Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lina Hanipah, S.

Pd
No. Peserta : 201900455182
LPTK : Universitas Pasundan
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMA Negeri 1 Campaka Purwakarta


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Aplikasi
Geogebra Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Peserta Didik
Penulis Lina Hanipah, S.Pd/ Mahasiswa PPG Kategori 2 Tahun 2022
Tanggal 6 Desember 2022
Situasi: Matematika merupakan salah satu ilmu pendidikan
Kondisi yang menjadi latar yang memerlukan pikiran untuk memahami, mengingat serta
belakang masalah, mengapa praktik mengenal tentang aturan-aturan yang sudah ada dan harus
ini penting untuk dibagikan, apa dipatuhi guna menguasai materi yang akan dipelajari.
yang menjadi peran dan tanggung
Matematika berupa gabungan dari pemecahan masalah,
jawab anda dalam praktik ini.
penalaran dan pembuktian, komunikasi, membuat koneksi,
dan menggunakan representasi (Kritzer, 2009:410).
Berdasarkan gabungan tersebut matematika juga berkaitan
dengan pemahaman konsep yang diharapkan dapat
membantu peserta didik dalam menjelaskan dan
menyelesaikan permasalahan berdasarkan gagasan/aturan
yang sesuai.
Pemahaman dalam matematika digunakan sebagai
tolak ukur keberhasilan tujuan pengajaran sehingga
ketidakmampuan untuk memahami sebuah konsep akan
mengakibatkan ketidakmampuan peserta didik dalam
memahami materi berikutnya yang didasarkan pada konsep
tersebut (Krisnawati, 2018; Zuchri, 2017). Pernyataan
tersebut menjelaskan bahwa pentingnya kemampuan
pemahaman konsep matematis bagi peserta didik untuk
menunjang keberhasilan pada tujuan pembelajaran. Jika
konsep dasar yang diterima peserta didik salah/tidak sesuai
maka sulit untuk memahami konsep berikutnya.
Pengetahuan konsep akan mempermudah peserta
didik dalam memahami pelajaran dan menyelesaikan
permasalahan dengan konsep yang sesuai. Kemampuan
pemahaman konsep dikatakan rendah saat terjadi kesalahan
analisis yang menunjukkan bahwa peserta didik kurang
dalam pengetahuan dan prosedur untuk menemukan hasil
akhir yang sesuai (Latha, 2007; Tambychik & Meerah, 2010;
Star, 2005; Johnson & Schneider, 2014). Pernyataan tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep
matematis masih rendah sehingga ketika proses
pembelajaran diharapkan guru dapat membimbing peserta
didik terhadap indikator yang sesuai untuk membangun
kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik.
Menyikapi permasalahan–permasalahan tersebut,
guru memerlukan model pembelajaran terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis peserta didik. Model Problem
Based Learning (PBL) sebagai salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan. Pemilihan model PBL
dikarenakan model ini menekankan pada keterlibatan peserta
didik secara langsung. Komalasari berpendapat bahwa
model PBL merupakan pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik
untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan
dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Laelasari
dan Ratnasari, 2014:15). Penggunaan masalah dunia nyata,
diharapkan peserta didik dapat memahami konsep dan
memperoleh pengetahuan yang sesuai untuk menyelesaikan
permasalahan. Adapun penggunaan aplikasi Geogebra dapat
dapat dimanfaatkan sebagai evaluasi untuk memastikan
bahwa penyelesaian masalah yang telah diselesaikan peserta
didik benar dan tepat.
Berdasarkan uraian di atas, model Problem Based
Learning berbantuan aplikasi Geogebra diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis
peserta didik khususnya pada kelas X IPA 1 SMAN 1
Campaka.
Tantangan : Dari hasil kajian literatur dan wawancara teman sejawat
Apa saja yang menjadi tantangan diketahui bahwa penyebab rendahnya kemampuan
untuk mencapai tujuan tersebut?
Siapa saja yang terlibat, pemahaman konsep matematis peserta didik antara lain :
1. Adanya miskonsepsi pada pembelajaran matematika
pada saat peserta didik menduduki jenjang pendidikan
dasar
2. Peserta didik cenderung hanya ingin menemukan hasil
penyelesaian soal sehingga sulit memahami konsep
3. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih
cenderung konvensional
4. Siswa belajar konsep matematika dasar secara abstrak
sehingga siswa hanya menghapal cara dan hasil tetapi
tidak membangun pemahaman matematisnya.

Tantangan yang dihadapi guru pada saat proses


pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
matematis peserta didik antara lain :
1. Guru harus mampu memilih dan menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
yaitu model pembelajaran yang inovatif.
2. Guru harus belajar dari berbagai sumber, baik itu dari
mengikuti pelatihan pemanfaatan media ajar, maupun
belajar dari internet ataupun teman sejawat untuk mendisain
media pembelajaran
3. Guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran yang
menarik untuk membuat peserta didik tertarik, termotivasi
dan bersemangat seperti menggunakan media slide Power
Point, tayangan video, penggunaan aplikasi matematika
(aplikasi Geogebra), penyusunan LKPD dan bahan ajar
dengan desain yang membuat peserta didik antusias dan
merasa tertarik untuk mempelajari materi.
4. Guru harus mampu mengaitkan tujuan pembelajaran dan
mengaplikasikan materi ke dalam kehidupan sehari-hari.
Aksi : Langkah dan strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
Langkah-langkah apa yang tersebut adalah:
dilakukan untuk menghadapi a. Pemilihan model pembelajaran yang inovatif.
tantangan tersebut/ strategi apa Strategi yang dilakukan dalam memilih model pembelajaran
yang digunakan/ bagaimana yang inovatif yaitu dengan melakukan kajian literatur dan
prosesnya, siapa saja yang terlibat / kajian hasil wawancara serta memperhatikan tujuan yang akan
Apa saja sumber daya atau materi dicapai dan memahami karakteristik peserta didik dan
yang diperlukan untuk karakteristik materi pembelajaran. Adapun model
melaksanakan strategi ini pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).
Model PBL dipilih karena dibutuhkan model pembelajaran
yang berkaitan dengan konteks permasalahan nyata/sehari-
hari. Tahapan-tahapan yang ada dalam model PBL pun dapat
memfasilitasi peserta didik untuk melatih keterampilan
berpikir matematisnya, khususnya kemampuan literasi
matematis, karena permasalahan-permasalahan yang disajikan
dalam tahap orientasi masalah berkaitan dengan permasalahan
sehari-hari. Lalu peserta didik akan bekerja secara
berkelompok untuk melakukan penyelidikan dalam
memecahkan permasalahan yang ada. Pada tahap ini
bagaimana kemampuan 4C dilatihkan dimulai dari kolaborasi
ketika bekerja secara berkelompok, berpikir kritis dan kreatif
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, hingga
kemampuan komunikasi ketika menyajikan hasil karya diskusi
kelompok di depan kelas.
b. Penyusunan bahan ajar dan instrumen pembelajaran dalam
meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik
Strategi yang digunakan dalam menyusun bahan ajar yang
dapat dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis
peserta didik yaitu dengan menggunakan LKPD berbasis
masalah.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menjadi sarana untuk
membantu dan mempermudah kegiatan belajar dan mengajar
agar terbentuk interaksi efektif antara peserta didik dengan
pendidik. LKPD adalah lembaran yang berisikan pedoman
bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang terprogram.
Lembaran ini berisi petunjuk, tuntunan pertanyaan dan
pengertian agar siswa dapat memperluas serta memperdalam
pemahamannya terhadap materi yang dipelajari.
c. Penggunaan media dan teknologi dalam proses pembelajaran.
Strategi yang dilakukan dalam menggunakan media dan
teknologi dalam proses pembelajaran yaitu dengan
menggunakan aplikasi geogebra, menampilkan tayangan
video yang dapat menarik minat peserta didik untuk memiliki
pemahaman terhadap materi. Dalam proses penyelidikan
masalah ketika diskusi kelompok, peserta didik melaksanakan
pembelajaran dengan berbantuan teknologi yaitu
menggunakan ponsel pintarnya masing-masing dan laptop
untuk membuka aplikasi Geogebra maupun bahan ajar yang
telah disediakan secara online.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu
Bagaimana dampak dari aksi dari hasil yang dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari:
Langkah-langkah yang dilakukan? 1. Pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu model Problem
Apakah hasilnya efektif? Atau Based Learning (PBL) berbantuan aplikasi Geogebra dan
tidak efektif? Mengapa? aktifitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sangat
Bagaimana respon orang lain membantu dalam meningkatkan partisipasi aktif peserta didik
terkait dengan strategi yang dalam proses pembelajaran dan mampu menghasilkan
dilakukan, Apa yang menjadi faktor kemampuan pemahaman konsep matematis dengan lebih baik
keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam memahami permasalahan matematika.
dari strategi yang dilakukan? Apa 2. Peserta didik memiliki minat dan rasa ingin tahu serta sikap
pembelajaran dari keseluruhan menghargai aplikasi matematika yang lebih baik. Hal ini
proses tersebut dikarenakan setiap awal pembelajaran selalu disampaikan
manfaat kontekstual dari materi yang akan dipelajari.
Pemberian motivasi yang disampaikan di awal dan akhir
pembelajaran pun membuat peserta didik paham bahwa
matematika dapat membantu memecahkan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari Keberhasilan dari kegiatan yang
telah dilakukan adalah peserta didik menjadi lebih aktif,
bersemangat, percaya diri, dan mampu mengidentifikasi serta
memahami permasalahan matematis karena terbiasa
menghadapi permasalahan-permasalahan yang bersifat
kontekstual yang diselesaikan secara berkelompok sehingga
didapatkan berbagai sudut pandang yang berbeda dan dapat
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di dalam forum
untuk mendapatkan penguatan dari kelompok yang lain.
Faktor utama dari keberhasilan strategi yang dilakukan,
yaitu kompetensi guru dalam memahami tujuan yang akan
dicapai, serta memahami karakteristik peserta didik dan
karakteristik materi pelajaran yang akan disampaikan. Bagaimana
guru dapat mengelola sebuah proses pembelajaran terutama dalam
hal pemilihan model pembelajaran yang inovatif, penyusunan
bahan ajar dan instrumen yang dapat memfasilitasi peserta didik
untuk mengembangkan keterampilan berpikirnya serta media
pembelajaran yang akan digunakan, dimana semua itu
dikembangkan dalam RPP yang telah dibuat.
Pembelajaran yang saya dapatkan dari keseluruhan proses
yang telah dilakukan yaitu guru harus mau lebih dulu belajar
dibanding peserta didik. Dalam hal ini belajar bagaimana
memahami model-model pembelajaran inovatif yang dapat
menyiapkan peserta didik agar siap pada zamannya nanti. Karena
cara belajar yang kita dapatkan dulu tentu sudah tidak relevan lagi
jika kita ajarkan kembali ke peserta didik kita saat ini. Guru harus
lebih kreatif dan inovatif memilih model dan media pembelajaran
agar pembelajaran menjadi mudah, asik, seru, menantang dan
menyenangkan sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam
pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil
belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai