Anda di halaman 1dari 36

PEMBELAJARAN

SD
Bidang Banyak dan Bangun Ruang
KB1
A. Unsur-unsur Ruang
1. Titik
Titik.Titik adalah salah satu unsur dalam geometri 2. Garis
yang tidak di defenisikan (unsur primitif). Titik Tidak mempunyai ujung atau pangkal
adalah sesuatu yang tidak mempunyai ukuran atau Gambar garis diberi mata panah pada
dimensi. Titik adalah suatu objek yang tidak kedua arahnya
mempunyai ukuran panjang, ukuran lebar, atau Namun garis terdiri dua huruf atau huruf
ukuran luas. Titik biasanya digambarkan dalam kcil
bentuk noktah pada sehelai kertas atau pada papan
tulis sebagai wujud dari pemodelannya.

3. Bidang
Suatu permukaan yang rata
Meluas terus menerus ke segal arah
Sebarang tiga titik berlainan dan tidak
segaris menentukan bidang
B. Bidang banyak dan bangun ruang
1. Bidang banyak (Polyhedron)
Unsur-unsur bidang banyak
Bidang banyak adalah permukaan
tertutup sederhana yang terdiri dari - Sisi adalah daerah segi banyak yang
daerah-daerah segi banyak. membatasi bangun ruang
Daerah permukaan tertutup sederhana - Rusuk adalah ruas garis persekutuan
dalam geometri ruang (tiga dimensi) dua sisi
adalah gabungan dari bagian dalam dan
permukaan tertutup sederhana - Titik sudut adalah titik potong dua
rusuk
2. Bidang Banyak Beraturan
Bidang banyak beraturan adalah jika bidang sisinya hanya terdiri atas
satu macam segi banyak beraturan dengan kongruen (sama dan
sebangun)
Contoh :
- Bidang empat beraturan (tetrahedron)
- Bidang enam beraturan (heksahedron)
- Bidang delapan beraturan (octahedron)
- Bidang dua belas beraturan (isohedron)
Rumus Euler Bidang Beraturan

Hubungan antara banyaknya titik sudut (T),


banyaknya sisi (S), dan banyaknya rusuk (R)

Kesimpulan : T + S = R + 2 (Rumus Euler)


3. BANGUN RUANG

Bangun ruang merupakan sebuah bangun yang memiliki ruang yang


dibatasi oleh beberapa sisi. Jumlah dan model yang membatasi
bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun tersebut.
Contihnya :
4. PRRISMA 5. LIMAS

Limas adalah benda ruang yang


Prisma adalah bidang dibatasi oleh sebuah segitiga yang
banyak yang dibatasi oleh mempunyai titik puncak persekutuan
dua bidang yang sejajar dan di luar segi banyak tersebut.
beberapa bidang lain yang
berpotongan menurut garis Pengelompokan limas di tunjukan oleh
yang sejajar alas segi banyak tersebut.
Contoh :
Pengelompokan prisma - Limas segitiga
- Prisma Tegak
- Limas segi lima
- Prisma Miring
6. Bidang Empat 7. Tabung (silinder)

Bidang empat adalah limas yang Tabung adalah bangun ruang yang
alasnya berupa segitiga terdiri dari sebuah lingkaran dan
sebuah sisi lengkung. Sisi lingkaran
sejajar dan kongruen.
Pengelompokkan Bidang empat
Sifat-sifat tabung :
- Bidang empat beraturan
- Tidak memiliki rusuk
- Bidang empat tegak
- Tidak memiliki titik sudut
- Bidang empat siku-siku
- Tidak memiliki bidang diagonal
- Bidang empat sembarang
- Tidak memiliki diagonal bidang
- Tabung memiliki 3 buah sisi, 1
persegi, 2 lingkaran
8. Kerucut
Kerucut terdiri dari dua sisi. Sisi pertama merupakan sebuah daerah lengkungan
tertutup sederhana yang datar dan disebut dengan alasnya. Sisi kedua
merupakan daerah lengkungan yang tertutup sederhana yang terjadi karena
sebuah titik yang dihububgkan oleh ruas garis-ruas garis dengan tiap titik ditepi
alasnya. Lingkarazn mempunyai titik puncaak,l lingkatan alas dan sumbu
kerucut.
Sifat-sifat kerucut
1. Kerucut memiliki 2 sisi
2. Kerucut tidak memiliki rusuk
3. Kerucut memiliki 1 titik sudut
4. Tidak memiliki bidang diagonal
5. tidak memiliki diagonal bidang
9. BOLA
Bloa adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama ®
dari sebuah titik tetap (M) titik M disebut titik pusat dan jarak
yang sama atau R disebut jari—jari bola.

Sifat-sifat bola:
1. Bola memiliki 1 sisi serta 1 titik pusat
2. Bola tidak memiliki titik sudut
3. Bola tidak memiliki rusuk
4. Tidak memiliki bidang diagonal Gambar 5. 34
5. Tidak memiliki diagonal bidang
Didalam bola dikenal dengan istilah tali busur dan garis tengah tali busur bola adalah
garis hubung dua buah titik sebaran yang terletak pada bola dalam gambar 5.34 luas
garis P Q adalah tali busur. Sedangkan tali busur yang melalui titik ppusat disebut garis
tengah bola.
Selanjutnya sebagai tambahan sekaligus sebagai pendalaman rasanya perlu pula kita
mengetahui beberapa istilah yang berkaitang dengan bola, diantaranya:
a. Bidang singgung pada bola ialah bidang yang hanya mempunyai satu titik
persekutuan dengan bola. Sedangkan titik persekutuannya disebut titik singgung.
b. Garis bingung pada bola ialah garis yang hanya mempunyai satu titik persekutuan
dengan bola, dan titik persekutuannya disebut titik singgung.
C. Miskonsepsi pemahaman unsur-
unsur ruang

1. Seiring terjadi miskonsepsi dalam memahami konsep sisi dari


bangun-bangun ruang. Dalam sebuah permukaan tertutup
sederhana, dalam geometri ruang pengertian sisi adalah sebagai
bidang-bidang pembatas. Sering diantara kita menyebutkan sisi dari
suatu bangun ruang pada rusuk. Padahal rusuk adalah ruas garis
yang merupakan perpotongan dua sisi suatu bangun ruang.
Kkesalahan ini terjadi disebabkan pengertian sisi geometri bangun
datar terbawa ketika membicarrakan bangun-bangun ruang.
Memang benar bahwa sisi dari suatu lengkungasn tertutup atau
segibanyak adalah berupa garis.
2. Miskonsepsi serng pula terjadi ketika memahami konsep kerucut
dan tabung. Sebagaimana kita ketahui bahwa kerucut mempunyai
dua sisi. Sisi pertama adalah daerah lengkungan tertutup sederhana
yang disebut alas. Sisi kedua merupakan daerah tertutup sederhana
yang terjadi karena sebuah titik dihubungkan oleh ruas-ruas garis
dengan tiap titik di tepi alasnya.
KB2
JARING-JARING BANGUN RUANG

A. Jaring-jaring Kubus Dan Balok

Jaring-jaring Kubus
Jaring-jaring Balok

Jaring-jarring balok terdiri


Jaring-jarring kubus terdiri dari 4 dari 2 biuah persegi dan 4
buah persegi yang sama besar persegi panjang
Pembuatan Kubus dan balok
B. Jaring-jaring Limas

Limas E. ABCD jika diiris maka akan terbentuk AE, EB, EC,
ED yang ditunjukkan pada gambar b. bangun geometri yang
kita peroleh merupakan jaring-jaring limas pada gambar c
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jaring-jaring limas adalah :
1. Jika limas dari karton diiris menurut beberapa rusuknya, dan
direbahkan pada bidang rata maka :
- Semua bidang batas membentuk suatu bangun geometri
- Tidak ada bagian dari bidang sisi yang saling menutup
- Rangkaian bangun rebahan itu dinamakan jaring-jaring limas
2. Cara mengiris limas dari karton harus rusuk tegak, tetapi dapat juga
mengirisnya menurut Sebagian rusuk atas.
C. Jaring-jaring Prisma

Prisma tegak segi


enam

Jika prisma dibuka atau diiris salah satu


sisinya maka terbentuk 6 persegi Panjang
dan dan 2 segienam sama besar
D. Jaring-jaring Tabung dan Kerucut

Jaring-jaring Tabung Jaring-jaring Kerucut


PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SD
Modul 6
Luas dan Volume
Bangun Ruang
Luas dan Volume Kubus, Balok, Prisma, dan Tabung KB 1
A. LUAS DAERA& PERMUKAAN KUBUS
Luas daerah permukaan (surface) bangun ruang adalah jumlah luas
daerah seluruh permukaannya, yaitu luas daerah bidang-bidang
sisinya.
Seperti pada gambar 6.1 dan sesuai dengan pengertian kubus,
maka kubus memiliki 6 buah sisi berupa bujur sangkar (persegi)
yang knguen (sama dan sebangun). Luas tiap daerah sisinya sama
dengan luas daerah persegi yang rusuk nya a cm, yaitu sama
dengan a2c2. Jadi, luas daerah seluruh bidang sisi kubus (luas
daerah permukaan kubus) sama dengan 6 a2cm2. Karena dalam
proses pembelajaran diatas pada perhitungannya stuan a dipilih
sebagai sembarang bilangan, maka secara umum dapatkah kita
simpulkan:
Luas daerah permukaan kubus= luas daerah seluruh bidang sisi
kubus= enam kali kuadrat yang menyatakan ukuran panjng
rusuknya.
Sifat-sifat-sifat kubus:
a. memiliki 6 buah sisi yang sama besar
b. sisi ABCD, EFGH, ADHE, dan CDGH
c. memiliki 12 rusuk yang sama Panjang, Rusuk AB, DC,EF, HG,
AD,BC,EH,FG, GC, HD, EA, dan FB
Luas permukaan kubus adalah luas keseluruhan dari
permukaan atau bidang pada sisi kubus, kubus memilikienam
buah sisi yaitu sisi kiri sisi kanan, sisi atas, sisi bawah, sisi
depan dan sisi belakang. Apabila sisi tersebut digambarkan
mendatar maka akan terbentuk jaring-jaring kubus, jaring-
jaring kubus tersebut yang disebut sebagai luas permukaan
kubus
B. LUAS DAERAH PERMUKAAN
BALOK
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah bidang sisi yang masing-masing
berbentuk persegi panjang yang setiap sepasang-sepasang sejajar dan sama ukurannya. Contoh
seperti gambar disamping:

Sebuah balok ABCDEFGH yang dibatasi oleh enam daerah persegipanjag yang sepasang-
sepasang konguen. Hal ini berarti bahwa sebuah balok memiliki enam sisi yang sepasang-
sepasang sama luasnya.

jumlah luas daerah bidang alas dan bidang atas = 2 pl cm2


jumlah luas daerah semua sisi tegak = (2 pt + 2lt) cm2
balok = (2 pl + 2 pt + 2 lt) cm2
= 2(pl + pt + lt) cm2
Jadi Luas permukaan balok = luas daerah bidang-bidang sisi balok = dua
kali jumlah hasil kali sepasang-sepasang rusuk utamanya yang berlainan.
C. LUAS DAERAH
PERMUKAAN PRISMA
Dengan mengamati sisi beberapa model prisma tegak segitiga maka
diharapkan siswa dapat memahami bahwa prisma tegak segitiga
adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah daerah segitiga
yang sejajar serta tiga daerah persegi Panjang yang saling
berpotongan menurut garis-garis sejajar.
Gambar 6.3 menunjukkan empat buah prismayang bersifat bahwa
dua diantara sisi-sisinya kongruen dan sejajar, gambar 6.3 (a), (b) dan
© adalah prisma tegak karena sisi atas dan sisi allasnya tegak lurus
rusuk-rusuk tegaknya. Pada prisma tegak sisi-sisi tegaknya terbentuk
persegi Panjang, sedangkan pada gambar 6.3 (d) adaah prisma miring
dari keempat gambar prisma tersebut dengan mudah kita dapat
menentukanluas daerah bidang-bidang sisi suatu pprisma
D. LUAS DAERAH PERMUKAAN TABUNG (SILINDER)

Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi


oleh dua buah lingkarang yang sejajar dan
sama ukurannya serta sebuah bidang
lengkung.
Sifat-sifat
1) Memiliki 3 sisi, yaitusisi alas dan berberbentuk lingkaran
sejajar dan sama ukurannya. Memiliki sisi lengkung berbentuk
persegi Panjang yang disebut selimut tabung
2) Memiliki 2 rusuk tyang berbentuk lingkaran
3) Tidak memiliki titik sudut karena rusuk-rusuknya tidak saling
bertemu
4) Memiliki tinggi, yaitu jarak antara sisi alas dan sisi atas tabung
Jaring-jaring tabung terdiri dari tiga rangkaian bangun datar yaitu dua buah lingkaran
berjar-jari r dan sebuah persei Panjang dengan ukuran Panjang 2 r(Panjang lingkaran
atau alas0 dan lenbarnya adalah t (tinggi tabung). Luas daerah jaring-jaring tersebut
dapat dihitung dengan
Luas daerah lingkaran atas = r2
Luas daerah lingkaran alas = r2
Luas daerah perseg Panjang =2 r t

Jadi luas daerah permukaan tabung :


L = luas bidang alas + luas daerah lingkaran atas + luas bidang lengkung tabung
= r2 + r2 + r t
= 2 r2 + 2 r t
= 2 r (r+t)
E. VOLUME

Volume adalah suatu ungkapan yang menyatakan


“besarnya” suatu bangun ruang dapat diungkapkan
bila ada bangun ruang yang lebih kecil yang dijadikan
patokan yang disebut satuan volume (biasanya 1 cm3)
yang Panjang rusiknya 1 cm yang, kubus tersebut
dinamakan kubus satuan (gambar 6.6)
Volume suatu bangun ruang didefinisikan dengan
memperhatikan satuan volume. Volume suatu bangun
ruang adalah banyaknya satuan volume yang dapat
mengisi bagian ruang yang dapat tepat mengisi bagian
ruang yang ditempati.
F. VOLUME BALOK

Pada balok ada 6 kubus satuan yang dapat ditempatkan pada


panjangnya, 4 kubus satuan pada lebarnya dan 3 kubus satuan
pada tingginya. Banyaknya kubus satuan yang dapat memenuhi
balok tersebut, sehingga volume balik pada gambar 6.7 adalah
3x 24= 72 kubus satuan.
Sebuah balok yang ukuran panjangnya dinyatakan dengan p,
lebarnya dinyatakan dengan l, dan ukuran tingginya dinyatakan
dengan t, maka
Volume balok p = p x l x t
G. VOLUME KUBUS

Volume sebuah kubus sama dengan


pangkat tiga dari bilangan yang
menyatakan rusuknya.
Volume kubus = a3 (a = rusuk
kubus)
H. VOLUME PRISMA I. VOLUME TABUNG (SILINDER)

Karena alas tabung berbentuk lingkaran dan


Prisma gtegak segitiga
rumus luas lingkaran untuk jari-jari adalah 2 r2,
memilik ciri khusus, maka rumus untuk volume tabung dapat
kedua sisi atas dan dinyatakan dalam bentuk :
bawah sama dan sejajar, V = Volume tabung
Volume V = Lxt = Luas alas x tinggi

= 2 r2t
Luas dan volume limas kerucut dan bola KB 2
A. LUAS PERMUKAAN LIMAS
Luas daerah suatu permukaan bangun ruang
merupakan luas daerah bidang sisi bangun ruang
tersebut.
Gambar berikut adalah limas segitiga beraturan yang sisi
alasnya berupa segitiga sama sisi dan ketiga sisi
tegaknya berupa segitiga sama kaki yang kongruen
(gambar 6.17 a), sedangkan gambar 6.17 b tampak limas
segi empat beraturan dengan keempat sisi tegaknya
berupa segitiga sama kaki dan alas nya berupa persegi.
Gambar 6.17 c adalah limas segilima yang tidak Luas permukaan limas = luas daerah
beraturan dengan sisi-sisi tegaknya berupa segitiga, dan alas + luas daerah seluruh
permukaan tegaknya
alasnya berupa segilima yang tidak beraturan,
sedangkan gambar 6.17 d adalah limas segienam  
beraturan, keenam sisi tegaknya berupa segitiga sama
kaki, dan alasnya berupa segienam beraturan.
B. LUAS PERMUKAAN KERUCUT

Rumus luas daerah permukaan kerucut (luas daerah bidang-bidang sisi kerucut).
Perhatikan gambar 6.19 (a) memperlihatkan sebuah kerucut yang dirilis
(dipotong) sepanjang garis pelukis TA, sehingga sisi lengkung kerucut akan
berbentuk juring lingkaran seperti tampak pada gambar 6.19(b)
C. LUAS PERMUKAAN BOLA
Luas permukaan bola akan diperoleh dengan bantuan luas daerah tembereng bola dan luas daerah
setengah bola. Perhatikan gambar berikut:

Jika sebuah bola yang berpusat di titik M dengan ukuran jari-jari R dan ditulis bola (M,R) gambar 6.21(b),
dipotong oleh sebuah bidang menurut lingkaran yang berpusat di N dengan jari-jari r ditulis lingkaran (N,
r), maka tiap-tiap bagian bangun bola itu disebut tembereng bola (gambar 6.21(a).
Tembereng bola terjadi dengan memutar busur lingkaran AC mengelilingi garis tengan AB (gambar
6.21(a), jadi suatu tembereng bola dibatasi oleh sebagian dari suatu bola dan sebuah bidang lingkaran.
Luas tembereng bola = 2πRt, dengan R jari-jari bola dan t tinggi tembereng bola (buktinya tidak
diberikan), maka luas setengah bola = 2Πr2 (tinggi tembereng bola = jari-jari bola atau t=R). Jadi, untuk
luas permukaan bola dengan jari-jari R adalah 4πr2 atau L=4πR2.
 
D. VOLUME LIMAS
Gambar 6.23 yang memperlihatkan sebuah kubus dengan ukuran panjang rusuknya a dalam
kubus tersebut tampak ada 6 limas yang mempunyai tinggi dan alas yang kongruen.
Masing-masing beralaskan sisi kubus dan berpuncak pada titik potong diagonal-diagonal
ruangnya.
Volume kubus dengan volume limas, yaitu :
Volume kubus = a x a x a
Volume masing-masing limas = volume kubus
=axaxa
= a x 2t (sebab t = a)
= a2t = luas alas x tinggi
Jadi kita simpulkan bahwa limas berlaku
volume limas = V = luas alas x tinggi V`
E. VOLUME KERUCUT

Gambar 6.25 sebagai limas dengan alas lingkaran,


sehingga rumus volume kerucut. Melalui penjelasan
dalam proses pembelajaran seperti diatas, dengan
mudah kita dapat membutuhkan rumus volume
kerucut, sbb:
Volume kerucut = volume limas
= luas alas x tinggi
= πr2t (luas alas kerucut = luas lingkaran
= πr2)

Gambar 6.25
F. VOLUME BOLA

Juring bola ialah benda yang terdiri atas sebuah tembereng bola dan sebuah kerucut yang lingkaran
alasnya bersekutu, sedangkan puncak kerucut berimpit dengan pusat bola (gambar 6.27). juring bola
semacam itu juga dapat terjadi dengan cara memutar juring lingkaran MAE mengelilini MA (lihat
gambar 6.27).

Jika R adalah jari-jari bola dan t adalah tinggi tembereng , maka volume jaring bola atau
V = 2/3 Πr2t. Dan volume juring ini ada di gambar 6.28.
Volume juring sama dengan jumlah volume limas-limas tersebut (L= luas alas limas-limas kecil yang
dianggap datar).

Anda mungkin juga menyukai