Disusun oleh :
Kelompok 10
1. Elfa Fifi Rahmawati (19030184006) PFA 2019
2. Aimmatul Afifah (19030184019) PFA 2019
2.1. Gerak
Gerak benda dapat dapat dideskripsikan setelah diketahui definisi besaran-
besaran terkait gerak benda tersebut. Dengan mengetahui besaran-besaran terkait,
maka akan mudah menentukan pada saat tertentu benda berada di mana, berapa
kecepatannya, dan ke arah mana geraknya. Jika besaran waktu dari benda tersebut
diketahui, maka kondisi benda tersebut selanjutnya dapat diprediksi. Besaran gerak
adalah besaran fisis yang mendeskripsikan gerak benda. Besaran-besaran tersebut
terdiri atas posisi, perpindahan, jarak, kecepatan, kelajuan, percepatan, dan
sebagainya (Abdullah, 2016:81-82).
Menurut Tri (dalam Febriana dan Nada, 2021:44), sebuah objek dikatakan
bergerak apabila posisinya berubah terhadap titik acuan tertentu. Perpindahan
mrupakan perubahan posisi dalam selang waktu tertentu dengan memperhatikan
posisi awal dan akhir. Sementara itu, jarak merupakan panjang lintasan yang
dilalui dalam selang waktu tertentu tanpa memperhatikan arahnya (Nufus dan
Furqon dalam Febriana dan Nada, 2021:44). Kelajuan merupakan perpindahan
yang dialami suatu objek tiap satuan waktu, termasuk besaran vektor, dan
dinyatakan dalam persamaan berikut (Febriana dan Nada, 2021:44-45).
s
v= ....(1) (Febriana dan Nada, 2021:44-45).
t
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak pada lintasan lurus tanpa
perubahan arah (tidak berbelok-belok maupun berbalik arah) dengan kecepatan
yang tetap pada selang waktu tertentu. Persamaan jarak akhir GLB ini dapat
dinyatakan dengan:
⃗x =⃗
x 0 +⃗v t ....(4) (Febriana dan Nada, 2021:44-45).
Grafik posisi terhadap waktu pada GLBB seperti pada gambar berikut.
s = 3,0 meter
Gambar 9. Rancangan analisis jalan miring yang menjadi lintasan pengendara motor di
RT 01 RW 01 Desa Kedungsumur
3.3. Variabel Percobaan
3.3.1. Variabel bebas : nilai jarak tempuh motor, waktu tempuh motor.
DOV : jarak tempuh motor ditentukan dengan menandai posisi awal motor
memasuki jalan miring dan posisi akhir motor keluar dari jalan miring. Jarak
tersebut diukur dengan meteran pita. Waktu tempuh motor diukur dan direkam
mulai posisi awal yang sudah ditandai sampai posisi akhir yang ditandai.
3.3.2. Variabel terikat : nilai kecepatan motor, nilai percepatan motor.
DOV : analisis video pada aplikasi Tracker Video Analysis dilakukan untuk
mendapatkan nilai kecepatan dan percepatan terhadap tiap satuan waktu
tempuh motor dan tiap jarak tempuh motor.
3.3.3. Variabel tetap : nilai massa motor dan pengendaranya, lintasan.
DOV : nilai massa merupakan jumlah perkiraan massa kendaraan dan
pengemudi. Informasi nilai massa kendaraan dapat diperoleh dari media
elektronik, sedangkan nilai massa pengendara didapatkan dari perkiraan massa
pengendara tersebut. Lintasan yang diamati adalah jalan miring di RT 01 RW
01 Desa Kedungsumur dengan panjang tiga meter.
3.4. Langkah Percobaan
3.4.1. Menentukan posisi awal dan akhir lintasan yang akan diamati, direkam
menggunakan HP, dan dianalisis.
3.4.2. Mengukur lintasan awal sampai akhir tersebut serta menandainya.
3.4.3. Memasang HP dan tripod pada tempat yang mudah untuk pengambilan video.
3.4.4. Menyiapkan pengendara bermotor.
3.4.5. Merekam gerak pengendara bermotor menggunakan HP.
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Memasukkan video ke aplikasi Tracker Video Analysis.
3.5.2. Menentukan koordinat, kalibrasi lintasan, dan autotracking pada video melalui
aplikasi tersebut.
3.5.3. Melakukan analisis gerak melalui aplikasi tersebut, meliputi analisis grafik,
histogram (jika ada), dan numerik.
3.5.4. Menganalisis secara manual dan menyimpulkan.
Daftar Pustaka