Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Gerak dapat didefinisikan sebagai perubahan letak yang terus menerus. Pada kebanyakan
gerak yang sesungguhnya, tiap tiap titik pada suatu benda bergerak menurutkan lintasannya masing
masing. Gerak seluruhnya dapat diketahui apabila kita mengetahui bagaimana gerak setiap titik pada
benda itu. Karena itu kita mulai saja dengan meninjau suatu titik yang bergerak atau gerak suatu benda
yang kecil sekali, yang disebut partikel.
Letak sebuah partikel dengan mudah dapat ditentukan berdasarkan proyeksinya pada ketiga
sumbu sistem koordinat tegak lurus. Apabila partikel itu bergerak dalam ruang menurutkan sembarang
lintasan, maka proyeksinya bergerak dalam garis lurus sepanjang ketiga sumbu itu. Gerak yang
sesungguhnya dapat direkonstruksi berdasarkan gerak ketiga proyeksi ini. Sebab itu kita mulai saja
dengan membicarakan gerak suatu partikel sepanjang garis lurus, atau gerak lurus.
Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukannya setiap saat terhadap
titik acuannya (titik asalnya). Sebuah benda dikatakan bergerak lurus atau melengkung, jika lintasan
berubahnya kedudukan dari titik asalnya berbentuk garis lurus atau melengkung. Sebagai contoh: gerak
jatuh bebas, gerak mobil di jalan yang lurus, gerak peluru yang ditembakkan dengan sudut tembak
tertentu (gerak parabola) dan sebagainya.
Sebelum lebih lanjut kita menerapkan hukum gerak dan gaya, alangkah baiknya kita perlu
pahami dulu tentang definisi Kinematika dan Dinamika. Kinematika adalah ilmu yang mempelajari
gerak tanpa mengindahkan penyebabnya, sedangkan Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak
dan gaya-gaya penyebabnya.
1.2.
Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Gerak Lurus
2. Jenis jenis gerak lurus.
3. Rumus Gerak Lurus

Gerak Lurus Fisika I | Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

BAB II
GERAK LURUS
2.1. Pengertian Gerak Lurus
Pernahkan kamu memperhatikan kereta api yang bergerak diatas relnya? Apakah
lintasannya berbelok-belok? Bahwasannya lintasan kereta api adalah garis lurus, karena kereta
apai bergerak pada lintasan yang lurus, maka kereta api mengalami gerak lurus. Jika masinis
kereta api menjalankan kereta api dengan kelajuan yang sama, kereta api akan menempuh jarak
yang sama.
Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dikatakan melakukan gerak lurus
beraturan, jadi syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda menempuh lintasan
lurus dan kelajuan benda tidak berubah.

2.2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak Lurus Beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus di mana pada
setiap selang waktu yang sama, benda tersebut menempuh jarak yang sama (gerak suatu benda
pada lintasan yang lurus dengan kelajuan tetap).
Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu
yang sama pula. Sebagai contoh, mobil yang melaju menempuh jarak 2 meter dalam waktu 1
detik, maka satu detik berikutnya menempuh jarak dua meter lagi, begitu seterusnya. Dengan
kata lain, perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau kecepatannya konstan
perhatikan gambar 2. Berikut ini.

Gerak Lurus Fisika I | Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

V(m/s)5

1 2 3 4 5

t(s)

Gambar 2.:Grafik v-t untuk GLB

Grafik v-t menunjukan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu tempuh (t) suatu benda yang
bergerak lurus. Berdasarkan grafik tersebut coba saudara tentukan berapa besar kecepatan benda pada
saat t = 0 s, t = 1 s, t = 2 s?.
Kita dapat ketahui bahwa pada gambar 2 di atas kecepatan benda sama dari waktu ke waktu
yakni 5 m/s.
Semua benda yang bergerak lurus beraturan akan memiliki grafik v- t yang bentuknya seperti
gambar 6 itu. Sekarang, dapatkah saudara menghitung berapa jarak yang ditempuh oleh bend dalam
waktu 5 s? Saudara dapat menghitung jarak yang ditempuh oleh benda dengan cara menghitung luas
daerah di bawah kurva bila diketahui grafik (v-t)
V(m/s)

1 2 3 4 5

t(s)

Gambar 2.1.: Menentukan jarak dengan menghitung luas di bawah


kurva

Jarak yang ditempuh = luas daerah yang diarsir pada grafik v - t


Gerak Lurus Fisika I | Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

Cara menghitung jarak pada GLB, te ntu saja satua gerak satuan panjang, bukan satuan luas,
berdasarkan gambar 2.1 diatas, jarak yang ditempuh benda = 20 m. Cara lain menghitung jarak tempuh
adalah dengan menggunakan persamaan GLB, telah anda ketahui bahwa
kecepatan pada GLB dirumuskan :
Dimana hubungan jarak terhadap waktu adalah sebagai berikut : Jarak = Kelajuan . Waktu
s = v. t

persamaan 1

Jika benda memiliki jarak tertentu terhadap acuan, maka:

s =s0 + v.t

persamaan 2

dengan S0 = kedudukan benda pada t = 0 (kedudukan awal)

dari gambar 2.1 dimana v = 5 m/s, sedangkan t = 4 s, sehingga jarak yang ditempuh :
s = v.t
... = 5 m/s . 4 s = 20 m
Persamaan GLB, berlaku bila gerak benda memenuhi grafik seperti pada gambar 2.1 pada grafik
tersebut terlihat bahwa pada saat t = 0 s, maka v = 0. Artinya, pada mulanya benda diam, baru
kemudian bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Padahal dapat saja terjadi bahwa saat awal kita amati
benda sudah dalam keadaan bergerak, sehingga benda telah memiliki kecepatan awal S 0. Untuk
keadaan ini, maka GLB sedikit mengalami perubahan. Persamaan benda yang sudah bergerak sejak
awal pengamatan. Dengan S0 menyatakan posisi awal benda dalam satuan meter. Selain grafik v-t di
atas, pada gerak lurus terdapat juga grafik s-t, yakni grafik yang menyatakan hubungan antara jarak
tempuh (s) dan waktu tempuh (t).
Contoh :
Gerak Lurus Fisika I | Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

Perhatikan gambar di bawah ini. Sebuah mobil A dan B bergerak dengan arah berlawanan masingmasing dengan kecepatan tetap 20 m/s dan 10 m/s. Hitung kapan dan di mana mobil A berpapasan jika
jarak kedua mobil mula-mula 210 m.

Pembahasan

Diketahui : kecepatan mobil A = VA = 20 m/s kecepatan mobil B = VB =


10 m/s jarak mobil A dan B = 210 m

Ditanyakan : tA (waktu mobil A berpapasan dengan mobil B) sA (jarak tempuh mobil A ketika
berpapasan dengan mobil B)

Jawab : sA + sB = Jarak ketika mobil A berpapasan dengan mobil

vA t + vB t = 210 m 20 t + 10 t = 210 m 30 t = 210 t = 210


=7s

t = 7 sekon setelah mobil A berjalan sA = vA t = 20 . 7 = 140 m Jadi, mobil A berpapasan


dengan mobil B setelah 7 sekon dan berjalan 140 m.
2.3.

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah Gerak benda dalam lintasan garis lurus

dengan percepatan tetap. Jadi, ciri umum glbb adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda
berubah, semakin lama semakin cepat, dengan kata lain gerak benda dipercepat, namun demikian,
GLBB juga berarti bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lambat hingga
Gerak Lurus Fisika I | Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

akhirnya berhenti. Dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap. Dalam modul ini,
menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja menamakannya
percepatan, hanya saja nilainya negatif, perlambatan sama dengan percepatan negatif.
Contoh sehari-hari GLBB dipercepat adalah peristiwa jatuh bebas, benda jatuh dari
ketinggian tertentu di atas, semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kita mengendarai sepeda
motor atau mobil.
Coba kamu perhatikan apabila sebuah sepeda motor bergerak menuruni sebuah bukit,
bagaimanakah kecepatannya? Tentu saja kecepatannya semakin bertambah besar. Gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatannya berubah
secara teratur tiap detik. Kamu tentunya masih ingat bahwa perubahan kecepatan tiap detik adalah
percepatan. Dengan demikian, pada GLBB benda mengalami percepatan secara teratur atau tetap.
Hubungan antara besar kecepatan (v) dengan waktu (t) pada gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Contoh :
1. Mobil yang semula bergerak lurus dengan kecepatan 6 m/s berubah menjadi 12 m/s dalam
waktu 6 s. Bila mobil itu mengalami percepatan tetap, berapakah jarak yang ditempuh dalam
selang waktu 5 s itu ?
Penyelesaian : Diketahui : v0 = 6 m/s

Vt = 12 m/s t = 5 s
Ditanya : S = ? Jawab:
Untuk menyelesaikan soal ini kita harus mencari persamaan percepatanannya
dulu
Vt = V0 + a.t
12 = 6 m/s + a . 5 s
12 6 = 5as
a = 6/5, a = 1,2 m/s

setelah dapat percepatan a, maka dapat dihitung jarak yang ditempuh mobil dalam waktu 5 s;
s = v0.t + a. t

2
2

s = 6 m/s. 5 s + 1,2 m/s . 5s

s = 30 m + 15 ms

Gerak Lurus Fisika I | Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Gerak adalah perubahan kedudukan benda dari titik acauan yang satu ke titikacuan berikutnya yang
ditempuh benda merupakan panjang seluruh lintasan yang dilewati. Perpindahan adalah selisih
kedudukan akhir dan kedudukan awal.
Jarak merupakan besaran skalar dan perpindahan termasuk besaran vektor
Kecepatan benda bergerak didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh terhadap satuan waktu.
Kelajuan benda merupakan besarnya kecepatan dan termasuk dalam besaran skalar.
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus di mana pada setiap
selang waktu yang sama, benda tersebut menempuh jarak yang sama (gerak suatu benda pada lintasan
yang lurus dengan kelajuan tetap).
Dimana hubungan jarak terhadap waktu adalah sebagai berikut :
Jarak = Kelajuan . Waktu
s = v. t
Jika benda memiliki jarak tertentu terhadap acuan, maka:
=s0 + v.t
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah Gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan
percepatan tetap.
Ciri umum GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah.
Gerak dipercepat adalah gerak benda yang kecepatannya bertambah dalam satu waktu
Gerakdiperlambat adalah gerak suatu benda yang kecepatannya berkurang dalam satu waktu
Persamaan GLBB pada lintasan datar, berlaku :
vt

+0

a . t
. +

. vt2 = v02 + 2 as

Gerak Lurus Fisika I | Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

Persamaan-persamaan gerak jatuh bebas


1.vt
2.h

g.t

g.t 2

2
3.vt

2gh

Gerak vertikal ke atas, persamaan pada saat benda naik ke atas : vt = v0 - g.t
2

h = v0.t gt vt = v0 2 gh

Gerak vertikal ke bawah, persamaan yang berlaku: vt = v0 + g.t


2

h = v0.t + gt vt = v0 + 2 gh

Gerak Lurus Fisika I | Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

Gerak Lurus Fisika I

Daftar Pustaka :
Wasis, 2008. Ilmu Pengetahuan Alam I : SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Nurahmandani, Setya, 2009. Fisika 1. Jakarta, Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri


Medan

Anda mungkin juga menyukai