Anda di halaman 1dari 7

LK. 2.

2 Menentukan Solusi

Eksplorasi alternatif Analisis


No. Analisis alternatif solusi Solusi yang relevan
solusi penentuan solusi
1 Kajian Literasi 1. model Berdasarkan hasil
1. Menurut Amir dan Sartika pembelajaran Contextual analisis alternatif solusi dengan perihal
(2017 )metode pembelajaran Teaching and Learning dari masalah Siswa Siswa kurang
contextual teaching and (CTL): kurang konsentrasi konsentrasi dalam
learning (CTL) adalah A. Memberikan kesempatan dalam belajar pada belajar pada mata
metode yang menekankan pada siswa untuk dapat maju mata pelajaran pelajaran
pada keikutsertaan siswa terus sesuai dengan potensi matematika kelas 5 matematika kelas 5
secara penuh dan continu yang dimiliki siswa sehingga Pelajaran 1 dalam Pelajaran 1 dalam
untuk dapat menemukan siswa terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah menyelesaikan
hubungan antara materi yang PBM. yang berkaitan dengan masalah yang
dipelajari dengan realitas B. Siswa dapat berfikir kritis penjumlahan dua berkaitan dengan
kehidupan nyata, sehingga dan kreatif dalam pecahan dengan penjumlahan dua
peserta didik termotivasi mengumpulkan data, penyebut berbeda, pecahan dengan
untuk menerapkannya dalam memahami suatu isu dan solusi yang relevan penyebut berbeda
kehidupan sehari-hari memecahkan masalah. adalah : adalah
mereka. model *Guru dalam Alasan
2. Pendekatan saintifik pembelajaran kontekstual pembelajaran guru ingin
(scientific approach) adalah menggunakan menerapkan
salah satu model pembelajaran
A.Dalam pemilihan
pembelajaran yang dalam materi kontekstual
informasi atau materi dikelas
prosesnya memuat kaidah- disajikan melalui (contextual
didasarkan pada kebutuhan
kaidah keilmuan, mulai dari konteks yang bervariasi teaching and
siswa padahal,dalam kelas
pengumpulan data dengan dan berhubungan learning) yakni
itu tingkat kemampuan
observasi, menanya, dengan kehidupan karena adanya
siswanya berbeda-beda
melakukan eksperimen, siswa baik di rumah, di kesesuaian
sehinnga guru akan kesulitan
mengolah informasi atau dalam menetukan materi sekolah maupun di pembelajaran CTL
data, hingga masyarakat secara luas, dengan tujuan
pelajaran karena tingkat
mengomunikasikan(Kemendi dan pengetahuan pembelajaran,
pencapaianya siswa tadi
kbud,2014) didapat oleh siswa karakteristik siswa,
tidak sama.
3. Syahputra (2013) secara dan karakteristik
menyarakan bahwa B.Tidak efisien karena konstruktivis(Tindakan materi
Pendekatan Pendidikan membutuhkan waktu yang mencipta). pembelajaran.
Matematika Realistik bertitik agak lama dalam PBM * model Dimana
tolak dari hal-hal yang nyata C.Dalam proses pembelajaran pembelajaran CTL
bagi siswa, menekankan pembelajaran dengan model Contextual Teaching (contextual teaching
ketrampilan proses berpikir CTL akan nampak jelas and Learning (CTL): and learning)
dan bekerja dalam antara siswa yang memiliki a. Memberikan sendiri memiliki
matematika, berdiskusi kemampuan tinggi dan siswa kesempatan pada konsep;
sesama teman dan yang memiliki kemampuan siswa untuk dapat “Pembelajaran
berkolaborasi sehingga kurang, yang kemudian maju terus sesuai kontekstual
mereka dapat menemukan menimbulkan rasa tidak dengan potensi yang (contextual teaching
sendiri dan pada akhirnya percaya diri bagi siswa yang dimiliki siswa and learning)
menggunakan matematika kurang kemampuannya. sehingga siswa terlibat merupakan
untuk menyelesaikan masalah aktif dalam PBM. konsep belajar yang
secara individu maupun 2. Pendekatan b. Siswa dapat berfikir dapat membantu
kelompok. saintifik (scientific kritis dan kreatif dalam guru mengaitkan
4. Arends (2007: 43) approach): A. Proses mengumpulkan data, antara materi yang
menyatakan bahwa esensinya pembelajaran lebih terpusat memahami suatu isu dikerjakannya
PBL(problem Based pada siswa sehingga dan memecahkan dengan situasi dunia
Learning) menyuguhkan memungkinkan siswa aktif masalah. nyata siswa dan
berbagai situasi bermasalah dan kreaktif dalam c.Pemahaman siswa mendorong siswa
yang autentik/nyata dan pembelajaran. B. Langkah- terhadap konsep membuat
bermakna kepada siswa, yang langkah pembelajarannya matematika akan lebih hubungan antara
dapat berfungsi sebagai batu sistematis sehingga meningkat karena siswa pengetahuan yang
loncatan untuk investigasi memudahkan guru untuk mendapatkan dimilikinya dengan
dan penyelidikan. PBL memanajemen pelaksanaan pembelajaran yang yang diterapkannya
dirancang untuk membantu pembelajaran. bermakna, dimana dari dalam
siswa mengembangkan diri siswa sendiri telah kehidupan mereka
keterampilan berpikir dan A. Dibutuhkan mengaitkan materi sebagai anggota
keterampilan menyelesaikan kreativitas tinggi dari guru pembelajaran dengan keluarga dan
masalah, mempelajari peran- untuk menciptakan kehidupan sehari-hari. masyarakat.karakteri
peran orang dewasa dan lingkungan belajar dengan d. Siswa akan lebih stik siswa yang
menjadi pelajar yang mandiri. menggunakan pendekatan kreatif, karena dalam selalu ingin tahu
Model ini menyediakan scientific sehingga apabila pembelajaran ini siswa tentang suatu
sebuah alternatif yang guru tidak mau kreatif, maka di didorong untuk penyebab
menarik bagi guru yang pembelajaran tidak dapat selalu terlibat (aktif) permasalahan
menginginkan maju melebihi dilaksanakan sesuai dengan dalam proses melalui sebuah
pendekatan-pendekatan yang tujuan pembelajaran. B. pembelajaran, seperti pertanyaan-
lebih berpusat pada guru Guru jarang menjelaskan aktif bertanya ataupun pertanyaan. Siswa
untuk menantang siswa materi pelajaran, karena menjawab pertanyaan dapat merasakan
dengan aspek pembelajaran guru banyak yang dengan baik. Selain itu dengan masalah
aktif dari model itu. beranggapan bahwa dengan siswa juga dilatih untuk yang konteks,
kurikulum terbaru ini guru berfikir memecahkan artinya siswa dapat
tidak perlu menjelaskan masalah atau merasakan langsung
materi. menemukan cara dalam permasalahan
1. Memastikan siswa siap menyelesaikan masalah. dengan pengalaman
3 pembelajaran
belajar(Gr1) e. Siswa dapat yang nyata,
Matematika menggunakan
merasakan dengan sehingga dapat
Pembelajaran Matematika
masalah yang konteks, meningkatkan
Realistik antara lain: A.
artinya siswa dapat motivasi kesenangan
Pembelajaran cukup
2.Mengajak bermain Game merasakan langsung atau kesukaran
menyenangkan bagi siswa,
untuk meningkatkan permasalahan dengan siswa terhadap
siswa lebih aktif dan kreatif
konsentrasi(Gr2) pengalaman yang nyata, pembelajaran
dalam mengungkap ide dan
sehingga dapat matematika.
pendapatnya, bertanggung
meningkatkan motivasi
jawab dalam menjawab soal
kesenangan atau
dengan memberi alasan-
3.Menyajikan materi kesukaran siswa
alasan. B. Secara umum
terhadap pembelajaran
pelajaran sesuai dengan taraf siswa dapat memahami matematika.
materi dengan baik, sebab
berfikir dan pengalaman batin konsep-konsep yang dari
siswa(Gr3) metode kontekstual
dipelajari dikontruk oleh
yaitu:
siswa sendiri. C. Guru lebih
1) Keterbatasan waktu,
kreatif membuat alat peraga
karena siswa di latih
media yang mudah
4. Menampilkan ekspresi dan didapatkan. untuk menemukan
sikap optimis, ceria dan masalah sehingga akan
bersemangat serta diselingi pembelajaran dibutuhkan waktu yang
humor segar(Gr4). Matematika menggunakan lebih lama.
Pembelajaran Matematika 2)Tidak semua
Realistik antara lain: A.
komponen
Membutuhkan waktu yang
cukup banyak, sebab tidak pembelajaran
semua siswa dapat contextual teaching and
menyelesaikan masalah. B. learning (CTL) dapat
Sulit diterapkan pada suatu diterapkan pada materi
kelas yang besar 40 – 45 siswa, pembelajaran.
karena guru kesulitan 3) Guru lebih bekerja
mengamati dan memberi keras untuk
bantuan kepada siswa yang meminimalkan
menemui kesulitan belajar. C. kelemahan-kelemahan
Tidak semua siswa aktif. yang terjadi selama
proses pembelajaran,
4. model karena guru memiliki
pembelajaran Problem paradigma: guru adalah
Based Learning(PBL), fasilitator, guru sebagai
sebagai berikut: A. Punya pengajar, dan guru
keaslian seperti di dunia sebagai pendidik.
kerja. B. Dibangun dengan 4) guru tetap menjadi
memperhitungkan konseptual dalam
pengetahuan sebelumnya. membimbing siswanya
Masalah yang dirancang, dan terkadang
dapat membangun kembali kebebasan siswa dalam
pemahaman pemelajar atas menemukan ide dalam
pengetahuan yang telah kehidupannya masih
didapat sebelumnya. keluar dari konteknya,
5).Dalam pemilihan
Problem Based Learning
informasi atau materi
juga memiliki di
dikelas didasarkan pada
antaranya: A. Manakala
kebutuhan siswa
siswa tidak memiliki minat
padahal dalam kelas itu
atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah tingkat kemampuan
siswanya berbeda-beda
yang dipelajari sulit untuk
sehinnga guru akan
dipecahkan, maka mereka
kesulitan dalam
akan merasa enggan untuk
menetukan materi
mencoba. B. Keberhasilan
pelajaran karena tingkat
model pembelajaran ini
membutuhkan cukup waktu pencapaianya siswa tadi
tidak sama dan dalam
untuk persiapan.
proses pembelajaran
dengan model CTL
akan nampak jelas
didapatkan metode antara siswa yang
pembelajaran yang cocok memiliki kemampuan
dengan penyebab masalah tinggi dan siswa yang
yaitu dengan mengajak memiliki kemampuan
siswa bermain kurang, yang kemudian
game. dari metode menimbulkan rasa tidak
ini,siswa bisa belajar sambil percaya diri bagi siswa
bermain.mereka terhibur yang kurang
saat belajar,sehingga tingkat kemampuannya
konsentrasinya lebih yang
maksimal.sebaliknya juga digunakan dalam
ada yaitu pembelajaran
siswa akan susah terkontrol kontekstual
jika bermainnya terlalu ada diantaranya:
kebebasan.bahkan siswa video
belajarnya akan keluar dari pembelajaran,berupa
kontek materi yang soal post test, membagi
dihadapi. sebuah apel untuk lima
orang, membagi satu
botol air untuk
tiga orang dan lain
sebagainya.
*

antara lain:
a) Mengembangkan
pemikiran siswa untuk
melakukan kegiatan
belajar lebih bermakna
apakah dengan cara
bekerja sendiri,
menemukan sendiri,
dan mengkonstruksi
sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya.
b) Melaksanakan sejauh
mungkin kegiatan
inquiry untuk semua
topik yang diajarkan.
c) Mengembangkan
sifat ingin tahu siswa
melalui memunculkan
pertanyaanpertanyaan.
d) Menciptakan
masyarakat belajar,
seperti memulai
kegiatan kelompok
berdiskusi, tanya jawab,
dan lain sebagainya.
e) Menghadirkan
model sebagai contoh
pembelajaran, bisa
melalui ilustrasi, model,
bahkan media yang
sebenarnya.
f) Membiaskan anak
untuk melakukan
refleksi di setiap akhir
pembelajaran yang
telah dilakukan.
g) Melakukan penilaian
secara objektif, yaitu
menilai kemampuan
siswa yang sebenarnya.
*Berdasarkan gambaran
diatas

1).Guru menayangkan
video pembelajaran
kegiatan jual beli
2) Siswa dibagi
menjadi 4 kelompok
dengan cara berhitung.
3) Siswa dibagikan
lembar kerja untuk
didiskusikan bersama
anggota kelompoknya.
4) Guru menunjuk satu
kelompok untuk
bermain peran penjual
dan pembeli.
5) Setelah masing-
masing kelompok
mengerjakan lembar
kerjanya, secara
bergantian kelompok
maju kedepan kelas
untuk
mempresentasikan hasil
kerjanya ,kelompok lain
memberikan komentar
dengan pertanyaan atau
sebuah pernyataan.
6)Guru melakukan
refleksi dengan siswa.

2.  * Permasalahan minat
*. model
baca yang rendah dengan perihal
pembelajaran Problem
terjadi pada siswa kelas Permasalahan minat
Based Learning(PBL),
1. Arends (2007: 43) 5 SD,materinya tentang baca yang rendah
sebagai berikut:
menyatakan bahwa membaca cerita dan terjadi pada siswa
esensinya a. Punya keaslian seperti di menentukan pokok kelas 5
PBL(problem Based dunia kerja. pikiran pada sebuah SD,materinya
Learning) bacaan tema 1 subtema tentang membaca
b. Dibangun dengan
menyuguhkan 1 pembelajaran 3 cerita dan
memperhitungkan
berbagai situasi didapatkan menentukan pokok
pengetahuan sebelumnya.
bermasalah yang l yaitu: pikiran pada sebuah
Masalah yang dirancang,
autentik/nyata dan menggunakan model bacaan bacaan tema
dapat membangun kembali
bermakna kepada pembelajaran Problem 1 subtema 1
pemahaman pemelajar atas
siswa, yang dapat Based Learning(PBL) pembelajaran 3
pengetahuan yang telah
berfungsi sebagai batu adalah
didapat sebelumnya. * model
loncatan untuk menggunakan model
pembelajaran Problem
investigasi dan * Problem Based Learning PBL(problem Based
Based Learning(PBL),
penyelidikan. PBL juga memiliki di Learning).
sebagai berikut:
dirancang untuk antaranya: langkah-langkah
membantu siswa a. Punya keaslian pembelajarannya
a. Manakala siswa tidak
mengembangkan seperti di dunia kerja. adalah pembuatan
memiliki minat atau tidak
keterampilan berpikir mempunyai kepercayaan b. Dibangun dengan Scrapbook untuk
dan keterampilan bahwa masalah yang memperhitungkan meningkatkan minat
menyelesaikan dipelajari sulit untuk pengetahuan membaca, metode
masalah, mempelajari dipecahkan, maka mereka sebelumnya. Masalah ini adalah salah satu
peran-peran orang akan merasa enggan untuk yang dirancang, dapat metode seni
dewasa dan menjadi mencoba. membangun kembali menempel gambar
pelajar yang mandiri. pemahaman pemelajar atau foto pada media
Model ini b. Keberhasilan model kertas yang
atas pengetahuan yang
menyediakan sebuah pembelajaran ini dilengkapi dengan
telah didapat
alternatif yang membutuhkan cukup waktu tulisan cerita.metode
sebelumnya.
menarik bagi guru untuk persiapan. ini sangat cocok
yang menginginkan * Problem Based dengan karakter
*. Pendekatan
maju melebihi Learning juga memiliki siswa dikarenakan
saintifik (scientific
pendekatan- di seorang siswa pada
approach):
pendekatan yang lebih antaranya: umumnya senang
berpusat pada guru a. Proses pembelajaran lebih dengan kegiatan
untuk menantang terpusat pada siswa sehingga a. Manakala siswa keterampilan.dengan
tidak memiliki minat
siswa dengan aspek memungkinkan siswa aktif kegiatan membuat
atau tidak mempunyai
pembelajaran aktif dan kreaktif dalam scrapbook siswa
kepercayaan bahwa
dari model itu. pembelajaran. akan merasa
masalah yang dipelajari
b. Langkah-langkah sulit untuk dipecahkan, terhibur.bahkan
2.Pendekatan saintifik pembelajarannya sistematis maka mereka akan siswa lebih senang
(scientific approach) adalah sehingga memudahkan guru merasa enggan untuk membaca teks hasil
salah satu model untuk memanajemen mencoba. karyanya sendiri.
pembelajaran yang dalam pelaksanaan pembelajaran.
prosesnya memuat kaidah- b. Keberhasilan model
kaidah keilmuan, mulai dari pembelajaran ini
pengumpulan data dengan a. Dibutuhkan kreativitas membutuhkan cukup
observasi, menanya, tinggi dari guru untuk waktu untuk persiapan.
melakukan eksperimen, menciptakan lingkungan  * Sintak yang
mengolah informasi atau belajar dengan digunakan adalah:
data, hingga menggunakan pendekatan  menggunakan metode
mengomunikasikan(Kemendi scientific sehingga apabila pembuatan Scrapbook
kbud,2014) guru tidak mau kreatif, maka untuk meningkatkan
1.Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran tidak dapat minat membaca,
dari Program literasi 15 dilaksanakan sesuai dengan metode ini adalah salah
menit membaca sebelum tujuan pembelajaran. satu metode seni
kegiatan belajar mengajar b. Guru jarang menjelaskan menempel gambar atau
dapat meningkatkan minat materi pelajaran, karena foto pada media kertas
baca, dalam kegiatan 15 guru banyak yang yang dilengkapi dengan
menit gerakan literasi peneliti beranggapan bahwa dengan tulisa n cerita.
menggunakan metode kurikulum terbaru ini guru *
pembuatan Scrapbook untuk tidak perlu menjelaskan  Program ini mampu
meningkatkan minat materi. memotivasi siswa untuk
membaca, metode ini adalah
gemar membaca,
salah satu metode seni
karena melibatkan
menempel gambar atau foto  siswa untuk terjun
pada media kertas dan langsung dalam
dilengkapi sebuah tulisan. pembuatan
Selain itu peneliti jukga didapatkan metode Scrapbook.siswa akan
menggunakan metode Pojok pembelajaran yang lebih senang membaca
Baca yaitu dengan cocok dengan hasil karyanya sendiri
menempatan koleksi-koleksi penyebab masalah * dari
buku cerita, penunjang mata yaitu: dengan metode ini yaitu:
pelajaran di setiap sudut kelas mengajak siswa  siswa hanya membaca
(Arum Nisma Wulanjani & bermain game. buku cerita saat ada
Candradewi Wahyu  dari guru,sehingga minat
Anggraeni, 2019) metode ini,siswa bisa bacanya masih kurang
2. (Solekhah & Mustadi, belajar sambil maksimal.
2019), program literasi bermain.mereka  * yang
sekolah yang dikemas dalam terhibur saat digunakan diantaranya:
komunitas “Pustakawan belajar,sehingga Kertas scrapbook.
Cilik” mampu memotivasi tingkat Scrapbook(buku
siswa untuk gemar membaca, konsentrasinya lebih diare) itu buku yang
menurutnya melibatkan siswa maksimal. menyimpan berbagai
untuk terjun langsung dalam  kenangan. Biasanya, di
pembiasaan budaya membaca yaitu siswa akan dalamnya ditempeli
sangat efektif hal ini susah terkontrol jika foto-foto dan catatan
membuat siswa berlomba bermainnya terlalu kecil. Supaya meriah,
lomba untuk merebutkan ada ditempeli aneka hiasan.
gelar duta pustakawan cilik. kebebasan.bahkan
 Kertas warna-warni.
siswa belajarnya
1. motivasi orang tua dan akan keluar dari  Perekat, bisa lem kertas
guru(Gr1) kontek materi yang atau mungkin glue dot.
2. promosikan gerakan gemar dihadapi.  Spidol, pensil warna,
membaca di lingkungan crayon.
sekolah(Gr2).  Foto yang penuh
3. memberikan dengan kenangan.
penghargaan(reward) untuk
 Hiasan seperti pita,
anak yang gemar
manik-manik, kancing,
membaca(Gr3)
dan lainnya.
4. pengemasan buku yang
menarik(Ts1)
5. buatlah saat membaca saat
dengan anak(Ts2)
1.
6.orang tua menjadi figure
membaca kepada
anak(Ts3)
7.memilih bacaan yang
sesuai pada dengan
anak(Ts4)

Anda mungkin juga menyukai