Anda di halaman 1dari 25

Transformasi geometri merupakan perubahan posisi (perpindahan) dari

suatu posisi awal (x , y) ke posisi lain (x’ , y’)

Nah, sudah tahu kan pengertian dari transformasi geometri itu apa? Ada
perbedaan dengan Transformer lho. Sekarang, lanjut simak yuk tentang
jenis-jenis transformasi geometri.

Ada 4 macam lho Squad yang termasuk dalam transformasi geometri. Apa
saja itu? Simak penjelasan Rogu berikut.

Jangan bingung ya Squad melihat keempat jenis transformasi geometri yang


dijelaskan Rogu tadi. .Sekarang, kira bahas yuk satu per satu biar kamu
nggak bingung.

1. Translasi (Pergeseran)

Squad, pernah mencoba permainan ini nggak?


Bermain perosotan tetap harus hati-hati. (sumber: giphy.com)

Translasi merupakan jenis transformasi yang memindahkan suatu titik


sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak. Artinya, translasi itu hanya
perpindahan titik ya Squad. Kalau kamu perhatikan baik-baik, di perosotan
itu hanya mengubah titik awal (puncak perosotan), menuju titik akhir (ujung
perosotan).

Gambaran translasi itu seperti ini ya.

(sumber: rumushitung.com)

Lihat kan? Translasi itu hanya berubah posisinya saja. Ukurannya mah tetap
aja sama. Translasi ternyata ada rumusnya juga lho. Seperti apa rumusnya?
2. Refleksi (Pencerminan)

Squad tahu refleksi? Refleksi dalam transformasi geometri berbeda lho


dengan refleksi di bidang kesehatan. Sama-sama berfokus pada titik sih,
hanya saja kalau refleksi di bidang kesehatan itu ada titik-titik tertentu yang
dipijat di bagian telapak kaki.
Titik refleksi pada kaki untuk menunjang kesehatan. (sumber:
pinterest.com)

Bukan titik refleksi pada telapak kaki ya. Refleksi dalam transformasi
geometri ini dapat dikatakan pencerminan. Kamu tahu cermin kan? Pasti di
rumah kalian ada sih, buat ngaca pastinya. Nah, refleksi ini memindahkan
semua titik dengan menggunakan sifat pencerminan pada cermin datar.

(sumber: rumushitung.com)
Coba lihat garis dan titik-titik merah pada gambar di atas. Garis dan titik-titik
merah tersebut berpindah namun seperti halnya dihadapkan pada cermin
datar. Sama dengan translasi, refleksi juga memiliki rumus tersendiri lho.

Baca Juga: Cara Menghitung Volume dan Luas Permukaan Tabung

3. Rotasi

Squad pernah ke pasar malam nggak? Bukan pergi ke pasar pada malam
hari lho ya. Maksudnya pasar malam itu, pasar yang ada di malam hari tapi
lokasinya di sekitar pemukiman rumah warga, misalnya di lapangan gitu.
Kalau pernah, coba perhatikan salah saatu permainan yang ada di pasar
malam deh. Seperti ini.
Bianglala di pasar malam, salah satu bentuk rotasi. (sumber:
beritadaerah.co.id)

Bianglala tersebut merupakan contoh rotasi dalam transformasi geometri


lho. Rotasi dalam hal ini dapat dipahami sebagai memindahkan suatu titik
ke titik yang lain. Prinsipnya, yakni memutar terhadap sudut dan titik pusat
tertentu yang memiliki jarak sama dengan setiap titik yang diputar. Perlu
diingat ya bahwa rotasi itu tidak mengubah ukuran.

(sumber: rumushitung.com)

Coba lihat bianglala di gambar tadi. Ada gambar kotak bianglala Donald
Bebek kan? Ketika berputar (turun) ke posisi kotak bianglala Sponge Bob,
kotak bianglala Donald Bebek tidak berubah kan ukurannya? Begitu pula
dengan kotak bianglala yang lainnya. Nah itu yang dinamakan rotasi,
memindahkan titik kotak bianglala, tapi tidak mengubah ukurannya.

Simak baik-baik ya Squad. Ini dia rumus untuk rotasi dalam transformasi
geometri.

4. Dilatasi

Squad punya mainan ini nggak di rumah?


Miniatur lokomotif kereta api. (sumber: tokopedia.com)

Kalau diantara Squad yang pernah pergi keluar kota menggunakan kereta
api, pasti nggak asing dengan mainan tersebut kan? Disebut apakah
“kepala” dalam sebuah rangkaian kereta api? Yups. Lokomotif. Seperti ini ya
lokomotifnya dalam bentuk aslinya.

Dimensi tiga merupakan bangun dengan ukuran yang terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi.
Dimensi tiga juga sering disebut juga dengan bangun ruang. Materi dimensi tiga yang akan
dibahas pada halaman ini meliputi unsur dimensi tiga yang akan sering disebut ketika
membahas materi dimensi tiga nantinya. Unsur tersebut adalah diagonal sisi, diagonal ruang,
bidang frontal, dan bidang diagonal. Unsur tersbut dapat dilihat pada gambar di bawah.
Selain itu, juga akan diulas materi tentang kedudukan antar titik, garis, dan bidang. Hubungan
kedudukan pada materi dimensi tiga meliputi kedudukan antar titik, garis, dan bidang.
Kedudukan titik yang akan dibahas pada materi dimensi tiga adalah kedudukan titik pada garis,
kedudukan titik di luar garis, kedudukan titik pada bidang, dan kedudukan titik di luar bidang.

Kedudukan antar garis meliputi berimpit, sejajar, berpotongan, dan bersilangan.

Perhatikan gambar kubus di bawah!


Kubus disusun atas 8 titik sudut, 12 rusuk sebagai garis, dan 6 persegi sebagai bidang. Cakupan
materi dimensi tiga yang akan diulas meliputi pengertian kedudukan antar kompenen penyusun
kubus tersebut.

Kedudukan Titik

1. Titik Terletak pada Garis


Contoh: Titik A dan Garis AB

2. Titik Terletak di Luar Garis


Contoh: Titik C dan garis AB
3. Titik Terletak pada Bidang
Contoh: Titik A dan bidang ABCD

4. Titik Terletak di luar Bidang


Titik E dan bidang ABCD

Kedudukan Dua Garis

Sebelum masuk pada pembahasan kedudukan garis pada bidang, mari mengulang materi
kedudukan dua garis terlbih dahulu. Kedudukan dua garis terdiri atas berimpit, berpotongan,
sejajar, dan bersilangan. Simak uraian masing-masing pada pembahasan di bawah.

1. Berimpit
Sebuah garis dikatakan berimpit jika kedua garis saling bersekutu.
Contoh: garis AB dan garis AB
2. Berpotongan
Kedua garis dikatakan berpotongan jika mempunyai satu titik persekutuan yang disebut
dengan titik potong.
Contoh: Garis AB dan AD

3. Sejajar
Kedua garis dikatakan sejajar jika dua garis itu terletak pada satu bidang dan tidak
mempunyai titik persekutuan.
Contoh garis AB dan EF

4. Bersilangan

Kedua garis dikatakan bersilangan jika dua garis itu tidak sejajar sekaligus tidak
berpotongan.
Contoh: Garis EH dan AB

Kedudukan Antara Garis pada Bidang


Kedudukan antara garis pada bidang meliputi kedudukan garis terletak pada bidang, kedudukan
garis memotong bidang, dan kedudukan garis sejajar bidang. Langsung simak uraian masing-
masing pada pembahasan di bawah.

1. Garis Terletak pada Bidang


Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang jika setiap titik pada garis tersebut terletak
juga pada bidang.
Contoh: garis CD dan bidang ABCD

2. Garis Memotong Bidang


Sebuah garis dikatakan memotong bidang jika garis dan bidang tersebut mempunyai satu
titik persekutuan yang disebut titik potong/titik tembus.
Contoh: garis BC menembus bidang ABFE di titik B.

3. Garis Sejajar dengan Bidang


Garis dikatakan sejajar dengan bidang jika garis dan bidang tersebut tidak mempunyai titik
persekutuan atau titik potong.
Contoh: garis GH dan bidang ABFE

Kedudukan Antara Bidang dan Bidang

Pembahasan materi dimensi tiga selanjutnya adalah kedudukan antara bidang dan bidang.
Keudukan antara dua bidang meliputi berimpit, sejajar, dan berpotongan. Untuk lebih jelasnya,
simak uraian masing-masing pada pembahasan di bawah.

1. Berimpit
Dua bidang dikatakan berimpit jika kedua bidang tersebut saling bersekutu.
Contoh: bidang ABFE dan bidang ABFE

2. Sejajar
Dua bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang tersebut tidak bersekutu pada satu titik
manapun.
Contoh: bidang ABFE dan bidang DCGH

3. Berpotongan
Dua bidang dikatakan berpotongan jika kedua bidang itu mempunyai sebuah garis
persekutuan atau garis perpotongan.
Contoh: bidang ABCD dan bidang ABFE

Sekian pembahasan mengenai pengantar materi dimensi tiga. Terimakasih sudah mengunjungi
idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Dimensi Tiga: Jarakk Titik ke Garis


Persamaan Lingkaran

Sebelum memasuki persamaan lingkaran, terlebih dahulu akan dikenalkan konsep


jarak dua titik. Misal diberikan titik dengan koordinat dan
. Bagaimana menentukan jarak titik dan ? Dalam hal ini akan digunakan
bantuan Pythagoras yaitu dengan membuat titik bantuan yaitu titik
koordinat sedemikian hingga apabila ketiga koordinat titik tersebut
dihubungkan akan terbentuk segi tiga siku-siku yang siku-siku di .
Dengan memperhatikan gambar di atas dan memanfaatkan Pythagoras, diperoleh
jarak sama dengan akar dari kuadrat ditambah kuadrat,
dengan dan yaitu

Selanjutnya misal diberikan sebuah lingkaran dengan jari-jari adalah 5 dengan


titik pusat . Misal adalah sebarang titik pada lingkaran.

Berdasarkan konsep jarak dengan memandang dan ,


diperoleh
Selanjutnya apabila dikuadratkan kedua ruas diperoleh

Berdasarkan ilustrasi di atas, apabila dipunyai sebarang lingkaran dengan


jari-jari dan pusat , maka didapat Persamaan Baku Lingkaran sebagai
berikut

Contoh 1.

Carilah persamaan lingkaran yang berjari-jari 3 dan berpusat di (2,-3).

Dengan menggunakan persamaan baku lingkaran di atas, diperoleh

Apabila Persamaan Baku Lingkaran tersebut dijabarkan, diperoleh

dengan

Selanjutnya, jika soal pada Contoh 1 dijabarkan, diperoleh

Contoh 2.

Tentukan pusat serta jari-jari dari persamaan lingkaran di bawah ini

Dalam menyelesaikan soal ini, persamaan di atas akan diubah menjadi bentuk
Baku Persamaan Lingkaran. Perhatikan

Ubah ke dalam bentuk dan

Ubah ke dalam bentuk kuadrat sempurna


Jadi, pusat lingkarannya adalah dan jari-jarinya adalah 2.

Contoh 3.

Tunjukkan bahwa dua


lingkaran dan tidak
berpotongan.

Untuk menyelesaikan soal ini, pertama ubah persamaan lingkaran tersebut


menjadi Persamaan Baku Lingkaran untuk mendapatkan jari-jari dan titik
pusatnya. Perhatikan bahwa

Diperoleh titik pusat (2,1) dengan jari-jari 4.

Diperoleh titik pusat (-10,6) dengan jari-jari 8. Selanjutnya diukur jarak


antar titik pusat, yaitu

Tetapi jumlah kedua jari-jari tersebut adalah 4 + 8 = 12. Jadi, kedua


lingkaran tersebut tidak berpotongan.

Logika Matematika
Dalam logika matematika, kita belajar untuk mementukan nilai dari suatu pernyataan,
baik bernilai benar atau salah. Pernyataan sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Pernyataan tertutup (kalimat tertutup)
Pernyataan tertutup atau kalimat tertutup adalah suatu pernyataan yang sudah memiliki
nilai benar atau salah.
Punya PR yang gak ngerti? Yuk tanya di Forum StudioBelajar.com
Contoh:
“5 adalah bilangan genap”, kalimat tersebut bernilai salah karena yang benar adalah “5
adalah bilangan ganjil”.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:


Integral Tak Tentu & Integral Trigonometri
Penjumlahan dan Perkalian Matriks
2. Pernyataan terbuka (kalimat terbuka)
Pernyataan terbuka atau kalimat terbuka adalah suatu pernyataan yang belum dapat
ditentukan nilai kebenarannya karena adanya suatu perubah atau variabel.

Contoh logika matematika:

Saat , maka bernilai salah


Saat , maka bernilai benar

Ingkaran atau Negasi dari suatu Pernyataan


Ingkaran atau negasi adalah kebalikan nilai dari suatu pernyataan, dimana ketika suatu
pernyataan bernilai benar, maka negasinya bernilai salah dan saat suatu pernyataan
bernilai salah, negasinya bernilai benar. Ingkaran atau negasi dari pernyataan
dilambangkan dengan .

Pernyataan Kuantor
Pernyataan kuantor adalah bentuk logika matematika berupa pernyataan yang memiliki
kuantitas. Dalam pernyataan kuantor, pada umumnya terdapat kata semua, seluruh,
setiap, beberapa, ada, dan sebagian.

Kata-kata yang senilai dengan seluruh, semua, setiap termasuk dalam kuantor universal
dan kata-kata yang senilai dengan sebagian, beberapa, ada termasuk dalam kuantor
eksistensial. Kuantor universal dan kuantor eksistensial saling beringkaran.

: semua orang adalah sarjana (Kuantor universal)

: sebagian orang adalah tidak sarjana

Pernyataan Majemuk, Bentuk Ekuivalen dan Ingkarannya


Dalam logika matematika, beberapa pernyataan dapat dibentuk menjadi satu
pernyataan dengan menggunakan kata penghubung logika seperti dan, atau, maka dan
jika dan hanya jika. Pernyataan gabungan tersebut disebut dengan
pernyataan majemuk.
Dalam logika matematika, kata hubung tersebur masing-masing memiliki lambang dan
istilah sendiri.
Tabel Kebenaran Konjungsi

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari konjungsi adalah bernilai benar jika
kedua pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai benar.

Tabel Kebenaran Disjungsi

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari disjungsi adalah bernilai salah jika
kedua pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai salah.

Tabel Kebenaran Implikasi

Mau latihan soal? Yuk jawab pertanyaan di Forum StudioBelajar.com


Pada sifat implikasi ini, , p disebut sebagai hipotesa dan q sebagai konklusi. Pada
implikasi ini akan bernilai salah ketika konklusi salah dan hipotesa benar.
Tabel Kebenaran Biimplikasi

Pada sifat biimplikasi, penyataan majemuk akan bernilai benar jika kedua pernyataan
penyusunnya bernilai sama, keduanya benar atau keduanya salah.

Tautologi dan Kontradiksi


Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan
yang ada dan kontradiksi adalah kebalikannya, yaitu pernyataan majemuk yang bernilai
salah untuk semua kemungkinan yang ada.

Bentuk Ekuivalen Pernyataan Majemuk


Pernyataan majemuk yang memiliki nilai sama untuk semau kemungkinannya dikatakan
ekuivalen. Notasi ekuivalen dalam logika matematika adalah “ “.

Bentuk-bentuk pernyataan yang saling ekuivalen adalah:

Ingkaran Pernyataan Majemuk

Ingkaran Konjungsi:

Ingkaran Disjungsi:

Ingkaran Implikasi:

Ingkaran Biimplikasi:

Konvers, Invers dan Kontraposisi


Konvers, invers dan kontraposisi adalah bentuk lain dari implikasi, dimana:

Konvers dari adalah

Invers dari adalah

Kontraposisi dari adalah

Penarikan Kesimpulan (Logika Matematika)


Penarikan kesimpulan adalah konklusi dari beberapa pernyataan majemuk (premis)
yang saling terkait. Dalam penarikan kesimpulan terdiri dari beberapa cara, yaitu:

Contoh Soal Logika Matematika:


Soal 1:
Premis 1 : Jika Andi rajin belajar, maka Andi juara kelas
Premis 2 : Andi rajin belajar
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah ….

Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :p
Kesimpulan : q (modus ponens)
Jadi kesimpulannya adalah Andi juara kelas.

Soal 2:
Premis 1 : Jika hari hujan, maka sekolah libur
Premis 2 : sekolah tidak libur
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah ….
Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan : (modus tollens)
Jadi kesimpulannya adalah hari tidak hujan.
Soal logika matematika 3:
Premis 1 : Jika Ani nakal, maka Ibu marah
Premis 2 : Jika Ibu marah, maka Ani tidak dapat uang saku
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah …

Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan : (silogisme)
Jadi kesimpulannya adalah Jika Ani nakal, maka Ani tidak dapat uang saku.

Lokomotif kereta api ukuran aslinya. (sumber: kabarpenumpang.com)

Coba kalian perhatikan bedanya ukuran asli dengan ukuran mainan


tersebut? Kira-kira berapa kali lipat ya besarnya?

Nah itulah yang dinamakan dilatasi dalam transformasi geometri. Dilatasi


dapat dipahami sebagai bentuk pembesaran atau pengecilan dari titik-titik
yang membentuk sebuah bangun.
(sumber: rumushitung.com)

Jangan salah sangka lho Squad, dilatasi juga punya rumus tersendiri seperti
jenis transformasi geometri lainnya.

Masih bingung dengan materi transformasi geometri? Gabung sekarang yuk


di ruangbelajar. Ada banyak video belajar dengan animasi yang keren
banget. Dijamin belajar kamu jadi nggak ngebosenin. Di ruangbelajar juga
tersedia banyak soal latihan dan rangkuman yang tentunya bikin kamu
semakin paham sama materinya lho.

Anda mungkin juga menyukai