMO MELALUI SENDURO-
LUMAJANG SEBAGAI E-SUPLEMEN BAHAN AJAR FISIKA SMA.
Jember: Universitas Jember

Wardani, Sucahyo, Prastowo, Anggaryani. 2013. TINJAUAN ULANG MATERI


AJAR GERAK LURUS BERATURAN MELALUI PERCOBAAN GRAVITY
CURRENT DALAM SKALA LABORATORIUM. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya

Darsikin, Hasnawiyah, Unggul Wahyono. 2013. Pemahaman Konsep Hubungan


antara Arah Gaya, Kecepatan dan Percepatan dalam Satu Dimensi pada
Mahasiswa Calon Guru Fisika FKIP Universitas Tadulako. Sulawesi
Tengah: Universitas Tadulako

LOGISTIK MINYAK DAN GAS

Anda mungkin juga menyukai