Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERCEPATAN DAN PERLAMBATAN

Disusun oleh :

1. ADI IZHAR MUTAQIN (20021032)


2. AKBAR DWI SETYA NUGROHO (20021036)
3. KOMANG ANDRE KRISTIAWAN (20021040)
4. MOH. IQBAL HARYONO PUTRA (20021042)
5. MUHAMAD ADRIK SATRIO LAKSONO (20021044)
6. MUHAMAD IRFAN SETIAWAN (20021046)
7. WILDAN SURYA LAZUARDI (20021060)

SARJANA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Percepatan dan Perlambatan”
ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep mendasar
yang terkait dengan pergerakan benda dan bagaimana benda-benda tersebut dapat mengalami
percepatan atau perlambatan.

Dalam makalah ini, kami akan memaparkan prinsip-prinsip dasar mengenai


percepatan dan perlambatan yang menjelaskan konsep kecepatan, percepatan, dan
perlambatan secara mendalam. Selain itu, kami juga akan membahas berbagai faktor yang
memengaruhi percepatan dan perlambatan, seperti gaya, massa, dan gesekan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Alfan Baharuddin,M.T. selaku


dosen Investigasi dan Analisis Kecelakaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, Makalah yang kami tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan Makalah ini.

Tegal, 14 Maret 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1

BAB I....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.................................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3


1.2 Tujuan Penulisan..........................................................................................................................3
BAB 2....................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN...................................................................................................................................4

2.1 Momen Inersia Partikel...............................................................................................................4


2.2 Momen Inersia Benda Tegar........................................................................................................6
2.3 Momen Inersia Benda Pejal.........................................................................................................8
2.4 Teorema Sumbu Sejajar............................................................................................................11
2.5 Penerapan Momen Inersia........................................................................................................12
2.6 Contoh Latihan Soal...................................................................................................................14
BAB 3..................................................................................................................................................18

PENUTUP...........................................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................18
3.2 Saran..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Percepatan dan Perlambatan

2.1.1 Percepatan
Percepatan kendaraan adalah perubahan kecepatan dari keadaan diam
atau kecepatan awal menjadi kecepatan tertentu dalam waktu yang relatif
singkat. Kecepatan awal dan akhir ini diukur dalam satuan meter per detik (m/s)
atau kilometer per jam (km/jam). Percepatan juga dapat diartikan sebagai
besarnya perubahan kecepatan per satuan waktu.
Percepatan kendaraan sangat penting, terutama dalam hal keselamatan
berkendara. Semakin cepat percepatan suatu kendaraan, semakin cepat pula
kendaraan tersebut dapat berakselerasi saat dibutuhkan, seperti dalam situasi
darurat atau untuk menghindari tabrakan.
Percepatan rata-rata (𝑎̅) didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi
waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut, maka:

Δ v v 2−v 1 2
ā = Δ t = t 2−t 1 m/ s

Keterangan:

v1 = kecepatan awal,

v2 = kecepatan akhir,

t1 = waktu saat kecepatan awal,

t2 = waktu saat kecepatan akhir.

Percepatan juga termasuk besaran vektor, tetapi untuk gerak satu dimensi kita
hanya perlu menggunakan tanda positif (+) atau negatif (-) untuk menunjukkan
arah relatif terhadap koordinatnya.

2.1.2 Indikator Percepatan


a) Perpindahan

Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi benda dari posisi awal ke


posisi akhir. Perpindahan direpresentasikan dengan lambing Δr untuk gerak dua
dimensi atau Δx jika geraknya satu dimensi pada sumbu x saja. Besarnya

2
perpindahan dapat dihitung dengan cara vektor,Δr = r2 – r1 atau Δx = x2 – x1
untuk gerak satu dimensi. Perpindahan harus dapat mengandung dua unsur,
yaitu panjang dan arah.

Contoh:

Apabila A dan B bertukar posisi, untuk bertukar posisi tersebut masing-masing


menjalani perpindahan yang berbeda. Orang A berpindah sejauh 5 m, diperoleh
dari 3m - (-2m) = 5m. Sedangkan orang B berpindah sejauh -2m – 3 m = -5 m.
Tanda positif (+) pada perpindahan A menunjukkan bahwa A berpindah ke kanan
dann tanda negatif (-) pada perindahan B menunjukkan bahwa B berpindah ke
kiri.

b) Kelajuan dan Kecepatan

Kecepatan merupakan besaran yang mendeskripsikan keadaan gerak benda. Dengan


mencermati besaran kecepatan suatu benda pada suatu saat tertentu, dapat
diketahui apakah suatu benda bergerak atau tidak dan bergeraknya ke mana. Selain
itu apabila pencermatan terhadap kecepatan benda dilakukan dalam selang waktu
tertentu maka dapat diketahui apakah benda yang diamati bergerak makin cepat
atau makin lambat.

Contohnya saat mengendarai kendaraan dan melihat spidometer Jarum spidometer


akan menunjukkan pada angka tertentu Ketika kendaraan Anda bergerak. Angka
yang ditunjukkan oleh spidometer tersebut, misalnya 110 km/jam adalah nilai
kecepatan yang dimiliki kendaraan tersebut. Karena hanya menunjukkan nilai saja,
maka angka yang ditunjukkan oleh jarum spidometer merupakan kelajuan. Secara
matematis, kelajuan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

jarak total ∑x
v = waktu total = m/s
∑y
untuk mendapatkan nilai kecepatan yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk
kendaraan yang selalu berubah kecepatannya diperlukan besaran kecepatan yang

3
lain, yaitu kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata suatu benda dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan :

Perpindahan
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
Waktu

Karena perpindahan adalah besaran vector dan waktu adalah besaran scalar,
maka kecepatan rata-rata merupakan besaran vector, sehingga memiliki nilai
dan arah.
c) Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus beraturan jika lintasan yang
ditempuh oleh benda itu berupa garis lurus dan kecepatannya selalu tetap
setiap saat. Sebuah benda yang bergerak lurus menempuh jarak yang sama
untuk selang waktu yang sama. Persamaan matematis untuk gerak lurus
beraturan dinyatakan sebagai :
Perpindahan ∑ x
v= = m/s
Waktu ∑y

Grafik v-t

Grafik x-t
Grafik yang diperoleh dari v terhadap t merupakan suatu garis lurus horizontal
yang menunjukkan bahwa nilai kecepatan tetap untuk tiap sekonnya. Grafik
yang diperoleh dari jarak terhadap waktu, merupakan garis lurus diagonal. Ini
berarti bahwa untuk benda yang sudah bergerak memiliki kecepatan tetap
sebesar v, maka jaraknya akan bertambah seiring dengan pertambahan waktu.

4
d) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Benda yang bergerak berubah beraturan dapat
dipercepat atau diperlambat. Perubahan kecepatan yang dialami benda sifatnya
konstan pada setiap selang waktu atau dengan kata lain percepatannya konstan.
Percepatan tetap yang dimiliki benda, mengakibatkan kecepatan benda
meningkat seperti hasil yang diperoleh dari percobaan menggunakan ticker
timer berikut :

Hasil ticker time untuk benda dengan percepatan

Titik-titik dalam pita ketik akan menunjukkan pola yang makin lama makin
renggang akibat pita tertarik makin cepat seperti ditunjukkan Gambar. Untuk
mendapatkan percepatan tetap yang dapat dipastikan, maka percobaan
menggunakan ticker timer dapat dilakukan untuk benda yang bergerak jatuh
bebas atau meluncurkan troli pada bidang miring. Bila menggunakan troli, maka
gesekan dengan bidang miring harus seminimal mungkin agar mendapatkan
pembacaan ticker timer yang akurat. Apabila diterapkan ke dalam keadaan
umum di mana kecepatan mula-mula benda 𝑣0 dan kecepatan benda setelah
bergerak selama 𝑡 sekon berubah menjadi 𝑣𝑡, maka percepatan rata-rata benda
dapat ditulis:
vt−v 0
a=
t
Sehingga diperoleh persamaan:
v t = v 0 + at
Kecepatan rata-rata untuk benda yang bergerak lurus berubah beraturan dapat
dituliskan sebagai berikut:
vt +v 0
v=
2
Pada gerak lurus beraturan berlaku persamaan : x = x 0 + vt

5
x = x0 + ( vt +2v 0 )t
1
x = x 0 + v 0 t + 2 at 2
Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, maka kita pun dapat
memperoleh persamaan yang digunakan untuk gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) adalah sebagai berikut :

2 2
v t = v 0 + 2as
Keterangan :
x = jarak yang ditempuh benda (m),
v 0 = kecepatan awal benda (m/s)
v t = kecepatan akhir benda (m/s)
t = waktu yang ditempuh benda (s)
a = percepatan benda (m/ s2 )

Jika percepatan benda positif maka benda akan bergerak makin cepat (speed
up) dan jika bernilai negatif (karena arah percepatan berlawanan dengan arah
gerak) maka benda akan bergerak makin lambat (slow down). Konsekuensi ini
menyebabkan pola garis pada grafik v-t lurus miring (Gambar ) karena v  t
artinya kecepatan sebanding dengan waktu. Sedangkan pada grafik x-t akan
ditemukan pola garis yang parabolik ke atas (Gambar ) karena x  t 2 artinya
jarak sebanding dengan kuadrat waktu yang dialami benda.

Pola grafik a-t (gbr a) dan grafik x-t (gbr b) pada gerak lurus beraturan

6
Gerak vertical keatas (misalnya bola yang dilempar keatas) dan gerak jatuh
bebas (misalnya buah yang jatuh dari pohonnya) juga terkatagori sebagai Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Gerak vertical keatas merupakan Gerak lurus
yang diperlambat, sedangkan gerak jatuh bebas merupakan gerak lurus yang
dipercepat. Persamaan yang berlaku untuk gerak vertical keatas ataupun
kebawah hampir sama dengan persamaan GLBB, hanya saja percepatan (a)
diganti dengan percepatan gravitasi (g) dan jarak tempuh (s) dinyatakan sebagai
ketinggian (h). Persamaan yang dapat digunakan dalam gerak vertical adalah
sebagai berikut:
v t= v 0 ± gt
vt 2 = v 02 ± 2gh
1
h = h 0 + v 0 t ± 2 gt 2
Keterangan :
g : percepatan gravitasi (g akan bernilai negatif bila benda bergerak naik)
h : ketinggian saat waktu (t)
h 0 : ketinggian saat t 0

Menggali Faktor-faktor yang Mempengaruhi Percepatan

Massa

Massa adalah jumlah materi dalam suatu benda. Semakin besar massa suatu
benda, semakin sulit pula untuk mengubah kecepatannya.

Hal ini dapat dijelaskan dengan hukum Newton kedua, yaitu gaya total yang
bekerja pada suatu benda sama dengan massa benda dikali percepatannya. Oleh
karena itu, semakin besar massa suatu benda, semakin besar gaya yang
dibutuhkan untuk mempercepatnya.

Gesekan

Gesekan adalah gaya yang terjadi ketika dua permukaan bersentuhan. Gesekan
dapat mempengaruhi percepatan suatu benda karena dapat mengurangi gaya yang
bekerja pada benda tersebut.

Semakin besar gesekan antara suatu benda dengan permukaan yang bersentuhan
dengannya, semakin kecil pula percepatannya. Oleh karena itu, untuk
mempercepat suatu benda, perlu mengurangi gesekan yang terjadi.

7
Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua benda yang memiliki massa.
Gaya ini dapat mempengaruhi percepatan suatu benda karena dapat menarik
benda tersebut ke arah tertentu.

Semakin besar massa benda yang menarik, semakin besar pula gaya gravitasinya
dan semakin besar percepatan yang dihasilkan pada benda yang ditarik. Namun,
semakin jauh jarak antara kedua benda, semakin kecil pula gaya gravitasi yang
bekerja dan semakin kecil percepatan yang dihasilkan

Kecepatan Awal

Kecepatan awal adalah kecepatan suatu benda sebelum mendapat gaya yang
mempercepatnya. Kecepatan awal dapat mempengaruhi percepatan suatu benda
karena dapat mengurangi atau menambah percepatan yang dihasilkan.

Jika kecepatan awal suatu benda sudah cukup besar, maka gaya yang diberikan
untuk mempercepatnya harus lebih besar pula. Sebaliknya, jika kecepatan awal
suatu benda sudah sangat kecil, maka gaya yang diberikan untuk mempercepatnya
dapat lebih kecil.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai