Anda di halaman 1dari 9

Kegiatan Belajar 3

Pendidikan Bagi Siswa


Tunanetra di Sekolah Umum
dalam Setting Pendidikan
Inklusif
KEBUTUHAN KHUSUS
PENDIDIKAN SISWA
1. Pengembangan Konsep
Konsep adalahTUNANETRA
simbol atau istilah yang menggambarkan suatu
obyek, kejadian, atau keadaan tertentu.

Hills dan Blasch (1980) mengklasifikasi jenis konsep yang diperlukan


oleh anak tunanetra
1. Konsep Tubuh : kemampuan untuk mengidentifikasiatau mengenali
nama bagian tubuh serta mnegetahui lokasi, gerakan, hubungannya dengan
bagian tubuh lain, dan fungsi bagian-bagian tubuh tersebut
2. Konsep Ruang : mencakup posisi atau hubungan
3. Konsep Lingkungan
2. Teknik Alternatif dan Alat Bantu Belajar Khusus
Teknik alternatif adalah cara khusus (baik dengan ataupun
tanpa alat bantu khusus) yang memanfaatkan indra-indra
nonvisual atau sisa indra penglihatan untuk melakukan
sesuatu kegiatan yang normalnya dilakukan dengan indra
penglihatan.
Contoh: Jam tangan brille, jam tangan bicara, komputer
bicara, komputer dengan printer braille, dll

3. Keterampilan Sosial/Emosional
Agar efektif dalam interaksi sosial, anak tunanetra perlu
memiliki keterampilan tertentu, seperti keterampilan
penggunaan bahasa non verbal atau bahasa tubuh (body
language)
4. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas

Kemampuan mobilitas, yaitu keterampilan untuk


bergerak secara leluasa di dalam lingkungannya.
Keterampilan orientasi, yaitu kemampuan untuk
memahami hubungan lokasi antara satu obyek
dengan obyek lainnya di dalam lingkungan (Hill dan
Ponder, 1976)
Untuk membantu mobilitas tunanetra alat bantu
yang umum dipergunakan adalah tongkat, anjing
penuntun, dan alat elektronik.
5. Keterampilan Menggunakan Sisa Penglihatan

Sebagian besar orang tunanetra masih memiliki sisa


penglihatan yang fungsional, dan banyak di antara mereka
masih dapat membaca dan menulis menggunakan tulisan
biasa dengan pengaturan pada satu atau tiga aspek berikut.
Pencahayaan, penggunaan kaca mata, dan magnifikasi
(pembesaran tampilan tulisan).
Alat bantu low vision yang paling efektif adalah
cahaya dan kacamata yang cocok.
STRATEGI PEMBELAJARAN TUNANETRA
1. Pembelajaran deduktif atau induktif
2. Pembelajaran ekspositorik atau heuristik
3. Pembelajaran seorang guru atau beregu (team
teaching)
4. Pembelajaran klasikal, kelompok kecil, atau
individual
5. Pembelajaran tatap muka atau melalui media
6. Strategi individualisasi: Program Pendidikan
Individualisasai (PPI)
7. Strategi Kooperatif
8. Strategi modifikasi perilaku
MEDIA PEMBELAJARAN TUNANETRA

1. Alat Peraga
Objek atau situasi sebenarnya, benda asli yang
diawetkan, model dua dimensi, dan model tiga
dimensi.

2. Alat Bantu Pembelajaran


Alat bantu untuk baca-tulis, alat bantu untuk membaca,
alat bantu untuk berhitung dan alat bantu untuk audio.
EVALUASI PEMBELAJARAN
Hal yang harus diperhatikan saat melakukan evaluasi pada anak
tunanetra:
1. Soal dalam bentuk huruf Braille, sedangkan untuk siswa low
vision disesuaikan dengan kemampuan penglihatannya.
2. Guru harus bersikap objektif dalam mengevaluasi pencapaian
prestasi belajar siswa tunanetra sesuai dengan kemampuannya.
3. Waktu pelaksanaan tes hendaknya lebih lama karena didasarkan
pada pertimbangan bahwa waktu yang digunakan siswa tunanetra
untuk membaca dan menulis huruf Braille.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai