TENTANG KD 1, KD 2, KD 3, DAN KD 4
Disusun oleh:
- AKBAR FAUZI
- JAJANG MURJAMAN
- MUHAMAD NIZAR S.
- RIZAL FAUZI
SMAN 1 BATUJAJAR
2020
Dimensi Tiga
Volume:
Luas permukaan:
3. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang memiliki 2 bidang yang sejajar dan kongruen yang
disebut penampang. Bidang yang menghubungkan kedua penampang disebut selimut
prisma.
Volume:
Luas permukaan:
4. Limas
Limas merupakan bangun ruang yang terdiri dari satu bidang alas dan selimut bangun
yang berbentuk bidang-bidang segitiga. Satu titik dari masing-masing segitiga saling
bertemu di sebuah titik disebut titik puncak limas.
Volume:
Luas permukaan:
5. Silinder
Silinder merupakan bangun ruang yang memiliki 2 bidang penampang berbentuk
lingkaran yang sejajar dan kongruen. Bidang selimut silinder merupakan bidang persegi
panjang yang dilengkungkan secara mulus mengikuti keliling bidang lingkarannya.
Volume:
Luas permukaan:
6. Kerucut
Kerucut merupakan bidang ruang yang terdiri dari satu bidang alas lingkaran dan
sebuah titik puncak dengan selimut bidang berbentuk juring lingkaran dan busurnya
dilengkungkan semulus keliling lingkarannya.
Volume:
Luas permukaan:
Luas permukaan:
7. Bola
Bola merupakan bangun ruang yang tidak mempunyai bidang alas dan titik pojok. Bola
merupakan himpunan titik dalam dimensi tiga yang memiliki jarak sama terhadap satu
titik tertentu yang disebut pusat bola. Jarak pusat bola ke titik-titik
permukaan lingkaran disebut jari-jari bola.
Volume:
Luas permukaan:
Dimensi Tiga II: Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang
dalam Ruang
1. Kedudukan titik terhadap garis
Sebuah titik dapat terletak di sebuah garis atau di luar garis. Jika titik terdapat di sebuah
garis maka jarak titiknya 0 dan jika titik terletak di luar garis jaraknya dihitung tegak lurus
terhadap garis.
Contoh, pada gambar di atas diketahui sebuah titik B terhadap garis g. Titik B memiliki
jarak terhadap garis g sejauh garis putus-putus (B ke B’) dimana B’ merupakan proyeksi
tegak lurus titik B pada garis g.
Contoh, pada gambar di atas diketahui sebuah titik P terhadap bidang v. Titik P diluar
bidang v sehingga memiliki jarak terhadap bidang v sejauh garis tegak (P ke P’) dimana
P’ merupakan proyeksi tegak lurus titik p pada bidang v.
5. Kedudukan bidang
terhadap bidang
Berhimpit, jika seluruh titik yang ada di bidang berada pada bidang .
Sejajar, jika seluruh titik pada kedua bidang berada pada jarak yang sama.
Berpotongan, jika kedua bidang bertemu di sebuah garis.
Contoh Soal Dimensi Tiga dan Pembahasan
Contoh Soal 1: Jarak Titik dengan Garis
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Tentukan jarak antara titik F
dengan diagonal ruang BH.
Pembahasan
Jarak titik F dengan garis BH sama dengan panjang garis PF. Jika luas segitiga BHF
diketahui
Pembahasan
Sudut CDT sama dengan sudut GQT maka :
Pembahasan
Berdasarkan soal 2 diketahui , sehingga :
=
Dan
Maka :
= =
Diperoleh :
=
https://www.studiobelajar.com/dimensi-tiga/
Kaidah pencacahan
Ada tiga metode dalam kaidah pencacahan:
Sebagai ilustrasi: misalkan seorang pekerja memiliki 4 buah kemeja dan 2 buah dasi
yang masing-masing mempunyai warna yang berbeda. Berapa pasangan warna kemeja
dan dasi yang dapat dibuat? Jika himpunan kemeja adalah k = ( ) = 4 buah
dan himpunan dasi adalah d = ( ) = 2 buah. Sehingga dapat ditentukan bahwa:
= 4 x 2 = 8 cara
Permutasi
Permutasi adalah susunan berurutan dari semua atau sebagian elemen dari suatu
himpunan. Dalam permutasi perlu dipahami terlebih dahulu terkait faktorial. Hasil kali
bilangan bulat dari 1 sampai n adalah n! (dibaca : n faktorial) atau :
Permutasi elemen dari elemen yang ada (setiap elemen berbeda) adalah susunan
elemen itu dalam suatu urutan yang diperhatikan. Jika , ( )
permutasinya: .
Sebagai ilustrasi: menyususn 3 elemen dari 3 huruf : a,b,c adalah a,b,c a,c,b b,c,a
b,a,c c,a,b c,b,a dengan . Sedangkan menyusun 2 elemen dari 3 huruf
adalah dengan . .
Setiap unsur yang digunakan tidak boleh lebih dari satu kali. Banyak permutasi elemen
n yang memuat elemen , dengan adalah:
Sebagai ilustrasi: ada 3 bola basket dan 2 bola kasti. Jumlah cara menyusunnya:
3. Permutasi siklis
Rumus permutasi siklis biasanya digunakan untuk menghitung banyak cara yang dapat
dibuat dari susunan melingkar. Rumusnya adalah
Sebagai ilustrasi: banyaknya cara 4 orang duduk melingkar dalam 1 meja adalah
4. Permutasi berulang
Kombinasi
Kombinasi adalah pengelompokan dari semua atau sebagian elemen dari suatu
himpunan tanpa memperhatikan urutan susunan pemilihannya. Banyaknya kombinasi
adalah :
Sebagai ilustrasi : kombinasi 2 elemen dari 3 huruf a,b,c adalah ab, ac, bc . Sedangkan
ba, ca, cb tidak termasuk hitungan karena pada kombinasi ab=ba, ac=ca, bc=cb.
Banyak kombinasi adalah :
Binom Newton
Binom Newton berhubungan dengan bentuk . Dimana suku ke-r dari bentuk
tersebut adalah :
Suku ke – r =
Sehingga:
suku ke – 4 = .
.
Koefisiennya: 3640
Peluang Suatu Kejadian
Peluang atau probabilitas adalah kemungkinan sebuah kejadian dapat terjadi.
Percobaan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk kemudian memperoleh suatu
hasil pengukuran, perhitungan, ataupun pengamatan. Himpunan dari semua hasil yang
mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel (S). Sehingga kejadian atau
peristiwa merupakan himpunan bagian dari ruang sampel atau bagian dari hasil
percobaan yang diinginkan.
Peluang atau probabilitas suatu kejadian A dapat terjadi dengan k dan mungkin hasil
terjadi m cara sebagai:
Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali banyaknya percobaan dengan
peluang kejadian yang akan terjadi dalam suatu percobaan atau:
Dua buah kejadian A dan B dikatakan gabungan dua kejadian jika kejadian A dan B
kejadian dapat terjadi bersamaan sehingga dan menghasilkan rumus:
Dua buah kejadian A dan B dikatakan gabungan dua kejadian saling lepas jika kejadian
A dan B tidak mungkin terjadi bersamaan. Sehingga dan menghasilkan rumus:
Dalam sebuah kotak berisi 7 bola merah dan 5 bola putih. Dari kota itu diambil 3 bola
sekaligus. Peluang terambil sekurang-kurangnya 1 bola putih adalah
Pembahasan 1:
Karena harus terambil sekurang-kurangnya 1 bola putih maka peluang tidak terambilnya
bola putih tidak termasuk itungan sehingga:
Contoh Soal 2
Pembahasan 2:
Contoh Soal 3
Berapa banyak urutan yang dapat terjadi jika 5 bendera yang berwarna putih, merah,
hijau, kuning, dan biru dipancang pada tiang-tiang dalam satu baris, dengan bendera
putih selalu berada di salah satu ujung.
Pembahasan 3:
Karena bendera putih dipancang dalam salah satu ujung maka dengan 2 cara, sisa 4
bendera dapat diatur dalam cara, sehingga:
https://www.studiobelajar.com/peluang-permutasi-kombinasi/
KAIDAH PENCACAHAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN : KAIDAH PENCACAHAN
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari uraian pada kegiatan pembelajaran ini, diharapkan agar siswa dapat:
KAIDAH PENCACAHAN
Kaidah pencacahan (Counting Rules) didefinisikan sebagai suatu cara atau aturan untuk
menghitung semua kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan tertentu. Terdapat
beberapa metode dalam kaidah pencacahan di antaranya : metode aturan pengisian tempat (Filling
Slots), metode permutasi dan metode kombinasi.
Permasalahan :
Anton mempunyai 3 kaos yang berwarna putih, merah dan biru serta mempunyai 2 celana
panjang yang berwarna hitam dan cokelat. Tentukan kemungkinan – kemungkinan Anton memakai
kaos dan celana panjang!
Penyelesaian :
Terdapat 3 cara untuk menentukan kemungkinan – kemungkinan Anton memakai kaos dan
celana panjang.
{(Putih, Hitam), (Putih, Cokelat), (Merah, Hitam), (Merah, Cokelat), (Biru, Hitam), (Biru, Cokelat)}
Dari ketiga cara di atas, dapat disimpulkan banyak cara Anton memakai kaos dan celana
panjang = 6 cara = 3 × 2 = banyak cara memakai kaos × banyak cara memakai celana
panjang.
Aturan Perkalian :
Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam n tahap yang saling berurutan di mana tahap 1 dapat
terjadi dalam q1 cara, tahap 2 dapat terjadi dalam q 2 cara, tahap 3 dapat terjadi dalam q 3 cara
demikian seterusnya sampai tahap ke – n dapat terjadi dalam q n cara maka kejadian tersebut dapat
terjadi secara berurutan dalam q1 × q2 × q3 × ... × qn cara berbeda.
Contoh :
Berapa banyak cara untuk memilih 3 pengurus OSIS yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
bendahara dari 8 orang siswa?
Penyelesaian :
Tertapat 3 tempat untuk mengisi posisi ketua, sekretaris dan bendahara sebagai berikut :
Ketua Sekretaris Bendahara
Dari 8 siswa tersebut, semuanya berhak dipilih menjadi ketua sehingga ada 8 cara untuk mengisi
posisi ketua. Karena 1 orang sudah menjadi ketua maka tinggal 7 orang yang berhak dipilih menjadi
sekretaris sehingga ada 7 cara untuk mengisi posisi sekretaris. Karena 1 orang sudah menjadi ketua
dan 1 orang sudah menjadi sekretaris maka tinggal 6 orang yang berhak dipilih menjadi bendahara
sehingga ada 6 cara untuk mengisi bendahara.
8 7 6
Ketua Sekretaris Bendahara
Aturan Penjumlahan
Misalkan suatu kejadian dapat terjadi dalam n cara yang berlainan (saling asing) dimana dalam
cara pertama terdapat p1 kemungkinan hasil yang berbeda, dalam cara kedua
terdapat p2 kemungkinan hasil yang berbeda, dalam cara ketiga terdapat p 3 kemungkinan hasil yang
berbeda demikian seterusnya sampai cara yang ke – n terdapat p n kemungkinan hasil yang berbeda
maka total banyak kemungkinan kejadian dalam peristiwa tersebut adalah p 1 + p2 + p3 + ... + pn cara
berbeda.
Contoh :
Hendro seorang pelajar SMK. Hendro mempunyai tiga jenis alat transportasi dari rumah ke
sekolah yaitu sepeda (sepeda mini, sepeda gunung), sepeda motor (yamaha, honda, suzuki) dan
mobil (sedan, kijang, pick-up). Berapa banyak cara Hendro berangkat dari rumah ke sekolah?
Penyelesaian :
Alat transportasi yang digunakan Hendro dari rumah ke sekolah hanyalah salah satu saja yaitu
sepeda atau sepeda motor atau mobil, tidak mungkin dia menggunakan lebih dari satu kendaraan
dalam waktu yang bersamaan. Banyak cara Hendro berangkat dari rumah ke sekolah adalah banyak
cara memakai sepeda + banyak cara memakai sepeda motor + banyak cara memakai mobil = 2 + 3 +
3 = 8 cara.
Notasi Faktorial
Misalkan n himpunan bilangan asli. Notasi n! (dibaca : n faktorial) didefinisikan hasil kali
bilangan – bilangan asli berurutan dari n sampai 1.
Ditulis n! = n × (n – 1) × (n – 2) × ... × 3 × 2 × 1.
Didefinisikan 1! = 1 dan 0! = 1.
Contoh :
Penyelesaian :
5! = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 120.
Penyelesaian :
2! + 3! = (2 × 1) + (3 × 2 × 1) = 2 × 6 = 12
Latihan
1) Eko memiliki 3 buah sepatu, 5 buah kaos kaki dan 4 buah tali sepatu. Berapa banyak cara
2) Dari kota A ke kota B dapat dilalui oleh 5 jalur. Dari kota B ke kota C dapat dilalui 4 jalur. Berapa jalur
dapat dilalui dari kota A ke kota C dan kembali ke kota A melewati kota B tetapi tidak boleh melewati
jalur yang sama?
3) Dari angka – angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 akan disusun bilangan yang terdiri dari 4 angka. Tentukan
banyak bilangan yang dapat disusun jika angka – angkanya boleh berulang!
4) Berapa banyak bilangan asli yang lebih kecil dari 400, yang dapat dibentuk dari angka – angka 1, 2, 3,
4, 5 dan 6, bila tidak boleh ada pengulangan angka?
5) Dalam suatu pertandingan yang diikuti oleh 10 peserta, berapa banyak kemungkinan yang berbeda
dari pemberian medali emas, perak dan perunggu?
2. Permutasi
Permutasi adalah susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan obyek yang diambil
sebagian atau seluruhnya dengan merperhatikan urutannya. “Memperhatikan urutannya”
maksudnya susunan AB dan BA dianggap kejadian yang berbeda. Sebagai contoh, di dalam suatu
kelas telah terpilih 3 calon untuk menduduki jabatan ketua, sekretaris dan bendahara. Ketiga calon
terpilih tersebut adalah A, B dan C. Kemungkinan susunan kepengurusan kelas tersebut adalah
sebagai berikut :
Banyak cara untuk menyusun n unsur yang diambil dari n unsur dengan memperhatikan urutannya
dinyatakan dengan P(n,n) atau nPn yang dirumuskan sebagai berikut :
P(n,n) = n!
Contoh 1 :
Dari 4 calon pengurus OSIS, berapa kemungkinan susunan yang dapat dibentuk untuk menentukan
sekaligus ketua, wakil ketua, bendahara dan sekretaris.
penyelesaian :
Contoh 2 :
Tentukan susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata “ LUANG” jika susunan huruf tersebut terdiri
atas lima huruf berbeda.
Penyelesaian :
Banyak cara untuk menyusun k unsur yang diambil dari n unsur dengan memperhatikan dinyatakan
dengan P(n,k) atau nPk yang dirumuskan sebagai berikut :
Contoh 1 :
Tentukan banyaknya kemungkinan dalam pemilihan ketua kelas dan wakil ketua kelas jika ada 6
orang calon.
Penyelesaian :
Contoh 2 :
Dari huruf – huruf A, B, C, D, E, F, tentukan susunan huruf yang terdiri dari 3 huruf berbeda.
Penyelesaian :
Jika dari n unsur yang tersedia terdapat n1 unsur sama, n2 unsur sama dan seterusnya maka banyak
permutasi adalah
Contoh :
Penyelesaian :
4. Permutasi siklis
Permutasi siklis adalah suatu cara untuk menentukan susunan unsur yang disusun secara siklis atau
melingkar dengan memperhatikan urutannya. Banyak permutasi siklis dari n unsur berbeda adalah :
P = (n – 1)!
Contoh :
Dalam suatu pertemuan, ada 8 peserta akan menempati 8 kursi yang mengelilingi meja bundar.
Berapa banyak susunan yang mungkin terjadi?
Penyelesaian :
5. Permutasi berulang
Banyak permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia dengan tiap unsur yang tersedia
boleh ditulis berulang adalah P = nr
Contoh :
Berapa banyak susunan 3 huruf yang diambil dari huruf – huruf K, A, M, I dan S jika unsur – unsur
yang tersedia boleh ditulis berulang.
Penyeleaian :
Latihan 3
1. Terdapat buah mangga, jeruk, apel dan salak. Masing – masing satu buah akan disusun berjajar.
Tentukan banyak susunan yang dapat dibentuk dari buah – buahan tersebut!
2. Dari angka – angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 akan disusun bilangan – bilangan yang terdiri atas dua angka
yang berbeda.Tentukan banyak susunan bilangan yang mungkin terjadi!
3. Suatu kelompok pengajian ibu – ibu mempunyai anggota 10 orang. Apabila setiap pengajian
duduknya melingkar maka tentukan banyak cara posisi ibu – ibu duduk!
4. Dari 8 siswa akan dipilih 3 orang siswa untuk menduduki jabatan ketua, sekretaris dan bendahara.
Tentukan banyak susunan berbeda yang mungkin terjadi!
5. Tentukan banyaknya nomor sambungan pesawat telepon terdiri dari 5 angka berbeda yang dapat
dibentuk dari 8 bilangan asli yang pertama dengan syarat tidak boleh berulang!
7. Berapa banyak cara menyusun 5 bola hitam, 3 bola merah dan 2 bola putih secara berdampingan!
8. Tujuh mutiara berlainan warna akan disusun menjadi sebuah kalung. Berapa banyak susunan yang
mungkin terjadi!
9. Tentukan banyak susunan 4 huruf dari kata SEMBILAN jika unsur – unsur yang tersedia boleh ditulis
ulang!
10. Ruang rapat terdiri dari 15 kursi. Peserta yang hadir hanya 8 orang. Berapa cara peserta yang hadir
menduduki kursi rapat secara berdampingan!
3. Kombinasi
Contoh 1 :
Ada 12 pemain bola basket yang akan bertanding. Dalam menit – menit pertama akan diturunkan 5
orang. Berapa banyaknya cara yang mungkin terjadi?
Penyelesaian :
Contoh 2 :
Tiga bola diambil dari kotak yang berisi 5 bola merah, 3 bola putih dan 2 bola biru. Tentukan banyak
cara pengambilan tiga bola yang terdiri dari 2 bola merah dan 1 bola biru.
Jawab :
Tersedia 5 bola merah dan akan diambil 2 bola, banyak cara pengambilannya
= C(5,2) = 10.
Tersedia 2 bola biru dan akan diambil 1 bola, banyak cara pengambilannya
= C(2,1) = 2.
Banyak cara pengambilan tiga bola yang terdiri dari 2 bola merah dan 1 bola biru adalah 10 × 2 = 20.
Latihan 4
1. Dalam suatu ujian remidial yang pesertanya 8 orang, guru penguji akan memanggil 2 orang sekaligus.
Tentukan banyak susunan berbeda yang mungkin!
2. Dari 10 orang pemain bola volly akan dibentuk tim bola volly yang terdiri 6 orang. Tentukan banyak
tim berbeda yang dapat dibentuk!
3. Suatu tim bulu tangkis terdiri dari 3 putra dan 2 putri. Jika akan dibentuk pasangan ganda campuran
maka tentukan banyak pasangan yang mungkin terbentuk!
4. Rapat dihadiri oleh 10 orang. Akan dipilih 3 orang untuk berbicara. Tentukan banyak cara untuk
memilih tiga orang tersebut!
5. Sally akan membeli 3 kambing dan 4 sapi dari seorang pedagang yang memiliki 6 kambing dan 7 sapi.
Dengan berapa cara Sally dapat memilih kambing dan sapi!
6. Dalam sebuah kotak terdapat 6 kelereng hijau, 3 kelereng merah dan 1 kelereng putih. Akan diambil
3 kelereng dari kotak itu.Tentukan banyak cara mengambil 3 kelereng tersebut!
7. Terdapat 4 macam warna cat yaitu merah, kuning, biru dan putih. Seorang tukang cat ingin membuat
warna yang baru dengan mencampur dua warna cat dengan perbandigan yang sama. Berapa warna
baru yang diperoleh?
8. Ada 10 titik dan tidak ada tiga titik yang terletak segaris. Berapa banyak segitiga yang dapat dibentuk
dari titik – titik tersebut?
9. Doni akan membuat sup dengan 5 jenis sayuran yang berbeda dan 3 jenis tanaman herbal. Doni
mempunyai 12 jenis sayuran dan 6 jenis tanaman herbal untuk dipilih. Berapa banyak jenis sup
berbeda yang dapat dibuat oleh Doni?
10. Misalkan kamu menemukan 7 jenis artikel yang sesuai dengan tema penelitian. Tentukan
berapa banyak cara kamu dapat memilih kurang dari 5 artikel untuk dibaca.
http://modulmatematikasmk.blogspot.com/2017/01/kaidah-pencacahan.html
Peluang kejadian majemuk adalah rangkaian beberapa kejadian yang dihubungkan dengan
“dan” (Dilambangkan dengan ∩ ) serta “atau” (Dilambangkan dengan U), dan dirumuskan :
Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika dua kejadian tersebut tidak dapat terjadi
secara bersamaan, atau dengan kata lain tidak saling terkait (tidak mempunyai irisan).
Dirumuskan :
P(A ∩ B) = 0
01. Dua buah dadu dilantunkan serentak satu kali. Jika A adalah kejadian munculnya dua
mata dadu yang habis dibagi 5 dan B adalah kejadian munculnya dua mata dadu yang
jumlahnya habis dibagi 4, maka tentukanlah peluang :
(b) P(A U B)
Jawab
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} , n(S) = 6
A = {5} , n(A) = 1
B = {4} , n(B) = 1
Karena A dan B saling lepas, maka:
(a) P(A ∩ B) = 0
(b) P(A U B) = P(A) + P(B)
P(A U B) ⅙ + ⅙ = ⅓
03. Sebuah dadu merah dan sebuah dadu putih dilantunkan serentak satu kali. Tentukanlah
peluang munculnya angka 3 pada dadu merah atau angka 5 pada dadu putih
Jawab
n(S) = 6 x 6 = 36
A = {31, 32, 33, 34, 35, 36} , n(A) = 6
B = {15, 25, 35, 45, 55, 65} , n(B) = 6
A U B = {35} , n(A ∩ B) = 1
Karena A dan B tidak saling lepas, maka:
Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika muncul atau tidaknya kejadian A tidak
mempengaruhi muncul atau tidaknya kejadian B. Dengan kata lain A dan B memiliki
keterkaitan tetapi tidak saling mempengaruhi.
Jika dirumuskan secara matematis, maka kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika
memenuhi :
01. Dua dadu dilantunkan serentak satu kali. Misalkan A adalah kejadian munculnya dua
mata dadu yang jumlahnya 8 dan B adalah kejadian munculnya dua mata dadu yang hasil
kalinya 12, maka selidikilah apakah A dan B saling bebas ?
Jawab
A = {26, 62, 35, 53, 44} , n(A) = 5
B = {34, 43, 62, 26} , n(B) = 4
A ∩ B = {62, 26} , n(A ∩ B) = 2
n(S) = 36
02. Dua dadu berwarna merah dan putih dilantunkan serentak satu kali. Misalkan A adalah
kejadian munculnya angka 4 pada dadu merah dan B adalah kejadian munculnya angka 6
pada dadu putih, maka selidikilah apakah A dan B saling bebas ?
Jawab
A = {41, 42, 43, 44, 45, 46} , n(A) = 6
B = {16, 26, 36, 46, 56, 66} , n(B) = 6
A ∩ B = {46} , n(A ∩ B) = 1
n(S) = 36
03. Dua orang sahabat Amir dan Budi bermaksud mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.
Jika peluang Amir lulus 3/4 dan peluang Budi lulus 1/3, maka tentukanlah peluang :
(a) Kedua-duanya tidak lulus
(b) Amir lulus tetapi Budi tidak lulus
Jawab
https://materimatematikalengkap.blogspot.com/2017/11/peluang-kejadian-majemuk.html
Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B
adalah kejadian munculnya bilangan prima. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan
ganjil atau prima!
Penyelesaian:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan prima : {2, 3, 5} → P(B) =3/6
A∩B = {3, 5} → P{A∩B} = 2/6
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
= 3/6 + 3/6 – 2/6 = 4/6 = 2/3
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima adalah 2/3
Contoh:
Diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge, tentukan peluang terambilnya kartu As atau kartu
Hati!
Penyelesaian:n(S) = 52 (karena banyaknya kartu dalam 1 set kartu bridge 52)
A = kartu As, n(A) = 4 (Banyaknya kartu As dalam1 set kartu bridge 4)
4
P(A) = ——
52
B = kartu Hati, n(B) = 13 (Banyaknya kartu Hati dalam1 set kartu bridge 13)
13
P(B) = ——
52
n(A∩B) = 1 (Banyaknya Kartu As dan Hati dalam1 set kartu bridge 1)
1
P(A∩B) = ——
52
4 13 1 16
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = —— + —— – —— =——
52 52 52 52
16
Jadi peluang kejadian terambilnya kartu As atau Hati adalah ——
52
Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B
adalah kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan
ganjil atau genap!
Penyelesaian:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan genap : {2, 4, 6} → P(B) =3/6
A∩B = {} → P(A∩B) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)
P(A∪ B) = P(A) + P(B)
= 3/6 + 3/6 = 1
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap adalah 1
Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 2 bola kuning dan 1 bola biru. Akan diambil sebuah bola
secara acak. Tentukan peluang terambilnya bola merah atau bola kuning!
Penyelesaian:
8! 8! 8 . 7!
n(S) = 8C1 = ———— = ———— = ——— = 8
1!(8- 1)! 1 . 7! 7!
Misal kejadian terambilnya kelereng merah adalah A, maka:
5! 5! n(A) 5
n(A) = 5C1 = ———— = —— = 5, P(A) = ——— = ——
1!(5 - 1)! 4! n(S) 8
Misal kejadian terambilnya kelereng kuning adalah B, maka:
2! 2! n(B) 2
n(B) = 2C1 = ———— = —— = 2, P(B) = ——— = ——
1!(2 - 1)! 1! n(S) 8
A∩B = {} (Kejadian saling lepas)
5 2 7
P(A∪ B) = P(A) + P(B) = —— + —— = ——
8 8 8 7
Jadi peluang terambilnya bola merah atau bola kuning ——
8
c. Peluang Kejadian Saling Bebas
Jika kejadian A tidak memengaruhi terjadinya kejadian B dan sebaliknya, atau terjadi atau
tidaknya kejadian A tidak tergantung pada terjadi atau tidaknya kejadian B maka dua kejadian ini
disebut kejadian saling bebas. Hal ini seperti digambarkan pada pelemparan dua buah dadu
sekaligus.
A adalah kejadian munculnya dadu pertama angka 3 dan
B adalah kejadian munculnya dadu kedua angka 5
maka kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling bebas, dan peluang
kejadian ini dapat dirumuskan:
Coba kamu pelajari contoh berikut untuk lebih memahami tentang kejadian saling bebas.
Contoh:
Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama, tentukan peluang munculnya mata dadu 3 pada
dadu pertama dan mata dadu 5 pada dadu kedua!
Penyelesaian:
Kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama tidak terpengaruh kejadian munculnya
mata dadu 5 pada dadu kedua jadi ini adalah dua kejadian yang saling bebas
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), ….., (6, 6)} → n(S) = 36
Misal kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama adalah A, maka:
6 1
A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} → n(A) = 6 P(A) = —— = ——
36 6
Misal kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua adalah B, maka:
6 1
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} → n(B) = 6 P(B) = —— = ——
36 6
Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Akan diambil sebuah bola secara acak
berturut-turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian . Tentukan peluang terambilnya keduanya
bola merah!
Penyelesaian:
Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A, maka:
n(A) 5
P(A) = ——— = ——
n(S) 8
Misal kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, maka:
n(B/A) 4
P(B/A) = ——— = ——
n(S) 7
5 4 5
P(A∩B) = P(A) × P(B/A) = —— × —— = ——
8 7 14
http://matematika-lovers.blogspot.com/2012/04/peluang-kejadian-majemuk.html
Teori Peluang
25 Agustus 2019 9 min read
Teori Peluang atau keboleh jadian atau juga dikenal sebagai probabilitas merupakan suatu
cara untuk mengungkapkan pengetahuan ataupun kepercayaan jika seuah kejadian akan
berlaku atau sudah terjadi.
Konsep peluang dalam ilmu matematika sudah dirumuskan dengan lebih ketat pada
matematika.
Serta telah banyak dimanfaatkan secara lebih luas dalam tidak hanya pada bidang matematika
atau statistika, namun juga keuangan, sains dan juga filsafat. Selengkapnya mengenai teori
peluang simak pembahasan berikut ini.
Daftar Isi [hide]
Teori Peluang
Kejadian Majemuk dalam Teori Peluang Matematika
Aturan Perkalian dan Faktorial dalam Teori Peluang
Jenis Permutasi
Kombinasi dan Binomial Newton
Mengetahui Percobaan, Ruang Sampel, dan Menghitung Peluang Kejadian
Teori Peluang
Peluang merupakan sebuah nilai antara 0 hingga 1 yang menggambarkan kemungkinan pada
sebuah peristiwa yang akan terjadi.
Beberapa kejadian akan disebut saling bebas apabila kemunculan seebuah kejadian tidak
akan memengaruhi kemunculan kejadian yang lainnya.
Dan untuk membahas lebih lanjut mengenai teori peluang, kita akan berikan beberapa hal
yang berhubungan teori peluang.
Apabila kalian diperintah oleh ibu kalian untuk merapikan bola warna-warni yang kalian
punya ke dalam kotak mainan.
Tetapi secara tiba-tiba, adik kalian yang masih kecil minta diambilkan bola. Secara acak,
kalian akan mengambil kembali bola tersebut kan?.
Nah, peluang terambilnya bola warna biru serta merah kira-kira ada berapa ya guys? Kejadian
tersebutlah bisa kita jawab dengan cara mempelajari materi kejadian majemuk di dalam teori
peluang matematika.
Kejadian majemuk adalah jika terdapat suatu kejadian atau percobaan yang berlangsung
lebih dari satu kali sehingga menghasilkan kejadian baru, di mana kejadian baru tersebutlah
yang disebut sebagai kejadian majemuk.
Adapun beberapa kejadian yang dikatakan sebagai kejadian majemuk, diantaranya yaitu:
Dalam dua kejadian sembarang A serta B dalam ruang sampel S, maka akan berlaku rumus:
P (A ∪ B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B)
Sebagai:
Diketahui dari 45 siswa dalam suatu kelas, terdapat 28 siswa yang suka pada mapel
Matematika, 22 siswa suka pada mapel bahasa Inggris, serta sisa 10 siswa suka kedua-
duanya.
Apabila seorang siswa dipilih secara acak, maka tentukan peluang siswa yang terpilih
merupakan siswa yang menyukai Matematika ataupun bahasa Inggris!
Diketahui:
n(S) = 45
Suka Matematika, n(M) = 28
Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22
Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10
Jawab:
n(S) = 45
Suka Matematika, n(M) = 28
Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22
Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10
Peluang di mana akan terpilih yang suka Matematika atau Bahasa Inggris adalah:
P (M ∪ B) = P (M) + P (B) – P (M ∩ B)
P (Ac) = 1 – P (A)
Sebagai contoh:
Suatu dadu dilempar sekali ke atas, maka hitunglah peluang munculnya mata dadu lebih dari
dua.
Jawab:
Suatu dadu dilempar sekali, sehingga n (S) = 6
Maka dari itu, Ac = { mata dadu kurang dari atau sama dengan 2 } = {1, 2}, n(Ac) = 2
Pada pelemparan satu dadu bermata 6, berapakah peluang untuk memperoleh dadu dengan
mata 1 atau 3 ?
Jawab:
A = {1}, B = {3}
n(A) = 1, n(B) = 1
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan
kejadian B tidak mempengaruhi kejadian A. Dirumuskan:
P (A ∩ B) = P (A) X P (B)
Contoh:
Apabila peluang Gilang bisa menyelesaikan sebuah soal yaitu 0,4 serta peluang Putra bisa
menyelesaikan soal yang sama yaitu 0,3 maka peluang mereka berdua bisa menyelesaikan
soal tersebut yaitu …
Jawab:
P(A) = 0,4
P(B) = 0,3
Apabila kejadian A serta B tidak saling bebas, kejadian B dipengaruhi oleh kejadian A
ataupun kejadian B dengan syarat A, maka dapat kita rumuskan menjadi:
Sebagai contoh:
Suatu dadu dilempar sekali. Hitunglah peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat
munculnya kejadian mata dadu prima terlebih dahulu.
Jawab:
Diketahui;
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
A = Kejadian munculnya angka prima
A = {2, 3, 5}, n(A) = 3
B = {1, 3, 5}
Peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima
terlebih dahulu adalah:
Sesudah kalian selesai mempelajari semua peluang kejadian majemuk, maka bisa kita
simpulkan bahwa:
Melanjutkan teori peluang, di bawah ini akan kami jelaskan mengenai aturan perkalian dan
faktorial, permutasi, kombinasi dan Binomial Newton, percobaan ruang sampel dan
peluang suatu kejadian, dan peluang kejadian majemuk. Perhatikan baik-baik ya.
Baca juga: Logaritma
Lalu, kalian berpikir kemungkinan besar sebentar lagi akan turun hujan.
Nah, tanpa kalian sadari, sebetulnya kalian sudah menerapkan teori peluang dalam kehidupan
sehari hari lho.
Nah, agar kita lebih paham mengenai teori peluang ini yuk kita pelajari aturan perkalian dan
faktorial dalam teori peluang.
Di dalam kita mempelajari teori peluang, kalin juga harus mengetahui tentang kaidah
pencacahan.
Hal dasar yang harus dapat kalian pahami dalam mempelajari kaidah pencacahan antara lain
yaitu aturan perkalian, faktorial, serta permutasi.
A. Aturan Perkalian
Apabila sebuah kejadian bisa terjadi dalam m cara serta kejadian kedua bisa terjadi dalam n
cara, maka pasangan kejadian bisa terjadi:
m x n cara
Keterangan:
Prinsip ini bisa digenerelasasikan dalam memasukan banyak kejadian yang bisa berlangsung
di dalam n1,n2,n3,…nk cara.
Sebagai contoh:
Gilang memiliki 3 celana berwarna hitam, biru dan juga merah serta memiliki 4 kaos
berwarna biru, merah, kuning, dan juga merah muda. Berapa banyak pasang cara Gilang
untuk memilih celana serta baju?
Jawab:
Banyak pasang cara Gilang dalam memilih celana dan baju adalah:
B. Faktorial
Dalam pelajaran matematika, faktorial dari bilangan asli n merupakan suatu hasil perkalian
antara bilangan bulat positif yang kurang dari atau sama dengan n.
n! = n . (n -1) . (n – 2) . ….. (n – n + 1)
2! = 2.1 = 2
3! = 3.2.1 = 6
4! = 4.3.2.1 = 24
5! = 5.4.3.2.1 = 120
Sebagai contoh:
1. 10!.3!/ 81.4! =
2. 6! + 4!/ 5! – 7!/ 5! =
Jawab:
Jenis Permutasi
Sesudah kita belajar mengenai aturan perkalian sera faktorial dalam teori peluang, maka
selanjutnya kita akan membahas mengenai permutasi.
Permutasi merupakan suatu susunan unsur berbeda yang terbentuk dari n unsur, diambil
dari n unsur ataupun sebagian unsur.
Permutasi bisa dikelompokkan menjadi beberapa macam.
Dan di dalam kali ini kita akan belajar mengenai jenis permutasi dalam teori peluang. Kira-
kira apa saja ya jenis-jenis permutasi tersbut? Selengkapnya simak baik-baik ulasan di bawah
ini.
1 Permutasi dari n elemen, tiap permutasi terdiri dari n elemen P(n,n) = n! atau nPn = n!
2 Permutasi n elemen, tiap permutasi terdiri dari r unsur darin elemen r < n. P(n-r) = nPr = Pnr = n!/ (n – r
3 Permutasi dari n unsur yang mengandung p.q serta r unsur yang sama. P(n,k1,k2, kt) = n!/ k1!k2! … kt!
5 Permutasi berulang dari n unsur, tipe permutasi terdiri dari k unsur. Pn = nk
Jika ada unsur yang berbeda diambil n unsur, maka banyaknya susunan (permutasi) yang
berbeda dari n unsur tersebut adalah
P(n,n) = n! atau nPn = n!
Sebagai contoh:
Dalam menyambut suatu pertemuan delegasi negara yang dihadiri sebanyak lima negara,
panitia akan kemudian memasang kelima bendera dari lima negara yang nantinya akan hadir.
Banyaknya cara panitia dakam menyusun kelima bendera tersebut terdapat berapa cara?
Jawab:
Dari lima bendera yang tersedia, itu artinya n = 5, maka banyak susunan bendera yang
mungkin adalah:
Untuk seluruh bilangan positif n serta r, dengan r ≤ n, banyaknya permutasi dari n objek yang
diambil r objek dalam satu waktu yaitu:
Banyak cara dalam memilih seorang ketua, sekertaris dan juga bendahara dari 8 siswa yang
tersedia ialah…
Jawab:
Diketahui:
Banyak siswa, n = 8
Ketua, sekretaris serta bendahara (banyak pilihan objek), r = 3
Sehingga:
3. Permutasi dari n unsur yang mengandung p.q dan r unsur yang sama
Keterangan:
n = merupakan banyaknya elemen seluruhnya
k1 = merupakan banyaknya elemen kelompok 1 yang sama
k2 = merupakan banyaknya elemen kelompok 2 yang sama
…
kt = merupakan banyaknya elemen kelompok kt yang sama
t = 1,2,3,…dst.
Sebagai contoh:
Jawab:
Diketahui:
k1 = huruf B = 2
k2 = huruf A = 3
k3 = huruf S = 4
k4 = huruf I = 1
Penyelesaian:
4. Permutasi Siklis
n Psiklis = (n – 1)!
Sebagai contoh:
Dari 5 orang anggota keluarga akan segera duduk mengelilingi suatu meja bundar, banyaknya
cara untuk susunan yang bisa dibuat dari 5 orang tersebut yaitu…
Jawab:
Pn = nk
Contoh:
Jawab:
A. Kombinasi
Cnr = nCr
Sebagai contoh:
Soal 1.
Banyak cara untuk memilih pemain inti dari suatu tim basket dari 9 orang yaitu…
Jawab:
Diketahui:
Banyak cara untuk memilih pemain inti dari suatu tim basket adalah:
Dari total 4 penyanyi sopran serta 5 penyanyi alto akan dipilih empat orang pengurus paduan
suara.
Berapa banyak pilihan yang berbeda yang nantinya akan didapatkan apabila dipilih 2 orang
penyanyi sopran serta 2 orang penyanyi alto?
Jawab:
B. Binomial Newton
Sebagai contoh:
Suku ke-7 dari (2x + y)15 yaitu…
Jawab:
Diketahui:
n = 15
r=7–1=6
Sehingga:
A. Percobaan
1. Pada masing-masing jenis percobaan memiliki kemungkinan hasil atau peristiwa atau
kejadian yang akan terjadi.
2. Hasil dari masing-masing percobaan tersebut secara pasti akan sulit ditentukan.
Ilustrasi:
1 Melempar satu keping mata uang logam Muncul gambar (G) atau angka (A)
B. Ruang Sampel
Ruang sampel (S) adalah kumpulan dari hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan.
Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel, sedangkan kumpulan dari beberapa
titik sampel disebut kejadian.
Sebagai contoh:
Satu buah koin di lempar sebanyak 3 kali, maka dari itu ruang sampel daserta banyaknya
sampel dari percobaan pelemparan koin tersebut ialah…
Jawab:
Kemungkinan:
Koin ke-1 : A A A G A G G G
Koin ke-2 : A A G A G A G G
Koin ke-3 : A G A A G G A G
Maka;
n(S) = 8
C. Peluang Kejadian
Sebagai cotoh S merupakan ruang sampel dari sebuah percobaan dengan masing-masing
anggota S mempunyai kesempatan muncul yang sama dan K merupakan sebuah kejadian
dengan K⊂S, sehingga peluang kejadian K adalah:
dengan 0 ≤ P(K) ≤ 1,
Ketarangan:
Sebagai contoh:
Satu buah dadu dilempar undi satu kali, peluang munculnya angka bilangan prima yaitu…
Jawab:
Diketahui:
Ruang sampel dadu adalah (S) = {1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n(S) = 6
Muncul angka prima adalah (K) = {2, 3, 5} maka n(K) = 3
P(K) merupakan sautu peluang kejadian K dan juga P(Kc) = P(K’) merupakan suatu peluang
kejadian bukan K, maka akan berlaku:
P(K) + P(Kc) = 1
P(Kc) = 1 – P(K)
Sebagai contoh:
Peluang Gilang akan lulus ujian Matematika ialah 0,89, sehingga peluang Gilang tidak lulus
ujian Matematika yaitu …
Jawab:
Diketahui:
E. Frekuensi Harapan
Apabila sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali serta nilai kemungkinan berlangsung
kejadian K pada masing-masing percobaan ialah P(K), maka frekuensi harapan kejadian K
yaitu:
Fh(K) = n x P(K)
Sebagai contoh:
Satu buah dadu dilempar sebanyak 120 kali, maka frekuensi harapan munculnya mata dadu
faktor dari 6 yaitu …
Jawab:
Diketahui:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ↔ n(S) = 6
K : Faktor dari 6 = {1, 2, 3, 6} ↔ n(A) = 4
n = Banyak lemparan = 120
Sehingga;
https://www.yuksinau.id/teori-peluang/