Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami.
Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Permutasi, Kombinasi, Permutasi Melingkar.
Adapula tujuan dari penyusunan makalah ini guna untuk memenuhi tugas Matematika Kombinatorika.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai suumber dari
Internet sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada diri saya sendiri dalam penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
Ibu dosen pengampu dan juga teman-teman sekalian agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang permutasi, kombinasi, permutasi melingkar ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap kita semua.
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I. 2. TUJUAN ………………………………………………………………………………………. 3
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
2
BAB I.
PENDAHULUAN
I. 1. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan suatu percobaan, dimana dari percobaan tersebut terdapat
permasalahan bagaimana cara menentukan banyaknya hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Kaidah pencacahan
dapat digunakan untuk menemukan berapa banyaknya hasil yang mungkin muncul pada berbagai macam percobaan
tersebut. Dua prinsip dasar yang digunakan dalam kaidah pencacahan yaitu aturan penjumlahan dan aturan perkalian.
Kombinatorik adalah bahasan yang berhubungan dengan mencari banyaknya cara suatu susunan dapat terbentuk.
Kombinatorik erat berhubungan dengan konsep notasi factorial, kaidah perkalian, permtasi, dan kombinasi.
I. 2. TUJUAN
I. 3. RUMUSAN MASALAH
3
BAB II.
PEMBAHASAN
A. Notasi Faktorial
A. 1. Pengertian
Factorial dilambangkan dengan “ ! “, factorial artinya dikalikan dengan bilangan dibawahnya secara terus-menerus
Contoh :
1! = 1
2! = 2 x 1 = 2
3! = 3 x 2 x 1 = 6
4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 =120
m!
Jika m > n => = (n + 1) × (n+ 2) × …. × m
n!
6!
Contoh : =4x5x6
3!
n! = n × n (n – 1)!
Contoh : 5! = 5 × (5 – 1)! = 5 × 4!
0! = 1
Bukti : 1! = 1 × (1 – 1)!
1 = 1 × 0!
0! = 1
B. Aturan Perkalian
Misalkan terdapat suatu susunan yang dapat dihasilkan oleh sejmlah langakh L1, L2, L3, … Ln dan banyaknya cara
melakukan langkah tersebt berturut-turut adalah n 1, n2, n3, … nn. Bila banyaknya cara melakukan sebuah langkah tidak
dipengaruhi oleh langkah sebelumna, maka banyaknya kemungkinan konfigurasi/susunan tersebut adalah
n1 × n2 × n3 × … nn
4
Contoh :
Dari titik A ke B seekor semut harus melewati dua susunan jembatan. Susunan jembatan pertama memiliki 3 jembatan
dan susunan jembatan kedua memiliki 2 jembatan. Berapa banyak kemungkinan rute yang bisa dilalui semut untuk
berpindah dari A ke B?
a
x
b
A O y B
Perjalanan si semut terdiri dari duua langkah, yaitu L1, : perjalanan ke A ke O dan
L2 : perjalanan dari O ke B.
Kaidah perkalian bisa digunakan uuntuk menyelesaikan persoalan permutasi dan kombinasi.
C. Aturan Penjumlahan
jika pada suatu percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang mungkin terjadi kemudian pada percobaan 2
mempunai q hasil percobaan yang mungkin terjadi, maka apabia salah satu dairi percobaan tersebut, dilakukan
(percobaan 1 atau percobaan 2) akan menghasilkan p + q hasil percobaan yang mungkin terjadi.
Contoh soal :
Seorang siswa ingin membeli sebuah buku ajar untuk keperluan di sekolah. Ia harus menentukan 1 jenis buku ajar
yang akan dibeli dari tiga jenis buku ajr, buku ajar matematika memiliki 4 pilihan, buku ajar fisika memiliki 3 pilihan
dan buku ajar kimia memiliki 2 pilihan. Berapa cara memilih sebuah buku ajar?
5
Penyelesaian :
D. Permutasi
Suatu percobaan dikatakan permutasi apabila susunan yang mngkin terjadi dengan memperhatikan urutannya. Dengan
kata lain dapat disimpulkan bahwa permutasi adalah bentuk khusus dari prinsip perkalian dan urutan kemunculan
diperhitungkan. Adapun ilustrasi untuk menjelaskan permtasi dapat dilihat sebagai berikut :
Bola :
m b h
kotak :
1 2 3
misalkan ada tiga buah bola yang berwarna merah (m), biru (b), dan hijau (h). bola tersebuat akan dimasukkan
kedalam tida buah kotak dengan masing-masing kotak berisi 1 bola. Berapa jumlah urutan berbeda yang mngkin
b h mbh
h b mhb
m h bmh
h m bhm
b m hbm
6
m b hmb
Dari diagram diatas terlihat bahwa kemungkinan urutan berbeda dari penempatan bola kedalam tida kotak ada enam
buah yaitu mbh, mhb, bmh, bhm, hbm, dan hbm. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua urutan berbeda tersebut disebut
sebagai permutasi.
Didefinisikan :
Permutasi r unsur dari n unsur merupakan penyusunan r unsur dari n unsur tanpa pengulangan dan dinotasikan dengan
P atau P(n,r).
n r
Rumus :
n!
P(n,r) = nPr =
( n−r ) !
Contoh soal :
Jika diketahui lima angka pertama yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Kemudian diambil 4 angka, berapa banyak permutasi
Penyelesaian :
n = 8 dan r = 4
8! 8!
Maka, P(8,4) = =
( 8−4 ) ! 4 !
8 .7. 6. 5. 4 !
=
4!
= 1680
E. Kombinasi
Kombinasi r unsur dari n unsur adalah banyaknya cara mengambil r unsur berbeda dari kumpuulan n unsur berbeda
dengan mengabaikan urutan dari r unsur tersebut. Kombinasi r unsur dari n unsur disimbolkan C (n,r). Dalam susunan
permutasi P(n,r), terdapat r! susunan berbeda untuk tiap komposisi unsur yang sama karena perbedaan urutan unsur.
Dalam kombinasi, urutan unsur tidak diperhitungkan, sehingga tiap komposisi unsur hanya dihitung sebagai satu
kombinasi walupun urutan unsurnya berbeda. Misalnya, dlam kombinasi, susunan abc adalah sama dengan bca, sebab
unsur-unsurnya sama saja, yaitu a, b, c. oleh karena itu, kombinasi r unsur dari n unsur adalah :
7
P (n , r ) n!
C(n,r) = =
r! r ! ( n−r ) !
Dapat didefinisikan juga, kombinasi merupakan pengambilan r unsur dari n unsur tanpa pengembalian.
Contoh soal :
Dalam pelatihan bulu tangkis terdapat 8 orang pemain putri. Berapakah pasangan ganda puutri yang dapat diperoleh?
Penyelesaian :
n = 8 dan r = 2
n!
C(n,r) =
r ! ( n−r ) !
8!
C(8,2) =
2! ( 8−2 ) !
8!
= 2! 6 !
8.7 .6 !
= 2!6!
= 28 cara.
Permutasi siklis n unsur adalah banyaknya cara menyusun n unsur berbeda secara melingkar. Banyaknya permutasi
siklis n unsur akan lebih sedikit dari pada banyak permutasi linier n unsur. Contohnya, permutasi ABC, BAC, CBA
adalah 3 susunan berbeda menurut permutasi linier, tetapi hanya merupakan 1 susunan menurut permutasi siklik.
Untuk menghitung banyaknya permutasi siklik n unsuur, kita harus melihat hubngan antara permutasi siklik dan
linear. Dalam permtasi linear, masing-masing susunan bisa dianggap sebagai anggota dari sebuah kelompok rotasi.
Sebuah kelompom rotasi terdiri dari n susunan yang didapat dengan memutar urutan unsur-nsurnya. Banyyaknyya
permutasi siklik tak lain adalah banyaknya kelompok rotasi yang bisa dibentuk, sehingga :
Rumus :
nPsiklik = (n – 1)!
8
Contoh soal :
Seseorang akan membuat kalung meinan yang akan diisi 5 manik-manik dengan warna berbeda. Berapa banyak jenis
Penyelesaian :
Ini adalah masalah permutasi siklik 5 unsur. Banyaknya jenis kalung adalah
(n – 1)! = (5 – 1)!
= 4!
= 4.3.2! = 24
9
Mari Berlatih !!!
1. Dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka dengan tidak ada
angka yang berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun lebih dari 320 adalah…..
A. 60
B. 80
C. 96
D. 120
A. 30
B. 60
C. 80
D. 120
A. 5
B. 40
C. 56
D. 112
4. Dari 10 orang siswa teladan akan dipilih siswa teladan I, teladan II, dan teladan III. Banyaknya cara
A. 30
B. 120
10
C. 240
D. 360
BAB III.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari materi permutasi kita bisa menentukan banyak cara pengambilan data. Misalkan pengambilan banyak cara posisi
duduk melingkar saat suatu anggota berkumpul pada sebuah meja bundar. Dengan permutasi kita dapat menghitung
kemungkinan banyaknya posisi duduk satu keluarga tersebut. Selain itu, kita juga dapat menghitung banyak susunan
huruf maupun angka dengan cara yang tepat yaitu dengan menggunakan permutasi.
Pada materi kombinasi inti pengertiannya adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada
kombinasi AB = BA jadi, dalam menggunakan kombinasi kita dapat menyimpulkan banyak cara pemilihan satu
kejadian dengan cara yang ditentukan. Misalkan dari siswa akan dibentuk pengurus osis yang terdiri dari ketua, wakil
ketua, bendahara, sekretaris dengan rumus kombinasi kita dapat menentukan banyak cara pemilihan tersebut.
2. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kita menyadari dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banayak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin…
3. SUMBER MATERI
Materi :
Buku “Rahasia Sukses Menguasai Matematika SMA Kelas 10 – 11 – 12 [Buku Konsep], Venon Ricinov
http://dianpurnamasari 127.blogspot.com
11