Anda di halaman 1dari 6

Dimensi 3

Bangun Ruang dan Unsur-Unsurnya


Sejak SD kita telah mempelajari tentang bangun ruang
atau bangun dimensi tiga. Mulai dari mengenal jenis-
jenis bangun ruang sampai menghitung volume dan
luas permukaan bangun ruang. Pada Modul Mini ini
akan membahas “Mengenal Unsur-Unsur Bangun
Ruang”, namun bangun ruang yang spesifik akan kita
bahas adalah Kubus dan Balok saja.
Tahukah kamu bahwa suatu bangun ruang dari
dimensi tiga contohnya kubus, balok, prisma, dll
terbentuk dari 3 elemen dasar tersebut yaitu titik,
jarak, dan bidang. Pemahaman akan titik, jarak, dan
bidang merupakan suatu keharusan. Hal ini
dikarenakan soal-soal dimensi tiga banyak yang
merupakan variasi dari ketiga elemen tersebut. Sehingga perlu pemahaman konsep secara
mendalam tentang titik, jarak, dan bidang.

Balok dan Kubus .

Balok ABCD.EFGH Kubus ABCD.EFGH

Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi atau persegi
panjang, dengan paling tidak satu pasang di antaranya berukuran berbeda. Balok memiliki 6 sisi,
12 rusuk dan 8 titik sudut. Balok yang dibentuk oleh enam persegi sama dan sebangun disebut
sebagai kubus.

1
{ }
Jadi, sebagaimana halnya kubus yang memiliki 6 (enam) sisi, pada balok pun demikian, namun
perbedaanya kalau pada kubus keenam sisinya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama yaitu
berbentuk persegi. Kalau pada balok memiliki tiga pasang sisi yang ukurannya sama besarnya
dan berbentuk persegi panjang.

Pada gambar balok ABCD.EFGH di atas dapat diketahui bahwa 3 pasang sisi yang letaknya saling
berhadapan dan ukurannya sama besar serta berbentuk persegi panjang adalah sebagai berikut;

1. Sisi ABCD = sisi EFGH


2. Sisi ABFE = sisi DCGH
3. Sisi ADHE = sisi BCGF

Unsur-unsur Balok dan Kubus .

1. Sisi atau Bidang


Sisi adalah bidang yang membatasi suatu bangun ruang. Dari Gambar Di atas, terlihat bahwa
balok dan kubus ABCD.EFGH memiliki 6 buah sisi. Keenam sisi tersebut adalah sebagai berikut;
a. ABCD (sisi bawah),
b. EFGH (sisi atas),
c. ABFE (sisi depan),
d. DCGH (sisi belakang),
e. BCGF (sisi samping kiri), dan
f. ADHE (sisi samping kanan).

Sebuah balok memiliki tiga pasang sisi yang berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya.
Ketiga pasang sisi tersebut adalah;
a. Sisi ABFE dengan sisi DCGH,
b. Sisi ABCD dengan sisi EFGH, dan
c. Sisi BCGF dengan sisi ADHE.

2. Rusuk
Sama seperti dengan kubus, balok ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk. Coba perhatikan kembali
Gambar tersebut secara seksama. Rusuk-rusuk balok dan kubus ABCD. EFGH adalah AB, BC, CD,
DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan HD.

3. Titik sudut
Dari Gambar tersebut di atas, terlihat bahwa balok dan kubus ABCD.EFGH memiliki 8 titik
sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.

2
{ }
4. Diagonal bidang atau diagonal sisi
Pada gambar balok dan kubus ABCD.EFGH di atas, Ruas garis AC yang melintang antara dua
titik sudut yang saling berhadapan pada satu bidang, yaitu titik sudut A dan titik sudut C,
dinamakan diagonal bidang balok ABCD.EFGH.
Setiap balok dan kubus memiliki 6 (sisi) dan setiap sisi memiliki 2 (dua) diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa sebuah balok memiliki 12 diagonal bidang atau diagonal sisi. Diagonal sisi
pada balok dan kubus ABCD.EFGH di atas yaitu: AF, BE, BG, CF, CH, DG, AH, DE, AC, BD, EG, FH

5. Diagonal ruang
Ruas garis CE yang menghubungkan dua titik sudut C dan E pada balok dan kubus ABCD.EFGH
seperti pada gambar di atas disebut diagonal ruang.
Jadi, diagonal ruang terbentuk dari ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
saling berhadapan di dalam suatu bangun ruang.
Pada setiap balok dan kubus memiliki 4 (empat diagonal ruang), yaitu: AG, BH, CE, DF

6. Bidang diagonal
Dari gambar tersebut terlihat dua buah diagonal bidang yang sejajar, yaitu diagonal bidang
HF dan DB.
Kedua diagonal bidang tersebut beserta dua rusuk yang sejajar, yaitu DH dan BF membentuk
sebuah bidang diagonal. Bidang BDHF adalah salah satu bidang diagonal balok ABCD.EFGH.
Pada setiap balok dan kubus memiliki 6 (enam) bidang diagonal di dalamnya, yaitu: ABGH,
BCHE, CDEF, ADGF, BDHF, ACGE

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang .

Dimensi tiga terbentuk dari 3 elemen yaitu titik, Contoh titik, garis, dan bidang digambarkan
garis, dan bidang. Titik adalah lukisan tanda di bawah ini :
noktah yang dibubuhi nama menggunakan huruf
kapital. Suatu titik tidak memiliki besaran dan A B
tidak berdimensi. Garis adalah himpunan titik- B
titik yang hanya memiliki ukuran panjang dan
berdimensi satu. Sedangkan bidang adalah
himpunan titik-titik yang memiliki ukuran
panjang dan luas, sehingga dikatakan berdimensi A
dua. Bidang adalah luasan (bidang datar), dan
hanya dapat dibentuk dari :

1. Tiga titik berbeda


2. Satu titik dan satu garis
3. Dua garis yang berpotongan atau sejajar.

3
{ }
Suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau kedudukannya satu sama lain.
Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai berikut :

Kedudukan titik terhadap garis


a. Titik terletak pada garis
Titik berada pada garis karena garis itu melalui
titik. Contohnya titik A, P, dan titik B pada
gambar disamping

b. Titik berada di luar garis


Titik berada di luar garis karena garis itu tidak
melalui titik. Contohnya titik Q.

Kedudukan titik terhadap bidang .


a. Titik berada pada bidang
terjadi karena :
↳ Bidang melalui titik.
↳ Titik berada pada garis yang terletak pada
bidang itu.
Contoh: titik P

b. Titik berada di luar bidang


terjadi karena :
↳ Bidang tidak melalui titik
↳ Titik tidak berada pada garis yang berada
pada bidang itu.
Contoh: titik Q

Kedudukan garis terhadap bidang adalah sebagai berikut :

a. Garis berada terletak pada bidang contohnya garis


AB,AC, dll (gambar 4). Garis berada pada bidang
karena ada dua titik yang dilalui garis pada bidang
itu.
b. Garis memotong atau menembus bidang yaitu
contohnya garis PQ. Garis menembus/memotong
bidang karena ada satu titik yang dilalui garis pada
bidang itu (titik tembus).
c. Garis sejajar dengan bidang contohnya garis
RS. Garis sejajar dengan bidang karena garis itu
sejajar dengan salah satu garis pada bidang itu atau
tidak memiliki satupun titik persekutuan.

4
{ }
Kedudukan Bidang terhadap Bidang lain .
a. Dua bidang yang saling sejajar.

Dua bidang sejajar apabila tidak ada satupun garis


berpotongan bidang dari kedua bidang.

b. Dua bidang saling berpotongan

Dua bidang berpotongan apabila terdapat garis


perpotongan bidang, yaitu garis persekutuan yang
merupakan bagian dari kedua bidang.

c. Dua bidang saling berimpit

Dua bidang saling berimpit ( α, β). Apabila setiap


titik yang terletak pada bidang α juga terletak pada
bidang β atau setiap titik yang terletak pada bidang
β juga terletak pada bidang α.

Kedudukan titik, garis dan bidang memiliki suatu aksioma. Aksioma adalah sebuah pernyataan dimana
pernyataan yang kita terima sebagai suatu kebenaran dan bersifat umum. Tanpa perlu adanya
pembuktian dari kita sendiri. Aksioma terhadap kedudukan garis, dan bidang adalah sebagai berikut :

Apabila dua buah bidang berpotongan tegak lurus, maka seluruh garis dari bidang 1
terhadap bidang 2 juga tegak lurus.

Hasil perpotongan dua bidang adalah garis, sedangkan hasil perpotongan tiga bidang
dapat berupa garis atau titik.

5
{ }
Proyeksi Titik dan Garis pada Bidang .

Proyeksi adalah proses penjatuhan (pemindahan) titik dan garis pada suatu bidang. Proyeksi
dapat disebut juga dengan pencerminan. Proyeksi dilakukan dengan cara menjatuhkan titik atau
garis tersebut pada garis tegak lurus terhadap bidang, dan biasanya dilambangkan dengan
tanda aksen (‘). Berikut di bawah ini adalah bentuk-bentuk proyeksi titik atau garis ke suatu
bidang.

Proyeksi titik T ke bidang ABCD Proyeksi garis MN ke bidang ACGE


yang menghasilkan titik T’ yang menghasilkan garis M’N’

Proyeksi garis DG ke bidang MDHF


Yang menghasilkan garis D’G’

{ } 6

Anda mungkin juga menyukai