Anda di halaman 1dari 20

Modul 4

Bilangan Rasional dan


Desimal
Nama Kelompok :
1. Ida Sulistyawati 4. Qurrota A’yun
2. Lilik Pariani 5. Sulistyorini
3. Novita Lusiani 6. Surahmat
KB 1
Bilangan Rasional
Kasus – kasu sederhana :
•Ada pengganti bilangan cacah x sehingga kalimat 36:9=x,
42:7=x, 27:3=x, menjadi kalimat-kalimat benar
•Tidak ada pengganti bilangan cacah x sehingga kalimat 3:2=x,
7:3=x dan 35:8=x
•Untuk mengganti nilai x dari sebarang kalimat p:q=x, dengan p
dan q bilangan cacah, q tidak sama dengan nol, ditulis dalam
bentuk

Bentuk ini disebut pecahan dengan p disebut


numerator(pembilang) dan q disebut denumerator(penyebut).
Definisi 4.1 (pecahan)
• Pecahan adalah suatu lambang yang memuat pasangan
berurutan bilangan-bilangan bulat p dan q (q tidak nol) yang
menyatakan p:q=x dan ditulis .

Definisi 4.2 (pecahan sama)

• Pecahan sama dengan , ditulis jika dan


hanya jika ps = qr.
Definisi 4.3 (bilangan rasional)
• Bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan sebagai
pecahan dimana p dan q adalah bilangan-bilangan bulat (q
tidak nol).

Definisi 4.4 (pecahan sederhana)


• Jika FPB dari p dan q sama dengan 1 (p,q)= 1,
maka pecahan disebut sebagai pecahan
sederhana
• Penyerhanaan pecahan dilakukan dengan
membagi pembilang dan penyebut dengan
(p,q)
Definisi 4.5 (pecahan senilai)
untuk semua bilangan bulat p, q dan r tidak sama
dengan nol

Definisi 4.6 (penjumlahan dan pengurangan


bil rasional)
• Jika dan adalah sebarang bilangan
rasional maka
• Sifat2 (tertutup, komutatif, assosiatif,
identitas, invers)
• Operasi pengurangan?????
Definisi 4.7 (perkalian dan pembagian bil
rasional)
• Jika dan adalah sebarang bilangan rasional
maka

• Sifat2 (tertutup, komutatif, assosiatif, identitas,


kecuali 0 semua bil. rasional memiliki invers,
operasi x bersifat distributif terhadap
penjumlahan)
• Operasi pembagian?????
Definisi 4.8 (urutan bil. rasional)
• Jika dan adalah sebarang dua bil. rasional
yang penyebutnya positif, yaitu (q>0 dan s>0)
maka:
• sama dengan jika dan hanya jika ps=qr
• kurang dari jika dan hanya jika ps<qr

• Sifat-sifat urutan bilangan rasional


• Trikotomi, transitif, density
KB 2
Kesulitan Belajar dan
Pembelajaran Bilangan Rasional
KB 3
Perluasan Nilai Tempat Desimal
• Desimal???
• Sistem numerasi hindu arab:
1. menggunakan sepuluh lambang, 0,1,…9
2. bilangan yang lebih dari 9 dinyatakan sebagai suku-
suku penjumlahan perpangkatan 10
3. bersifat aditif dan posisional

Penulisan 345, 1237, dan 90861 disebut dalam bentuk baku,


sedangkan jika dinyatakan sebagai suku penjumlahan
perpangkatan 10 disebut sebagai bentuk panjang
contoh:
345 = 3 x 100 + 4 x 10 + 5
1237 = 1 x 1000 + 2 x 100 + 3 x 10 + 7
90861 = 9
Perluasan Nilai Tempat Desimal cont..

Definisi 4.1
• Untuk , Z adalah himpunan
bilangan bulat:
• n faktor, dan
• b disebut basis
• Dalam sistem numerasi desimal yang diperluas, setiap
bilangan rasional dapat dinyatakan dalam notasi desimal yang
disebaut sebagai pecahan desimal. Wujud bilangan rasional ini
dapat dibedakan menjadi:
1. Desimal berakhir, yaitu desimal yang mengandung sejumlah
terhingga angka, dan dapat dinyatakan dalam bentuk
dengan m,n bilangan cacah
contoh:
2. Desimal berulang periodik, yaitu desimal yang mengandung
serangkaian terhingga angka-angka yang berulang secara tak
hingga
Contoh:
• Bilangan desimal 0,66666… mengandung satu angka berulang
tak terhingga ditulis . Bilangan desimal 0,454545…
mengandung 2 angka berulang tak hingga ditulis
• Bilangan desimal berakhir dapat dinyatakan dalam bentuk
desimal berulang dengan menambahkan angka-angka nol
setelah angka terakhir. Contoh 0,25 = 0,25000
• Bilangan desimal berakhir atau berulang dapat dinyatakan
sebagai bilangan rasional
• Contoh:

• Aturan pembulatan?
• Untuk bilangan yang cukup kecil atau besar notasi ilmiah baku
digunakan sebagai penulisannya. Bentuk notasi
2. Kesulitan menyatakan perbandingan dalam bentuk pembagian dan
pecahan. Untuk membantu menyelesaikan masalah mereka, gunakan
langkah-langkah bertahap sebagai berikut:
a. Menyatakan dalam bentuk pasangan berurutan
b. Mengganti bentuk pasangan berurutan dengan bentuk pembagian
c. Mengganti bentuk pembagian dengan bentuk pecahan

3. Kesulitan memahami hubungan kesebangunan dalam geometri


dengan pecahan yang bersesuaian untuk menyatakan perbandingan
untuk membantu masalah mereka, gunakan bangun-bangun geometri
tertentu, msalnya persegi panjang dan segitiga siku-siku.

4. Kesulitan memahami skala


Untuk membantu menyelesaikan masalah mereka, gunakan
penjumlahan berulang dalam perkalian, dan pengurangan dalam
pembagian.
Beberapa masalah atau kesulitan yang mungkin dihadapi atau dialami
para siswa dan usaha guru untuk membantu menyelesaikan masalah
mereka adalah sebagai berikut:
1. Kesulitan dalam memahami makna proporsi sebagai konsep yang
lebih luas dari rasio. Untuk membantu menyelesaikan masalah mereka,
bimbinglah mereka sehingga mampu membandingkan rasio dan
menduga atau membuat rasio yang senilai (ekuivalen).
2. Kesulitan dalam melakukan pilihan perhitungan untuk memperoleh
suatu nilai yang tidak diketahui dalam suatu proporsi.
Untuk membantu menyelesaikan masalah mereka, jelaskan dua cara
praktis yang perlu diketahui para siswa:
a. Proporsi dalam rasio
Proporsi ini menghubungkan dua rasio yang disamakan berdasarkan
keadaan dari masing-masing kejadian.
b. Proporsi antar rasio
Proporsi ini menghubungkan dua rasio yang disamakan berdasarkan
kesuaian antar kejadian.

Anda mungkin juga menyukai