Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEOREMA

Binomial,Faktorial,Kombinasi,Permutasi,Binomial

Newton

DOSEN PENGAMPU
ABI SARA S.pd,M.pd

DISUSUN OLEH :

1.YULIA KHAIRUNNISA

2.EKA APRIL YANTY SIAGIAN

3.MELY ERPINA THESTA DEWI

PENDIDKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

www.Stkip-ktb.ac.id

2017/2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
teori binomial,faktorial,kombinasi,permutasi dan binomial newton.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang teori bilangan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Kotabaru,30 September 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................
DAFTAR ISI................................................................
BAB 1.
PENDAHULUAN..................................................................
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................
1.3 TUJUAN MASALAH..............................................................

BAB 2.
PEMBAHASAN (ISI).................................................................
1. PENGERTIAN TEOREMA BINOMIAL..................................
2. PENGERTIAN FAKTOIAL.........................................................
3. PENGERTIAN KOMBINASI.....................................................
4. PENGERTIAN PERMUTASI........................................................
5. PENGERTIAN BINOMIAL NEWTON............................................

BAB 3
3.1 KESIMPULAN.............................................................
3.2 SARAN.........................................................................
3.3 DAFTAR PUSTAKA........................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya teori peluang (probabilitas) atau teori kemungkinan sangat di
perlukan untuk membaca situasi yang terjadi agar tebakan atau spekulasi tidak
meleset, atau peluang untung mendapatkan untung yang besar lebih besar.
Sekarang teori peluang sudah meluas keberbagai keperluan, seperti ilmu biologi,
bisnis, dan lain-lain.
Teorema binomial,faktorial,kombinasi,permutasi,binomial newton
menjelaskan tentang banyaknya peluang setiap kejadian yang akan terjadi atau
yang kemungkinkan terjadi, adanya pembelajaran ini memudahkan kita dalam
membuat suatu perencanaan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang di maksud dengan teorema binomial ?
b. Apa yang di maksud dengan faktorial ?
c. Apa yang dimaksud dengan kombinasi ?
d. Apa yang dimaksud dengan permutasi ?
e. Apa yang dimaksud dengan binomial newton ?

1.3 Tujuan Masalah


a. Untuk mengetahui tentang teorema binomial
b. Untuk mengetahui tentang faktorial
c. Untuk mengetahui tentang kombinasi
d. Untuk mengetahui tentang permutasi
e. Untuk mengetahui tentang binomial newton
BAB II
PEMBAHASAN
(ISI)

1.Teorema Binomial

Di aljabar, penjumlahan dua suku, seperti a + b, disebut binomial.


Teorema binomial memberikan bentuk ekspansi dari pangkat binomial (a + b)n,
untuk setiap n bilangan bulat tidak negatif dan semua bilangan real a dan b.

Perhatikan apa yang terjadi ketika kita menghitung beberapa pangkat yang
pertama dari a + b. Berdasarkan sifat distributif, kita mendapatkan bahwa pangkat
dari a + b merupakan penjumlahan dari suku-suku yang berupa kombinasi
perkalian dari a dan b. Perhatikan ilustrasi berikut.

Sekarang perhatikan ekspansi dari (a + b)4. Suku-suku dari ekspansi ini diperoleh
dengan mengalikan satu dari dua suku faktor pertama dengan satu dari dua suku
faktor kedua dengan satu dari dua suku faktor ketiga dan dengan satu dari dua
suku faktor keempat. Sebagai contoh, suku abab diperoleh dengan mengalikan
suku-suku a dan b yang ditandai dengan tanda panah.
Karena ada dua kemungkinan a dan b dari setiap suku yang dipilih pada 1 dari 4
faktor suku-suku ekspansi binomial, maka akan ada 24 = 16 suku ekspansi (a +
b)4.

Selanjutnya, suku-suku serupa, yaitu suku-suku yang memiliki faktor a dan b


sama banyak dapat dikombinasikan karena perkalian bersifat komutatif. Tetapi
kita perlu mengetahui banyaknya masing-masing suku yang serupa tersebut.
Sebagai contoh kita akan menentukan banyaknya suku yang terdiri dari tiga a dan
satu b. Untuk menentukan banyaknya suku ini sama dengan menentukan
banyaknya cara kita mengambil 1 bilangan 1 sampai 4 sebagai nomor urut dari
faktor b. Salah satu contohnya kita mungkin mendapat bilangan 3 yang
merepresentasikan aaba (3 merupakan nomor urut dari b, sedangkan sisanya
menjadi nomor urut a). Contoh lain, kita mungkin mendapat bilangan 1 yang
merepresentasikan baaa. Sehingga banyaknya suku yang terdiri dari tiga a dan
satu b adalah kombinasi 1 dari 4 yaitu 4. Semua suku yang terdiri dari tiga a dan
satu b adalah aaab, aaba, abaa, dan baaa.

Berdasarkan sifat komutatif dan asosiatif perkalian, keempat suku tersebut


memiliki nilai yang sama dengan a3b. Karena suku-suku yang sama dengan a3b
berjumlah 4, maka koefisien dari a3b adalah 4, yang diperoleh dari kombinasi 1
(pangkat dari salah satu faktor a3b, yaitu b) dari 4 (jumlah pangkat dari semua
faktor a3b).

Dengan cara yang sama, kita akan mendapat 6 (diperoleh dari kombinasi 2 dari 4)
suku yang terdiri dari dua a dan dua b, yaitu aabb, abab, abba, baab, baba, dan
bbaa. Sehingga koefisien dari suku a2b2 adalah 6. Cara ini juga berlaku untuk
menentukan koefisien dari suku-suku ekspansi (a + b)4 lainnya.

Teorema binomial menggeneralisasi rumus di atas untuk sembarang pangkat n


bilangan bulat tidak negatif.
TeoremaBinomial
Diberikan sembarang bilangan real a dan b, serta bilangan bulat tidak negatif n,

Perhatikan bahwa bentuk kedua dan pertama pada persamaan di atas adalah sama,
karena kombinasi 0 dari n sama dengan satu, demikian juga dengan kombinasi n
dari n. Untuk lebih memahami mengenai penggunaan teorema binomial dalam
pemecahan masalah, perhatikan contoh berikut.

Contoh: Penggunaan Teorema Binomial dalam Pemecahan Masalah

Dengan menggunakan teorema binomial, tunjukkan bahwa

untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.

Pembahasan

Karena 2 = 1 + 1, maka 2n = (1 + 1)n. Dengan menerapkan teorema binomial


dengan a = 1 dan b = 1, diperoleh

Karena 1n – k = 1 dan 1k = 1. Akibatnya,


Apabila diperhatikan, rumus di atas sama dengan banyaknya semua himpunan
bagian dari himpunan yang memiliki n anggota/elemen, karena setiap himpunan
bagian tersebut terdiri dari kombinasi 0, 1, 2, …, n dari n yang merupakan
banyaknya anggota dari himpunan tersebut.

2.Definisi Notasi Faktorial

Faktorial adalah perkalian antara bilangan bulat positif (bilangan asli)


yang kurang dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n
faktorial. Secara umum dapat dituliskan sebagai:

RUMUS FAKTORIAL :

n! = n(n – 1) . (n – 2) . (n – 3) . . . .3.2.1

0! = 1 dan 1! = 1

Contoh :

3! = 3 . (3 – 1) . (3 – 2) = 3 . 2. 1 = 6

Notasi faktorial akan di gunakan untuk mempelajari permutasi dan kombinasi.


Contoh :
Hitunglah faktorial berikut ini
1) 6! = ...
2) 3! + 5! =...
3) 7! 3! = ...
Penyelesaian
1) 6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 750
2) 3! + 5! = (3x 2 x 1) + (5 x 4 x 3 x 2 x 1) = 6 + 120 = 126
4) 7! 3! = (5040) x (6) = 30240

Pembagian bilangan faktorial dengan bilangan faktorial dilakukan dengan


cara menyederhanakan pembilang dan penyebut.

Contoh :
3. Kombinasi

Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa objek tanpa memperhatikan


urutan objek tersebut.

Rumus:

Kombinasi adalah menggabungkan beberapa objek dari suatu grup tanpa


memperhatikan urutan. Di dalam kombinasi, urutan tidak diperhatikan.

{1,2,3} adalah sama dengan {2,3,1} dan {3,1,2}.

Contoh : Dalam suatu ruangan terdapat 50 orang yang sedang menghadiri


halal bil hala. Acara penutupan adalah saling bersalaman. Berapa banyak salaman
yang dilakukan seluruhnya!

Jawab

n =50, r = 2

4. Permutasi
Permutasi adalah penyusunan atau pengaturan beberapa objek dalam urutan yang berbeda
dari urutan yang semula.

 Permutasi r dari n Objek


Cara menempatkan n buah unsur ke dalam r tempat yang tersedia disebut
permutasi r unsur dari n unsur (r ≤ n), yang dinotasikan dengan nPr .
Banyak permutasi yang dapat disusun dari n anggota suatu himpunan diambil r
anggota:
𝑛!
nPr = (𝑛−𝑟)! , dengan n dan r ∈ biangan bulat

Contoh :
5! 5! 5 𝑥 4 𝑥 3!
1. 5P2 = (5−2)! = 3! = 3!
= 5 x 4 = 20

2. Ada huruf P.E.R.M.U.T.A.S.I buatlah susunan 4 huruf yang terdiri dari


huruf – huruf tersebut!
Penyelesaian :
n=9
r=4
9! 9! 9 𝑥 8 𝑥 7 𝑥 6 𝑥 5!
9P4 = (9−4)! = 5! = = 9 x 8 x 7 x 6 = 3.024 susunan
5!

 Permutasi dari Objek jika Ada Beberapa Elemen yang Sama


Banyak permutasi dari n objek diambil semua dalam satu saat, yang terdiri atas k1
objek sejenis, k2 objek sejenis, k3 objek sejenis, ..., kr objek sejenis (k1 + k2 + k3 +
𝑛!
... + kr = n) adalah: P = 𝑘1!𝑥𝑘2!𝑥…𝑥𝑘𝑟!

Contoh:
Buatlah susunan huruf dari huruf – huruf M.A.T.E.M.A.T.I.K.A
Penyelesaian:
n = 10
k1 = 2
k2 = 3
k3 = 2
10! 10𝑥9𝑥8𝑥7𝑥6𝑥5𝑥4𝑥3!
P= = = 10x9x8x7x6x5 = 151.200 susunan
2!𝑥3!𝑥2! 2𝑥1𝑥3!𝑥2𝑥1

 Permutasi Siklis (Meingkar)


Permutasi siklis adalah susunan terurut unsur – unsur yang membentuk lingkaran.
Secara umum banyak permutasi siklis dari n unsur adalah P = (n – 1)!
Contoh:
Ada 4 orang duduk pada kursi yang melingkar. Ada berapa banyak susunan yang
dapat dilakukan?
Penyelesaian:
n=4
(n – 1)! = (4 – 1)! = 3x2x1 = 6 susunan
5.Binomial newton

Binomial newton adalah salah satu cara yang digunakan dalam matematika untuk
menentukan koefisien dari sebuah perpangkatan suku aljabar yang sangat banyak dan
bentuk binomial newton adalah salah satu perpanjangan dari segitiga pascal.

Contoh paling dasar teorema binomial adalah rumus untuk (a + b)n

(a+b)n = ∑𝑛
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teorema binomial,faktorial , kombinasi dan permutasi menjelaskan tentang
banyaknya peluang setiap kejadian yang akan terjadi atau yang kemungkinkan
terjadi, adanya pembelajaran ini memudahkan kita dalam membuat suatu
perencanaan. Teori Peluang digunakan untuk membaca situasi yang terjadi agar
tebakan atau spekulasi tidak meleset.

3.2 Saran
Teori peluang ini sangat penting untuk pembelajaran matematika disekolah
dasar karena siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memudahkan kita dalam membuat suatu perencanaan.
3.3 Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/buku matematika XI semester 2 nur aksin


ngapiningsih suparno/
http://www.wikipedia.org/wiki/faktorial/kombinasi/permutasi/
https://www.wardayacollege.com/matematika/peluang/faktorial-permutasi-
kombinasi/

https://search.yahoo.com/search;_ylt=AwrTHRsOos1ZQQkAYwhXNyoA;_ylc=
X1MDMjc2NjY3OQRfcgMyBGZyA3RpZ2h0cm9wZXRiBGdwcmlkA3RnclFW
TGxnUUhPUlpKSWZiaVMuWEEEbl9yc2x0AzAEbl9zdWdnAzQEb3JpZ2luA3
NlYXJjaC55YWhvby5jb20EcG9zAzAEcHFzdHIDBHBxc3RybAMwBHFzdHJs
AzI3BHF1ZXJ5A21hdGVyaSUyMHRlb3JlbWElMjBiaW5vbWlhbAR0X3N0bX
ADMTUwNjY0ODgxMA--?p=materi+teorema+binomial&fr2=sb-
top&fr=tightropetb&type=69287_051417

https://yos3prens.wordpress.com/2013/11/08/teorema-binomial/

Anda mungkin juga menyukai