Anda di halaman 1dari 20

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Nama : Hengga Priambodo


No Peserta PPG : 201699809345

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
1 Minat belajar Pembelajaran di Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap
siswa rendah. dalam kelas 1. Ni Wayan Juniati, dkk (2017). Salah satu solusi untuk mengatasi hasil kajian dan hasil wawancara,
masih monoton, permasalahan minat belajar, yaitu dengan menerapkan salah satu serta dikonfirmasi melalui
sebatas model pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar observasi/pengamatan dapat
penyampaian yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara siswa diketahui bahwa alternatif solusi
materi dan dengan guru, siswa dengan siswa, lingkungan, dan sumber belajar Minat Belajar Siswa Rendah adalah:
penugasan belum lainnya dalam situasi yang menyenangkan bagi siswa. Penggunaan
menumbuhkan model inkuiri akan menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih 1. Pendekatan kontekstual dalam
minat belajar menyenangkan dan akhirnya berpengaruh pada pemahaman konsep model pembelajaran inkuiri
siswa. yang ditemukan. diharapkan dapat membuat siswa
dapat berpikir dalam mencari
Langkah-langkah pembelajaran dalam model inkuiri sosial sebagai atau menemukan informasi
berikut: sendiri karena siswa terlibat
a. tahap pertama (orientasi) berisi kegiatan menetapkan masalah secara langsung dalam proses
sebagai pokok bahasan yang akan dirumuskan dalam bentuk pembelajaran artinya bahwa siswa
pertanyaan. berperan aktif dalam menemukan
b. tahap kedua (hipotesis), membuat jawaban sementara dari informasi sehingga dapat
wawasan yang telah dimiliki sebelumnya; meningkatkan minat belajar.
c. tahap ketiga (definisi), menjabarkan hipotesis; 2. Melalui pendekatan Kontekstual
d. tahap keempat (eksploratif), berupa menguji hipotesis dengan dalam model pembelajaran
menggunakan logika; discovery learning dengan metode
e. tahap kelima (pembuktian), mengumpulkan fakta-fakta dan data diskusi dan media audio visual
yang dibutuhkan; berbantuan Powerpoint interaktif.
f. tahap keenam (generalisasi), yakni membuat kesimpulan dari Menggunakan model ini karena
informasi yang telah didapatkan sebagai pemecahan atau jawaban dapat memberikan pengalaman
langsung sehingga akan lebih
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
terhadap permasalahan yang dapat diterima kebenarannya menarik perhatian anak didik dan
(Ritiauw & Salamor, 2021). memungkinkan pembentukan
Kelebihan : konsep-konsep abstrak yang
a. Menolong pesera didik agar menumbukan dan memiliki mempunyai makna, serta
keahlian melalui cara psikologis. Siswa bisa membangkitkan kegiatannya pun lebih realistis.
semangatnya untuk ke sekolah.
b. Peserta didik mendapatkan wawasan melewati individu maka
bisa mengerti serta bisa memecahkan solusinya. Siswa bisa
meningkatkan daya berpikirnya.
c. bisa membangun semangat siswa untuk belajar semakin rajin
dan tekun kembali.
d. mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan
diatas rata-rata, artinya siswa yang mempuyai kapasitas dalam
pembelajaran yang baik, tidak pernah membatasi dari
kemampuan siswa di sekitarnnya serta dapat memunculkan
sebuah ide kreatif
Kekurangan :
Menurut pendapat dari Hutasoit (2021) ada dua kekurangan dari
model pembelajaran inkuiri antara lain:
a. Rumit dari merencanakan pendidikan disebabkan oleh
terhambatnya melalui kebiasaan peserta didik dalam
pembelajaran. Siswa harus bisa memiliki kemampuan untuk
semangat belajar.
b. Susah mengendalikan aktivitas serta tercapainnya dari peserta
didik. Siswa harus bisa memiliki kemampuan untuk belajar secara
aktif.
2. Kemdikbud (2018) menjelaskan bahwa prinsip belajar yang nampak
jelas Discovery Learning adalah materi atau bahan pelajaran yang
akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi
siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
mengorganisasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka
ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
3. Sulfemi, dkk. (2019). Ada pun langkah kerja model pembelajaran
Discovery Learning:
a. Pemberian rangsangan (stimulation)
b. Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)
c. Pengumpulan data (data collection)
d. Pengolahan data (data processing)
e. Pembuktian (verification)
f. Menarik simpulan/generalisasi (generalization)
kelebihan discovery learning yakni:
a. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan - keterampilan dan proses – proses kognitif.
b. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi
dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
c. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
d. Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan
sesuai dengan kecepatannya sendiri.
e. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi
f. Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang
lainnya.
g. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan.
h. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai
peneliti di dalam situasi diskusi.
i. Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan)
karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau
pasti.
j. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik.
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
k. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer pada
situasi proses belajar yang baru.
Kekurangan
Kekurangan dari model discovery learning adalah sebagai berikut:
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Vol. 1, No.1, September 2020
a. Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran
untuk belajar bagi siswa yang mempunyai hambatan akademik
akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir, mengungkapkan
hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau lisan,
sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.
b. Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak,
karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
c. Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini akan kacau
jika berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa
dengan cara-cara belajar yang lama.
d. Lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara
keseluruhan kurang mendapat perhatian.
3. Menurut Indra (2017) mengatakan bahwa alternatif solusi minat
belajar rendah adalah
a. menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
b. memanfaatkan media pembelajaran
c. menjelaskan materi dengan baik
d. memberi motivasi dan mengelola kelas dengan baik.
4. Prakasa (2018) Penggunaaan media secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi hambatan seperti sikap pasif peserta didik, kurang antusias
nya peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, dengan begitu media
dapat berfungsi menciptakan kegairahan belajar serta dapat
memungkinkan peserta didik belajar sendiri dengan kemampuan dan
minatnya.
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
Kelebihan :
a. Pembelajaran berpusat pada siswa dengan memberikan daya tarik
dan perhatian khusus kepada siswa.
b. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak
hanya mendengarkan deskripsi guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll
Kelemahan :
a. Guru perlu persiapan setiap kali pergantian metode pembelajaran
b. Guru harus kreatif dalam memilih media pembelajaran yang tepat
sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa
5. Supit (2021) Penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran serta
minat belajar. Dengan digunakannya media dalam kelas terlihat lebih
baik meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran di kelas terbukti
sangat efektif sehingga bisa menarik perhatian siswa belajar.
6. Putri (2021) Power Point interaktif dapat meningkatkan minat, fokus
dan aktifnya peran siswa saat belajar, harapannya dapat
mempengaruhi hasil belajar.
Media power point memiliki beberapa kelebihan dalam belajar
mengajar berlangsung terdiri atas:
a. menyajikan pesan tertarik seperti ada permainan warna, huruf,
animasi, gambar dan foto,
b. dapat merangsang siswa dengan mendapatkan masukan materi
ajar yang sudah tersedia,
c. mendapatkan informasi dengan melihat langsung serta bisa
dipahami siswa,
d. dapat diperbanyak sesuai keperluan yang bisa dipakai secara
berurut ata teratur,
e. materi yang disampaikan dapat tersimpan dalam bentuk disk,
FlashDisk supaya mudah bisa dibawa kemana seorang pengajar
pergi.
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
Disamping itu juga media power point tidak terlepas dari kekurangan
diantaranya:
a. mempersiapkan waktu yang cukup dalam buat presentasi serta
tenaga berpikir yang baik untuk menyediakan bahan belajar sesuai
materi yang ada,
b. komputer diambil dan digunakan pengajar dalam mengajar
menyampaikan materi dikelas setelah selesai proses belajar
mengajar selanjutnaya guru merasa susah atau kerepotan dalam
mengembalikannya,
c. layar monitor komputer dipakai kecil skali seperti 14-15 inci, maka
siswa yang duduk dibagian belakang akan kesulitan melihat sajian
materi yang ditayangkan,
d. masih banyak guru yang kurang cukup memiliki kemampuan
untuk mengoperasikan program aplikasi power point
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat guru, kepala
sekolah dan pakar diperoleh:
Guru
a. Pembelajaran yang menggunakan metode dan model pembelajaran
yang bervariasi, memanfaatkan media yg beragam dengan
penggunaan media pembelajaran yg tepat maka pembelajaran
akan menyenangkan dan menumbuhkan minat belajar siswa
b. Gunakan model pembelajaran dalam bentuk permainan
c. Menciptakan pembelajaran yang kompetitif dan memberikan
reward kepada siswa

Kepala Sekolah
a. Guru harus mempersiapkan rancangan pembelajaran yang dapat
membuat minat belajar siswa meningkat
b. Membuat media pembelajaran yang menarik
c. Memberikan motivasi belajar pada awal dan akhir pembelajaran
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
Pakar
a. Guru harus menyesuaikan gaya belajar siswa (visual, audio dan
audio visual).
b. Guru harus mengetahui karakteristik siswa
c. Menggunakan model belajar sambil bermain

2 Siswa belum Belajar membaca Kajian Literatur Survey, Question, Read, Recite dan Review (SQ3R) : Setelah dilakukan analisis terhadap
mampu pemahaman yang 1. Riyadi (2019:188) menjelaskan bahwa Survey, Question, Read, Recite hasil kajian literatur dan hasil
memahami dijarkan guru dan Review (SQ3R) adalah sebuah memahami strategi yang wawancara, serta dikonfirmasi melalui
informasi belum tepat membantu siswa berpikir tentang teks yang mereka baca. Sering observasi/pengamatan dapat
dalam bacaan. dikategorikan sebagai strategi pembelajaran, SQ3R membantu siswa diketahui bahwa alternatif solusi
'mendapatkan sesuatu' pertama kali mereka membaca sebuah teks. Siswa belum mampu memahami
Untuk guru, SQ3R membantu mereka dalam membimbing siswa cara informasi dalam bacaan adalah :
membaca dan berpikir seperti pembaca yang efektif.
2. Menurut (Suriani, 2018) Metode Survey, Question, Read, Recite dan 1. Guru menggunakan model
Review (SQ3R) merupakan salah satu metode membaca yang pembelajaran Survey, Question,
sistematik dan mudah untuk dilakukan dalam kegiatan membaca Read, Recite dan Review (SQ3R)
untuk lebih mudah dan lebih cepat dalam menemukan pokok bacaan berbantuan media buku cerita
serta menggali iformasi lebih mendalam dalam teks bacaan secara bergambar.
efektif. 2. Melalui pendekatan kontruktivisme
3. Nurhayati (2018) menyatakan bahwa SQ3R merupakan suatu teknik guru menerapkan strategi
pembelajaran membaca pemahaman yang dipercaya membuat siswa pembelajaran Directed Reading
bisa dengan mudah belajar dan memahami bahan bacaan yang Thinking Activity (DRTA)
dibaca. berbantuan media gambar atau
4. Menurut hasil penelitian Rahmawati (2016) pengimplementasian animasi dapat mengembangkan
model SQ3R berbantuan Reka Cerita Gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
hasil belajar dan pemahaman membaca siswa. Selanjutnya, hasil siswa secara kritis.
penelitian Artu (2016) dan Agustina & Hariyadi (2018) menunjukan
terjadi peningkatan kecakapan membaca individu Model
Pembelajaran SQ3R Berbantuan Buku Cerita Meningkatkan
Keterampilan Membaca Siswa seiring diterapkannya model
pembelajaran SQ3R. Lebih lanjut, hasil penelitian Afriyeni, dkk (2017)
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
menunjukan, model pembeljaran SQ3R efektif meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep dan prosedural matematika siswa.
5. Islamudin (2012:179) menjelaskan bahwa pada prinsipnya metode
SQ3R digunakan untuk mempelajari teks, artikel ilmiah dan laporan
penelitian yang meliputi :
a. Survey, maksudnya memeriksa atau meneliti atau
mengidentifikasikan seluruh teks.
b. Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relevan
dengan teks.
c. Read, maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun.
d. Recite, maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah
ditemukan.
e. Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas
pertanyaan yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga.
Kelebihan SQ3R
a. Diarahkan untuk terbiasa berpikir terhadap bahan bacaan
sehingga menjadi lebih aktif dan terlatih untuk bisa membuat
pertanyaan.
b. Berusaha untuk memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan
yang mendalami isi bacaan atau teks tersebut.
c. Dapat bekerjasama dalam kelompoknya untuk saling bertukar
pendapat dalam memahami konsep materi yang disajikan dalam
uraian teks.

Kelemahan SQ3R
a. SQ3R Sulit dikondisikan (ramai) saat berdiskusi denga teman
sebangkunya dalam mempelajari teks materi pelajaran.
b. Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah yang terlalu
besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam
merumuskan pertanyaan.
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
Kajian Literatur Media Buku Cerita
1. Asriyani, dkk (2017) menyatakan untuk meningkatkan
keterampilan membaca peserta didik diperlukan sumber bacaan
yang menarik contontonya seperti cerita rakyat yang disesuaikan
dengan umur siswa.
2. Dengan menggunakan media buku cerita akan merangsang siswa
untuk aktif dan semangat dalam belajar, sehingga dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca. Menurut hasil
penetian Prayoga, dkk (2017) menunjukan penerapan progam
literasi berbantuan buku cerita anak dapat meningkatkan
keterampilan menulis cerita narasi siswa sekolah dasar.
Selanjutnya, hasil penelitian Nurfitriana & Heryatun (2018)
menyatakan terjadi peningkatan hasil belajar membaca
pemahaman bahasa Indonesia dengan diterapkannya pendekatan
Contextual Teaching and Learning berbantuan media buku cerita
bergambar.
3. Dalam pembelajaran media cerita bergambar memiliki beberapa
kelebihan, antara lain:
a. Sifatnya konkret, gambar lebih realistis menunjukkan
pokok masalah dibandingkan dengan verbal semata.
b. Gambar mampu mengatasi batasan ruang dan waktu serta
ketika tak seluruh benda, objek atau peristiwa sanggup
dibawa ke kelas dan tak selalu sanggup peserta didik
dibawa ke objek atau peristiwa tersebut.
c. Media gambar mampu mengatasi keterbatasan pengamatan
d. Gambar bisa memperjelas sebuah masalah dalam sector
apa saja dan untuk tingkat umur berapa saja, maka akan
mencegah dan mengatasi kesalahpahaman
e. Gambar dapat menarik minat peserta didik dalam
pembelajaran.
f. Harganya murah, mudah didapatkan dan digunakan.
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
Selain memiliki kelebihan, media cerita bergambar juga
memiliki kelemahan, diantara kelemahan sebagai media
pembelajaran adalah:
a. Gambar hanya menekankan persepsi indra mata
b. Gambar yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran
c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Kajian Literatur Directed Reading Thinking Activity (DRTA)


1. Directed Reading Thinking Activity (DRTA) merupakan strategi
pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menekankan kegiatan
berpikir secara langsung pada saat siswa membaca
danmenuntun siswa terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran kemampuan membacapemahaman(Hidayana,
Pateda, and Pautina 2019)
2. Menurut Toliban (dalam Rofikasari, 2016:14) model pembelajaran
Directed Reading Thinking Activity (DRTA) merupakan suatu aktivitas
pemahaman yang meramalkan cerita hingga dapat membantu siswa
untuk memperoleh gambaran keseluruhan dari suatu materi yang
sudah dibacanya.
3. Menurut Abidin (2016: 80), secara umum DRTA (Directed Reading
Thinking Activity) bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
membaca kritis dan reflektif. Secara khusus DRTA (Directed Reading
Thinking Activity) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
siswa dalam :
a. menjelaskan tujuan membaca;
b. mengutip, memahami, dan mengasimilasikan informasi;
c. membahas bahan bacaan berdasarkan tujuan membaca;
d. menggantungkan keputusan, dan
e. membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
kegiatan membaca.
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
langkah-langkah membaca pemahaman dengan strategi DRTA
(Directed Reading Thinking Activity) terdiri dari 5 langkah yaitu :
a. Membuat prediksi dari petunjuk judul atau gambar,
b. Membaca bahan bacaan,
c. Menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi,
d. Membuat ringkasan,
e. Menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan.
Kelebihan dari strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)
yaitu:
a. Berisi jenis-jenis strategi membaca sehingga guru dapat
menggunakan dan dapat memprerhatikan perbedaan yang ada
pada peserta didik,
b. Merupakan aktivitas pemahaman yang meramalkan atau
memprediksikan sebuah bacaan hingga dapat membantu peserta
didik untuk memperoleh gambaran keseluruhan materi yang
sudah dipercaya,
c. Menunjukkan cara belajar yang bermakna bagi peserta didik,
sebab belajar bukan hanya sekedar untuk belajar tetapi juga
mempersiapkan untuk hidup selanjutnya.
Kelemahan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) yaitu:
a. seringkali menyita banyak waktu jika pengelolaan kelas tidak
efisien. Untuk itu, perlu manajemen waktu yang baik dari guru
agar pembelajaran dapat selesai tepat waktu,
b. Menuntut guru berpengetahuan luas. Kekurangan dalam hal
kemampuan guru ini dapat diatasi dengan semangat guru dalam
mempelajari strategi ini lebih dalam lagi.

Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat guru, kepala
sekolah dan pakar diperoleh:
Guru
1. Penerapan gerakan literasi sekolah (membaca 15 menit)
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
2. Pemanfaatan pojok baca dan perpustakaan sekolah
3. Pengembangan modul ajar berbasis literasi.
4. Membuat peta pikiran / pohon pikiran yang dapat membantu
pemahaman konsep bagi siswa
Kepala Sekolah
1. Pembiasaan membaca selain buku pelajaran Siswa di Sekolah
2. Merancang pembelajaran berbasis literasi
3. Pemanfaatan fasilitas perpustakaan sekolah dan pojok baca
Pakar
1. Menggunakan metode pembelajaran yang mampu menggali informasi
lebih mendalam dalam teks bacaan
2. Merancang pembelajaran berbasis literasi digital atau literasi audio
visual yang lebih menarik perhatian siswa.
3 Siswa belum Kemampuan Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis terhadap
mampu siswa dalam 1. Menurut Gunantara, G., Suarjana, I. M., & Riastini, P. N. (2014) hasil kajian literatur dan hasil
memecahkan konsep dasar mengatakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat wawancara, serta dikonfirmasi melalui
masalah matematika meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran observasi/pengamatan dapat
matematika. rendah. Matematika. diketahui bahwa alternatif solusi
2. Ashari (2020) mengemukakan bahwa Problem Based Learning (PBL) Siswa belum mampu memecahkan
merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah masalah matematika adalah :
dunia nyata untuk memulai pembelajaran. Masalah diberikan kepada 1. Melalui pendekatan Kontekstual
siswa, sebelum siswa mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dalam model membelajaran PBL
dengan masalah yang harus dipecahkan. Dengan demikian untuk dengan metode diskusi kelompok
memecahkan masalah tersebut siswa akan mengetahui bahwa mereka dan media audio visual.
membutuhkan pengetahuan baru yang harus dipelajari untuk Diharapkan dapat meningkatkan
memecahkan masalah yang diberikan. kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah matematika.
Kelebihan PBL 2. Melalui pendekatan Kontekstual
1. menurut Sudrajat (2011) mengemukakan beberapa keunggulan dari dalam model membelajaran PBL
model problem based learning ini, yaitu: dengan metode diskusi kelompok
a. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka dan media benda kongkret.
sendiri yang menemukan konsep tersebut.
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
b. Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut
keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi.
c. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki oleh
siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna.
d. Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran.
e. Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa.
f. Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling
berinteraksi terhadap pembelajaran.
2. Sementara itu Rerung (2017) menambahkan kelebihan PBL sebagai
berikut :
a. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan
masalah dalam situasi nyata.
b. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri
melalui aktivitas belajar.
c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang
tidak ada hubungannya tidak perlu saat itu dipelajari oleh
siswa. Hal ini mengurangi beban siswa untuk menghapal atau
menyimpan informasi.
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok
e. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan
baik dari perpustakaan, internet, wawancara dan observasi.
Kekurangan PBL sebagai berikut :
a. untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat
tercapai.
b. membutuhkan banyak waktu dan dana
c. Persiapan pembelajaran (alat, problem dan konsep) yang
kompleks.
d. ulitnya mencari permasalahan yang relevan, sering terjadi
misskonsepsi
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman
sejawat guru, kepala sekolah dan pakar diperoleh:
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
Guru
1. Pembisaan sarapan hitung untuk mrningkatkan kemampuan
berhitung siswa
2. Memotivasi siswa bahwa pelajaran matematika mudah dan
menyenangkan.
3. Penggunaan alat peraga kongkret / media pembelajaran
4. Penerapan model pembelajaran berbasis pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
Kepala sekolah
1. Penggunaan media pembelajaran yang dapat meningkatkan peran
aktif siswa dalam pembelajaran berbasis masalah
Pakar
1. Problem based learning (PBL) dan Projrct Based Learning (PjBL) cocok
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika.
2. Gunakan masalah di kehidupan sehari-hari agar mudah dipahami
siswa atau lebih kongkret
4 Penerapkan Guru jarang Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis terhadap
model - model menerapkan 1. Guru menggunakan model Problem Based Learning (PBL), Ashari hasil kajian literatur dan hasil
inovatif dalam model (2020) mengemukakan bahwa Problem Based Learning (PBL) wawancara, serta dikonfirmasi melalui
pembelajaran pembelajaran merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah observasi/pengamatan dapat
belum inovatif dunia nyata untuk memulai pembelajaran. Masalah diberikan kepada
diketahui bahwa alternatif solusi
optimal. siswa, sebelum siswa mempelajari konsep atau materi yang berkenaan
Penerapkan model - model inovatif
dengan masalah yang harus dipecahkan. Dengan demikian untuk dalam pembelajaran belum optimal
memecahkan masalah tersebut siswa akan mengetahui bahwa merekaadalah :
membutuhkan pengetahuan baru yang harus dipelajari untuk 1. Melalui pendekatan Kontekstual
memecahkan masalah yang diberikan. dalam model membelajaran PBL
dengan metode cooperative learning
Kelebihan PBL menurut Sudrajat (2011) mengemukakan beberapa dan media audio visual.
keunggulan dari model problem based learning ini, yaitu:
a. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka
sendiri yang menemukan konsep tersebut.
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
b. Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut
keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi.
c. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki oleh
siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna.
d. Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran.
e. Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa.
f. Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling
berinteraksi terhadap pembelajar.
Rerung (2017) menambahkan kelebihan PBL sebagai berikut :
a. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan
masalah dalam situasi nyata.
b. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri
melalui aktivitas belajar.
c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang
tidak ada hubungannya tidak perlu saat itu dipelajari oleh
siswa. Hal ini mengurangi beban siswa untuk menghapal atau
menyimpan informasi.
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok
e. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan
baik dari perpustakaan, internet, wawancara dan observasi.
Kekurangan PBL sebagai berikut :
a. untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat
tercapai.
b. membutuhkan banyak waktu dan dana
c. Persiapan pembelajaran (alat, problem dan konsep) yang
kompleks.
d. Sulitnya mencari permasalahan yang relevan, sering terjadi
misskonsepsi
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
2. Guru menggunakan metode cooperative learning, menurut Mangesa,
R. T., & Mappaloteng, A. M. (2019) menjelaskan Salah satu
keunggulan model cooperative learning dapat meningkatkan
semangat belajar siswa di kelas, karena itu proses ini menekankan
pada keaktifan siswa dengan membangun aktifitas secara bersama.

Kelebihan : cooperative learning


a. Dapat meningkatkan kualitas kepribadian anak-anak dalam hal
kerjasama, saling menghargai pendapat orang lain, toleransi,
berfikir kritis, disiplin dan sebagainya.
b. Menumbuhkan semangat persaingan yang positif dan konstruktif,
karena dalam kelompoknya, masing-masing anak akan lebih giat
dan sungguh-sungguh bekerja.
c. Menanamkan rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi, sebab
anak yang pandai dalam kelompoknya akan membantu temannya
yang memiliki kemampuan kurang dari dia demi nama baik
kelompoknya.

Kekurangan : cooperative learning


a. Metode ini memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit bila
dibandingkan dengan metode-metode yang lain.
b. Bilamana terjadi persaingan yang negatif baik antar individu
dalam kelompok maupun antar kelompok dalam kelas atau
kelompok besar, maka hasilnya akan lebih buruk.
c. Bila terdapat anak yang pemalas atau anak yang ingin berkuasa
dalam kelompok besar, kemungkinan akan mempengaruhi
kelompoknya, sehingga usaha kelompok tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
Kajian Literatur Media Audio Visual
1. Menurut Herlina (2012) mengemukakan bahwa media audio visual
adalah media instruksional moderen yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi)
meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.
2. Menurut Nomeli (2018) menyatakan bahwa beberapa kelebihan
media Audio Visual sebagai berikut: menyajikan objek belajar
secara konkret atau pesan pembelajaran secara realistik,
sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman belajar,
sifatnya yang Audio Visual, sehingga memeiliki daya tarik
tersendiri dan dapat menjadi pemacu atau memotifasi pembelajar
untuk belajar, sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar
psikomotorik, dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika
dikombinasikan dengan teknik mengajar secara ceramah dan
diskusi persoalan yang ditanyakan, menambah daya tahan ingatan
atau retensi tentang objek belajar yang dipelajari pembelajar.
Meskipun banyak kelebihannya namun media ini juga
mempunyai kelemahan yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Penggandaanya memerlukan biaya mahal.
b. Tergantung pada energi listrik, sehingga tidakdapat dihidupkan
disegala tempat.
c. Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang
untuk terjadinya umpan balik.
d. Mudah tergoda untuk menayangkan kaset CD yang bersifat
hiburan, sehingga suasana belajar menjadi terganggu.

Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman
sejawat guru, kepala sekolah dan pakar diperoleh:
Guru
➢ memahami model-model pembelajaran atau pembelajaran kooperatif
yang efektif sesuai karakteristik materi
Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
➢ Percaya diri dalam menerapkan model pembelajaran
➢ Mempersiapkan media pembelajaran berbasis TIK
kepala sekolah
➢ Memanfaatkan ICT / TIK dalam pembelajaran
➢ Penggunaan alat peraga kongkret
➢ Menerapkan PBL atau PjBL
Pakar
➢ Menggunakan media audio visual
➢ Penggunaan pendekatan PBL yang dikolaborasikan dengan
pemanfaatan TIK
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, R., & Hariyadi, H. (2018). No Title. AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(1), 69–80.
Alifiana, F. V., Setyawan, A., & Citrawati, T. (2020). Identifikasi Pembelajaran Matematika terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V SDN Mlajah 1
Bangkalan. Prosiding Nasional Pendidikan: LPPM IKIP PGRI Bojonegoro, 1(1).
Anisa, N., Muharam, A., & Hidayat, E. (2021). Analisis Kemampuan Membaca Pemahaman siswa Kelas IV Sekolah Dasar pada masa Pandemi Covid-
19. Renjana Pendidikan: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar (Vol. 2, No. 1, pp. 1771-1777).
Gunantara, G., Suarjana, I. M., & Riastini, P. N. (2014). Penerapan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa kelas V. Mimbar PGSD Undiksha, 2(1).
Hutasoit, R. M. (2021). Penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan pemahaman membaca teks non-fiksi. Jurnal Educatio FKIP
UNMA, 7(3), 960-966.
Ilmi, D. N., Hermawan, R., & Riyadi, A. R. (2017). Metode pembelajaran Sq3R untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(4), 88-99.
Indra, Irfan. 2017. "Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar PAI Siswa SMP Negeri 2 Banda Aceh." Skripsi pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh
Magdalena, I., Fajriah, N. A., Ningsih, S. K., & Melani, S. (2020). Pengaruh Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) Berbantu Media Gambar Berseri Kelas V SDN Sudimara 13 Kota Tangerang. Jurnal Halaqah, 2(3), 336-342.
Mangesa, R. T., & Mappaloteng, A. M. (2019). Mengoptimalkan kualitas proses pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif dengan Penelitian
Tindakan Kelas. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (Vol. 2019, No. 2).
Ni Wayan Juniati 1,*, I Wayan Widiana. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa. Jurnal Ilmiah Sekolah
Dasar. Vol.1 (1) pp. 20-29.l
Nomleni, F. T., & Manu, T. S. N. (2018). Pengembangan media audio visual dan alat peraga dalam meningkatkan pemahaman konsep dan
pemecahan masalah. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(3), 219-230.
Nurfitriana, E., & Heryatun, Y. (2018). Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning Berbantuan Media Buku Cerita Bergambar
Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia. Primary: Jurnal Keilmuan Dan Kependidikan Dasar, 10(01), 43–50.
Nurhayati, S. (2018). Pengaruh Tehnik SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman. Nuansa:
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam, 15(1).
Prakasa, A. (2018). Media Pembelajaran Audio Visual untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Keaktifan Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Belajar
Mengajar. Prosiding Seminar Nasional PPKn 2018. Universitas Sebelas Maret
Pratiwi, Y. A. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Pkn Pada Pokok Bahasan Kebebasan Berorganisasi Melalui Model Pair Check (PTK di Kelas V SDN
1 Sukaraja Kec. Malingping Kab. Lebak) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri" Sultan Maulana Hasanuddin" BANTEN).
Prayoga, R. W., Suwignyo, H., & Harsiati, T. (2017). Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Narasi Melalui Penerapan Progam Literasi Berbantuan
Media Buku Cerita Anak Pada Siswa SD. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 2(11),1498–1503.
Putri, H. P., & Nurafni, N. (2021). Pengaruh Media Pembelajaran PowerPoint Interaktif terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar. Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 3538-3543.
Ramadhan, R. (2021). Meningkatkan Keterampilan Pemahaman Membaca Dalam Pembelajaran Tematik Menggunakan Metode SQ3R. Sistem-
Among: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 1(1), 12-19.
Ritiauw, S. P., Mahananingtyas, E., & Ode, T. (2021). Penggunaan Model Inkuiri Sosial untuk Meningkatkan Kecerdasan Sosial Siswa Kelas V.
Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 30(1), 32.
Riyadi, A. A., Nuryani, P., & Hartati, T. (2019). Penerapan Strategi SQ3R Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV
SD. Jurnal pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(1), 185-194.
Sugiharti, R. E., Pramintari, R. D., & Destianingsih, I. (2020). Metode SQ3R sebagai Solusi dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman
Siswa Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Primary Education, 4(2), 238-247.
Sukasih, N. N. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn.
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 2(3), 256.
Supit, Desiye. (2021). Penggunaan Media Pembelajaran Power Point dan Minat Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar. Cogito Smart Journal | VOL.
7 - NO.2
Suriani, I. (2018). Pengaruh Penerapan Metode SQ3R Terhadap Keterampilan Membaca Kritis Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Peserta
Didik Kelas IV SDN Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima 1 Skripsi. 1–99.

Anda mungkin juga menyukai