A. Latar belakang
Critical book report atau CBR adalah suatu tugas yang didalamnya mengkritisi
buku agar dapat memahami apa kelbihan dan kekurangan isi buku. Critical book
report tidak hanya meringkas isi buku saja tetapi lebih kepada mengevaluasi buku
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan apakah buku tersebut menarik atau tidak
buku tersebut untuk dibaca dan dipelajari. Critical book report akan
membangkitkan cara berpikir kritis mahasisiwa dalam memmbaca buku.
B. Tujuan
Tujuan critical book review ini adalah untuk dapat megkritisi isi buku dan
membandingkannya dengan buku lain yang materinya saling berhubungan. Selain
itu critical book report juga berfungsi untuk meningkatkan pemahaman dan
ketelitian mahasisiwa dalam membahas buku serta menguatkan daya ingat
mahsiswa tentang materi/ isi buku.
C. Manfaat
Manfaat dari tugas ini adalah menjadikan mahasiwa untuk berpikir kritis dalam
membandingkan isi buku, yaitu mengetahui apa kelemahan dan kelebihan isi buku
yang dikritisi
Buku utama :
Siti Maharani
Matematika terapan 1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
KEGIATAN 1 PELUANG
1. Kaidah Pencacahan, Permuatasi, dan Kombinasi
1. Kaidah pencacahan
Contoh :
Ilham mempunyai 4 macam baju dan 3 macam celana. Berapa banyaknya pilihan
pasangan baju dan celana yang dipakai oleh ilham?
Berapa banyaknya nomor pelat kendaran Jakarta dapat dibut jika terdiri atas
empat angka dan tiga huruf belakangnya?
Untuk menjawab masalah- masalah diatas, dapat kita menggunakan salah satu
atau gabungan dari dari konnsep berikut.
P2 adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat kedua setelah tempat pertama
terisi.
P3 adalah banyak cara untuk mengisi temapt ketiga setelah tempat pertama dan
tempat kedua terisi,
Banyak cara untuk mengisi n tempat yang tersedia secara keseluruhan adalah.
P1 x P2 x P3 x Pn
Matematika terapan 2
3. Permutasi
Dasara perhitungan pada permutasi adalah bilangan factorial (yang diberi lambang
tanda seru) hasil perkalian bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan n disebut n
faktorial (ditulis n!)
0! = 1
1! = 1
2! = 2 x 1 = 2
3! = 3 x 2 x 1 = 6
Dan seterusnya
Permutasi r dari n unsur adalah banyaknya susunan unsur yang terdiri atas r
unsur yang diambil dari satu himpunan yang terdiri atas n unsur berbeda dengan
memerhatikan urutannya(r ≤ n)
𝑛!
nPr =
(𝑛−𝑟)!
𝑛!
nPk,l,m=
𝑘!𝑙!𝑚!
b. Permutasi siklis
Permutasi siklis adalah banyaknya susunan dari n unsur berbeda yang diatur
secara melingkar dengan rumus sama dan seterusnya, ditentukan dengan rumus
sebagai berikut.,
nPsiklis =(n-1) !
Matematika terapan 3
4. Kombinasi
Suatu kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (tiap
unsur ini berbeda) adalah suatu pilihan dari r unsur tadi tanpa memrhatikan
urutannya (r≤ 𝑛),dapat dirumuskan dengan :
𝑛!
nCr=
(𝑛−𝑟)!𝑟!
contoh :
berapakah banyak kombinasi 3 huruf yang disusun dari huruf A,B, C dan D ?
diketahui : 𝑛 = 4
r=3
4!
4C3 =
(4−3)!3!
4!
=
1!.3!
4×3×2×1
= = 4 pilihan
1×3×2×1
𝑛(𝐴)
𝑃(𝐴) =
𝑛(𝑆), 0 ≤ 𝑃(𝐴) ≤ 1
Matematika terapan 4
2. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Frekuensi harapan suatu kejadian A adalah hasil kali peluang kejadian A dengan
banyaknya percobaan/perlakuan.
𝐹𝐻(𝐴) = 𝑃(𝐴) × 𝑛
Keterangan :
C. Kejadian Majemuk
Jika masing masing diibagi dengan n(S), dimana S adalah semesta pembicaraan,
maka diperoleh:
Dengan demikian, jika misalkan A dan B adalah dua kejadian sembarang yang
terdapat dua sampel S maka peluang kejadian A∪ 𝐵 dirumuskan:
Misalkan pada percobaan melempara sebuah dadu sebanyak satu kali, kejadian A
adalah munculnya angka kurang dari 3 dan kejadian B munculnya angka kurang
dari 4.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kejadian A dan kejadian B adalah dua
kejadian yang saling lepas atau yang saling asing. Dengan kata lain, kejadian A
Matematika terapan 5
dan kejadian B tidak dapat berlangsung secara bersamaan. Oleh karena 𝐴 ∩ 𝐵 =
∅ atau 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) = 0 maka diperoleh rumus peluang gabungan dua kejadiaan
saling lepas sebagai berikut. 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵)
1=P(A)+P(𝐴̅)
Jadi,
𝑃(𝐴̅) =1- 𝑃(𝐴)
Contoh:
Dua buah dadu merah dilempar sekaligus. Tentukan peluang munculnya mata
dadu lebih dari 4 untuk dadu putih dan dadu kurang dari 4 untuk dadu merah.
Jawab :
A ={(1,5);(2,5);(3,5);(5,5);(3,5);(5,5);(6,5);(1,6);(2,6);(3,6);(4,6);(5,6);(6,6)}
B = {(1,1);(1,2);(1,3);(1,4);(1,5);(1,6);(2,1);(2,2);(2,3);(2,4);(2,5);(2,6)\
12 1
n(A)=12 P(A)=36 = 3
4 1
n(B)= 8 P(B) 36 = 9
Matematika terapan 6
KEGIATAN 2 STATISTIKA
A. Statistik, statistika,populasi, dan sampel
1. Statistika deskriptif
Matematika terapan 7
3. Data statistika
Data dalah suatu catatan atau informasi dari suatu kegiatan yang dapt berupa
angka, lambang, sifat, atau keadaan dari objek yang sedang diteliti. Ada beberapa
cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu: wawancara, kuisioner,
pengamatan, dokumentasi, dan koleksi.
Kegiatan stasistik tidak dilakukan terhadap seluruh data yang ada, melainkan
hanya sebagian saja. Karena yang penting telah memenuhi syarat diatas, dengan
pertimbangan untuk menekan biaya dan menghemat waktu.
Untuk memuat tabel distribusi frekuensi dari data dapat diacak, diperlukan
langkah- langkah sebagai berikut.
a. Jangakauan/Range (R)
Jangakauan atau range adalah selisih nilai terringgi dengan nilai yang terendah.
Rumus: 𝑅 = 𝑥t –𝑥r
𝑥 r= nilai terendah
𝐾 = 1 + 3,3 log 𝑁
Keterangan :
K = banyaknya kelas
N = banyaknya data
c. Interval kelas
Matematika terapan 8
Rumus:
𝑅
𝑝=
𝐾
Keterangan : R= jangkauan
K = banyaknya kelas
3. Diagram batang
Ada beerapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan diagram batang, yaitu :
Ukuran pemusatan data adalah ukuran digunakan untuk memberi gambaran data
dari sampel yang diambil yang selanjutnya mewakili populasinya. Ukuran
pemusatan data ada tiga yaitu:
Rata- rata hitung adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyakny data.
Data tunggal
𝑥̅ = ∑𝑛𝑖=1 𝑥 keterangan :
Xi = nilai data ke i
n = banyaknya data
2. Data kelompok
∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑓1 𝑥1+ 𝑓2 𝑥2+ 𝑓3 𝑥3+⋯+ 𝑓𝑘 𝑥𝑘
x= ∑𝑘
= dengan 𝑓1 = frekuensi kelas ke-i ;
𝑖=1 𝑓𝑖 𝑓1 +𝑓2 + 𝑓3 +⋯+ 𝑓𝑘
Matematika terapan 9
𝑥1 = nilai tengah kelas ke-i.
3. Median (Me)
Median adalah nilai data tengah dari ukuran sebaran data setelah diurutkan dari
data yang terkecil hingga data terbesar. Rumus data tunggal :
𝑛=1
Letak 𝑀𝑒 =
2
Nilai median untuk data berkelompok adalah :
n
−F
2
Median = t b + k[ f ] × 𝑃
m
Keterangan :
N = banyaknya data
P= panjang interval
4. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau data yang paling banyak
keluar dari suatu ukuran data. Untuk data tunggal modusnya cukup ditentukan
dengan frekuensi terbanyak.
Keterangan :
p = panjang kelas
Matematika terapan 10
Ukuran penyebaran data adalah suatu nilai yang berada disekitar nilai rata- rata.
Ukuran penyebaran data meliputi daerah jangkauan, simpangan rata- rata
simpnagan baku, angka baku, simpangan kuartil, jangkauan persentil, dan
koefisien variasi.
1. Jangkauan/ range
Rumus :
𝐽 = 𝑥t – 𝑥 r
keterangan
𝑥t = nilai tertinggi
𝑥r = nilai terendah
Simpangan adalah nilai suatu data dengan nilai rata- rata hitung.
a. Data tunggal
Rumus :
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
|𝑥1− x|
𝑆𝑅 =
𝑛
Keterangan :
Xi= nilai data ke i
̅𝑥 = rata-rata hitung
N = banyaknya data
b. Data berkelompok
Rumus :
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
|𝑥1− x|
𝑆𝑅 = ∑𝑛
keterangan : Xi= nilai data ke i
𝑖=1 𝑓𝑖
Matematika terapan 11
3. Simpangan baku/standar devisi
a. Data tunggal
2
1
𝑆𝐵 = √𝑛 . ∑𝑟𝑖=1 𝑓𝑖 . (𝑥𝑖 − x )
Keterangan :
xi= nilai data ke i
𝑥̅ = rata- rata hitung
𝑓𝑖 = frekuensi data ke i
4. Koefisien variasi
Koefisien variasi adalah perbandingan antara simpangan baku dengan simpangan
rata- rata dinayatakan dengan persen.
Rumus :
𝑆𝐷
𝐾𝑉 = × 100%
𝑥̅
5. Nilai standar/angka baku (Z)
Angka baku dapat dipergunakan untuk mengetahui kenaikan atau perbedaaan
suatu kejadian dengan kebiasaanya. Semakin besar angka bakunya semakin tinggi
pula kenaikannya.
Rumus :
𝑥𝑖 − 𝑥̅
𝑍= × 100%
𝑥̅
Keterangan : 𝑍= angka baku 𝑥̅ = nilai rata- rata
Xi= data ke I SD = simpangan baku
Matematika terapan 12
6. Jangkauan semiinterkuartil/ simpangan kuartil
Kuartil adalah nilai batas dari ukuran sebenarnya data yang dibagi menjadi empat
bagian yang sama besar.
Letak kuartil untuk data tunggal :
𝑖
Rumus :Letak 𝑄 i=4(n+1)
Keterangan: 𝑄 I =kuartil ke i
n= banyaknya data
KEGIATAN 3
IRISAN KERUCUT
A. Lingkaran
Lingakran adalah himpunan tempat kedudukan titik- titik yang bejarak sama
terhadap titik tertentu.
1. Persamaan lingkaran
a. Persamaan lingkaran yang berpusat di titik (0,0) dan berjari jari r
Persamaan lingkaran yang berpusat dititik (0,0) dan jari r. missalkan titik A
adalah sembarang titik terletak pada keliling lingkaran. Proyeksi titik A pada
sumbu x adalah A' sehingga segitiga OAA' adalah segitiga siku-siku di A. dengan
menggunakan theorem phytagoras
OA2=(OA')2+(AA')2
Dengan mengganti OA= r,OA'= X dan AA'=y, persamaan diatas menjadi :
R2=x2+y2
X2+y2=r2
Persamaan diatas adalah persamaan lingkaran dengan titik pusat (0,0) dan jari- jari
r. kedudukan titik A(p,q) terhadapa lingkaran daoat ditentukan sebagai berikut:
P2+q2<r2 , jika didalam lingkaran
P2+q2=r2, jika pada lingkaran
P2+q2>r2, jika diluar lingkaran
Matematika terapan 13
2. Persamaan Garis Singgung Lingkaran
𝑥. 𝑥 1+𝑦. 𝑦1= r
y=mx±r√ 𝑚2 + 1
keterangan :
m = gradient
r = jari- jari
B. Elips
elips adalah himpunan titik- titik atau tempat kedudukan titik- titik yang jumlah
dan jaraknya terhadap dua titik selalu sama. Kedua titik tersebut disebut titik
fokus dari elips.
Persamaan elips yang berfokus pada sumbu x, yaitu F1(c,0) dan F2(-c,0) adalah :
𝑥2 𝑦2
𝑏 2 𝑥 2 +𝑎2 𝑦 2=𝑎2 𝑏 2 atau 𝑎2 + 𝑏2 =1
Untuk elips yang berfokus pada sumbu y, yaitu F1(0,c) dan F2(-c,0) adalah :
Matematika terapan 14
Persamaan elips yang berpusat di (α,β)
Jika elips berpusat di (α,β) dan berfokus pada sumbu x maka persamaannya :
(𝑥 − 𝛼)2 (𝑦 − 𝛽)2
+ =1
𝑎2 𝑏2
Keterangan :
C. Parabola
Parabola adalah himpunan semua titik atau tempat kedudukan titik yang berjarak
sama terhadap suatu titik tertentu (fokus) dan sebuah garis tertentu.
y1y =2p(x+x1)
𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 +
𝑚
Untuk garis singgung melalui titik (x1,y1) diluar parabola dicari dengan cara
mensubtitusikan titik (x1,y1) ke persamaan:
𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 +
𝑚
Matematika terapan 15
D. Hiperbola
Hiperbola adalah himpunan titik- titik atau tempat kedudukan titik yang selisish
jaraknya terhadap dua titik tetap selalu sama.
Persamaan hiperbola :
𝑥2 𝑦2
− 𝑏2 = 1 atau 𝑏 2 𝑥 2 − 𝑎2 𝑦 2 = 𝑎2 𝑏 2 u
𝑎2
(𝑥 − 𝛼)2 (𝑦 − 𝛽)2
+ =1
𝑎2 𝑏2
𝐴𝑥 2 − 𝐵𝑦 2 + 𝐶𝑥 + 𝐷𝑦 + 𝐸 = 0
Dengan A,B ≠ A ≠ B
Persamaan garis singgung melalui titik ( x1, y1) pada parabola persamaanya
adalah :
𝑥1.𝑥1 𝑦1 .𝑦
− =1 atau 𝑏 2 . 𝑥1 . 𝑥 − 𝑎2 . 𝑦1 . 𝑦 = 𝑎2 𝑏 2
𝑎2 𝑏2
𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 − 𝑏 2
Matematika terapan 16
KEGIATAN 4
LIMIT DAN TURUNAN
A. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga
1. Pengertian limit fungsi
Limit fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) adalah nilai yang didekati fungsi itu apabila x mendekati
nilai tertentu. Ini berarti bukan nilai yang sebenarnya., melainkan nilai pendekatan
saja.
Limit fungsi 𝑓(𝑥)untuk x mendekati a, ditulis lim 𝑓(𝑥). Limit fungsi 𝑓(𝑥) untuk
𝑥→𝑎
x mendekati nilai tak hingga adalah lambang yang menyatakan bilangan yang
lebih besar dari bilangan yang mana saja.
i. lim √𝑎 = √𝑎
𝑥→𝑎
Matematika terapan 17
B. Limit Fungsi Trigonometri
1. Limit fungsi trigonometri Suatu Sudut Tertentu
Suatu limit fungsi trigonometri untuk x mendekati suatu sudut tertentu (bukan 00),
maka dilakukan dengan cara subtitusi, jika limitnya berupa fungsi linear. Akan
tetapi, jika fungsi berbentuk pecahan, jika cara subtitusi menghasilkan bilangan
tertentu, maka harus dilakukan dengan cara pemfaktoran kemudian
disederhanakan dan disubtitusikan dengan nilai pendekatan.
untuk menentukan nilai limit trigonometri selain sinus dan tangent, terlebih
dahulu harus mengubah kebentuk sinus dan tangen, karena fungsi trigonometri
untuk x mendekati nol hanya mengenal sinx dan tan x.
C. Turunan Fungsi
1. Penegertian Turunan
Turunan fungsi f adalah suatu fungsi yang ditulis dengan f' sedemikian sehingga
nilai fungsi untuk setiap x dengan daerah asal f dapat dirumuskan :
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
Jika limit ini ada, maka fungsi 𝑓 ′ dengan daerah asal disebut turunan dari f .
proses ini disebut turunan.
𝑓(𝑎 + ℎ) − 𝑓(𝑎)
𝑉 = lim
𝑥→0 ℎ
3. Turunan Fungsi Aljabar
Matematika terapan 18
𝑦 ′ = 𝑓 ′ (𝑥)
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
Rumus diatas dapat pula digunakan untuk mencari turunan fungsi trigonometri.
Misalnya menentukan turunan sin x
𝑓(𝑥) = sin 𝑥
𝑓(𝑥 + ℎ) = sin(𝑥 + ℎ)
Jadi:
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
𝑠𝑖𝑛(𝑥 + ℎ) − sin(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
1 1
2. 𝑐𝑜𝑠 2 (2𝑥 + ℎ) − sin 2 ℎ)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
1 1 1
2. 𝑐𝑜𝑠 2 (2𝑥 + ℎ) − 2 sin 2 ℎ)
𝑓 ′ (𝑥) = lim =1
ℎ→0 1
2ℎ
Matematika terapan 19
1
𝑓(𝑥) = lim cos (2𝑥 + ℎ)
ℎ→0 2
5. Rumus- Rumus Turunan
a. 𝑦 = 𝑢. 𝑣 ′ ; 𝑦 ′ = 𝑢′ 𝑣 + 𝑢𝑣′
𝑢 𝑢′ 𝑣−𝑢𝑣′
b. 𝑦 = 𝑣 ; 𝑦 ′ = 𝑣2
c. 𝑦 = 𝑢 ; 𝑦 = 𝑛. 𝑢𝑛−1 . 𝑢′
𝑛 ′
KEGIATAN 5
INTEGRAL
A. Integral Tak Tentu danTentu
1. Integral tak tentu
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥) + 𝐶
F(x) dinamakan fungsi integran atau fungsi yang akan dicari integrannya
Aturan integral tak tentu fungsi aljabar dapat ditentukan dari turunan aljabar
tersebut. Mari perhatikan uaraian berikut :
1. ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥) + 𝐶
1
𝑓(𝑥) = 2 𝑥 2 + 𝐶 sehingga 𝑓(𝑥) = 𝑥
Matematika terapan 20
1
2. ∫ 𝑓𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝑥 3 + 𝐶
3
1
𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 , sehingga 𝑓(𝑥) = 𝑥 2
Atauran integral tak tentu dari fungsi- fungsi trigonometri dapat ditentukan
dengan mengingat kembali turunan dari fungsi trigonometri. Mari perlihatkan
tabel berikut.
F(x) F'(x)
Sin x Cos x
Cos x -sin x
Sin (ax+b) a cos (ax+b)
Cos (ax+b) -a cos (ax+b)
2. Integral tertentu
Integral tertentu dari fungsi f(x) diantara batas a dan b didefenisikan sebagai
selisih suatu integral fungsi f(x) karena x berubah dari x=a sampai x=b. integral
tertentu dapat dituliskan sebagai berikut :
𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
Bilangan a disebut batas bawah dan bilangan b disebut batas atas. Untuk
menghitung integral tertentu suatu fungsi f(x) adalah dengan mencari integral tak
tentu dari fungsi yang diberikan kemudian mensubtitiusikan nilai batas bawah dan
batas atas. Selanjutnya dengan mengurangkan hasil subtitusi nilai batas dengan
hasil subtitusi nilai batas bawah atau dapat dituliskan sebagai berikut.
𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝐹(𝑥)]=F(b)-F(a)
Suatu funga=si 𝑦 = 𝑓(𝑥) diputar mengelilingi sumbu x sejauh 3600 dan dibatasi
oleh x=a dan x=b volume benda putar tersebut dapat ditulis dengan notasi integral
tertentu adalah:
𝑏
𝑣 = 𝜋 ∫ {𝑓(𝑥)}2 𝑑𝑥
0
Matematika terapan 21
𝑏
𝑣 = 𝜋 ∫0 𝑦 𝑑𝑥
Suatu fungsi x=f(y) diputar mengelilingi sumbu y sejauh 3600 dan dibatasi oleh
𝑦 = 𝑐 dan y=d .
Volume benda putar yang tersebut dapat ditulis dengan notasi integral tertentu
adalah:
𝑑
𝑣 = 𝜋 ∫ {𝑓(𝑦)2 𝑑𝑥
𝑐
𝑑
𝑣 = 𝜋 ∫ (𝑥)2 𝑑𝑥
𝑐
Matematika terapan 22
BAB III
Setelah membaca buku tersebut dapat saya simpulkan bahwa buku tersebut
baik dan menarik untuk dipelajari. Karena buku tersebut memberikan manfaat
mempelajari setiap materi dalam kehidupan sehar- hari, sehingga dengan
pemberian manfaat pelajaran tersebut seorang siswa tidak akan bingung dalam
menentukan kemana materi tersebut akan ditujukan dan dapat mengembangkan
dimana letak keterampilan siswa tersebut saat sedang melaksanakan pelajaran.
Buku tersebut juga memberikan rumus yang sejalan sehingga lebih mudah untuk
mempelajari dan menarik untuk membahas buku tersebut. Buku tersebut juga
memiliki berbagai diagram, grafik, maupun gambar di setiap materi pembahasan.
Dalam pembahasan materi selalu memberikan umpan untuk mengulas kembali
bab- bab sebelumnya, sehingga materi yang akan dibahas sebelumnya tidak lupa
begitu saja.
Maka setelah membahas buku matematika ini dapat dikatakan bahwa buku
tersebut sangat menarik untuk dipakai dan cocok untuk kalangan anak sekolah
SMK. Sehingga Buku matematika ini dapat dikatakan bahwa sudah memadai,
karena materi setiap bab sudah membahas semua yang berhubungan dengan
materi tersebut.
Matematika terapan 23
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membahas meteri dalam buku ini, dapat disimpulkan bahwa buku
ini memiliki keunggulan. Pada dasarnya buku matematika mempunyai tujuan dan
maksud yang sama serta materi dengan hasil yang sama jika salah satu soal yang
sama saling dikerjakan, tetapi perbedaan buku tersebut ada pada buku cara
mempermudah pemahaman setiap materi yang dibahas dan siswa tidak akan
bingung, tetapi akan menarik keinginan siswa untuk mempelajari materi tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam buku ini menjelaskan materi dengan
cara yang mudah dipahami dengan alasan seperti penjelasan diatas.
B. SARAN
Saran saya adalah materi dalam buku ini akan mudah dipahami apabila
dikaitkan dengan contoh- contoh yang berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari sehingga materi tersebut dapat diminati setiap siswa dan sesuai dengan apa
keahlian yang dimiliki oleh siswa. Buku ini akan lebih mudah dipahami apabila
terdapat hal-hal penting seperti rumus-rumus dasar yang memudahkan
pemahaman siswa. Terimakasih
Matematika terapan 24
DAFTAR PUSTAKA
Matematika terapan 25