Pd
Bidang Studi : Sejarah
NIM : 2010220085
Asal Sekolah : SMAN 02 Nanga Tayap
Hasil wawancara
1. Pentingnya metode pembelelajaran adalah mempermudah
proses belajar. Metode pembelajaran yang variatif dapat
meningkatkan semangat belajar siswa. Apabila semangat
siswa meningkat otomatis hasil belajarnya juga baik ( Guru
Sosiologi)
2. Penggunaan model pembelajaran yang variatif sangat
penting dilakukan agar pembelajaran lebih efektif.
Penggunaan model pembelajaran variatif agar peserta didik
tidak bosan ( Rekan sejawat)
3. Memudahkan peserta didik menerima materi pembelajaran
Menggunakan pembelajaran yang variatif sebagai salah satu
solusi terhadap semangat belajar siswa serta perbaikan hasil.
( Kepala sekolah)
3 Kurangnya keterampilan Kurangnya Berdasarkan kajian literatur, alternatif solusi : Berdasarkan kajian literatur, hasil analisis
berpikir kritis siswa pembiasaan dan hasil wawancara dapat dijelaskan
dalam pembelajaran penerapan model Model Problem Based Learning bahwa :
sejarah pembelajaran yang Pembelajaran untuk meningkatkan
melatih keterampilan Model Problem Based Learning dipandang memiliki keterampilan berpikir kritis siswa dpaat
berpikir kritis siswa dilakukan dnegan menggunakan model
keunggulan dalam proses pembelajaran. Keunggulan tersebut
pembelajaran yang menekankan pada
sesuai yang dipaparkan dalam kemendikbud (2013b) sebagai pemecahan masalah. Selain itu juga dapat
berikut: menerpkan model pembelajaran
(1) proses pembelajaran bermakna bagi peserta didik dimana kontekstual yang meningkatkan
siswa belajar memecahkan masalah melalui penerapan kemampuan berpikir kritis,
menumbuhkan inisiatif peserta didik
pengetahuan yang dimilikinya;
dalam bekerja, motivasi internal untuk
(2) peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan belajar, dan dapat mengembangkan
keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam hubungan interpersonal dalam bekerja
konteks yang relevan; kelompok. Kedua model tersebut
(3) meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan sama-sama memiliki keunggulan dan
inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk kelemahan namun dapat menjadi
belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal pertimbangan untuk diterapkan.
dalam bekerja kelompok.
Link: https://media.neliti.com/media/publications/266400- .
model-problem-based-learning-membangun-k-0b165afb.pdf
Hasil Wawancara
Untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dapat
dilakukan dengan :
1. Meningkatkan minat literasi siswa
2. Pembelajaran secara bertahap dan membiasakan pembelajaran y
berkonteks HOTS
3. Penggunaan model pembelajaran seperti pemecahan masalah
atau Problem Based Learning
4. Pembelajaran yang menarik dan menantang
4 Kurangnya pemanfaatan Guru kurang kreatif Berdasarkan kajian literatur, alternatif solusi : Berdasarkan kajian literatur, hasil
TIK dalam pembelajaran membuat media Menurut Asmani (2011: 114) bahwa pembelajaran berbasis TIK analisis dan hasil wawancara dapat
pembelajaran berbasis akan berjalan efektif jika menerapkan pembelajaran yang berpusat dijelaskan bahwa, guru memanfaatkan
TIK pada kegiatan peserta didik (student/learned centered learning), media pembelajaran berbasis TIK
yaitu: Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memiliki kelebihan :
memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata (kontekstual), 1. Dapat Meningkatkan efektifitas dan
sehingga pendidikan menjadi relevan dan responsive terhadap efesiensi pembelajaran.
tuntutan kehidupan sehari-hari. 2. Sebagai sarana mempermudah
1. Menumbuhkan pemikiran refklektif dan kreatif. pembelajaran
2. Membantu perkembangan dan keterlibatan aktif dari peserta 3. Dapat mengarahkan pada hal yang
didik dalam proses belajar. berkaitan dengan pembelajaran dalam
pengunaan Gadjet.
Berdasarkan kajian literatur, alternatif solusi : Media pembelajaran berbasis TIK
Menurut Munir (2009:39-40), pemanfaatan TIK untuk mendukung Memiliki kekurangan :
kegiatan pendidikan antara lain: 1. Siswa menjadi malas membaca buku
1. Memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber informasi 2. Tidak semua siswa mengerti
komputer dengan internet sebagai hasil dan aplikasi dari TIK menggunakan pembelajaran berbasis
yang telah banyak digunakan sebagai sumber informasi yang TIK
mudah, murah, dan cepat untuk menunjang pendidikan. 3. Penyalahgunaan gawai
2. Penyebaran informasi internet telah dimanfaatkan untuk
menyebarkan informasi kepada banyak orang yang dapat Maka untuk meningkatkan motivasi
mencakup hamper semua wilayah diseluruh dunia. Informasi belajar siswa, pendidik harus dapat
dapat diakses tanpa dibatasi jarak, ruang, dan waktu, bisa memanfaatkan TIK dalam proses
dimana saja dan kapan saja pembelajaran, misalnya dengan
3. Konsultasi dengan tutor dalam pendidikan jarak jauh pengajaran memberikan tugas kepada siswa membuat
pembelajar terpisah secara fisik karena tidak ada tatap muka video pembelajaran menggunakan gawai,
secara langsung, maka dalam proses pembelajarannya dibantu serta dapat pula menampilkan video
oleh tutor. Internet dapat dimanfaatkan untuk berkonsultasi sejarah yang di ambil dari sumber
dengan tutor yang berada ditempat berbeda. Misalny terpercaya dan di tayangkan di kelas
memanfaatkan layana e-mail, chating maupun mailing list. menggunakan projector.
4. Perpustakaan digital (digital library); dengan perpustakaan
digital ini pembelajar dapat mengakses secara online ke sumber-
sumber ilmu pengetahuan atau sumber informasi dengan mudah
dan cepat tanpa arus dibatasi jarak dan waktu.
5. Pembelajaran online yaitu proses pembelajaran dengan
memanfaatkan layanan komputer dan internet. Dengan
menggunakan internet memungkinkan pengajar memberikan
pelajarannya dan para pembelajar menerima penyajian pelajaran
tersebut tanpa harus berkumpul didalam satu ruangan kelas.
Pembelajaran online juga memungkinkan pembelajar dapat
saling bertukar pikiran, tanya jawab, atau berdiskusi dengan
pembelajar, tutaor, atau dengan guru. Materi pembelajaran
online dibuat interaktif, komunikatif, dan menarik untuk
meningkatkan kualitas belajar.
Bedasarkan hasil wawancara :
Dengan mengunakan TIK dalam proses pembelajaran maka siswa
dapat lebih cepat mengakses sumber materi pembelajran bukan saja
dalam bentuk tulisan tetapi juga audio-visual, yang tidak kalah juga
penting nya dalam proses pembelajaran TIK terutama penggunaan
gawai peran guru dalam mengontrol pembelajaran sangat di
perlukan jika tidak maka siswa bisa saja kan mempergunakan bukan
untuk mengakses materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran
tidak tercapai ( Dedi Yulianto, M.Pd-Kepala SMA Negeri 02 Nanga
Tayap)
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
M. Taufiq Amir, 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajar di Era Pengetahuan.Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana,hal 29
May Sarah, 2016, Skripsi: Meningkatkan Sikap Percaya Diri dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning Tipe STAD dalam Pembelajaran IPS
(Penelitian Tindakan Kelas Materi Peninggalan-Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu Buddha dan Islam di Indonesia Pada Siswa Kelas V SDN Gumuruh 8
Bandung). FKIP: UNPAS,hal 2
Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka publisher