Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS


MATERI HUBUNGAN ANTAR GARIS MENGGUNAKAN MODEL
DISCOVERY LEARNING DI SDN 01 PASAR LABAN BUNGUS
TELUK KABUNG

OLEH :
HESTI YURLIANANDA
NPM. 1810013411156

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL

ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS


MATERI HUBUNGAN ANTAR GARIS MENGGUNAKAN MODEL
DISCOVERY LEARNING DI SDN 01 PASAR LABAN BUNGUS
TELUK KABUNG

Disusun Oleh :

HESTI YURLIANANDA
1810013411156

Artikel ini berdasarkan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan


Pemahaman Konsep Matematis Materi Hubungan Antar Garis
Menggunakan Model Discovery Learning Di SDN 01 Pasar Laban Bungus
Teluk Kabung” untuk persyaratan wisuda 2022.

Padang, 4 Agustus 2022

Disetujui oleh pembimbing

Arlina Yuza, S.Pd., M.Pd


PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
MATERI HUBUNGAN ANTAR GARIS MENGGUNAKAN MODEL
DISCOVERY LEARNING DI SDN 01 PASAR LABAN BUNGUS
TELUK KABUNG

Hesti Yurliananda1,Arlina Yuza1


1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta

E-mail : hesti.yurliananda93@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan Peningkatan Kemampuan Pemahaman


Konsep Matematika Hubungan Antar Garis Menggunakan Model Discovery Learning Di
Kelas IV SDN 01 Pasar Laban Bungus Teluk Kabung. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pelaksanaan
pembelajaran matematika dengan model discovery learning dilaksanakan dalam dua
siklus. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dapat diperoleh rata-rata nilai
96.875% pada aspek guru dan rata-rata nilai 79.34% pada aspek peserta didik. Kemudian
pada siklus kedua diperoleh rata-rata nilai 96.875% pada aspek guru dan rata-rata nilai
90.65% pada aspek peserta didik. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Materi Hubungan Antar Garis Menggunakan Model Discovery Learning di
SDN 01 Pasar Laban Bungus Teluk Kabung Kota padang dapat meningkat, hal ini dapat
dilihat dari rekapitulasi dari evaluasi hasil belajar peserta didik pada siklus ke II lebih
tinggi dibandingkan siklus I yaitu 79.34% meningkat menjadi 90.64%, terlihat dengan
meningkat 11.3%.
Kata kunci : pemahaman konsep matematis, model discovery learning, hubungan
antar garis.
ABSTRACT

The purpose of this study is to describe the increase in the ability to understand the
Concept of Mathematical Relationships Between Lines Using the Discovery Learning in
Class IVSDN01 Pasar Laban Bungus Teluk Kabung. This type of research is classroom
action research using qualitative and quantitative approaches. The implementation of
Mathematics learning Discovery Learning carried out in two cycles. Based on the
observations in the first cycle, it can be obtained an average value of 96.875% in the
teacher aspect and an average value of 79.34% in the student aspect. Then in the second
cycle obtained an average value of 96.875% in the teacher aspect and an average value of
90.65% in the student aspect. Implementation of Learning to Improve Understanding of
Mathematical Concepts Using the Discovery. Improving the Ability to Understand
Mathematical Concepts Material Relationships Between Lines Using the Discovery
Learning at SDN 01 Pasar Laban Bungus Teluk Kabung Padang city can increase, this
can be seen from the recapitulation of the evaluation of student learning outcomes in the
second cycle which is higher than the first cycle, which is 79.34%, increasing to 90.64% ,
seen with an increase of 11.3%. 
Keywords: understanding mathematical concepts, discovery learning, the
relationship between lines.
PENDAHULUAN Pemahaman konsep merupakan
Menurut Moreno (2018:1402) bagian yang paling penting dalam
pemahaman merupakan proses, pembelajaran matematika. Suherman, dkk
perbuatan dan cara memahami. (dalam Rismawati, 2018;92) mengatakan
Dikatakan demikian kerena untuk bahwa matematika sendiri merupakan
menuju arah pemahaman perlu ilmu pengetahuan yang diorganisasikan
mengikuti kegiatan belajar dan berpikir. dengan sistematis dalam rangkaian urutan
Pemahaman dalam pembelajaran adalah yang logi. Dalam matematika terdapat
tingkat kemampuan yang mengharapkan konsep prasyarat sebagai dasar untuk
seseorang arti atau konsep, situasi serta memahami suatu topik atau konsep
fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini selanjutnya. Hal ini sejalan dengan
tidak hanya hapal dalam secara pernyataan Zulkardi (dalam Rismawati,
verbalitas, tetapi memahami konsep atau 2018;92) yang menyatakan bahwa
fakta yang ditanyakan, maka pembelajaran matematika menekan pada
operasionalnya dapat membedakan, konsep. Ini berarti bahwa ketika siswa
mengubah, mempersiapkan, mempelajari matematika, pemahaman
menyajikan, mengatur, konsep matematika harus terlebih dahulu
menginterprestasikan, menjelasakna, dimiliki siswa agar dapat menyelesaikan
mendemonstrasikan, member contoh, soal-soal serta mampu mengaplikasikan
memperkirakan, menentukan dan pembelajaran tersebut dalam kehidupan
mengambil keputusan. Pemahaman sehari-hari. Menurut Sanjaya (dalam
lebih tinggi satu tingkat dari hafalan. Effendi, 2017:88) indikator pemahaman
Pemahaman memerlukan kemampuan konsep diantaranya: (a) mampu
menangkap makna atau arti dari suatu menerangkan secara verbal mengenai apa
konsep. Seseorang dikatakan memahami yang telah dicapainya, (b) mampu
sesuatu jika mampu mengkontruksi menyajikan situasi matematika kedalam
makna dari pesan-pesan pelajaran berbagai cara serta mengetahui perbedaan,
seperti komunikasi lisan, tulisan, grafik, (c) mampu mengklasifikasi objek-objek
dan mampu membangun hubungan berdasarkan dipenuhi atau tidaknya
antara pengetahuan baru diintegrasikan persyaratan yang membentuk konsep
dengan sjemata kognitif yang sudah tersebut, (d) mampu menerapkan
dimilikinya. hubungan antara konsep dan prosedur,
mampu memberikan contoh dan kontra
dari konsep yang dipelajari, (e) mampu
menerapkan konsep secara algoritma, (f)
mampu mengembangkan konsep yang
telah dipelajari. Siswa dikatakan memiliki
kemampuan pemahaman konsep dalam
pembelajaran matematika jika indikator
pada pemahaman konsep terpenuhi.
Sebagai contoh pada pembelajaran
hubungan antar garis, jika siswa telah
menguasai konsep hubungan antar garis
maka siswa tersebut mampu menjelaskan
kembali dengan kalimat sendiri defenisi, akhirnya sampai kepada suatu
contoh maupun sifat hubungan antar kesimpulan.
garis. Hubungan antar garis merupakan Discovery learning adalah strategi
salah satu materi pembelajaran di kelas pembelajaran yang cenderung meminta
IV. siswa untuk melakukan observasi,
Berdasarkan observasi peneliti eksperimen, atau tindakan ilmiah hingga
dikelas IV SDN 01 Pasar Laban Bungus mendapat kesimpulan dari hasil tindakan
Teluk Kabung pada tanggal 15-20 ilmiah tersebut , Saifuddin (dalam
November pada hari itu materi Kristin 2016:91). Melalui model ini
menentukan penaksiran panjang dan siswa diajak untuk menemukan sendiri
berat. Permasalahan yang peneliti apa yang dipelajari kemudian
temukan pada saat pembelajaran mengkonstruk pengetahuan itu dengan
matematika berlangsung adalah (1) memahami makna. Dalam model ini
peserta didik kurang aktif dalam guru hanya sebagai fasilitator. Ciri
pembelajaran matematika karena tidak utama dari model Discovery Learning
berani mengemukakan pendapat (2) adalah ; 1) mengeksplorasi dan
kurangnya kemampuan siswa memecahkan masalah untuk
mengajukan pertanyaan, (3) rendahnya menciptakan, menggabungkan dan
minat dan kreativitas belajar siswa menggeneralisasi pengetahuan; 2)
terlihat dari siswa yang tidak fokus pada berpusat pada siswa; 3) kegiatan untuk
pelajaran tetapi malah bercanda dengan menggabungkan pengetahuan baru dan
teman sebangkunya (4) perhatian siswa pengetahuan yang sudah ada.
cenderung tidak fokus karena ada yang Model pembelajaran Discovery
mengobrol dan bercanda di dalam kelas. Learning bertujuan untuk meningkatkan
Selain itu, dari hasil wawancara dengan keterlibatan siswa secara aktif untuk
guru kelas ditemukan beberapa masalah mendapatkan informasi, mengurangi
yang terjadi pada pembelajaran ketergantungan kepada guru, melatih
matematika yaitu rendahnya nilai PH siswa untuk mengeksplorasi dan
siswa, tidak konsentrasi dalam belajar. memanfaatkan sumber informasi selain
Dari permasalahan yang telah guru, sehingga siswa akan termotivasi
diuraikan di atas pada kelas IV SDN 01 dalam proses pembelajaran. Siswa
Pasar Laban memerlukan suatu tindakan didorong untuk mempunyai pengalaman
untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan percobaan yang yang
pemahaman konsep matematis dengan memungkinkan mereka menemukan
melibatkan peserta didik aktif dalam prinsip-prinsip atau pengetahuan bagi
kegiatan pembelajaran. Peneliti diri sendiri dengan bimbingan dari guru,
berdiskusi bersama guru untuk mencoba menurut Rohim (dalam Putri, 2017:169).
menerapkan model pembelajaran Berdasarkan latar belakang yang
menggunakan model disvovery learning telah diuraikan di atas, maka rumusan
untuk meningkatkan kemampuan permasalahan dari penelitian ini adalah
pemahaman konsep matematis di kelas bagaimana pelaksanaan pembelajaran
IV. discovery learing merupakan hubungan antar garis dengan
metode memahami konsep, arti, dan menggunakan model discovery learning
hubungan, melalui proses intuitif untuk di kelas IV SDN 01 Pasar Laban Bungus
teluk kabung, bagaimana peningkatan total skor maksimal. Untuk rumus yang
kemampuan pemahaman konsep digunakan untuk menghitung persentase
matematis peserta didik dengan model guru dalam pembelajaran menurut
discovery learning pada materi Desfitri, dkk. (2008:40) adalah:
menjelaskan hubungan antar garis di
kelas IV SDN 01 Pasar Laban Bungus jumlah skor aktivitas guru
P = X
teluk kabung. skor maksimal
100%
METODE
Jenis penelitian yang peneliti Kriteria taraf partisipasi
gunakan adalah penelitian tindakan 1%-23% : tidak baik
kelas (classroom action research). 26%-50% : kurang baik
Kunandar (Iskandar 2009:21) Penelitian 51%-75% : cukup baik
Tindakan (Action Research) merupakan 76%-100% : baik
suatu kegiaan yang dilakukan oleh guru Aktivitas guru dalam mengelola
atau bersama-sama dilakukan oleh orang pembelajaran dikatakan baik jika guru
lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk dapat melalukakan aspek yang diamati
memperbaiki/meningkatkan mutu proses pada proses pembelajaran. Setelah dapat
pembelajaran di kelasnya. Penelitian persentase aktivitas guru dalam
tindakan cocok untuk meningkatkan mengelola pembelajaran disetiap
kualitas subyek yang akan diteliti. pertemuan, persentase tersebut dihitung
Penelitian ini dilaksanakan untuk rata-ratanya persiklus. Di dalam hal ini
meningkatkan aktivitas belajar siswa penilaian kegiatan guru dalam
dalam pembelajaran matematika dengan mengelola kelas dapat dilihat dari rata-
penerapan model pembelajaran rata persentase persiklus.
discovery learning. 2. Hasil belajar
Berdasarkan instrument penilaian, Hasil analisis didalam meningkatkan
maka analisis data dalam penelitian ini hasil belajar dalam pembelajaran
terdiri dari: matematika dapat dikatakan berhasil
1. Aktivitas Guru apabila setelah diadakan tes pada akhir
Analisis data pengolahan pembelajaran pembelajaran, siswa mendapatkan nilai
oleh guru yaitu data hasil observasi rata-rata di atas KKM. Sedangkan untuk
aktivitas guru yang dapat dugunakan model analisis data kuantitatif, yaitu
untuk melihat proses dan perkembangan data yang diperoleh dari hasil
guru dalam megelola pembelajaran kemampuan pemahaman konsep peserta
selama pembelajaran berlangsung. didik.Teknik analisis data kuantitatif
Setelah data tersebut dianalisis dengan dilakukan terhadap kemampuan
teknik persentase. Untuk mendapatkan pemahaman konsep peserta didik yaitu
persentase aktivitas guru saat proses aspek sikap, pengetahuan dan
pembeajaran berlangsung, skor dari keterampilan dengan menggunakan
semua aspek dihitung dalam indeks Nilai Kuantitatif dengan skala 1-
pembelajaran dengan menggunakan 4 dan 0-100 dengan KKM 2,66 (B-)
rumus persentase guru di dalam yang dikemukan oleh Kemendikbud
pembelajaran dengan menggunakan
(dalam Silvia, Farida 2022) sebagai Pada pembahasan siklus I
berikut: meliputi pelaksanaan pembelajaran
dengan penerapan model discovery
jumlah skor hasil belajar siswa learning untuk meningkatkan
P= X
skor maksimal kemampuan pemahaman konsep
100 matematika di kalas IV SDN 01 Pasar
Laban Bungus Teluk Kabung Kota
Konversi nilai Predikat keteran Padang. Model discovery learning dapat
akhir pengetahuan gan meningkatkan kemampuan pemahaman
Skala Skala dan konsep matematika siswa dikarnakan
1-100 1-4 keterampilan model discovery learning memiliki
86- 4 A SB tujuan : (1) Dalam penemuan peserta
100 ( sanga didik memiliki kesempatan untuk aktif
81-85 3,66 A- t baik ) pembelajaran, (2) Peserta didik belajar
76-80 3,33 B+ B menemukan pola dalamsituasi konkret
71-75 3,00 B ( baik ) maupun abstrak, dan juga banyak
66-70 2,66 B- meramalkan (extrapolate) informasi
61-65 2,33 C+ C tambahan, (3) Peserta didik belajar
(cukup merumuskan strategi tanya jawab yang
56-60 2 C
) tidak rancu dan menggunakan tanya
51-55 1,66 C-
jawab untuk memperoleh informasi
46-50 1,33 D+ K
yang bermanfaat, (4) Peserta didik
0-45 1 D (kuran
membentuk cara kerja sama yang
g)
efektif, saling membagi informasi, serta
mendengar dan menggunakan ide-ide
HASIL DAN PEMBAHASAN
orang lain, (5) Terdapat beberapa fakta
Pelaksanaan pembelajaran
yang menunjukkan bahwa keterampilan-
menggunakan model discovery learning
keterampilan, konsep-konsep, dam
untuk peningkatan kemampuan
prinsip-prinsip yang dipelajari melalui
pemahaman konsep matematika peserta
penemuan lebih bermakna, (6)
didik kelas IV SDN 01 Pasar Laban
Keterampilan yang dipelajari lebih
Bungus Teluk Kabung. Penelitian ini
mudah ditransfer untuk aktivitas baru
dilaksanakan di kelas IV SD N 01 Pasar
dan diaplikasikan dalam situasi belajar
Laban Bungus Teluk Kabung Kota
yang baru, menurut Hosnan (dalam
Padang pada pembelajaran matematik
Josephine, 2015:19).
semester II tahun ajaran 2022.
Pelaksanaan pembelajaran pada
Pelaksanaan tindakan dibagi menjadi 2
siklus I sesuai dengan apa yang telah
siklus dengan rentang waktu 2 minggu.
direncana. Berdasarkan hasil
Selama melaksanakan penelitian,
pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti berkolaborasi dengan guru kelas
pengamat terhadap aktivitas peneliti
yang membantu dalam melaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran siklus I
penelitian. Dalam melaksanakan
jumlah skor yang diperoleh 30 dari skor
tindakan pembelajaran, peneliti
maksimal. Dengan demikian nilai
bertindak sebagai guru sedangkan guru
persentase pada aktivitas guru ini adalah
kelas sebagai pengamat (observer).
93.75%. Hal ini menunjukkan bahwa mereka dalam berdiskusi. Siswa
kriteria keberhasilan aktivitas guru berpartisipasi aktif menemukan
termasuk dalam kriteria baik (B). Pada pengetahuan sendiri sehingga
pemahaman konsep matematika peserta pembelajaran menjadi bermakna dan
didik juga sudah mulai meningkat tetapi pengetahuan yang diperleh bertahan
belum mencapai target hasil belajar lama.
yang diinginkan. Presentase tersebut
dapat dilihat dari nilai evaluasi KESIMPULAN DAN SARAN
kemampuan pemahaman konsep peserta Pelaksanaan pembelajaran
didik siklus I yang rata-ratanya 79.34% Matematika dengan model Discovery
sedangkan KKM yaitu 80. Learning dilaksanakan dalam dua siklus.
Berdasarkan hasil pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan pada
yang dilakukan oleh pengamat terhadap siklus I dapat diperoleh rata-rata nilai
aktivitas peneliti dalam kegiatan 96.875% pada aspek guru dan rata-rata
pembelajaran siklus II jumlah skor yang nilai 79.34% pada aspek peserta didik.
diperoleh 31 dari skor maksimal 32. Kemudian pada siklus kedua diperoleh
Dengan demikian nilai persentase pada rata-rata nilai 96.875% pada aspek guru
aktivitas guru ini adalah 96.875%. Hal dan rata-rata nilai 90.65% pada aspek
ini menunjukkan bahwa kriteria peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran
keberhasilan aktivitas guru termasuk Peningkatan Pemahaman Konsep
dalam kriteria baik (B). Diketeahui Matematika Menggunakan Model
siklus II sudah sangat meningkat. Dari Discovery Learning dilaksanakan sesuai
23 peserta didik 18 orang sudah dengan langkah-langkah model
mencapai KKM sedangkan 5 orang Discovery Learning yai tu (1)
peserta didik lainnya belum mencapai Stimulation (Pemberian Rangsangan),
KKM yang ditetapkan. Berdasarkan (2) Problem statement (Identifikasi
pengamatan peneliti terhadap Masalah), (3) Data collection
kemampuan pemahaman konsep (pengumpulan data), (4) Data
matematika dalam pembelajaran siklus processing (pengolahan data), (5)
II menunjukkan tingkat ketercapaian Verification (pembuktian), (6)
kemampuan pemahaman konsep Generalization (menarik
matematika dengan rata-rata 90.65% kesimpulan/generalisasi).
dan termasuk dalam kualifikasi sangat Peningkatan Kemampuan
baik (A). Pemahaman Konsep Matematika Materi
Pada siklus ke II terjadinya Hubungan Antar Garis Menggunakan
peningkatan kemampuan pemahaman Model Discovery Learning di SDN 01
konsep siswa disebabkan karena Pasar Laban Bungus Teluk Kabung
pelaksanaan model discovery learning Kota padang dapat meningkat, hal ini
telah memberi kesempatan kepada setiap dapat dilihat dari rekapitulasi dari
individu untuk menemukan sendiri evaluasi hasil belajar peserta didik pada
konsep matematika dari materi yang siklus ke II lebih tinggi dibandingkan
sedang dipelajari sehingga siswa siklus I yaitu 79.34% meningkat
memiliki pemahaman terhadap materi menjadi 90.64%, terlihat dengan
pelajaran dan meningkatkan partisipasi meningkat 11.3%.
Berdasarkan kesimpulan yang Siswa MAN Bondowoso. Vol 6 No
diperoleh dalam penelitian ini peneliti 2 Hal 168-174.
dapat mengajukan beberapa saran untuk Rismawati, M. (2018). Analisis
dipertimbangkan : Kemampuan Pemahaman Konsep
1. Untuk guru, model Discovery Matematika Mahasiswa PGSD
Learning ini dapat diterapkan STKIP Persada Khatulistiwa
kepada peserta didik karena Sintang. Vol 4, No 1.
membuat peserta didik lebih Silvia Yerika Putri, Farida S (2022).
aktif dalam belajar dan kritis Peningkatan Hasil Belajar
dalam berfikir. Peserta Didik Dengan
2. Untuk siswa, siswa diharapkan Menggunakan Model Problem
berperan aktif dalam Baside Learning (PBL) pada
pembelajaran, dengan terlibat Pembelajaran Tematik Terpadu di
aktif dalam pembelajaran tentu Kelas IV SD. Volume 2 Nomor 2.
akan meningkat pula hasil
belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Desfitri, dk. 2008. Laporan
Pengembangan Inovasi
Pembelajaran di Sekolah.
Padang: Universitas Bung Hatta.
Effendi, Kiki Nia Safitri. (2017).
Pemahaman Konsep Siswa Kelas
VII Pada Materi Kubus Dan
Balok. Vol 2 No 2. Hal 87-94.
Josephine, Abigail.dkk. (2016).
Penerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Keaktifan Dan
Prestasi Belajar. Vol 1. No 1. Hal
14-35.
Liza,Moreno.2019.Penerapan Model
Discovery Learning
UntukMeningkatkan Kemampuan
Pemahaman MatematisPeserta
didik Kelas Vii Smpn 25
Pekanbaru.Riau:Volume 2
Nomor 6.Hal. 1401-1428.
Putri, Rizka Hartami,dkk.(2017).
Pengaruh Model Discovery
Learning Terhadap Motivasi
Belajar Dan Hasil Belajar Fisika

Anda mungkin juga menyukai