Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

No Poin-poin yang di review Pembahasan


1. Judul Jurnal Efektivitas Pembelajaran Probing-Prompting Berbasis
Etnomatematika Terhadap Kemampuan Literasi
Matematika
Tahun 2018
Penulis Himmatul Ulya , Ratri Rahayu
Publikasi Jurnal Penelitian Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muria Kudus
file:///C:/Users/U53R/Downloads/34779-86560-1-SM
%20(1).pdf
Volume dan Halaman Vol.16 , Hal. 1-8
Reviewer Sasmita
Latar Belakang Kemampuan matematika yang meliputi
kemampuan pemecahan masalah, penalaran,
komunikasi, penelusuran pola atau hubungan, dan
representasi harus dimiliki peserta didik (NCTM,
2000). Kelima kemampuan matematika tersebut
tercakup dalam kemampuan literasi matematika.
Kemampuan literasi matematika perlu dimiliki peserta
didik agar dapat menggunakan ilmu matematika untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, pembelajaran matematika yang terjadi di
lapangan belum mampu membuat peserta didik
memahami dan mengaplikasikan konsep untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini senada dengan pendapat Hendriana (2012),
yaitu peserta didik belajar matematika dengan cara
menghafalkan konsep atau rumus matematika tanpa
mengerti maksudnya.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan
guru dan peserta didik SD NU Nawa Kartika diperoleh
informasi bahwa peserta didik kurang tertarik dengan
pelajaran matematika karena materi yang dianggap
susah dan metode yang digunakan dalam pembelajaran
belum membiasakan peserta didik belajar aktif. Selama
pembelajaran berlangsung, guru lebih banyak
menjelaskan materi menggunakan metode ceramah
dan pemberian contoh-contoh, sedangkan peserta didik
hanya mendengarkan dan mencatat materi yang
disampaikan guru. Di samping itu, kemampuan literasi
peserta didik masih rendah. Peserta didik merasa
kesulitan ketika harus menyelesaikan soal cerita dan
soal yang perlu berpikir tingkat tinggi. Peserta didik
mengalami kesulitan dalam memahami cerita,
mengaplikasikan konsep matematika untuk
menyelesaikan masalah, sampai dengan
menghubungkan antarkonsep untuk memecahkan
masalah. Kemampuan literasi matematika yang rendah
juga disebabkan oleh kurangnya aplikasi permasalahan
kontekstual dalam pembelajaran.
Pembelajaran inovatif dapat dijadikan salah satu
alternatif untuk memperbaiki pembelajaran
matematika sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan literasi matematika. Pembelajaran inovatif
yang dapat dilakukan salah satunya yaitu menerapkan
pembelajaran kooperatif. Probingprompting adalah
salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yang akan
mengajarkan peserta didik berinteraksi dan
terbiasamemperolehpertanyaan-pertanyaan atau soal
yang dapat membantu untuk menemukan konsep
matematika atau pengetahuan sendiri. Hal ini tidak lain
bertujuan agar tercipta pembelajaran yang aktifdan
bermakna. Supaya pembelajaran matematika menjadi
menyenangkan dan peserta didik tertarik untuk belajar
matematika, pembelajaran probing-prompting dapat
dikombinasikan dengan etnomatematika.
Etnomatematika yaitu pembelajaran matematika
dengan mengaitkan suatu materi yang dipelajari
dengan budaya lokal sehingga peserta didik lebih
mudah memahami suatu materi karena berhubungan
langsung dengan budayanya sendiri. Pembelajaran
matematika yang dikaitkan dengan budaya dapat
memberikan efek positif yaitu meningkatkan
kemampuan kognitif matematika peserta didik karena
pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna
(Arisetyawan, et al., 2014). Hal ini terjadi karena
peserta didik dapat menghubungkan konsep
matematika yang abstrak dengan budaya dan
permasalahan kontekstual sehingga diharapkan
kemampuan literasi matematika peserta didik
meningkat.
Tujuan Penelitan 1) Mengetahui apakahkemampuan literasi
matematika peserta didik dengan penerapan
pembelajaran probing-prompting berbasis
etnomatematikamencapai ketuntasan belajar;
2) Mengetahui apakah rata-rata kemampuan
literasi matematika peserta didik yang diajar
dengan pembelajaran probing-prompting
berbasis etnomatematika lebih baik dari rata-
rata kemampuan literasi matematika peserta
didik yang diajar dengan pembelajaran
ekspositori; dan
3) Mengetahui peningkatan kemampuan literasi
matematika peserta didik yang mengikuti
pembelajaran probingprompting berbasis
etnomatematika.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
dengan rancangan penelitian yang mengacu pada
nonequivalent control group design. Dalam penelitian
ini terdapat dua kelompok sampel. Kelompok pertama
disebut sebagai kelas eksperimen yang diberi
perlakuan pembelajaran probing-prompting berbasis
etnomatematika, sedangkan kelompok kedua sebagai
kelas kontrol mendapatkan pembelajaran ekspositori.
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
kemampuanliterasi matematika peserta didik
meningkat setelah menerima pembelajaran probing-
prompting berbasis etnomatematika. Peningkatan
kemampuan literasi matematika peserta didik secara
klasikal masuk dalam kategori sedang, yaitu sebesar
0,54 atau 54%. Peningkatan tersebut sejalan dengan
hasil penelitian Mayasari, Irwan, dan Mirna (2014)
yang menyimpulkan bahwa melalui pembelajaran
kooperatif tipe probing-prompting dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis yang merupakan
bagian dari kemampuan literasi
matematika.Peningkatan tersebut lebih baik dari
peserta didik yang belajar tanpapembelajaran
probingprompting.Selain itu, peserta didik
memberikan respon positif terhadap pembelajaran
matematika yang dilakukan dengan menerapkan
pembelajaran probing-prompting berbasis
ernomatematika. Peserta didik menjadi lebih aktif dan
antusias selama mengikuti pembelajaran, sehingga
pembelajaran matematika menjadi dinamis dan
mencapai hasil belajar yang optimal.
Kelebihan Penelitian Hasil perolehan data disajikan dengan cukup baik.
Kekurangan Penelitian Abstrak dalam jurnal penelitian ini tidak disajikan
dalam Bahasa indonesia
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan
bahwa: (1) kemampuan literasi matematika peserta
didik dengan penerapan pembelajaran probing-
prompting berbasis etnomatematikamencapai
ketuntasan belajar; (2) rata-rata kemampuan literasi
matematika peserta didik yang diajar dengan
pembelajaran probing-prompting berbasis
etnomatematika lebih baik dari rata-rata kemampuan
literasi matematika peserta didik yang diajar dengan
pembelajaran ekspositori; dan (3) kemampuan literasi
matematika peserta didik yang mengikuti
pembelajaran probing-prompting berbasis
etnomatematika mengalami peningkatan sebesar 54%
dengan kategori sedang

No Poin-poin yang di review Pembahasan


2. Judul Jurnal Efektifitas Etnomatematika dalam Meningkatkan
Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa
Tahun 2018
Penulis Sarwoedi, Desi Okta Marinka, Peni Febriani, I nyoman
Wirne
Publikasi Jurnal Pendidikan Matematika Reflesia
Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jpmr
Volume dan Halaman Vol.03 , Hal. 1-6
Reviewer Sasmita
Latar Belakang Matematika adalah salah satu pelajaran yang dipelajari
oleh siswa pada jenjang pendidikan formal dari mulai
SD sampai dengan tingkat SMA bahkan Perguruan
Tinggi. Hal ini, membuktikan bahwa matematika
adalah salah satu pelajaran yang mempunyai bagian
penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Walaupun
Matematika bukanlah domain pengetahuan formal
yang universal, tetapi merupakan kumpulan
representasi dan prosedur simbolik yang terkonstruksi
secara kultural dalam kelompok masyarakat tertentu.
Ketika pemikiran tersebut berkembang pada peserta
didik, mereka menggabungkan representasi dan
prosedur ke dalam sistem kognitif mereka. Suatu
proses telah terjadi dalam konteks aktivitas yang
terkontruksi secara sosial. Keterampilan matematika
yang dipelajari oleh peserta didik di sekolah tidak
terkontruksi secara logis dan berdasarkan pada struktur
kognitif abstrak, melainkan sebagai kombinasi
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh
sebelumnya serta sebagai masukan (budaya) baru
dimana aktivitas yang melibatkan bilangan, pola-pola
geometri, hitungan dan sebagainya dianggap sebagai
aplikasi pengetahuan matematika. Yang lebih dikenal
dengan etnomatematika.
Etnomatematika adalah matematika dalam suatu
budaya. Budaya yang dimaksud adalah kebiasaan-
kebiasaan perilaku manusia dalam lingkungannya,
seperti perilaku kelompok masyarakat perkotaan atau
pedesaan, kelompok kerja, kelas profesi, siswa dalam
kelompok umur, masyarakat pribumi, dan kelompok-
kelompok tertentu lainnya (Abrasodo, 1989). Dengan
menerapakan etnomatematika, diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar
matematika menjadi lebih maksimal. Hal ini
dikarenakan selama proses pembelajaran siswa
diberikan soal-soal atau permasalahan yang berkaitan
dengan budaya mereka sehari-hari. Misalnya
berhitung, mengambil data, mengolah data dan
menafsirkan data
Tujuan Penelitan -
Metode Penelitian -
Hasil Penelitian Pembelajaran matematika berbasis etnomatematika
efektif dalam kemampuan pemahaman matematika
siswa. Hal ini terbukti bahwa dari hasil penelitian dan
beberapa indiktor kemampuan pemahaman siswa
menyatakan bahwa ada pengaruh etnomatematika
terhadap kemampuan pemahaman matematika siswa,
yaitu dalam hal mengidentifikasi, menerjemah,
menafsirkan simbol, memahamai dan menerapkann ide
matametis, membuat suatu eksplorasi (perkiraan) serta
menyelesaikan masalah matematika.

Kelebihan Penelitian Terdapat banyak hasil penelitian yang dilakukan


sehingga hasil dari penelitian tersebut akurat.
Kekurangan Penelitian Tidak dituliskannya tujuan dan metode dalam
penelitian.
Kesimpulan Pembelajaran matematika berbasis etnomatematika
efektif dalam kemampuan pemahaman matematika
siswa.

No Poin-poin yang di review Pembahasan


3. Judul Jurnal EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
KONSTEKSTUAL BERBASIS
ETNOMATEMATIKA DITINJAU DARI
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIKA DAN SIKAP DISIPLIN
Tahun 2021
Penulis Maria Fatima Mei, Stefania Baptis Seto , Stefanus
Notan Tupen
Publikasi Aksioma : Jurnal Program Studi Pendidikan
Matematika
Universitas Flores, Ende, Indonesia
Volume dan Halaman Vol.10,No.4, Hal.1-7
Reviewer Sasmita
Latar Belakang Pembelajaran kontekstual berbasis etnomatematika
merupakan pembelajaran berbasisis budaya. Dimana
pembelajaran matematika dikaitkan dengan budaya
yang ada. Pengintegrasian kebudayaan tempat tinggal
mahasiswa sebagai unsur kontekstual dalam
pembelajaran, (Hardiani, Irawati, & Maulana, 2017).
Hal ini menunjukkan bahwa konsep matematika dapat
dikontekstualkan,, (Wondo, Mei, & Naja 2020).
Marsigit et al., (2019) Etnomatematika merupakan
suatu ilmu yang digunakan untuk memahami
bagaimana matematika dapat penyusaian terhadap
lingkungan dari sebuah budaya. Demikian juga Utari,
(2015) menjelaskan etnomatematika merupakan cara
khusus yang dipakai dalam aktivitas matematika.
Sejalan dengan pendapat Budiarto, (2018)
etnomatematika merupakan representasi dinamis dan
kompleks yang menggambarkan pengaruh kultural.
Dalam pemahaman konsep tersebut dibutuhkan sikap
disiplin pada proses pembelajaran. Disiplin adalah
suatu sikap seseorang mematuhi, menerima ataupun
mentaati segala norma (Yuliyanto, Fadriyah,Yeli,
Wulandari, 2018). Hudaya, (2018) disiplin belajar
dapat diartikan sebagai suatu pengendalian diri. Bagi
orangorang yang berhasil dalam belajar dan berkarya
disebabkan karena mereka selalu disiplin (Ardi, 2012).
Nilai sikap displin pada mahasiswa tidak terlepas dari
sumber daya, (Mei, Seto, & Wondo 2020). Mawaddah
& Maryanti, (2016) Pemahaman konsep adalah
kemampuan untuk menerangkan dan mengintegrasikan
sesuatu.
Berdasarkan hasil observasi, sebagian besar
mahasiswa mengalami kendala, diantaranya ditemukan
mahasiswa kurang memahami konsep geometri,
menguasai materi-materi prasyarat dengan baik, dan
kurang memiliki kemampuan nalar yang logis dalam
menyelesaikan soal-soal matematika.
Tujuan Penelitan Tujuan dari penelitian ini sebagai solusi untuk
mengetahui keefektifan dari model pembelajaran
kontekstual berbasis etnomatematika terhadap
kemampuan pemahaman konsep dan sikap disiplin.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen
menggunakan pendekatan kuantitatif
Hasil Penelitian Pemahaman Konsep memperoleh nilai signifikan
0.000 hal tersebut berarti nilai p < 0.005 dan untuk
sikap disiplin 0.003 hal tersebut berarti nilai p < 0.005,
sehingga dapat diambil suatu keputusan bahwa Ho
ditolak yang artinya terdapat perbedaan pre-test dan
post-test Pemahaman konsep dan sikap disiplin
mahasiswa sebelum dan sesudah penerapan
pembelajaran kontekstual berbasis etnomatematika
Kelebihan Penelitian Isi jurnal ditampilkan secara lengkap, Pembahasan
dalam jurnal sudah sesua dengan tujuan penelitian.
Kekurangan Penelitian Spasi dalam tulisan berdekatan sehingga sulit untuk
membaca. Serta ukuran tulisan juga kecil.
Kesimpulan disimpulkan bahwa mahasiswa semester II sesudah
menerapkan model pembelajaran kontekstual berbasis
etnomatematika hasil pemahaman konsep dan sikap
disiplin lebih baik dari pada sebelum menggunakan
pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran
kontekstual berbasis etnomatematika

Anda mungkin juga menyukai