p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
Abstrak – Artikel ini bertujuan untuk mengungkap resouces yang diaktivasi siswa ketika menjawab soal
terkait gaya apung. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen tes 20 soal pilihan
ganda beralasan pada topik fluida statis dan didukung dengan wawancara. Namun dalam artikel ini
dibahas 1 soal terkait gaya Archimedes. Penelitian dilakukan pada 39 siswa kelas XI SMAN 5 Jambi.
Hasil yang diperoleh menunjukkan ide naive terkait gaya apung. Ide tersebut berasal dari resource
berupa “benda akan bergerak naik jika gaya ke atas lebih besar”.
Abstract – This article aims to reveal students-activated resouces when they are solving the buoyancy
force questions. This study used survey method with 20 MCQs reasoned on static fluid and supported by
interviews. But in this article discussed a question related to buoyancy force. The study was conducted on
39 students of grade XI SMAN 5 Jambi. The results obtained show the naive-related idea of buoyancy
force. The idea comes from a resource in the form of " the object will move up if the upward force is
bigger than downward force".
memecahkan persoalan, karena pemahaman tersebut juga akan sama, namun karena
yang baik sangat dibutuhkan dalam perbedaan berat benda maka yang terberat
memecahkan permasalahan, baik itu paham akan lebih cepat bergerak karena resultan
akan permasalahan hingga menggali gayanya juga besar. Akan tetapi resource
informasi yang relevan terhadap yang menyebut bahwa ‘benda yang paling
permasalahan yang akan dipecahkan. berat adalah yang paling cepat saat
Kegagalan beberapa siswa saat dijatuhkan’ adalah keliru jika digunakan
menyelesaikan persoalan bukan disebabkan dalam hal benda dijatuhkan di ruang hampa.
siswa tidak mempunyai pengetahuan sama Teori resource mengatakan, ketepatan
sekali akan persoalan yang diberikan, akan alasan atau jawaban yang diberikan siswa
tetapi pada umumnya hal ini disebabkan oleh dalam menjawab soal-soal tergantung pada
gagalnya siswa mengaplikasikan ilmu hal yang diberikan dalam soal tersebut
pengetahuan tersebut (Hammer, 2000) (Doktor & Mester, 2014; Hammer, 2000).
sehingga terkadang yang ‘muncul’ adalah Resource yang digunakan siswa cenderung
pengetahuan yang tidak relevan dengan benar hanya untuk suatu hal namun tidak
persoalan. Selain itu, bagi siswa yang tidak sesuai ketika diterapkan dalam konteks yang
dapat menjawab pertanyaan sederhana lain. Oleh karena, perlu dirancang
diindikasikan bahwa pemahaman siswa pembelajaran yang dapat menjelaskan konsep
masih belum utuh, apalagi jika soal yang fisis yang komprehensif serta didukung
disajikan berhubungan dengan konsep yang dengan soal-soal latihan dengan konteks yang
sama tapi diberikan dalam berbagai konteks beragam (Taqwa & Pilendia, 2018).
(Taqwa et al., 2017). Contohnya, saat ditanya
mana yang lebih dulu sampai di tanah saat III. METODE PENELITIAN
balok besi dan balok kayu dengan ukuran
Tujuan penelitian yakni mengungkap
yang sama jika dijatuhkan dari ketinggian
resources yang diaktivasi siswa ketika
yang sama (tidak mengabaikan hambatan
menjawab soal terkait gaya apung (gaya
udara)? Rata-rata siswa akan menyatakan
Archimedes). Penelitian dilakukan pada 39
bahwa yang duluan sampai ketanah adalah
siswa kelas XI di SMAN 5 Kota Jambi.
balok besi. Umumnya siswa dalam menjawab
Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan
persoalan tersebut menggunakan resource
instrumen berupa 1 butir pilihan ganda
bahwa benda yang paling berat akan bergerak
beralasan. Soal tersebut merupakan bagian
lebih cepat ketika dijatuhkan. Resource yang
dari 20 soal tes fluida yang telah layak
digunakan siswa tersebut bisa dibilang benar
digunakan berdasarkan validasi ahli dan hasil
dalam hal tersebut karena dengan ukuran
uji empirik.
yang identik maka hambatan kedua benda
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 254
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
pengetahuan hukum I Newton yang sudah N sehingga FA(1) = FA(2) > FA(3) .
soal tersebut akan mudah jika siswa opsi A. Mereka memilih opsi A karena
menggunakan pengetahuan hukum Newton. menganggap benda akan semakin ke atas jika
Karena ketiga balok memiliki massa sama gaya Archimedes atau gaya apung yang
maka ketiga balok memiliki gaya berat yang bekerja semakin besar. Pemikiran tersebut
sama. Pada benda (1) dan (2) gaya yang didasari atas resource bahwa “benda akan ke
bekerja adalah gaya berat (w) dan gaya atas jika gaya ke atas lebih besar”. Hal ini
Apung atau gaya Archimedes (FA). Karena bisa jadi benar jika dalam konteks benda
benda (1) dan (2) dalam keadaan seimbang yang bergerak di percepat ke arah atas.
(diam), maka dapat dipastikan bahwa Namun dalam kasus benda statis seperti
resultan gaya yang bekerja pada benda sama benda (1) dan (2), maka resource “benda
dengan nol (∑F = 0) sehingga besar gaya FA akan ke atas jika gaya ke atas lebih besar”
= w. Karena gaya berat (w) benda (1) dan (2) menjadi keliru.
sama, maka gaya Archimedes (FA) benda (1) Sebenarnya siswa yang menjawab opsi
dan (2) juga sama. Kemudian untuk benda A ini bukan tidak memiliki pengetahuan
(3), karena benda berada di dasar maka gaya hukum Newton. Bahkan beberapa
∑F = 0
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 256
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
Peneliti : Berarti balok (3) berada di dasar memahami dengan baik gaya yang bekerja
karena apa? pada benda beserta arahnya. Hal tersebut
Responden : Ya karena gaya apungnya lebih menunjukkan bahwa kekeliruan siswa dalam
kecil dari gaya berat pak. Jadi dia turun. menjawab soal bukan karena mereka tidak
Peneliti : Oh, baiklah. Bagus. Mas ingat memiliki pemahaman konsep yang benar,
hukum I Newton? Syarat benda diam itu namun mereka gagal ‘memanggil’
bagaimana? pengetahuan yang relevan, seperti halnya
Responden : Ingat pak. Kalau gayanya nol yang diungkap oleh Taqwa & Faizah (2016).
(maksudnya resultan gaya nol). Selain opsi A, terdapat 19 siswa
Peneliti : Nah, biar resultan gaya nol maka (48,72%) yang memilih opsi D. Siswa yang
gaya ke atas dan gaya ke bawah harus memilih opsi D lebih dilatar belakangi
bagaimana Mas? kepada pemaknaan persamaan matematis
Responden : Harus sama besar pak. gaya Archimedes yakni
Peneliti : Bagus sekali mas. Coba mas gaya FA = ρf g Vf
apa yang bekerja pada benda (1)? Dari persamaan tersebut menunjukkan
Responden : Emm... Gaya Archimedes sama bahwa gaya Arhimedes pada benda di
gaya berat pak. pengaruhi oleh besarnya volume benda yang
Peneliti : Arahnya? berada dalam fluida. Oleh karena itu, mereka
Responden : Gaya Archimedes ke atas pak, berpikir jika benda semakin tenggelam, maka
gaya berat ke bawah. gaya Archimmedes akan semakin besar.
Peneliti : Nah arahnya berlawanan ya mas? Sehingga mereka berpikir bahwa gaya
Lalu karna baloknya diam saat mengapung, Archimedes pada benda (1) lebih kecil dari
berarti resultan gayanya nol kan ya? Berarti gaya Archimedes pada benda (2), dan gaya
gaya ke atas dan gaya ke bawahnya gimana Archimedes pada benda (2) lebih kecil dari
mas? gaya Archimedes pada benda (3).
Responden : Harus sama besar pak ya..... Oh
V. PENUTUP
iya ya pak.
Dari wawancara tersebut tampak bahwa
A. Kesimpulan
pemikiran siswa yang menyatakan bahwa
Dalam menjawab soal gaya apung atau
benda akan semakin ke atas jika gaya
gaya Archimedes pada konteks benda dengan
Archimedesnya semakin besar, bukan berarti
massa dan ukuran berbeda yang berada dalam
siswa tidak memiliki pemahaman yang benar.
zat cair berbeda, ada dua pemikiran yang
Siswa yang diwawancarai ini sudah
banyak terjadi, yakni (1) benda yang
memahami bahwa dalam keadaan statis
terapung mengalami gaya apung terbesar
memiliki resultan gaya nol. Selain itu, ia juga
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 257
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015