Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Bangun Ruang Sisi Lengkung

Bangun ruang sisi lengkung adalah kelompok bangun ruang yang memiliki bagian-
bagian yang berbentuk lengkungan. Biasanya bangun ruang tersebut memiliki selimut
ataupun permukaan bidang. Yang termasuk ke dalam bangun ruang sisi lengkung
adalah tabung, kerucut, dan bola.

Tabung
Tabung merupakan sebuah bangun ruang yang dibatas oleh dua bidang berbentuk
lingkaran pada bagian atas dan bawahnya. Kedua lingkaran tersebut memiliki ukuran
yang sama besar serta kongruen. Keduanya saling berhadapan sejajar dan dihubungkan
oleh garis lurus. unsur-unsur yang ada pada tabung diantaranya adalah:

t = tinggi tabung
r = jari-jari

Rumus-Rumus Yang Berlaku untuk Tabung:

Luas Alas = Luas Lingkaran = πr2


Luas Tutup = Luas Alas = πr2
Luas Selimut = Keliling Alas × Tinggi = 2πr × t = 2πrt

Luas Permukaan Tabung = Luas Alas + Luas Tutup + Luas Selimut


Luas Permukaan Tabung = πr2 + πr2 + 2πrt
Luas Permukaan Tabung = 2πr2 + 2πrt
Luas Permukaan Tabung = 2πr(r + t )

Volume Tabung = Luas Alas × Tinggi


Volume Tabung = πr2 x t
Volume Tabung = πr2 t

Kerucut
kerucut merupakan sebuah bangun ruang yang alasnya berbentuk lingkaran dan
dibatasi oleh garis-garis pelukis yang mengelilinginya membentuk sebuah titik puncak.
unsur-unsur yang ada pada kerucut adalah:

t = tingi kerucut
r = jari-jari alas kerucut
s = garis pelukis

Rumus-Rumus Yang Berlaku untuk Kerucut:

Luas alas = luas lingkaran = πr2


Luas selimut = Luas Juring
Luas selimut =     panjang busur    x luas lingkaran
                            keliling lingkaran
Luas Selimut = 2πr x πs2
                           2πs
Luas Selimut = πrs

Luas Permukaan Kerucut = Luas alas + Luas Selimut


Luas Permukaan Kerucut = πr2 + πrs
Luas Permukaan Kerucut = πr (r + s)

Volume Kerucut = 1/3 x volume tabung


Volume Kerucut = 1/3 x luas alas x tinggi
Volume Kerucut = 1/3 x πr2 x t
Volume Kerucut = 1/3πr2t

Apotema = s

Bola
bola merupakan sebuah bangun ruang yang memiliki titik pusat dan membentuk titik-
titik dengan jari-jari yang sama yang saling berbatasan. unsur-unsur yang ada pada bola
adalah:

r = jari-jari bola

Rumus-Rumus Yang Berlaku untuk Bola:

Luas Permukaan Bola = 2/3 x Luas Permukaan Tabung


Luas Permukaan Bola = 2/3 x 2πr (r + t)
Luas Permukaan Bola = 2/3 x 2πr (r + 2r)
Luas Permukaan Bola = 2/3 x 2πr (3r)
Luas Permukaan Bola = 4πr2

Volume Bola = 4/3πr3

Luas Belahan Bola Padat = Luas 1/2 Bola + Luas Penampang


Luas Belahan Bola Padat = 1/2 x 4πr2 + πr2
Luas Belahan Bola Padat = 2πr2 + πr2
Luas Belahan Bola Padat = 3πr2

Contoh Soal Bangun Ruang Sisi Lengkung

Contoh Soal  1
Diketahui sebuah tabung memiliki ukuran jari-jari 10 cm dan tinggi 30 cm. Maka coba
hitunglah:
- volume tabung
- luas alas tabung
- luas selimut tabung
- luas permukaan tabung

Penyelesaiannya:
Volume tabung
V = π r2 t
V = 3,14 x 10 x 10 x 30 = 9432 cm3

Luas alas tabung


L = π r2
L = 3,14 x 10 x 10 = 314 cm2

Luas selimut tabung


L=2πrt
L = 2 x 3,14 x 10 x 30
L = 1884 cm2

Luas permukaan tabung


Luas permukaan tabung = luas selimut + luas alas + luas tutup (luas tutup = luas alas)
L =  1884 + 314 + 314= 2512 cm2

Contoh Soal 2
Dketahui sebuah topi petani berbentuk kerucut  memiliki jari-jari sebesar 500cm dan
garis pelukis s = 300 cm, maka tentukanlah:
- tinggi kerucut
- volume kerucut
- luas selimut kerucut
- luas permukaan kerucut

Penyelesaianya:
tinggi kerucut
Tinggi kerucut dapat diketahui dengan menggunakan rumus phytagoras:
t2 = s2 − r2
t2 = 3002 − 5002
t2 = 1600000
t = √1200 = 400 cm

volume kerucut
V = 1/3 π r2 t
V = 1/3 x 3,14 x × 500 x 500 x 400
V = 104666667cm3
luas selimut kerucut
L=πrs
L = 3,14 x 500 x 300
L = 4 71000 cm2

luas permukaan kerucut


L = π r (s + r)
L = 3,14 x 300 (500 + 300)
L = 3,14 x 300 x 800 = 7 53600 cm2

Contoh Soal  3
Bila sebuah bola basket memiliki jari-jari sebesar 40cm, maka coba kalian tentukan luas
permukaan serta volume dari bola basket tersebut!

Penyelesaiannya:
luas permukaan bola
L = 4π r2
L = 4 x 3,14 x 40 x 40
L = 20096 cm2

volume bola
V = 4/3 π r3
V = 4/3 x 3,14 x 40 x 40 x 40
V = 267946,67 cm3

STATISTIKA
Dalam materi statistika untuk SMP kelas 9 akan dibahas mengenai :

1. Mengumpulkan Data
2. Mengurutkan Data
3. Memusatkan Data
4. Menyajikan Data

1. Mengumpulkan Data
Dalam pengumpulan data, khususnya data kuantitatif, kita dapat menggunakan
dua cara atau kategori, yaitu:
a. Data Cacahan
Data Cacahan adalah Data yang diperoleh dengan cara menghitung atau
mencacahnya.
Misalnya: Dalam suatu RW terdiri dari 220 warga wanita dan 80 warga pria.
b. Data Ukuran
Data ukuran atau data kontinu adalah Data yang diperoleh dengan cara
mengukur.
Misalnya: tinggi badan dari lima orang siswa yaitu 175, 163, 181, 180, dan 170.

2. Mengurutkan Data
Apabila data yang terkumpul dalam jumlah banyak dan tidak teratur urutannya,
maka kita akan mengalami kesulitan untuk menganalisisnya. Sehingga kita perlu
untuk mengurutkan data tersebut. Dalam mengurutkan data biasanya dilakukan
dengan mencatat banyaknya (frekuensi) nilai data-nilai data yang sama
kemudian diurutkan dari yang memiliki nilai terkecil (minimum) sampai ke nilai
yang tertinggi (maksimum). Namun jika data yang kita peroleh dalam jumlah
kecil, kita masih bisa mengolah atau menganalisisnya dengan mudah, tanpa
harus mengurutkan data tersebut.

3. Memusatkan Data
Dalam pemusatan data akan dikenal tiga hal, yaitu ; mean, median, dan modus.

1. Mean
Mean adalah rata-rata hitung dari suatu data. Mean disebut juga rataan atau rata-rata.
Mean atau rataan dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data dengan banyaknya
data.
Misalnya   adalah nilai data-nilai data dari sekumpulan data yang
banyaknya  buah, maka rata-rata / mean nya adalah:
Mean = 
Rumus tersebut digunakan untuk data tunggal, lalu bagaimana untuk data kelompok?
Perhatikan rumus dibawah ini,

Mean = 
Apakah bisa kalian lihat perbedaannya?
Ya,
Untuk data kelompok, kita perlu mengalikan nilai dengan frekuensinya terlebih dahulu
sebelum dijumlahkan. Kemudian dibagi dengan jumlah frekuensi.

2. Median

Median adalah nilai tengah dalam sekumpulan data, setelah data tersebut diurutkan.
Cara menentukan median dari data tunggal yaitu sebagai berikut.
Misalnya   adalah nilai data-nilai data dari sekumpulan data, setelah
diurutkan, didapatkan 
Data Ganjil
Untuk data dengan jumlah data ganjil, maka median nya adalah nilai data
ke 

Sehingga rumusnya adalah :

Me = 
Data Genap
Untuk data dengan jumlah data genap, maka mediannya adalah rata-rata nilai data ke   
dan data ke 

Sehingga rumusnya adalah :

Me = 
Data Kelompok
Untuk mencari median dari data kelompok dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:

Me = 
Dengan:
 = median (nilai tengah)
 = tepi bawah kelas median
 = jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
 = frekuensi kelas median
 = interval kelas

3. Modus

Modus diartikan sebagai nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang
frekuensinya paling besar.
Data Tunggal
Untuk menentukan modus dari data tunggal, kita cukup mengurutkan data tersebut,
kemudian mencari nilai data yang frekuensinya paling besar.

Data Kelompok
Untuk data kelompok, skor/nilai modus ditentukan dengan rumus:

Dengan:
 = modus
 = tepi bawah kelas modus
 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
 = panjang interval kelas

4. Menyajikan Data
Setelah data telah dikumpulkan data perlu disusun dan disajikan dalam bentuk visual
yang jelas dan baik guna keperluan analisis lebih lanjut. Secara umum ada dua cara
penyajian data, yaitu dengan tabel (daftar) dan diagram (grafik).
Pada awal penyajian materi ini sudah disinggung mengenai diagram, kalian juga sudah
diperkenalkan dengan beberapa jenis diagram, yaitu diagram batang, garis, lingkaran.

Untuk penjelasan mengenai masing-masing diagram tersebut akan disajikan pada


postingan berikutnya.
Diagram Batang
Diagram Garis
Diagram Lingkaran

PELUANG
 Peluang adalah nilai/angka yang menunjukan kemungkinan terjadinya suatu kejadian
Ruang Sampel adalah himpunan dari semua hasil percobaan yang mungkin terjadi.
Titik Sampel adalah anggota yang ada di dalam ruang sampel
Sebuah dadu dengan enam sisi dilempar, pada pelemparan pertama muncul sisi
2, kemudian pada pelemparan kedua muncul sisi 5.
Peluang muncul sisi 1 pada pelemparan selanjutnya adalah?
Jawab :
Diketahui bahwa dadu memiliki 6 sisi yaitu sisi 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Sisi sisi tersebut yang
dinamakan dengan ruang sampel. Sedangkan sisi 1, 2, 3, 4, 5 atau 6, masing-masing
adalah titik sampel.
Jadi jika ditanyakan peluang muncul sisi 1, maka titik sampel nya adalah 1, dan ruang
sampel nya adalah 6.
Sehingga peluangnya adalah 
1 merupakan titik sampel dan 6 merupakan ruang sampel.

Rumus Peluang suatu kejadian adalah

P(A) = 
Dengan :
P(A) = Peluang kejadian A
n(A) = Titik sampel kejadian A
n(S) = Ruang sampel kejadian A

Bagaimana cara menentukan ruang sampel?


Dalam menentukan ruang sampel, ada beberapa cara, yaitu:

1. Dengan cara mendaftarkan satu-persatu.


Cara ini merupakan cara yang paling sederhana dimana kita akan
berusaha mencari anggota ruang sampelnya dengan menyebutkan nya
satu-persatu.
2. Dengan menggunakan diagram pohon.
Menentukan anggota ruang sampel dengan cara ini menggunakan
bantuan diagram pohon. Cara ini digunakan untuk mencari ruang sampel
dari dua atau lebih kejadian.
Contoh :
Ruang sampel dari pelemparan 3 buah koin secara bersamaan.
Berikut ini adalah gambar diagram pohon nya.
Pada gambar diagram diatas dimisalkan sisi angka dengan A, sisi gambar
dengan G.
Didapatkan jika muncul sisi angka (A) pada koin pertama, sisi angka (A)
pada koin kedua, dan sisi angka (A) pada koin ketiga maka didapatkan
titik sampel yang pertama (A,A,A).
Begitu juga seterusnya sehingga didapatkan
ruang sampel = {(A,A,A), (A,A,G), (A,G,A), (A,G,G), (G,A,A), (G,A,G),
(G,G,A), (G,G,G)}

3. Dengan menggunakan tabel.


Cara ini dilakukan dengan menggunakan bantuan tabel untuk mencari
ruang sampel nya. Cara ini sering digunakan untuk mencari ruang sampel
dari kejadian yang majemuk ( lebih dari 2 kejadian )
Contoh :
Ruang sampel dari pelemparan dua koin.
Bentuk tabel nya adalah sebagai berikut :

Dalam tersebut dimisalkan sisi angka dengan A, sisi gambar dengan G,


dengan koin pertama pada sisi vertikal kebawah, sedangkan koin pertama
pada posisi horisontal.
Terlihat bahwa, jika muncul sisi A pada koin pertama, dan muncul juga sisi
angka pada koin kedua, maka didapatkan titik sampel (A,A). Dan
seterusnya.

Sehingga didapatkan ruang sampel = {(A,A), (A,G), (G,A), (G,G)}

Frekuensi merupakan perbandingan antara banyaknya percobaan yang


dilakukan dengan banyaknya kejadian yang diamati. Frekuensi dapat
diketahui dengan menggunakan rumus:

            Frekuensi Relatif = Banyak kejadian


                                            Banyak percobaan

Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk adalah dua atau lebih kejadian yang dioperasikan
sehingga terbentuklah sebuah kejadian yang baru
Suatu kejadian A dan kejadian komplemen berupa A' memenuhi
persamaan:

P(A) + P(A') = 1 atau P(A') = 1 - P(A)

Contoh Soal 2
dari seperangkat kartu bridge, diambil satu buah kartu secara acak.
tentukan peluang terambilnya kartu yang bukan As.

Jawab:
jumlah kartu bridge = n(S) = 52
jumlah kartu As = n(A) = 4
P(A) = 4/52
         = 1/13

peluang yang terambil bukan kartu As = P(A') = 1 - P(A) = 1 – 1/13 =


12/13

Anda mungkin juga menyukai