Anda di halaman 1dari 5

Modul 1

HIMPUNAN

Himpunan

Himpunan diartikan sebagai suatu koleksi benda yang nyata atau tidak
nyata.Himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut himpunan kosong.Himpunan dapat
dinyatakan dengan gambar atau dengan penulisan.Banyaknya anggota dua himpunan dapat
dibandingkan tanpa mengetahui banyaknya anggota masing-masing himpunan,bukan dengan
jalan membilang.Caranya ialah dengan jalan memasangkan setiap anggota dari himpunan
pertama dengan satu anggota dari himpunan kedua,dan sebaliknya.

Himpunan-himpunan dapat diatur menurut urutan wajar,yaitu mengurutkan


himpunan-himpunan menurut pola tertentu yang disebut pola satu lebih banyak.

Operasi pada Himpunan

Penggabungan dua himpunan A ke B (A U B) merupakan himpunan yang anggota-


anggotanya adalah A atau B ( atau kedua-duanya).Pengertian penjumlahan dapat dijelaskan
dengan menggabungkan dua himpunan yang lepas.Konsep penggabungan dipergunakan juga
dalam geometri.

Irisan dua himpunan A dan B merupakan himpunan yang anggota-anggotanya adalah


anggota A dan sekaligus anggota B.Konsep irisan himpunan mempunyai penerapan yang luas
dalam matematika dan juga dalam geometri.

Penyilangan himpunan dimaksudkan sebagai pekerjaan pemasangan semua pasangan


yang mungkin dibentuk,yaitu 1 anggota dari himpunan pertama dan 1 anggota dari himpunan
kedua.Penyilangan himpunan merupakan pendekatan untuk menjelaskan perkalian.

Urutan wajar dapat ditunjukkan pada garis bilangan.


Modul 2

KALIMAT MATEMATIKA

Pengertian Kalimat Matematika

Ada dua jenis kalimat matematika,yaitu kalimat terbuka dan kalimat


pernyataan.Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah tetapi tidak
kedua-duanya.Suatu kalimat himpunan dapat dinyatakan dengan kalimat bilangan.Suatu soal
cerita dapat diterjemahkan ke dalam kalimat matematika.Ketidaksamaan merupakan
pernyataan,jadi dapat benar atau salah.Pertidaksamaan merupakan suatu kalimat terbuka.

Persamaan dengan Berbagai Semesta Himpunan Bilangan

Himpunan jawaban kalimat terbuka adalah himpunan semua pasangan bilangan yang
menghasilkan pernyataan yang benar.Dalam setiap pasang bilangan ,pengganti x selalu
disebut pertama (koordinat pertama absis) dan pengganti y disebut kedua (koordinat kedua
ordinat).Permainan “tiga segaris”,”empat segaris” dan lain lain dapat dipakai untuk
menjelaskan dan memenuhi pengertian pasangan bilangan berurutan menggunakan bidang
bilangan.Di sekolah sebaiknya tersedia papan tulis berpetak untuk kepentingan penjelasan
pasangan bilangan bermuatan dan lain-lainnya.

Modul 3

TITIK,KURVA,GARIS DAN SUDUT

Titik dan Kurva

Pengertian lurus dapat dengan jelas diperlihatkan menggunakan benang/tali yang


direntangkan.Dengan menggeserkan kedua telunjuk bertemu dapat diperlihatkan suatu
sudut.Titik dapat ditunjukkan sebagai ujung suatu sudut,atau ujung suatu ruas
garis.Garis,bidang,dan benda ruang merupakan himpunan titik-titik.Titik menunjukkan suatu
tempat di garis,bidang,atau ruang.Bentuk-bentuk yang dapat ditunjukkan misalnya dengan
seutas tali pada umumnya tidak mempunyai nama khusus,misalnya seutas tali dijatuhkan
kelantai,namun segala macam bentuk itu dinamakan kurva.

Suatu kurva disebut kurva datar,karena terletak pada bidang datar dan dapat
digambarkan tanpa mengangkat ujung kapur atau pensil dari papan tulis atau kertas.Dalam
menggambar kurva,ujung kapur atau pensil kembali ke titik semula,kurva yang terjadi
dikatakan tertutup.Kurva yang tidak tertutup disebut juga sebagai kurva terbuka.Kurva yang
tidak memotong dirinya sendiri disebut kurva sederhana dan yang memotong dirinya sendiri
disebut kurva tidak sederhana.

Garis dan Sudut

Suatu ruas garis dinamakan dengan nama kedua ujungnya.Penulisan untuk ruas garis
AB adalah AB.Penulisan untuk suatu garis AB adalah AB.Suatu garis mungkin mempunyai
banyak nama.Setiap pasang titik yang terletak pada garis itu boleh dipakai untuk menamai
garis itu.Suatu sinar garis AB ditulis AB,A dinyatakan sebagai titik pangkal.Perlu
diperhatikan bahwa AB tidak sama dengan BA,karena titik pangkalnya berbeda.

Suatu sudut dibentuk oleh dua ruas garis atau oleh dua sinar garis yang bersekutu titik
pangkalnya.Suatu sudut siku-siku dapat ditunjukkan dari bekas lipatan dengan melipat kertas
dua kali.Suatu sudut siku-siku dapat digambarkan menggunakan dua mistar.

Modul 4

PERSEGI PANJANG DAN BUJUR SANGKAR

Bangun Datar

Bangun datar dikelompokkan menjadi dua yaitu: sisi lurus dan sisi lengkung.Bangun
datar bersisi lurus dapat dikelompokkan lagi berdasarkan sisinya,yaitu segitiga,segi
empat,segi lima,segi enam,dan seterusnya.Segi empat dapat dikelompokkan lagi berdasarkan
ciri-ciri panjang dan kesejajaran sisinya serta sudut-sudut yang berhadapan menjadi jajaran
genjang,persegi panjang,bujur sangkar dan belah ketupat,serta segi empat yang lain yaitu
layang-layang dan trapesium.

Keliling

Keliling adalah suatu pengukuran panjang sepanjang sisi bangun atau tepi bangun
yang diukur.Untuk mengukur bangun yang ditepinya atau sisinya yang tidak teratur dapat
menggunakan alat bantu seperti tali ataupun benang,kemudian tali atau benang hasil
pengukuran diukur dengan penggaris atau meteran untuk memperoleh hasil pengukuran
dalam cm atau meter.
Rumus keliling bangun persegi panjang dan bujur sangkar dapat diperoleh dengan
cara menggabungkan jumlah satuan sisi-sisi yang sama pangjangnya,sehingga diperoleh
rumus= 2(jumlah satuan panjang+jumlah satuan lebar) untuk keliling persegi panjang dan
rumus =4xjumlah satuan sisi untuk keliling bujur sangkar.

Pengukuran Luas

Pengukuran luas dapat dilakukan dengan cara menutup permukaan benda yang akan
diukur luasnya dengan benda lain.Banyaknya benda lain yang dapat menutup seluruh
permukaan benda yang diukur luasnya adalah luas benda yang diukur.Cara seperti ini dapat
digunakan untuk menanamkan pengertian tentang luas.

Dengan menggambarkan persegi panjang pada kertas berpetak kita dapat menghitung
banyaknya petak pada persegi panjang itu.Dengan menghitung banyaknya petak secara
mendatar menurut panjang persegi panjang dan banyaknya petak menurut lebar persegi
panjang itu,maka diperoleh hubungan banyaknya petak pada persegi panjang.Dengan cara
yang sama dapat diperoleh luas bujur sangkar,yaitu=sxs.

Modul 5

RANGKAIAN BANGUN DATAR DAN PANCAGRAM

Rangkaian Bangun Datar

Bangun-bangun yang dirangkai ada yang konkruen dan ada pula yang tidak.Tetapi
minimal mempunyai satu sisi yang sama panjang sebagai sisi persekutuan.Rangkaian
bangun-bangun yang konkruen,misalnya rangkaian segitiga dengan bujur sangkar yang hanya
memilih salah satu sisi segitiga yang sama panjang dengan sisi bujur sangkar.

Pancagram

Pancagram terdiri dari pancagram A dan B.Pancagram A adalah bangun bujur sangkar
yang dipotong menjadi lima bagian,yaitu:satu bujur sangkar,dua segitiga siku-siku yang
konkruen,satu segitiga siku-siku sama kaki dan satu jajaran genjang.Setiap bangun dari
pancagram A dapat dirangkaikan satu sama lain membentuk bangun baru.
Pengubinan

Pengubinan adalah pemasangan atau penutupan bangun datar dengan bangun datar
lain di mana pemasangannya dilakukan secara tepat sehingga tidak terdapat tumpang tindih
antara bangunan satu dengan yang lainnya.Bangun-bangun datar yang dipasang adalah
bangun-bangun yang konkruen atau sama dan sebangun.

Anda mungkin juga menyukai