Anda di halaman 1dari 11

GROUP 5

CRITICAL ARGUMENT FOR CASE


CASE 1
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat
ini Anda hendak menyampaikan materi mengenai SPLDV. Untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda
mencoba untuk membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti
oleh peserta didik agar dapat memahami materi SPLDV pada sebuah
soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan soal yang
Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan benar,
sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa saat
kemudian, Anda meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal
yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik
mampu mengerjakannya dengan benar.
MENURUT ANDA, APA YANG MEMBUAT PESERTA DIDIK MAMPU MENGERJAKAN SOAL DENGAN BAIK PADA PERCOBAAN KEDUA
(TANPA MELIHAT URUTAN/LANGKAH PENGERJAAN SOAL)?

POINT OF CASE 1
QUESTION 1

Memahami konsep dasar SPLDV


Mengikuti langkah - langkah
Menginternalisasi konsep sehingga dapat mengerjakan secara
mandiri
SEBAGAI SEORANG CALON GURU, DALAM KEGIATAN BELAJAR YANG SEPERTI APA METODE DI ATAS DAPAT
DITERAPKAN? ELABORASI JAWABAN ANDA DENGAN MENYERTAKAN TEORI YANG BERKAITAN.

CASE 1
QUESTION 2
Kegiatan pembelajaran Discovery learning adalah suatu tipe
penularan induktif karena siswa bergerak dari mempelajari
contoh-contoh spesifik sampai merumuskan aturan aturan,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip umumnya (Schunk, 2012).
Bruner menyebutkan bahwa siswa mengkonstruksi pengetahuan
melalui tiga cara, yaitu: 1) enactive (melakukan, dunia nyata), 2)
iconic (citra dan gambar),dan symbolic (kata-kata dan simbol)
(Bruner, 2018; Takaya, 2015; Wen, 2018).
teori belajar konstruktivisme membebaskan peserta didik untuk
membimbing sendiri pengetahuan yang dimiliki berdasarkan
pengalaman, tetapi masih dalam pengawasan pendidik.
LANGKAH PENERAPAN DISCOVARY LEARNING

Pemberian Identifikasi
Pengumpulan Menarik pengolahan
rangsangan Masalah Pembuktian
Data Kesimpulan data
CASE II
Rina adalah seorang guru di kelas 8 SMP. Ketika sedang
mengajarkan materi SPLDV peserta didik tidak bisa membuat
model matematika dari soal cerita. Rina sedang memikirkan cara
yang sesuai untuk membantu setiap peserta didik menyelesaikan
tentang belajarnya.

Menurut Anda , apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu


peserta didiknya sesuai dengan tahap perkembangan usia?
Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda
dengan menyertakan teori yang berkaitan.
CONTOH KASUS
Peserta didik diminta memodelkan dan menyelesaikan permasalahan SPLDV dengan
soal siswa A membeli 3 gelas es teh dan 2 mangkok bakso dengan harga Rp. 22.500,
sedangkan siswa B membeli 2 gelas es teh dan 3 magkok bakso Rp. 30.000, jika siswa
C membeli 3 es teh dan 3 mangkok bakso berapa yang harus dibayar siswa C?

Kesalahan peserta didik ketika memodelkan seperti


3x+2y = 22.500
3x+2y = 30.000
Kesalahan lain yang ditemui adalah memisalkan sebuah variabel
diman x=bakso, dan y=es teh
CASE II
kami menyarankan konsep dasar dan
pemberian konteks pada materi SPLDV Cara membantunya
karena hal ini dapat membantu siswa Pemberian Konsep Dasar: Memberikan
Tahap perkembangan siswa SMP
untuk memahami teori matematika yang pemahaman konsep dasar dengan
menurut Piaget berada pada tahap
mendasarinya dan mengembangkan cara yang jelas dan mudah dipahami.
Operasional Formal (11 tahun - dewasa)
kemampuan mereka dalam memecahkan Melalui demonstrasi, contoh, atau
dimana siswa mampu berfikir abstrak
masalah nyata menggunakan analogi yang relevan.
dan dapat menganalisis masalah secara
matematika. Pemberian Konteks: memberikan
ilmiah dan kemudian menyelesaikan
kita dapat merujuk pada teori beberapa konteks atau situasi yang
suatu permasalahan
pembelajaran konstruktivis dan berbeda di mana konsep tersebut
pendekatan kontekstual dalam dapat digunakan. Ini membantu
pendidikan matematika. Ini akan peserta didik melihat keterkaitan
membantu siswa atau peserta pelatihan antara konsep dengan dunia nyata.
untuk memahami konsep dasar SPLDV
dan mengaitkannya dengan dunia nyata,
yang pada akhirnya akan meningkatkan
pemahaman dan penerapan mereka
terhadap materi tersebut.
CASE III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah wilayah
Jakarta. Ia mengajar mata pelajaran matematika. Ia hendak mengajarkan
materi SPLDV pada peserta didiknya di kelas VIII. Pada buku cetak yang
menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa contoh aplikasi SPLDV
tentang total harga pembelian alat tulis yang terdiri dari beberapa buku dan
pensil. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya. Made
pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh
aplikasi SPLDV tentang total biaya pengeluaran saat menonton film di bioskop
berupa pembelian tiket nonton dan popcorn.
POINT OF CASE III
QUESTION 1
MENURUT ANDA, APAKAH PERTIMBANGAN DAN KEPUTUSAN MADE SUDAH SESUAI?
MENGAPA DEMIKIAN?

Keputusan Made sudah sesuai, karena made memperhatikan


latar belakang, kondisi serta karakteristik peserta didik yang
berasal dari perkotaan, yang mana made menginginkan agar
setiap peserta didik dapat mengaitkan dengan kehidupan
sehari-hari. Dan semua ini dilakukan made agar pembelajaran
lebih bermakna.
PRINSIP APA YANG MADE GUNAKAN DALAM KASUS TERSEBUT? ELABORASI JAWABAN ANDA
DENGAN MENYERTAKAN TEORI YANG BERKAITAN.

PRINSIP PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

1. KETERKAITAN,
RELEVANSI
(RELATING)
CASE 3
MELIHAT SERINGNYA
PESERTA DIDIK
QUESTION 2
MENONTON BIOSKOP 2. PENGALAMAN LANGSUNG
(EXPERIENCING)

3. APLIKASI (APPLYING)

Anda mungkin juga menyukai